
Apakah kamu sedang mencari kisah dongeng yang singkat dan menarik untuk dibacakan pada buah hati? Jika iya, coba bacakan cerita dongeng beruang dan harimau yang mengandung pesan moral yang baik di bawah ini.
Kalau kamu sedang mencari cerita dongeng pendek yang menarik, langsung saja cek kisah Beruang dan Harimau di bawah ini. Kisahnya tak hanya menarik, tapi juga mengandung pesan moral yang baik.
Dengan membacakan ceritanya pada buah hati tercinta, kamu bisa mengajarkan tentang bagaimana cara memaafkan orang lain. Selain itu juga bisa menjadi pengingat untuk selalu berbuat baik pada orang lain.
Jadi tunggu apa lagi? Langsung saja cek cerita dongeng Beruang dan Harimau yang telah kami siapkan di artikel berikut ini. Kemudian, dapatkan juga ulasan seputar unsur intrinsik dan fakta menariknya. Selamat membaca!
Cerita Dongeng Beruang dan Harimau
Alkisah pada suatu hari, hiduplah tiga beruang yang tinggal di sebuah rumah tak jauh dari sungai. Mereka terdiri dari ayah beruang, ibu beruang, dan anak mereka yang masih kecil. Meskipun hanya tinggal di rumah yang sederhana dan berukuran kecil, tapi hidup mereka bertiga penuh dengan kebahagiaan dan kerukunan.
Suatu malam, ketiga beruang tersebut sedang tidur dengan pulas di tempat tidur mereka. Mendadak, seekor harimau datang ke kediaman mereka dan masuk ke dalam tanpa permisi. Sang harimau benar-benar sangat kelaparan karena sudah dua hari tidak mendapatkan makanan.
Ia pun kemudian memperhatikan tiga beruang yang sedang tertidur itu satu persatu. Ketika melihat sang anak beruang yang masih kecil, mata sang hewan buas langsung berkilat. Ia benar-benar merasa anak beruang itu memiliki daging yang segar meskipun ukurannya mungil.
Sang harimau pun berjalan masuk dengan langkah kaki mengendap-endap. Kemudian, dengan perlahan, ia mengambil anak beruang yang sedang tertidur dan tidak sadarkan diri itu. Tak ada seorang pun dari penghuni rumah tersebut yang bangun dan menyadari bahwa di depan mereka sedang ada bahaya yang menanti.
Setelah menggotong anak tersebut, mendadak sang hewan predator tanpa sengaja menyenggol sebuah vas bunga sehingga jatuh dan pecah berantakan. Suara vas yang jatuh itu terlalu keras sehingga membuat sang anak beruang kaget dan terbangun.
Betapa kagetnya sang anak ketika membuka mata dan mendapati terdapat hewan buas berukuran besar tepat di hadapannya. Hal itu tentu saja membuat sang anak beruang ketakutan dan berteriak-teriak memanggil kedua orang tuanya.
Sang Anak Menangis Tanpa Henti
Tentu saja hal itu membuat ibu dan ayah beruang langsung terbangun dari tidurnya. Mereka langsung berdiri terperanjat dan menyadari kalau buah hati mereka sudah tak ada di tempat tidurnya lagi. Tanpa menunggu lama, mereka langsung berlari mengejar anak mereka yang kini sudah dibawa dalam cengkeraman mulut sang harimau.
Sang harimau rupanya telah melarikan diri sekencang mungkin jauh ke dalam hutan dengan membawa anak beruang yang ingin ia jadikan sebagai santapan. Setelah berlari kencang sejauh mungkin, sang harimau memutuskan untuk berhenti sejenak untuk beristirahat. Ia merasa kalau kini ia telah berlari cukup jauh dari kejaran kedua orang tua calon santapannya.
Meskipun begitu, sang anak masih saja terus menangis memanggil ayah dan ibunya dengan suara sekeras mungkin seraya menangis. Kedua tangan sang anak beruang terus menutupi wajahnya yang sedih, takut, dan gelisah.
Tangisan yang terdengar begitu menyedihkan itu pada akhirnya membuat sang harimau menjadi iba. Ia pun langsung membatalkan niatnya untuk melahap hewan santapannya itu. Karena merasa tak tega dan iba, sang harimau langsung melepaskan hasil tangkapannya dari cengkeraman gigi taringnya yang runcing dan tajam.
Bahkan, pada akhirnya ia memutuskan untuk mengajak si anak beruang berjalan-jalan berkeliling hutan. Tujuannya adalah untuk menghapus kesedihan yang dialami oleh sang anak beruang karena terpisah dari kedua orang tuanya.
Meskipun begitu, sang anak beruang terus saja menangis tanpa henti karena masih merindukan kedua orang tuanya. Sepanjang jalan ia selalu menanyakan di manakah kedua orang tuanya. Dan rupanya hal itu membuat sang harimau semakin merasa iba dan menjanjikan kalau ia akan mengembalikan sang anak kepada orang tuanya esok hari.
