
Ingin membaca cerita dongeng yang singkat yang cocok dibaca sebelum tidur? Nah, cerita dongeng Anjing yang Nakal di artikel ini bisa kamu jadikan sebagai salah satu pilihan. Yuk, baca langsung kisah serunya!
Anjing adalah hewan yang kerap menjadi karakter utama dalam sebuah dongeng. Salah satu cerita dongeng tentang hewan tersebut yang seru dan menarik adalah Anjing yang Nakal.
Kamu sudah pernah membacanya? Kalau belum, secara singkat, dongeng anak-anak ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang mempunyai anjing sangat nakal. Ia kerap menggigit kaki siapa pun di sekitarnya.
Lalu, pemuda itu pun menggunakan beberapa cara agar anjingnya jera. Cara apa sajakah yang akan digunakannya? Biar tahu jawabannya, yuk, simak kisah selengkapnya di artikel ini. Kami juga telah memaparkan unsur intrinsik, fakta menarik, dan pesa moralnya, lho! Selamat membaca!
Cerita Dongeng Anjing yang Nakal
Alkisah, pada zaman dahulu, hiduplah seorang pemuda di sebuah desa kecil dekat perbukitan. Sepanjang hari, ia bekerja sebagai seorang pedagang yang berjualan di pasar.
Pemuda itu memiliki seekor anjing bernama Dodo. Ia sangat memanjakan anjingnya. Hal itu membuat Dodo bersifat sangat nakal dan sering berbuat semaunya sendiri. Ia tak mau mendengarkan perintah dari pemiliknya.
Setiap pagi, Dodo mengikuti pemiliknya ke pasar. Namun, orang-orang di pasar merasa terganggu karena Dodo kerap tiba-tiba menggigit kaki mereka.
Lalu, pemuda itu pun memberikan kalung lonceng pada leher Dodo. Tujuannya, agar orang-orang menghindar ketika ada suara lonceng mendekat.
“Sekarang kamu nggak akan bisa sembunyi-sembunyi dan mengendap untuk menggigit kaki orang lain. Semua orang akan tahu kedatanganmu lewat suara dari lonceng ini,” ucapnya pada Dodo.
Akan tetapi, cara itu tak berhasil. Anjing itu malah semakin brutal. Ia lari ke sana ke mari dan semakin berisik. Orang-orang tak berhasil menghindari Dodo.
Rupanya, Dodo malah merasa bangga dengan kalung lonceng yang ia pakai. Ia berlari-larian agar loncengnya berbunyi dan menarik perhatian orang-orang.
Merasa Bangga
Pemuda itu pun merasa semakin kesal. Ia lalu mengikat Dodo dengan seutas tali yang dikaitkan pada sebuah kayu balok. Harapannya adalah si Dodo tak mampu berlarian.
Sayangnya, Dodo justru merasa semakin bangga dengan tali yang mengikatnya. Ia semakin aktif dan berlarian ke sana ke mari serta menggigit kaki orang-orang.
Ia beranggapan bahwa kalung lonceng dan ikatan kayu balok itu adalah lambang kebanggaan dari pemiliknya. “Klotak!Klotak” dan “Klincing!Klincing” begitulah suara berisik yang terdengar saat Dodo berlarian.
Seekor anjing tua yang melihat kelakuan Dodo pun hanya bisa geleng-geleng kepala. Ia tak menyangka ada anjing yang senakal itu. Dodo merasa terganggu karena si tua itu melihatinya.
“Heh! Kakek tua, kenapa sedari tadi kau memandangiku? Kau iri dengan kalung pemberian pemilikku, ya?” ucapnya sombong.
“Hei, kau anjing bodoh! Lonceng dan balok itu bukan tanda kalau pemilikmu bangga. Ia justru merasa terbebani karena kau sangat nakal. Karena itulah ia memasangkan lonceng padamu, agar orang-orang bisa menghindarimu,” ucap anjing tua itu.
“Dan kau malah merasa bangga dengan lonceng dan balok yang ada di lehermu? Apa kau merasa hebat mengenakannya dan ingin memberitahu semua orang kenakalanmu? Memangnya kau tak punya malu?” imbuhnya.
Mendengar ucapan itu, Dodo pun merasa malu. Ia menyadari kesalahan yang selama ini ia lakukan. Lalu, ia pun menunduk dan berjalan pelan menemui pemiliknya.
Sejak saat itu, Dodo tak lagi bersifat nakal. Ia tak pernah menggigit kaki orang lain. Karenanya, sang pemilik pun makin menyayanginya, tapi ia tak mau lagi terlalu memanjakan anjingnya.
Unsur Intrinsik
Setelah membaca cerita dongeng singkat Anjing yang Nakal ini, lengkapi dulu wawasanmu dengan ulasan unsur intrinsiknya, yuk! Mulai dari tema hingga pesan moral, berikut ulasannya;
1. Tema
Tema atau inti cerita dari dongeng ini adalah tentang seekor anjing yang sangat nakal. Ia senang sekali menggigit kaki orang lain. Saat diberi peringatan, ia justru merasa bangga dengan kenakalannya.
