
Ingin membacakan fabel yang sarat akan pelajaran hidup kepada anak atau keponakan tersayang? Jika iya, barangkali cerita pendek kerbau dan kambing yang berasal dari Aesop ini cocok untuk kamu bagikan kepada mereka. Yuk, baca ulasannya di bawah ini dan buktikan sendiri!
Ada banyak sekali cerita fabel panjang maupun pendek yang kerap dibacakan orang tua untuk anak sebagai pengantar tidur, misalnya saja dongeng kancil atau kelinci dan kura-kura. Supaya tak bosan dengan fabel yang itu-itu saja, tampaknya cerita pendek tentang kerbau dan kambing dapat menjadi alternatif.
Tak ubahnya fabel lain, dongeng untuk anak yang satu ini juga menyimpan pesan dan nasihat bijak bagi siapa pun. Lebih dari itu, pelajaran yang bisa dipetik dari cerita yang kami rangkum ini bahkan masih relevan untuk orang dewasa, lho.
Kamu masih belum yakin? Kalau tak percaya, langsung saja simak keterangan lengkap seputar cerita pendek tentang kerbau dan kambing beserta ulasan menarik lainnya yang kami paparkan di bawah ini. Baca sampai selesai, ya.
Cerita Pendek Kerbau dan Kambing
Alkisah, suatu hari hiduplah seekor kerbau jantan yang berbadan gemuk. Ia hidup di tengah hutan di mana di sana hidup pula berbagai hewan lain, mulai dari yang jinak hingga buas. Sebut saja kambing, kera, singa, harimau, berbagai jenis burung, dan masih banyak lagi.
Kehidupan di hutan sangatlah liar. Hewan-hewan memamah biak yang tergolong ke dalam binatang herbivor (pemakan tumbuh-tumbuhan) seringkali ketakutan karena menjadi mangsa singa dan harimau, tak terkecuali kerbau.
Kerbau bisa dibilang merupakan hewan pemakan tumbuhan yang lebih besar jika dibandingkan dengan kambing dan sapi. Oleh karenanya, kerbau kerap diburu singa karena tubuhnya yang besar dan dagingnya yang banyak.
Beruntung setiap kali dikejar singa, kerbau masih dapat meloloskan diri. Akan tetapi, ia tidak selamanya bisa menghindar dan suatu saat pastilah akan dimangsa dan dicabik-cabik tubuhnya oleh hewan buas itu.
Mau tak mau, hewan memamah biak tersebut harus kucing-kucingan setiap kali hendak mencari makan atau sekadar minum di sungai. Biasanya, ia akan mencari makan dan minum bersama hewan-hewan lain sehingga lebih mudah mengelabui singa saat harus kabur.
Baca juga: Cerita Lucu Abu Nawas Menipu Malaikat di Dalam Kubur & Ulasan Menariknya
Kabar tentang Perburuan Singa
Pada suatu hari, pagi-pagi sekali kerbau sudah pergi mencari makan di tepi sungai. Ia heran, pagi itu di tepi sungai tidak banyak binatang seperti biasanya. Akan tetapi, ia tidak mencurigai apa pun dan tetap meneruskan kegiatan makannya.
Tak lama, kancil mendatanginya. “Hai, kerbau! Kenapa masih di sini?” Tanya kancil. “Aku memang biasa mencari makan di sini pagi-pagi begini. Ke mana binatang-binatang yang lain?” Kerbau penasaran.
“Kau tidak tahu?” Kancil bertanya lagi. “Mereka semua tidak keluar pagi ini karena mendengar singa akan pergi berburu. Menurutku saat ini mereka sedang bersembunyi supaya tidak dimangsa hewan buas itu.”
Mendengar hal itu, kerbau bertanya, “Aku sudah sangat mengenalmu. Tidak ada gunanya kau menipuku. Kalau benar singa akan pergi berburu dan semua hewan bersembunyi karenanya, kenapa kau masih di sini?” Kancil menjawab, “Aku sedang bersembunyi. Kau saja tidak mengetahui keberadaanku kalau tak kusapa lebih dulu, bukan?”
