
Kalau kamu sedang mencari cerita dongeng yang memiliki pesan moral baik, tentunya tak boleh melewatkan kisah Kelinci dan Anjing Petani. Berikut ini kami siapkan kisahnya beserta ulasan menariknya!
Pernahkah kamu mendengar cerita dongeng tentang Kelinci dan Anjing Petani? Kalau belum, berikut ini kami sediakan kisah sekaligus ulasan menariknya.
Kisahnya tak hanya menarik dan bisa dijadikan sebagai dongeng sebelum tidur. Namun, kamu juga bisa mendapatkan pesan moral baik yang dapat kamu ajarkan kepada buah hati, saudara, atau keponakanmu tersayang.
Jadi, tanpa banyak berbasa basi lagi, langsung saja simak cerita dongeng Kelinci dan Anjing Petani yang telah kami siapkan di artikel berikut ini. Kemudian, jangan lupa dapatkan juga ulasan seputar unsur intrinsik dan juga fakta menariknya, ya? Selamat membaca!
Cerita Dongeng Kelinci dan Anjing Petani
Alkisah, pada suatu masa, di sebuah perkebunan jagung yang cukup luas hiduplah seekor anjing petani. Sejak kecil, ia selalu dilatih untuk mengejar hewan pengganggu jagung muda yang ada di tanah perkebunan. Salah satunya adalah kelinci.
Sang anjing sering kali berkeliling perkebunan untuk mencari kelinci yang berkeliaran. Ia sering merasa begitu kesal karena hewan bertelinga panjang itu selalu memakan daun-daun jagung di perkebunan tuannya. Hal itu menyebabkan tanaman jagung itu tak bisa tumbuh dengan baik sehingga akhirnya hasil panennya menjadi sangat berkurang.
Sang anjing sendiri sebenarnya memang merupakan hewan yang dilatih untuk mengejar hewan-hewan yang mengganggu tanaman jagung yang ada di perkebunan. Oleh karena itu, sang petani dengan sengaja menempatkan anjing itu di perkebunan. Sang anjing sendiri merasa cukup senang karena bisa memangsa setiap hewan kecil yang bisa ia temukan.
Pada suatu pagi, seperti biasanya sang anjing akan berjalan mengelilingi perkebunan jagung setelah bangun dari tidurnya. Ia akan mengendus-endus setiap sisi perkebunan untuk mencari bau hewan lain menggunakan hidungnya. Ia sangat membanggakan penciumannya yang sangat tajam itu. Karena ia bahkan bisa mencium bau kelinci yang jaraknya masih sangat jauh darinya.
Seperti halnya pada pagi hari itu, ketika sedang mengendus di salah satu sisi perkebunan, ia bisa mencium bau kelinci dari kejauhan. Tanpa menunggu lama ia pun langsung berlari mengikuti arah asal bau itu.
Benar saja, sesampainya di tempat asal bau itu, ia melihat seekor kelinci sedang asyik memakan pucuk jagung yang masih muda.
Diolok oleh Burung Gagak
Secara perlahan, anjing itu berjalan mengendap-endap mendekati kelinci. Ketika posisinya sudah cukup dekat, ia langsung berusaha menerjangnya dengan cepat. Namun, rupanya sang kelinci menyadari gerak cepat di belakangnya dan bisa mendengar langkah perlahan sang anjing menggunakan telinganya yang panjang dan peka akan suara. Dengan sigap, ia langsung melompat dengan cepat dengan lompatan yang sangat jauh demi bisa menghindari sang anjing.
Hal itu tidak mengecilkan hati sang anjing. Sama sigapnya dengan targetnya, ia terus mengejar si kelinci.
Namun, anehnya jarak keduanya justru semakin terpisah jauh seolah sang kelinci bisa melompat jauh lebih cepat dibandingkan lari si anjing. Padahal, anjing itu memiliki kemampuan berlari tanpa henti yang tak akan membuatnya kelelahan saat mengejar hewan apa pun, termasuk kelinci.
Meskipun begitu, rupanya lompatan si kelinci dalam menghindari kejaran pemburunya jauh lebih cepat. Pada akhirnya si anjing justru kehilangan hewan buruannya. Sekali lagi, ia berusaha mengendus-endus daerah sekitarnya mencari bau sang kelinci.
Ketika akhirnya bisa menemukan bau hewan bertelinga panjang itu, sang hewan pemburu langsung berlari lebih cepat dari sebelumnya. Sayangnya, tetap saja ia tak bisa mengejar sang kelinci dan memutuskan untuk menyerah saja.
Rupanya, seluruh peristiwa itu disaksikan oleh seekor burung gagak yang sedang bertengger di sebuah pohon yang daunnya sudah berguguran.
“Rupanya kelinci itu bisa melompat lebih cepat daripada kamu?” olok si gagak berusaha mempermalukan.
