
Senang membaca dongeng tentang tumbuh-tumbuhan? Yuk, coba baca kisah Bunga Mawar dan Pohon Bambu yang telah kami paparkan di artikel ini! Selain kisahnya yang seru, dongeng ini juga mengandung pesan moral yang penting, lho.
Kamu ingin membaca dongeng yang mengajarkan tentang pentingnya percaya diri agar tak mudah iri? Salah satu kisah yang mengajarkan hal tersebut adalah dongeng Bunga Mawar dan Pohon Bambu.
Sudah pernah membaca kisahnya? Kalau belum secara singkat, dongeng ini mengisahkan tentang pohon bambu yang merasa iri kepada bunga mawar. Apa yang membuatnya iri?
Kalau kamu penasaran dan ingin tahu kisahnya, langsung saja baca kisah Bunga Mawar dan Pohon Bambu yang ada di artikel ini, yuk! Selain kisahnya, kami juga telah memaparkan ulasan seputar unsur intrinsik, fakta menarik, dan pesan moralnya. Selamat membaca!
Kisah Bunga Mawar dan Pohon Bambu
Alkisah, pada zaman dahulu, hiduplah bunga mawar bernama Rosi di sebuah taman dekat istana. Ia sedang mekar sehingga terlihat sangat menawan dan indah.
Ia juga memiliki aroma yang sangat wangi. Siapa pun yang melintas pasti akan terpesona dengannya.
Pada suatu pagi, ada seorang putri yang sedang duduk di taman. Ia lalu menyaksikan bunga mawar dan menyukainya. “Bunga ini sangat indah dan aromanya wangi sekali. Siapa pun pasti menyukainya,” ucap seorang putri itu.
Ia bahkan menyulam bunga mawar di kainnya. Di sisi lain, ada pohon bambu bernama Bubu yang tampak membosankan dan tak indah. Tak ada satu pun orang yang mendekati apalagi mengagumi pohon bambu.
Melihat putri menyulam bunga mawar, ia merasa sangat cemburu. “Kenapa semua orang hanya tertarik pada keindahan Rosi? Apa aku tampak sangat buruk?” tanyanya dalam hati.
Pada suatu hari, Bubu pun menyapa Rosi, “Hai, Rosi.”
“Hai, Bubu. Ada apa?” jawab Rosi dengan ramah.
“Tampaknya, banyak orang yang selalu memberikan pujian padamu, ya. Semua karena kamu mempunyai bentuk yang indah dan aroma yang sangat harum,” ucap Bubu.
“Terima kasih, Bu,” jawab Rosi.
“Aku jadi iri padamu, Ros. Tak ada satu pun orang yang mendatangiku. Apalagi menyukai aromaku. Semua lewat begitu saja. Mungkin karena aku jelek, tak sepertimu yang cantik dan memukau,” ucap Bubu.
Rosi yang Bijak
Mendengar ucapan Bubu, Rosi hanya bisa tersenyum. Ia lalu menjawab, “Aku hargai kejujuran hatimu, Bu. Tapi, percayalah, akulah yang seharusnya iri kepadamu,” ucap Rosi.
“Hah? Kenapa kau harus iri kepadaku? Aku tak indah dan juga tak beraroma harum. Tak ada satu pun orang yang memujiku. Beda dengan kamu. Semua orang menyukaimu dan mendekatimu,” tanya Bubu yang terkejut dengan pengakuan Rosi.
“Bagaimana aku tak iri, Bu. Kau punya batang yang kuat. Saat badai datang, kau tak goyah. Kau kuat, tak rapuh sepertiku. Terkena angin saja aku bisa tumbang. Selain itu, kau tak perlu khawatir kehilangan tubuhmu jika angin datang. Sedangkan aku harus rela kehilangan kelopakku ketika angin datang. Kamu bisa hidup lama, sedangkan aku tidak. Lantas, kenapa kamu harus merasa iri padaku?” ucap Rosi dengan bijak.
Perkataan Rosi menusuk hati Bubu. Ia sadar bahwa dirinya jauh lebih kuat dibandingkan dengan Rosi. Namun, Bubu tetap merasa iri.
“Tapi, Ros, setidaknya kau selalu dipuji orang dan banyak yang menjadikanmu sebagai hiasan. Benar begitu, kan?” ucap Bubu yang tetap iri.
“Tak ada yang salah dengan perkataanmu, Bu. Tapi, tahukah kamu bahwa aku akan layu setelah beberapa hari mekar? Sementara kamu bisa hidup dengan sangat lama,” ucap Rosi dengan senyum yang manis.
“Aku tak paham denganmu, Ros,” ujar Bubu.
Kelebihan yang Tak Disadari Bubu
Sejatinya, Rosi tak habis pikir dengan Bubu yang iri kepadanya. Ia pun menjelaskan beberapa kelebihan Bubu yang seharusnya membuatnya tak iri hati.