“Kalaupun tertangkap, aku akan mengelabui singa agar tidak memangsaku,” tegas kancil. Lalu sesaat kemudian, terdengar suara berisi dari arah hutan yang gelap. Kancil langsung menghilang tanpa suara, sedang kerbau masih mencari-cari apa gerangan yang ada di balik semak-semak.
Baca juga: Kisah Aladin dan Lampu Ajaib yang Diadaptasi ke Berbagai Karya Beserta Ulasannya
Pelarian yang Melelahkan
Kerbau melangkah mundur begitu dirasanya suara dari balik semak-semak semakin terdengar jelas. Ketika ia melihat gigi yang tajam menyeringai dari sana, kerbau lari tunggang langgang hingga hampir saja ia tercebur ke sungai.
Singa berlari mengejar calon mangsanya dengan cepat. Kerbau sendiri berlari ke segala arah tanpa menghiraukan apa yang dilaluinya. Di saat seperti itu, ia cuma bisa berdoa agar tidak jadi korban sang singa.
Di tengah pelariannya, ia tersungkur lantaran tersandung dahan dari pohon yang tumbang. Singa nyaris saja menggigit kakinya, tetapi ia berhasil bangun lebih dulu sehingga hanya kakinya hanya lecet tercakar.
Ia berlari lagi dengan terpincang-pincang. Untunglah tak lama kemudian ia melihat di kejauhan ada sebuah gua yang dapat digunakan untuk bersembunyi. Namun, ia tak langsung ke sana, tetapi berlari ke arah lain terlebih dulu untuk mengecoh singa. Saat singa tak terjangkau pandangannya, barulah ia menuju ke gua dan masuk ke dalamnya.
Pertemuan antara Kerbau dengan Kambing
Di sinilah cerita pendek antara kerbau dan kambing dimulai. Alkisah sewaktu kerbau masuk ke dalam gua, di sana sudah ada seekor kambing jantan yang sedang duduk-duduk. “Izinkan aku ikut bersembunyi di sini. Di luar sana seekor singa buas sedang memburuku,” pinta kerbau.
“Asal kau tahu saja, aku tidak sedang bersembunyi dari hewan buas mana pun. Gua ini sudah seperti rumahku. Aku dan para kambing lain sudah sering memakai tempat ini untuk berteduh dari hujan dan panas, juga untuk bersantai seperti sekarang. Keberadaanmu sangat menggangguku, kerbau! Tempat ini jadi terasa penuh sesak,” si kambing rupanya tak suka ada binatang lain masuk ke sana.
“Aku akan keluar setelah singa itu pergi menjauh,” bujuk kerbau. “Tidak. Pergi sekarang! Kalau kau tetap di sini, bisa-bisa singa itu juga memangsaku. Bagaimana jika keluargaku mencariku nanti dan mereka hanya menemukan tubuhku yang tinggal tulang belulang?” Kambing menolak membantu.
Setelah mengatakannya, kambing bangkit dan menundukkan kepalanya. Ia bersiap menyerang kerbau dengan tanduknya yang panjang dan tajam itu. Kerbau terkejut karena tiba-tiba diserang, tetapi ia tidak membalas ketika kambing membuat tubuh bagian bawahnya terluka.
Kambing terus-menerus mendorong kerbau dengan sekuat tenaga agar bisa keluar dari gua tempat berteduhnya. Akan tetapi, kerbau lebih besar dan kuat sehingga ia tak semudah itu berpindah tempat, apalagi jika harus rela keluar dari gua demi mengorbankan diri jadi mangsa singa.
Baca juga: Dongeng Ali Baba dan 40 Pencuri Beserta Ulasan Lengkapnya, Pelajaran tentang Ketamakan
Ketika Singa Sudah Menentukan Calon Mangsanya
Kerbau masih saja belum membalas perlakuan kambing padanya. Ia khawatir singa yang masih berjaga di luar sana akan masuk ke gua jika mendengar suara yang berisik. Kerbau bahkan telah memperingatkan kambing dan berkata, “Jangan kau kira aku tak bisa melawanmu hanya karena aku diam saja.”