2. Tokoh dan Perwatakan
Siapa sajakah tokoh dalam dongeng singkat ini? Sesuai judulnya, tokoh utama dalam dongeng ini adalah seekor anjing bernama dodo yang sangat nakal dan senang mengganggu orang lain.
Ia kerap menggigit kaki orang lain. Tak hanya itu, ia juga merasa bangga dan sombong dengan kenakalan yang ia perbuat.
Tokoh berikutnya adalah si pemuda alias pemilik Dodo. Ia digambarkan sebagai seorang pria yang terlalu memanjakan anjingnya. Namun, pada akhirnya ia menyadari bila caranya itu salah.
Dalam dongeng ini juga terdapat anjing tua yang bijak. Ia menyadarkan Dodo bahwa selama ini sifatnya sangat mengganggu orang-orang. Ia juga memberi tahu bahwa kalung lonceng dan tali balok yang mengikat di lehernya bukanlah hal yang patut Dodo banggakan.
3. Latar
Latar tempat dari cerita dongeng ini adalah di sebuah desa dekat perbukitan. Secara detail, cerita ini juga berlatar di sebuah pasar yang cukup ramai pembeli. Namun, tak disebutkan secara detail nama desa dan pasar serta lokasinya.
4. Alur Cerita Dongeng Anjing yang Nakal
Alur cerita dongeng ini adalah maju alias progresif. Cerita berawal dari seekor anjing nakal bernama Dodo yang setiap pagi mengikut pemiliknya ke pasar.
Ia sangat gemar menggigit kaki orang-orang di pasar. Lalu, orang-orang pun merasa jengkel dan melapor pada sang pemilik. Dengan cepat, pemilik Dodo langsung bertindak.
Ia memasang lonceng pada leher anjingnya. Tujuannya biar orang-orang bisa menghindar saat Dodo mendekat. Namun, cara itu tak berhasil.
Lalu, sang pemilik mengikatkan tali pada leher Dodo dan mengaitkannya di sebuah balok. Lagi-lagi, cara itu tak berhasil. Dodo malah merasa bangga dan beranggapan jika lonceng dan tali itu adalah bentuk rasa bangga sang pemilik.
Pada akhirnya, seekor anjing tua memberi peringatan pada Dodo. Ia mengatakan bahwa lonceng dan tali itu bentuk kekesalan sang pemilik. Dodo lalu menyadari kesalahannya dan tak lagi berbuat nakal.
5. Pesan Moral
Nilai moral apa yang terkandung pada cerita fabel Anjing yang Nakal ini? Pesan utama adalah jangan merasa bangga dengan keburukan yang kamu lakukan.
Acapkali orang merasa bangga karena dirinya berbuat kesalahan, keburukan, atau kenakalan. Tak seharusnya keburukan menjadi hal yang membanggakan. Apalagi jika perbuatan itu sampai merugikan orang lain.
Selain unsur intrinsik, dongeng ini juga ada unsur ekstrinsiknya. Di antaranya adalah nilai-nilai dari luar kisahnya yang mempengaruhi berlangsungnya jalannya cerita. Seperti, nilai sosial, budaya, dan moral.
Fakta Menarik
Tak banyak fakta menarik yang bisa kami paparkan dari dongeng ini. Hanya ada satu fakta yang sayang sekali tuk kamu lewatkan begitu saja. Yuk, simak langsung!
1. Adaptasi dari Dongeng Aesop
Cerita dongeng Anjing yang Nakal ini merupakan adaptasi dari fabel milik pengarang cerita Aesop dari Yunani. Dalam bahasa Inggris, judul dari dongeng ini adalah The Mishievous Dog.
Ada sedikit perbedaan dari dongeng yang kami paparkan di atas dengan versi milik Aesop. Versi aslinya, si anjing tidak diikat dengan seutas tali yang terikat di balok.
Namun, anjing itu hanya diberi kalung lonceng. Si anjing lalu menganggap lonceng itu sebagai perhiasan yang membuatnya terlihat semakin cantik. Dalam versi Aesop, ada seekor anjing tua yang juga memberi peringatan pada anjing nakal itu.
Bagikan Cerita Dongeng Anjing yang Nakal ke Teman-Temanmu
Demikianlah artikel yang membahas tentang cerita dongeng Anjing yang Nakal beserta ulasan lengkapnya. Kamu suka dengan cerita yang kami paparkan? Kalau suka, yuk, bagikan artikel ini ke teman-temanmu.
Buat yang masih butuh cerita dongeng lainnya, langsung saja kepoin Poskata.com kanal Ruang Pena. Ada dongeng Bunga Mawar yang Sombong, legenda Bunga Teratai, Singa dan Tikus, serta masih banyak lagi. Selamat membaca!