
Bosan dengan fabel kancil? Jangan khawatir, kami punya cerita lain yang mengisahkan tentang burung gagak dan burung merak. Tak hanya ceritanya, ada pula uraian seputar unsur intrinsik beserta fakta menarik, lho!
Dongeng hewan yang terkenal di kalangan anak-anak hingga dewasa sejak dulu sampai sekarang bisa dibilang tidaknya banyak. Hanya ada cerita tentang Si Kancil yang Cerdik dan Kisah Burung dan Ayam. Padahal, ada pula cerita mengenai burung gagak dan burung merak, lho!
Mungkinkah kamu belum pernah mendengar fabel yang satu ini? Kalau belum, kamu dapat mengetahuinya setelah membaca informasi yang kami paparkan seputar cerita burung gagak dan burung merak di artikel dongeng hewan ini.
Di sini, kami tak hanya mendeskripsikan isi cerita, tetapi juga memaparkan unsur-unsur intrinsiknya. Lebih dari itu, ada pula fakta menarik mengenai dongeng tersebut sebagaimana kami uraikan secara lengkap lewat penjelasan berikut! Selamat membaca.
Cerita tentang Burung Gagak dan Burung Merak
Alkisah pada zaman dahulu kala, hiduplah seekor burung gagak dan burung merak. Kedua burung tersebut mempunyai bulu yang berwarna putih bersih. Menurut cerita, burung gagak dan burung merak juga merupakan sahabat baik.
Suatu hari, burung gagak pergi mencari makan. Di tempatnya mencari makan, ia melihat sebuah pondok, lalu iseng mendatanginya. Ternyata, di dalam pondok ada wadah-wadah besar tertutup rapat. Karena mengira wadah itu berisi makanan, burung gagak pun memeriksanya.
Ia membuka salah satu tutup wadah, dan terkejut saat melihat apa yang ada di dalamnya. Di sana, burung gagak melihat cairan berwarna. Setiap wadah berisi cairan pewarna yang berbeda-beda dan semuanya sangat indah warnanya.
Dengan hati riang, ia kembali ke hutan untuk mencari sahabatnya, yaitu burung merak. Ia tak sabar memberi tahu burung merak tentang benda yang ditemukannya hari itu. “Aku harus bergegas mumpung masih pagi dan merak pasti belum pergi,” batinnya.
Baca juga: Kisah Hikayat Hang Tuah dan Ulasannya yang Sarat Pesan Kepahlawanan
Gagak dan Merak Saling Membantu Mewarnai Bulu
Burung merak masih tidur di sarangnya ketika gagak terbang ke sana ke mari di sekitarnya sambil meneriak-neriakkan namanya. “Merak! Hai merak sahabatku, bangunlah cepat. Meraaaakkk!!” Burung gagak terdengar antusias.
“Ada apa sampai kau membangunkanku pagi-pagi begini?” Merak menjawab. “Aku datang membawa kabar gembira. Ikutlah denganku ke pondok di tepi hutan. Di sana ada cairan-cairan pewarna yang sangat indah. Ayo, merak!”
Tanpa basa-basi lagi, merak langsung terbang menuju pondok yang dimaksud burung gagak. Burung gagak pun segera menyusul. Di sana, kedua burung berbulu putih itu langsung membuka tutup dari semua wadah karena tak sabar ingin mewarnai bulu mereka.
“Kita tak bisa mewarnainya sendiri, harus bergantian,” kata keduanya bersamaan. Setelah itu, burung merak meminta burung gagak mewarnai bulunya lebih dulu. Sesudahnya, burung merak berjanji akan mewarnai bulu putih burung gagak dengan pewarna-pewarna yang disukainya.
Burung gagak mewarnai satu persatu bulu burung merak hingga warna putihnya berubah menjadi warna-warni yang sangat indah. Sesaat kemudian, giliran burung gagak untuk diwarnai bulunya pun tiba. “Bagus. Sekarang giliranku, merak,” tukasnya.
“Aku mau warna hitam di ujung sayapku,” imbuh burung gagak. Baru saja burung merak hendak memulaskan warna hitam ke bulu burung gagak, pemilik pondok datang. Saking terkejutnya, burung merak yang panik tanpa sengaja menyenggol gagak hingga seluruh tubuhnya tercelup ke dalam wadah dengan warna hitam.
Konon, sejak saat itulah, sekarang burung merak selalu terlahir dengan warna-warna indah. Sedangkan burung gagak sampai sekarang selalu berwarna hitam legam. Dan sejak itu pulalah, burung merak dan gagak tidak lagi bersahabat.
Baca juga: Kisah La Tongko-Tongko dari Sulawesi Selawatan Beserta Ulasan Lengkapnya
Versi Lain Cerita Burung Gagak dan Burung Merak
Berbeda dari kisah sebelumnya, ada fabel dengan alur lain mengenai dua jenis unggas tersebut yang juga banyak beredar. Yaitu, bahwa burung merak dikisahkan merupakan unggas tercantik di hutan, sedangkan gagak ialah burung yang iri pada merak.
Suatu ketika, burung gagak bermain-main di taman yang dipenuhi dengan burung-burung merak. Setelah terbang ke sana ke mari, gagak mencuri sehelai ekor burung merak yang indah, lalu memasangnya di ekornya sendiri. “Hai, merak. Lihat, bukankah sekarang aku yang paling cantik?”