“Tidakkah kau melihat perbedaan yang begitu mencolok antara aku dan si kelinci?” tanya si anjing berusaha membela dirinya, “Aku berlari demi menangkap makanan, sedangkan ia berlari berusaha mempertahankan hidupnya. Tentunya sebuah keinginan akan menentukan kerasnya sebuah usaha!”
Unsur Intrinsik Dongeng Kelinci dan Anjing Petani
Setelah membaca cerita dongeng tentang Kelinci dan Anjing Petani di atas, kini kamu juga bisa mengetahui sedikit ulasan seputar unsur intrinsiknya. Di artikel ini kami menyiapkan ulasan tentang tema, tokoh sekaligus penokohannya, alur jalannya cerita, latar atau setting, dan pesan moral yang bisa didapatkan dari kisahnya. Berikut ini adalah ulasannya.
1. Tema
Inti cerita atau tema dari kisah dongeng Kelinci dan Anjing Petani di atas adalah tentang sebuah keinginan yang bisa memengaruhi usaha dalam mencapai keinginannya. Hal itu digambarkan melalui upaya sang kelinci dalam melarikan diri dan bertahan hidup dari kejaran anjing pemburunya.
2. Tokoh dan Perwatakan
Setelah membaca kisahnya, tentunya tak sulit untuk bisa sebutkan siapa saja tokoh dan seperti apa penokohan dari cerita Kelinci dan Anjing Petani di atas. Sama seperti judulnya, tokoh utama dari dongeng ini adalah seekor Kelinci dan seekor Anjing Petani.
Anjing Petani merupakan seekor hewan pemburu yang digambarkan memiliki sifat suka meremehkan kemampuan binatang lain tapi juga mudah menyerah. Sementara Kelinci yang diburu digambarkan memiliki kemauan atau usaha yang besar agar bisa terus menjalani hidupnya.
Selain kedua tokoh tersebut, di dalam cerita dongeng Kelinci dan Anjing Petani ini ada juga hewan lain yang hanya muncul sekilas untuk mengajak ngobrol si anjing, yaitu Burung Gagak. Meskipun hanya muncul sekilas tapi bisa terlihat bahwa ia memiliki sifat yang suka merendahkan hewan lain dan juga mengoloknya.
3. Latar
Hanya ada satu latar lokasi dan satu latar waktu yang disebutkan di sepanjang cerita dongeng pendek tentang Kelinci dan Anjing Petani. Latar lokasi yang disebutkan adalah di sebuah lahan perkebunan jagung, sementara latar waktunya adalah pagi hari.
4. Alur
Jika dilihat dari rincian peristiwanya, alur dari struktur teks dongeng fabel Kelinci dan Anjing Petani di atas termasuk dalam alur progresif atau maju. Kisahnya dimulai dari perkenalan tentang keberadaan seekor Anjing Petani yang tinggal di perkebunan jagung dan memulai harinya dengan mengendus bau kelinci dari kejauhan.
Penanjakannya ditunjukkan dengan anjing mulai berjalan mendekati kelinci yang sedang makan sepucuk daun jagung muda. Diikuti dengan klimaks ketika kelinci menyadari ada yang berusaha menerkamnya kemudian berusaha melarikan diri. mereka berdua pun saling berlari berkejaran.
Anti klimaksanya terjadi pada saat sang anjing mulai ketinggalan jejak dari kelinci yang sudah melompat jauh. Pada akhirnya, kisah ini ditutup dengan penyelesaian berupa sang anjing memutuskan untuk menyerah karena tak berhasil menangkap kelinci yang melompat terlalu cepat.
5. Pesan Moral
Seperti halnya kisah dongeng lain yang mengandung pesan moral baik dan bisa diajarkan pada buah hati atau keponakan tersayang, kamu pun juga bisa memetik amanat dari cerita Kelinci dan Anjing Petani yang satu ini. Pesannya adalah, ketika kamu ingin berusaha mencapai sesuatu, berusahalah untuk memiliki keinginan yang besar dan kuat.
Karena seperti yang digambarkan kelinci yang berusaha melarikan diri dari pemburunya, ketika kamu memiliki keinginan yang kuat, pada akhirnya hal itu akan mempengaruhimu dalam berusaha mencapai sesuatu yang kamu inginkan.
Selain unsur intrinsik, dari cerita dongeng tentang Kelinci dan Anjing di atas kamu juga bias menemukan sedikit pengaruh dari unsur ekstrinsik. Yakni, hal-hal dari luar cerita, seperti halnya nilai moral, sosial, dan juga budaya yang berlaku di masyarakat.
Fakta Menarik tentang Dongeng Kelinci dan Anjing Petani
Setelah membaca ulasan tentang unsur intrinsiknya, kini saatnya kamu mengetahui fakta menarik seputar cerita dongeng Kelinci dan Anjing Petani yang satu ini. Tanpa menunggu lama, langsung saja simak langsung ulasan yang telah kami siapkan di bawah ini.
