
Kamu mungkin sering membaca dongeng di mana tokoh serigalanya berbuat jahat. Namun, pernahkah kamu membaca cerita fabel dengan tokoh utama serigala yang berpura-pura baik hati? Kalau belum, langsung saja simak ulasan berikut ini.
Kamu mungkin sering membaca kisah dongeng di mana tokoh antagonis atau penjahatnya adalah serigala yang jahat dan suka memangsa tokoh lain. Namun, tahukah kamu kalau rupanya ada cerita fabel yang tokoh utamanya merupakan serigala yang baik hati? Namun tetap saja, kebaikannya pun ada tujuan lain, lho!
Kisahnya tak hanya menarik, tapi juga mengandung pesan moral yang baik. Oleh karena itu, ketika membacakannya untuk buah hati atau keponakan tersayang, jangan lupa sampaikan juga amanatnya agar mereka tumbuh menjadi orang yang baik dan tulus dalam melakukan segala sesuatu.
Tanpa banyak berbasa-basi lagi, langsung saja simak cerita fabel tentang Serigala yang baik hati di bawah yuk! Selain kisahnya, jalan lupa baca juga ulasan seputar unsur instrinsik dan sedikit fakta menariknya. Selamat membaca!
Cerita Fabel Serigala yang Baik Hati
Alkisah pada suatu masa, di sebuah hutan hiduplah sepasang sahabat kelinci bernama Kiki dan Koko. Mereka suka berjalan-jalan berdua berkeliling hutan. Suatu hari, saat tengah berjalan-jalan, tanpa sadar mereka tersesat di tengah hutan.
“Bagaimana ini, Ki? Aku tidak tahu kita sedang berada di mana. Sepertinya kita tersesat, deh,” ucap Koko penuh kekhawatiran. “Iya, Ko. Aku juga tidak tahu ini di mana,” jawab Kiki sama-sama khawatir.
Ketika dua kelinci itu tengah berpegangan tangan karena takut dan khawatir, mendadak muncul seekor serigala yang kelaparan karena tidak makan apa-apa selama tiga hari. Tentu saja hewan buas tersebut merasa senang melihat ada dua mangsa yang sempurna.
Namun, saat itu si hewan pemangsa terlalu lapar sehingga tubuhnya sangat lemah. Ia tak yakin bisa memangsa salah satu atau bahkan kedua kelinci yang menggiurkan itu. Agar bisa menjalankan rencananya, ia pun berusaha memperdaya Kiki dan Koko dengan kelicikannya.
“Halo, teman-teman kelinci,” ucap Serigala berusaha terlihat sebaik mungkin. “Apa yang sedang kalian lakukan di sini? Apakah kalian tersesat?”
Mendengar pertanyaannya, kedua kelinci itu tidak langsung menjawab. Mereka terlalu curiga dan takut kalau menjadi mangsa sang hewan buas.
“Kalian tidak perlu takut padaku,” lanjut Serigala, “kalau mau, aku bisa mengantar kalian pulang.”
Akankah Kiki dan Koko Terpedaya?
Sekali lagi, Kiki dan Koko hanya bisa saling memandang. Mereka terlalu ragu-ragu untuk menerima tawaran sang hewan buas. Meskipun terlihat baik hati dan santun, tapi tetap saja yang menawari mereka adalah seekor hewan buas pemangsa daging.
“Sebentar lagi matahari akan terbenam. Bagaimana kalau kalian menginap dahulu di rumahku. Besok pagi setelah matahari terbit, aku akan mengantarkan kalian pulang ke rumah,” masih dengan sopan santun, sang hewan buas berusaha menjebak kedua kelinci tersebut.
“Benarkah?” tanya Kiki yang mulai tergoda untuk mengiyakan ajakan Serigala. Sang hewan karnivora langsung bersemangat dan menyeringai menunjukkan gigi tajamnya.
“Tunggu!” Koko mendadak menghentikan niatan Kiki untuk mengikuti langkah Serigala. “Kita tidak boleh mengikuti orang lain begitu saja, Ki!”
Dengan tegas dan berhati-hati, Koko kemudian menolak ajakan sang hewan buas. “Maaf, kawan. Aku sudah tahu kelicikanmu selama ini. Kamu pasti sengaja mengundang kami ke rumahmu karena di sana kamu akan lebih mudah memangsa kami. Sementara di sini, kamu nggak bisa berbuat apa-apa karena sedang lemah, kan?”
Betapa terkejutnya Serigala karena salah satu kelinci incarannya mengetahui dengan pasti rencananya. Ia pun akhirnya hanya bisa menanggapi dengan geraman. Bagaimanapun juga, ia tak bisa menyerang kedua kelinci itu.
“Sudah, ya! Kami pergi dahulu,” ucap Koko seraya menarik tangan Kiki agar menjauhi hewan buas itu. Meskipun mereka masih tersesat, tapi setidaknya Koko tak akan membiarkan dirinya dan sahabatnya dimangsa oleh hewan pemakan daging.