“Aku tak peduli. Keluarlah kau sana!” Tutur kambing. “Kalau kau tidak mau diam, singa itu mungkin akan masuk ke dalam sini dan memangsa kita berdua bersama teman-temannya,” terang kerbau sambil berusaha menenangkan kambing agar menghentikan perbuatannya.
Saat sedang mendorong-dorong tubuh kerbau, kambing terpeleset hingga dirinya yang justru tersungkur keluar dari gua. Singa yang dikiranya sudah pergi ternyata masih diam di suatu tempat di sana, dan seketika menghampiri kambing yang tengah berusaha bangkit.
“Tak dapat kerbau yang gemuk, kambing pun cukup untuk mengisi perutku hari ini,” kata singa yang langsung membuat kambing panik. Tanpa berkata apa-apa, kambing kembali ke pintu gua dan berusaha masuk. Singa hampir saja menggigit ekornya kalau kerbau tidak segera menariknya masuk ke dalam gua.
Di dalam gua, kambing terengah-engah lantaran masih syok. Hampir saja ia tewas. Untunglah kerbau tidak membalas perlakuannya dan membantunya selamat. Terang saja hal ini membuat si kambing terharu.
Kambing kemudian menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada kerbau. Ia berjanji tidak akan mengulangi perbuatan semacam itu kepada kerbau atau binatang mana pun lagi, terlebih jika mereka membutuhkan bantuan.
“Maafkan perlakuanku, kerbau. Aku janji tidak akan berbuat demikian lagi. Aku juga berjanji untuk mau memberikan bantuan kepada hewan-hewan lain yang merasa kesusahan,” ucap kambing sembari menahan air matanya. “Tak apa. Sudah sepatutnya sesama makhluk saling menolong,” balas kerbau.
Setelah kejadian itu, kerbau dan kambing menjadi sahabat karib. Keduanya kerap bertegur sapa dan mencari makan dan minum bersama. Kepada binatang mana pun, kambing kini tidak lagi bersikap kasar dan pelit.
Baca juga: Kisah Hikayat Hang Tuah dan Ulasannya yang Sarat Pesan Kepahlawanan
Unsur Intrinsik Dongeng Hewan Kerbau dan Kambing
Di dalam setiap fabel terdapat unsur-unsur intrinsik yang membangun cerita, tak terkecuali riwayat pendek mengenai kerbau dan kambing yang kami uraikan di atas. Dari struktur ceritanya, kita dapat mencari tahu tentang tema, penokohan, latar, alur, juga pesan yang ada di balik kisah tersebut. Mau tahu seperti apa? Berikut pemaparan singkatnya khusus untukmu!
1. Tema
Fabel berisi cerita pendek antara kerbau dan kambing di atas memuat tema persahabatan dan pentingnya saling membantu sesama. Persahabatan tidak hanya dapat terjalin antarmanusia, tetapi juga antarbinatang, bahkan tak jarang terjalin di antara manusia dengan binatang.
Dalam hal ini, ada lebih dari satu kisah persahabatan yang dicontohkan, yakni antara kerbau dengan kancil dan kerbau dengan kambing. Baik dengan kancil maupun kambing, kerbau menunjukkan bahwa ia dapat berteman dengan hewan apa saja, termasuk jika berbeda spesies.
2. Tokoh dan Perwatakan
Ada dua tokoh utama dan dua karakter sampingan di dalam cerita pendek kerbau dan kambing yang kami paparkan. Dua tokoh utama tentu saja adalah kerbau dan kambing yang semula bermusuhan menjadi akrab dan berteman.
Di situ kedua tokoh digambarkan sebagai sosok yang lemah dan takut akan ancaman binatang buas. Akan tetapi, mereka sama-sama tak mudah menyerah dan selalu berusaha menyelamatkan diri apa pun risikonya.
Sementara itu, fabel yang kami paparkan juga menyebut karakter kancil dan tokoh antagonis, yaitu singa. Di dalam cerita, kancil digambarkan sebagai binatang yang peduli dengan teman-temannya. Hal ini ditunjukkan ketika ia memberi kerbau peringatan akan datangnya singa mencari mangsa.