Burung merak kaget melihat gagak itu memiliki sehelai bulu ekornya. Akan tetapi, sikap rendah hati membuatnya enggan menuduh tanpa bukti dan ia hanya memuji gagak betina tersebut. “Benar. Kaulah yang lebih cantik dibandingkan kami, burung gagak,” kata merak.
Mendengar hal itu, gagak kembali terbang berputar-putar di taman. Akibatnya, ekor yang ia pasang terjatuh. Burung merak pun memanggil gagak dan berkata, “Hai, gagak. Apa kau tahu? Ekor merak yang kau tancapkan di ekormu terjatuh.”
Burung gagak pun merasa malu karenanya. Namun, bukannya mencemooh, merak malah menawarkan beberapa helai dari ekornya kepada burung gagak. Burung merak bahkan bersedia memasangkannya di ekor burung gagak. “Temanku. Maukah kau kuberi beberapa helai ekorku? Akan kubantu memasangkannya.”
“Kau sungguh baik, merak. Aku sangat berterima kasih atas kebaikanmu,” ujar gagak. Burung gagak pun menyadari bahwa merak tidak hanya cantik, tetapi juga baik hati. Keduanya berpelukan dan saling berjanji untuk selalu berteman apa pun yang terjadi.
Baca juga: Kisah Hikayat Bayan Budiman yang Sarat dengan Nilai-Nilai Luhur beserta Ulasan Lengkapnya
Unsur Intrinsik
1. Tema
Cerita tentang burung gagak dan burung merak di atas mengusung tema lika-liku dalam persahabatan. Bahwasanya menjalin hubungan dengan orang lain yang punya sifat, kepribadian, dan kebiasaan yang berbeda akan selalu diliputi banyak suka dan duka.
2. Tokoh dan Perwatakan
Ada dua karakter yang ditonjolkan dalam fabel yang satu ini, yaitu gagak dan merak. Pada dongeng versi pertama, kedua jenis burung tersebut digambarkan sangat antusias dalam mewujudkan keinginannya, tetapi juga terlalu ceroboh saat mengeksekusi.
Sementara itu, pada dongeng kedua, gagak dan merak digambarkan memiliki karakter yang bertolak belakang. Burung gagak mempunyai sifat iri dan terobsesi mendapatkan yang bukan miliknya, sedangkan karakter merak amat baik hati dan suka berbagi.
3. Latar
Dongeng sarat makna yang kami rangkum di atas mengambil latar cerita pada zaman dahulu, di mana konon binatang bisa berbicara. Tempat burung gagak dan merak tinggal dikisahkan di hutan belantara dan jauh dari pemukiman penduduk.
4. Alur
Masing-masing versi dalam cerita tentang burung merak dan burung gagak menggunakan alur maju. Ceritanya dimulai dengan pengenalan karakter, permulaan, konflik, kemudian diakhiri dengan penyelesaian. Bedanya, versi pertama punya akhir yang buruk, sedangkan yang kedua berakhir dengan baik.
5. Pesan Moral
Lantaran terdapat dua versi dongeng, tentulah di dalamnya terselip pesan-pesan moral yang berbeda untuk masing-masing cerita. Yang pertama tentang kekurangan atau kelalaian sahabat yang mestinya tidak menghancurkan persahabatan, kedua menyinggung bahwa salah satu cara menjalin pertemanan dengan orang lain ialah dengan berbagi.
Baca juga: Kisah Pangeran Indera Bangsawan yang Bijak dan Pandai Bertarung Beserta Ulasan Lengkapnya
Fakta Menarik di Balik Cerita Burung Gagak dan Burung Merak
1. Memiliki Versi yang Berbeda
Seperti sudah kami singgung sebelumnya, fabel yang satu ini memang mempunyai beberapa versi yang berbeda. Selain kedua versi di atas, ada pula versi lain di mana di dalamnya terdapat kisah tentang burung merak yang cenderung sombong.
Pada versi lain tersebut, merak digambarkan sempat mengolok-olok gagak karena bulunya yang hitam dan jelek. Merak juga sangat bangga melihat penampilannya yang cantik, bahkan paling cantik dibandingkan unggas-unggas lain yang ada.
2. Asal Usul Cerita dari Myanmar
Meski barangkali terkesan lokal, tetapi sebenarnya cerita rakyat mengenai burung gagak dan burung merak berasal dari Myanmar. Hal ini diketahui dari buku literasi untuk anak kelas 6 SD yang dikeluarkan Mendikbud berjudul Selamatkan Makhluk Hidup (2018) yang di dalamnya memuat kisah gagak dan merak.
Baca juga: Kisah Hikayat Si Miskin dan Ulasan Lengkapnya yang Mengandung Nilai-Nilai Bijak Kehidupan
Puas Membaca Ulasan Cerita Burung Gagak dan Burung Merak?
Demikian tadi fabel yang mengandung pesan moral yang kami paparkan. Kiranya dengan membaca uraian di atas, kamu dapat mengambil pelajaran tentang makna persahabatan dan mengajarkannya pula kepada anak atau keponakanmu.
Kalau kamu butuh lebih banyak fabel penuh nilai kehidupan lainnya, jangan lewatkan artikel-artikel dongeng dan cerita rakyat yang kami rangkum. Di sini, kami mengumpulkan berbagai kisah dongeng 1001 malam hingga kisah para nabi, lho!