Baca juga: Kisah Ayam dan Elang beserta Ulasan Menariknya, Pelajaran untuk Tidak Mengingkari Janji
Unsur Intrinsik Cerita Fabel Serigala yang Baik Hati
Setelah mengetahui cerita fabel serigala yang berpura-pura baik hati di atas, jangan lupa baca juga ulasan seputar unsur intrinsiknya. Berikut di antaranya:
1. Tema
Gagasan utama atau tema dari cerita fabel Serigala yang baik hati ini adalah tentang kelicikan. Sama seperti yang dilakukan oleh sang Serigala yang berpura-pura baik hati demi bisa melahap dua kelinci yang baru saja ia temui.
2. Tokoh dan Perwatakan
Hanya ada beberapa tokoh di dalam cerita fabel ini, yaitu Serigala yang berpura-pura baik hati demi memenuhi rasa laparnya. Kemudian ada juga Kiki dan Koko, dua kelinci polos yang tengah tersesat di hutan. Secara umum, sifat Koko dan Kiki hampir sama, hanya saja Koko lebih berhati-hati dalam membuat keputusan dan tidak mudah percaya pada sang Serigala.
3. Latar
Latar lokasi yang digunakan dalam cerita fabel Serigala yang baik hati ini adalah di dalam sebuah hutan antah berantah. Sebuah tempat di mana dua ekor kelinci tersesat dan bertemu dengan seekor serigala yang lemah karena kelaparan.
4. Alur
Alur yang digunakan dalam cerita fabel Serigala yang baik hati ini adalah maju atau progresif. Kisahnya dimulai ketika dua ekor kelinci bernama Kiki dan Koko tersesat saat berjalan-jalan di hutan. Mendadak, muncul seekor serigala yang terlihat lemah tak berdaya.
Sang Serigala berusaha berbaik hati menolong kedua kelinci tersebut. Namun, rupanya di balik kebaikan hatinya, Serigala tengah mencari cara untuk bisa memangsa dua kelinci itu di rumahnya. Untungnya, salah satu dari kelinci yang bernama Koko tidak langsung percaya dan mengajak temannya pergi menjauh, meninggalkan Serigala yang masih kelaparan.
5. Pesan Moral
Cerita fabel serigala yang baik hati ini memiliki pesan moral yang baik dan cocok sekali diajarkan untuk buah hati tersayang. Pelajaran pertama adalah ketika melakukan sesuatu, lakukanlah dengan penuh ketulusan. Jangan berpura-pura hanya demi mendapatkan keuntungan pribadi.
Selain itu, kamu juga harus belajar dari Koko sang kelinci cerdas untuk lebih berhati-hati dengan tawaran dari orang lain yang tidak kamu kenal. Apalagi, jika orang tersebut sudah jelas kelicikannya, seperti sang Serigala.
Selain unsur intrinsik, dalam cerita fabel Serigala yang baik hati ini kamu juga bisa menemukan unsur ekstrinsiknya. Di antaranya adalah hal-hal dari luar cerita yang melengkapi kisahnya, seperti nilai sosial, budaya, dan moral.
Baca juga: Cerita Legenda Kali Gajah Wong dari Yogyakarta yang Menarik Tuk Dibaca Beserta Ulasan Lengkapnya
Fakta Menarik tentang Cerita Fabel Serigala yang Baik Hati
Setelah mengetahui kisah dan ulasan seputar unsur intrinsiknya, di artikel ini kamu juga bisa mendapatkan sedikit ulasan fakta menarik tentang cerita fabel Serigala yang baik hati ini. Berikut adalah ulasannya:
1. Ada Versi Lain yang Berbeda
Jika dalam kisah di atas diceritakan Serigala memiliki sifat yang pura-pura baik demi keuntungannya sendiri, rupanya ada juga kisah dongeng lain yang menceritakan tentang kebaikan hati sang hewan buas.
Bedanya, dalam cerita fabel yang lain, sang Serigala menjadi baik hati karena merasa kesepian. Semua hewan yang ada di hutan menakutinya dan selalu berlari menjauh darinya. Padahal, ia selalu menyapa teman-temannya itu dan tersenyum ramah. Namun, tetap saja semua binatang akan berlari kocar-kacir menjauh.
Sang Serigala pun kemudian menolong seekor ayam yang baru saja ditangkap pemburu. Sang hewan buas berhasil mengusir pemburu dengan menunjukkan taringnya yang tajam dan geraman yang menakutkan. Ayam pun akhirnya bisa terselamatkan. Sejak saat itu, hewan buas itu berteman dengan Ayam dan beberapa hewan lain di hutan.
Baca juga: Cerita Putri Serindang Bulan dan Ulasan Menariknya, Pelajaran tentang Menjaga Persaudaraan
Cerita Fabel Serigala yang Baik Hati sebagai Dongeng Sebelum Tidur
Demikianlah cerita fabel Serigala yang pura-pura baik hati dan cocok dibacakan untuk buah hati tersayang. Setelah membacakannya, jangan lupa ajarkan juga pesan moral yang bisa kamu dapatkan dari kisahnya. Harapannya, si kecil bisa tumbuh menjadi anak yang tulus dan tak mudah diperdaya orang lain.
Kalau masih ingin mencari dongeng percakapan hewan lain yang tak kalah indah dan mengandung pesan moral baik, cek artikel-artikel di kanal Ruang Pena di PosKata. Di sini kamu bisa mendapatkan cerita fabel pendek tentang si Kancil, dongeng Sigung yang baik hati, juga kisah Monyet dan Buaya.