1. Aslinya Berasal dari Dongeng Aesop
Tahukah kamu kalau rupanya cerita dongeng yang menarik tentang seekor Kelinci dan Anjing Petani ini rupanya berasal dari sebuah kisah pendek karya seorang pendongeng ternama dari Yunani, Aesop. Meskipun begitu, rupanya tetap saja ada sedikit perbedaan dalam kisahnya.
Pada versi aslinya, dikisahkan kalau rupanya sang Anjing Petani bukan berburu kelinci di ladang perkebunan, melainkan di hutan. Kemudian perbedaan kedua adalah, yang mengoloknya bukanlah seekor burung gagak, melainkan seekor kambing gembala yang menyaksikan pengejaran itu seraya makan rerumputan.
2. Ada Versi Lain
Karena berasal dari sebuah kisah dongeng yang diciptakan pertama kali ribuan tahun yang lalu, tidak mengherankan jika pada akhirnya ada beberapa versi yang berbeda.
Pada versi lain yang sedikit berbeda, dikisahkan kalau sang Anjing Petani sudah mengincar si Kelinci selama berhari-hari sebelum memutuskan untuk berusaha menangkapnya. Meskipun begitu, tetap saja ia gagal melakukannya.
Sementara pada cerita versi lain yang benar-benar berbeda justru diceritakan kalau awalnya seekor anak anjing dan kelinci bersahabat sebelum akhirnya anjing itu dilatih untuk menjadi seekor pemburu. Sehingga ketika ia diperintahkan untuk menangkap hewan bertelinga panjang itu, dengan sengaja si anjing tidak menangkapnya.
Selain dua versi cerita itu, ada juga dongeng versi lain yang kisahnya sangat berbeda, tapi memiliki tokoh yang sama, yaitu Anjing Petani dan Kelinci. Dalam kisah ini, si kelinci digambarkan memiliki beberapa anak yang masih kecil. Keberadaan sang anjing justru menjadi pelindung anak-anak kelinci itu dari serangan rubah yang berusaha menipu dan menculik anak-anak yang tak berdaya itu.
3. Diadaptasi Menjadi Animasi dan Serial Kartun
Layaknya kisah dongeng lain yang menarik dan memiliki pesan moral yang baik, cerita Kelinci dan Anjing Petani ini juga banyak diadaptasi menjadi tayangan animasi singkat yang bisa kamu temukan dengan mudah di YouTube. Tentunya menayangkan tontonan animasi itu kepada buah hati akan menjadikan kisahnya menjadi lebih seru dan menarik karena gambarnya bergerak dan terdapat suara di dalamnya.
Namun, selain video animasi singkat, rupanya cerita di atas juga diadaptasi oleh Disney menjadi serial animasi di televisi Amerika dengan judul Brandy & Mr. Whiskers. Kisah animasi yang ditayangkan sejak 21 Agustus 2004 hingga 25 Agustus 2006 ini menceritakan tentang kehidupan karakter anjing manja tapi gagah yang terjebak di Hutan Hujan Amazon dengan seekor kelinci hiperaktif.
Brandy (diisi suaranya oleh Kaley Cuoco) merupakan karakter anjing mongrel milik sepasang suami istri kaya raya. Sementara Mr. Whiskers (diisi suaranya oleh Charlie Adler) adalah kelinci putih bertelinga panjang yang tidak memiliki banyak teman dan sangat mengesalkan. Sejak awal kisahnya, mereka berdua sering berbeda pendapat hingga berkelahi. Namun, pada akhirnya mereka mulai bekerja sama demi bisa kembali lagi pulang ke majikan mereka.
Dalam perjalanan selama 39 episode itu, mereka bertemu dengan berbagai macam hewan di hutan belantara Amazon itu. Di antaranya adalah Lola si Boa, Cheryl dan Meryl si burung tukan, Ed si berang-berang besar, Gaspar Le’Gecko si tokek beraksen Perancis yang sering muncul sebagai tokoh antagonis, dan masih banyak lagi.
Kalau kamu penasaran ingin menontonnya, tak ada salahnya berusaha mencarinya di beberapa layanan menonton video legal yang menyediakan tayangannya. Kisahnya yang seru dan terkadang lucu juga bisa membuatmu mengajak buah hatimu untuk menontonnya bersama.
Cerita Dongeng Kelinci dan Anjing Petani Di Atas Menarik dan Penuh Pesan Moral, Bukan?
Jadi bagaimana? Menarik bukan cerita dongeng Kelinci dan Anjing Petani yang telah kami siapkan di atas? Ceritanya cocok dibacakan sebagai dongeng pengantar tidur dan penuh dengan pesan moral yang bisa kamu ajarkan pada si kecil.
Kalau masih mencari cerita dongeng lainnya yang tak kalah serunya, langsung saja cek artikel-artikel di kanal Ruang Pena di PosKata ini. Selain kisah fabel, kamu juga bisa mendapatkan cerita putri kerajaan, dongeng 1001 malam Abu Nawas, atau asal usul suatu kota yang ada di negeri kita Indonesia.