Kembali ke Pangkuan Kedua Orang Tua Beruang
Keesokan paginya, seperti janjinya, sang harimau membawa anak beruang tersebut kembali ke tempat tinggal kedua orang tuanya yang ada di tepi sungai. Tak jauh dari tempat tinggal si anak beruang, kedua orang tuanya terlihat masih dirundung kesedihan yang begitu mendalam. Mereka benar-benar merindukan anak laki-laki mereka satu-satunya yang telah lenyap semalam karena diculik harimau.
Ketika melihat kedua orang tuanya yang tengah bersedih, si anak beruang langsung berlari dengan cepat dan meninggalkan harimau yang mengantarkannya untuk menghampiri ayah dan ibunya.
“Ayah! Ibu!” teriaknya seraya menangis terisak.
Betapa terkejutnya kedua sepasang suami istri beruang itu saat mendengar suara buah hati mereka tersayang. Ketika melihat anaknya tengah berlari ke arah mereka, mereka berdua pun turut serta berlari menyambut anaknya seraya menangis bahagia kemudian memeluk anaknya dengan erat.
Pemandangan pertemuan anak dan kedua orang tua itu membuat sang harimau ikut merasakan haru dan kesedihan yang mendalam. Karena bagaimanapun juga, selama ini hewan buas itu hidup seorang diri tanpa keluarga ataupun teman yang menyayanginya.
Dengan penuh kesedihan, sang harimau terduduk lesu dengan perasaan bersalah. Ia merasa tak enak karena sudah berencana memisahkan sang anak dan kedua orang tuanya. Setelah beberapa saat, ia pun berjalan kembali ke kediamannya sendiri.
Setelah sekian lama berpelukan lama, sang anak beruang baru menyadari bahwa sang harimau rupanya telah meninggalkannya. Ia pun menolehkan kepalanya beberapa kali berusaha mencari hewan buas yang telah menculiknya semalam.
Merayakan Kepulangan Anak Beruang
“Ayah, Ibu, apakah kalian melihat harimau yang menculikku di semak-semak sana?” tanya sang anak beruang seraya menunjuk ke arah sebuah semak-semak gelap tak jauh dari kediaman mereka.
“Tidak, nak,” jawab ibu beruang, “Memangnya kenapa?”
“Ibu dan ayah seharusnya berterima kasih pada sang harimau karena ia tidak jadi memakanku. Ia sudah menyadari kesalahannya dan akhirnya memutuskan untuk mengembalikanku pada kalian berdua,” jawab sang anak.
Dengan ditemani oleh kedua orang tuanya, sang anak beruang kemudian berjalan mengelilingi rumah dan di sekitar semak-semak untuk mencari harimau. Mereka pun berteriak berusaha memanggil hewan buas itu agar keluar dan menemui mereka.
Sayangnya, setelah beberapa jam, tetap saja hewan pemakan daging itu tidak terlihat wujudnya. Karena langit sudah mulai gelap dan siang hari berubah menjadi malam, terpaksa sang anak beruang bersama kedua orang tuanya memutuskan untuk kembali ke rumah.
Keesokan harinya, mereka bertiga memutuskan untuk merayakan kegembiraan atas kepulangan sang anak dengan pergi ke sungai yang ada di dekat kediaman mereka. Mendadak, sang anak memekik kegirangan karena melihat sosok harimau yang menculiknya kemarin. Hewan buas itu kini terlihat sedang berusaha mencari ikan demi mengganjal perutnya yang kelaparan.
Anak harimau yang baik hatinya dan tak tega pun memanggil hewan buas tersebut. “Harimau! Kemarilah! Bergabunglah bersama kami dan makan sama-sama!” ucap sang anak.
Sayangnya, sang harimau yang masih merasa bersalah justru berusaha berjalan mundur.
Anak beruang pun kembali memanggilnya dan berkata, “Ayah dan Ibuku sudah memaafkanmu. Kini mereka telah bahagia karena aku kembali dengan selamat!”
Karena kelaparan dan perasaan tenang karena sudah dimaafkan, sang harimau akhirnya bersedia bergabung dengan keluarga beruang tersebut dan makan ikan bersama-sama.
Unsur Intrinsik Dongeng Beruang dan Harimau
Setelah mengetahui cerita dongeng Beruang dan Harimau di atas, kini saatnya kamu membaca ulasan tentang unsur intrinsiknya. Di sini kami sudah menyediakan ulasan tentang inti cerita dongeng Beruang dan Harimau, tokoh-tokohnya, latar lokasi, alur jalan kisahnya, dan pesan moral yang bisa didapatkan. Berikut adalah ulasannya.
1. Tema
Inti cerita atau tema dari dongeng Beruang dan Harimau di atas adalah tentang kebaikan hati dan pengampunan. Hal itu ditunjukkan dari sikap keluarga beruang yang memaafkan harimau yang pernah menculik bayi beruang.
2. Tokoh dan Perwatakan
Ada beberapa tokoh yang disebutkan dalam cerita dongeng Beruang dan Harimau ini. Di antaranya adalah keluarga Beruang yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak, kemudian Harimau.