Di sisi lain, singa yang biasanya dideskripsikan sebagai sosok raja hutan yang bijaksana, di sini digambarkan menjadi hewan buas yang memangsa binatang-binatang pemamah biak. Ia kerap berburu di tempat di mana para binatang biasanya berkumpul untuk mencari makan dan minum.
3. Latar
Tempat terjadinya peristiwa di dalam fabel yang satu ini tidak hanya fokus di sebuah hutan dan di tepi sungai. Jika kamu menyimak kisahnya sampai selesai, kamu akan tahu ada pula latar gua yang menjadi tempat bertemunya kerbau dan kambing ketika keduanya bersembunyi dari singa.
4. Alur
Dari jalan ceritanya, rasanya sudah cukup jelas bahwa fabel di atas memiliki alur maju. Kisahnya bermula saat kerbau keluar mencari makan, menjadi buruan singa, bersembunyi di dalam gua dan bertemu dengan kambing, lalu kerbau dan kambing menjalin persahabatan.
5. Pesan Moral
Pesan yang terselip dalam cerita pendek kerbau dan kambing ini adalah agar kita tidak membeda-bedakan dalam memberikan pertolongan kepada orang lain. Selama masih mampu, berilah bantuan kepada mereka yang membutuhkan tanpa memandang jenis kelamin, warna kulit, suku, agama, atau negara.
Selain itu, ada pula pesan moral sederhana lainnya yang bisa langsung kamu praktikkan. Yaitu, setiap kita perlu saling memaafkan antarsesama, bahkan terhadap mereka yang telah melakukan kesalahan besar kepada kita sekalipun sebagaimana sikap pemaaf yang ditunjukkan oleh kerbau saat ia membantu kambing yang sempat bersikap buruk padanya.
Baca juga: Kisah Hikayat Si Miskin dan Ulasan Lengkapnya yang Mengandung Nilai-Nilai Bijak Kehidupan
Fakta Menarik di Balik Kisah Kerbau dan Kambing
1. Kisah Asli Kerbau & Kambing Berasal dari Yunani Kuno
Walau barangkali familier di tanah air, fabel yang satu ini disinyalir tidak berasal dari Indonesia. Pasalnya di sejumlah sumber, tertera catatan yang menyebut bahwa kisah tersebut diadaptasi dari Aesop’s Fables atau Fabel Aesop atau disebut pula dengan istilah Aesopica.
Sekadar informasi, Aesop atau Aesopica adalah kumpulan fabel yang mempunyai keterkaitan dengan seseorang dari Yunani Kuno bernama Aesop. Konon, ia merupakan seorang budak dan penulis cerita yang dipercaya hidup pada tahun 620 hingga 564 sebelum Masehi.
Selama hidupnya, Aesop telah menulis ratusan karya fabel yang terkenal di banyak negara sejak zaman kuno hingga modern, terutama di Asia dan Amerika. Beberapa ceritanya yang terkenal dan mungkin tak asing lagi di telingamu antara lain, yaitu Angsa Bertelur Emas, Kuda dan Keledai, Elang dan Serigala, Kucing dan Tikus, dan sebagainya.
Sudah Paham Pelajaran Hidup dari Cerita Pendek Kerbau dan Kambing?
Itulah tadi cerita pendek tentang kerbau dan kambing, struktur cerita, dan fakta menariknya. Jika kamu mencari fabel lain yang mengandung nasihat dan pelajaran hidup, jangan lewatkan dongeng-dongeng seperti Gajah dan Semut, Itik Buruk Rupa, Singa dan Tikut, dan sebagainya, ya.
Bila perlu, kamu dapat pula menyimak berbagai kisah lain yang berhubungan dengan sejarah maupun cerita rakyat. Di sini, kami bahkan merangkumkan pula mengenai kisah para nabi, di antaranya Adam, Idris, Sulaiman, dan lain-lain yang bisa kamu bacakan untuk anak atau keponakan tercinta.