Ayah dan Ibu Beruang digambarkan sebagai orang tua yang sangat menyayangi buah hatinya. Selain itu ia juga memiliki sifat baik hati dan pemaaf yang ditunjukkan dengan mengajak hewan buas yang telah menculik anaknya untuk makan bersama. Anak Beruang pun memiliki kebaikan hati yang sama dengan kedua orang tuanya. Meskipun sudah diculik, tapi ia tetap bisa memaafkan penculiknya.
Sementara itu, sang Harimau adalah tokoh jahat yang berusaha mencari makan dan menculik anak beruang. Meskipun begitu, ia melakukan itu demi bisa menghilangkan rasa laparnya karena sudah tidak makan selama beberapa hari.
3. Latar
Latar lokasi yang disebutkan di cerita dongeng Beruang dan Harimau ini adalah rumah keluarga Beruang yang tak jauh dari sungai, hutan tempat Harimau mengajak korbannya berjalan-jalan, dan sungai tempat keluarga Beruang berkumpul untuk makan besar merayakan kembalinya anak mereka.
4. Alur
Jika ditilik dari kisahnya, cerita dongeng Beruang dan Harimau di atas memiliki alur maju. Kisahnya dimulai dari keberadaan keluarga Beruang yang sedang tidur di malam hari. Mendadak, muncullah seekor Harimau yang kelaparan dan menculik sang anak. Dengan penuh kesedihan dan ketakutan, sang anak berteriak-teriak memanggil kedua orang tuanya.
Kedua orang tuanya yang baru bangun pun berusaha mencari dan menyelamatkan anak mereka. Namun, sang penculik sudah berlari jauh. Di sisi lain, sang anak terus saja menangis ketakutan dan terus memanggil kedua orang tuanya. Hal itu rupanya membuat sang Harimau tak tega dan memutuskan untuk mengembalikan anak yang ia culik kepada kedua orang tuanya.
Setelah kembali ke pelukan orang tuanya, tentu saja anak Beruang merasa senang. Sesudahnya, ia meminta kedua orang tuanya untuk memaafkan sang pemburu, bahkan kalau bisa mengajak mengajak Harimau itu untuk makan bersama di pinggir sungai.
5. Pesan Moral
Cerita dongeng Beruang dan Harimau ini memiliki pesan moral yang baik dan bisa kamu ajarkan kepada buah hati tersayang. Bahwa seharusnya kamu harus menjadi seseorang yang memiliki kebaikan hati dan sifat pemaaf seperti halnya keluarga Beruang yang tetap memaafkan Harimau meskipun hewan buas itu sudah menculik anak mereka dan berniat memakannya.
Selain unsur intrinsik, dari cerita dongeng Beruang dan Harimau ini kamu juga bisa mendapatkan ulasan seputar unsur ekstrinsiknya. Di antaranya adalah hal-hal dari luar dongengnya yang turut serta mempengaruhi kisahnya, seperti nilai sosial, moral, dan juga budaya.
Fakta Menarik tentang Dongeng Beruang dan Harimau
Kalau sudah menyimak cerita dongeng Beruang dan Harimau sekaligus pembahasan tentang unsur-unsur intrinsiknya, jangan lupa ketahui juga fakta menariknya. Berikut ini kami siapkan uraiannya:
1. Banyak Diadaptasi menjadi Animasi Pendek
Cerita dongeng Beruang dan Harimau di atas memang menarik dan mengandung pesan moral yang baik. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak animator yang tersinspirasi untuk membuat video animasi pendeknya. Beberapa videonya bisa kamu temukan dengan mudah di situs berbagi video, YouTube.
Kalau mau, kamu bisa menayangkan video animasi cerita dongeng Beruang dan Harimau tersebut kepada buah hati atau keponakan tersayang. Dengan menayangkannya, gambarnya yang menarik dan bergerak tentunya membuatmu lebih mudah dalam menjelaskan dan menyampaikan dongengnya.
Membacakan Cerita Dongeng Beruang dan Harimau sebagai Kisah Sebelum Tidur untuk Buah Hati
Begitulah cerita dongeng Beruang dan Harimau yang menarik dan sarat akan pesan moral yang baik. Kisahnya seru untuk dibacakan kepada keponakan atau buah hati tersayang, kan?
Kalau masih mencari kisah fabel atau cerita dongeng tentang keluarga binatang tertentu, langsung saja cek artikel-artikel lain di kanal Ruang Pena di PosKata ini. Selain Beruang dan Harimau, di artikel ini kamu juga bisa mendapatkan cerita pendek tentang Kambing dan Serigala, dongeng Kancil dan Kura-Kura, atau kisah Gajah dan Semut.
Selain kisah fabel, di Ruang Pena kamu juga bisa mendapatkan beragam kisah yang tak kalah menariknya untuk dibacakan pada buah hati tersayang. Di antaranya adalah kisah Putri Kerajaan, dongeng 1001 malam, atau kisah asal-usul sebuah kota di Indonesia.