“Bu, kau itu sangat bermanfaat, lho, bagi manusia di muka bumi ini. Kau digunakan sebagai konstruksi bangunan. Kau juga dijadikan sebagai alat untuk mengalirkan air untuk tanaman lain. Coba kalau kau tak ada, pasti orang-orang kesulitan untuk mengalirkan air. Dengan kelebihan yang begitu banyaknya, tak seharusnya kau merasa iri,” ucap Rosi.
Bubu terdiam sejenak. Ia mengerti dan menyadari ucapan Rosi itu benar adanya. Artinya, tak seharusnya ia merasa iri dengan kelebihan Rosi. Justru, ia harus bersyukur atas kelebihan dan manfaat yang dimilikinya.
“Perkataanmu ada benarnya juga, Ros. Tak seharusnya aku merasa iri kepadamu. Kamu punya kelebihanmu sendiri. Aku pun juga punya kelebihanku sendiri,” ucap Bubu.
“Benar sekali, Bu. Kau tak perlu iri kepadaku atau siapa pun. Karena semua pasti punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ditambah lagi, kau bermaanfaat untuk tumbuhan-tumbuhan di sini. Jadi, tak ada alasan untukmu berkecil hati,” ucap Rosi.
Sejak saat itu, Bubu tak mau lagi merasa iri. Ia justru bersyukur dan senang karena memiliki manfaat untuk orang dan tanaman lain.
Unsur Intrinsik
Setelah membaca kisah Bunga Mawar dan Pohon Bambu, lengkapi wawasanmu dengan mengulik unsur intrinsiknya. Mulai dari tema hingga pesan moral, berikut ulasan singkatnya:
1. Tema
Tema atau inti cerita dari kisah Bunga Mawar dan Pohon Bambu ini adalah tentang sifat iri hati. Pohon bambu merasa iri pada keindahan dan kepopuleran bunga mawar.
Ia merasa kecil hati lantaran tidak mendapatkan pujian dari para manusia. Padahal, ia punya kelebihan atau manfaat yang luar biasa.
2. Tokoh dan Perwatakan
Siapa saja dan bagaimanakah sifat dari tokoh-tokoh dalam kisah Bunga Mawar dan Pohon Bambu ini? Sesuai judulnya, tokoh utama dalam kisah ini adalah bunga mawar bernama Rosi dan pohon bambu bernama Bubu.
Rosi digambarkan sebagai sosok yang bijaksana, ramah, dan tidak sombong. Buktinya, ia tak merasa besar kepala meskipun banyak orang yang memuji keindahannya.
Sementara Bubu memiliki sifat tak percaya diri. Ia merasa dirinya tak sebaik Rosi sehingga merasa iri kepada bunga itu. Padahal, tiap orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
3. Latar
Latar tempat dari dongeng ini adalah di sebuah taman yang indah dekat istana. Akan tetapi, tak disebutkan secara spesifik di mana letaknya dan apa nama taman tersebut.
4. Alur Kisah Bunga Mawar dan Pohon Bambu
Alur cerita dari dongeng tumbuhan ini adalah maju alias progesif. Cerita bermula dari bunga mawar mekar bernama Rosi yang sedang mekar dan tampak indah sehingga banyak orang yang memujinya.
Hal itu membuat pohon bambu bernama Bubu merasa iri dan cemburu. Lalu, ia pun mengatakan pada Rosi tentang kecemburuaannya. Rosi menanggapi hal itu dengan bijak dan pikiran yang terbuka.
Ia mengatakan bahwa rak seharusnya Bubu merasa iri. Sebab, bambu pun punya kelebihannya sendiri. Dibandingkan Rosi yang rapuh, Bubu lebih tahan badai.
Bubu masih kurang puas dengan jawaban Rosi. Ia tetap merasa iri dengan kelebihan yang Rosi miliki. Setelah itu, Rosi mengatakan bila Bubujuga punya beragam manfaat, salah satunya untuk untuk mengalirkan air buat tanaman lain.
Mendengar penjelasan Rosi, Bubu pun menyadari bahwa dia tak seharusnya merasa iri. Ia seharusnya bangga dengan kemampuannya sendiri dan tak perlu cemburu dengan tumbuhan lain. Sejak saat itu, Bubu pun tak merasa iri lagi kepada siapa pun.
5. Pesan Moral
Apa pesan yang dapat dipetik dari dongeng kisah Bunga Mawar dan Pohon Bambu? Pesan utamanya adalah jangan merasa iri pada kelebihan orang lain. Setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Jadilah orang yang percaya diri. Syukurilah kelebihan atau kemampuan yang kamu punya. Merasa iri pada orang lain hanya akan membuatmu bersedih dan putus asa. Jangan seperti Bubu yang tak percaya diri dan merasa iri pada Rosi.
Setelah mengetahui ulasan seputar unsur intrinsiknya, kamu juga bisa mengetahui sedikit ulasan seputar unsur ekstrinsik dari kisah Bunga Mawar dan Pohon Bambu. Di antaranya hal-hal dari luar dongengnya, seperti nilai moral, sosial, dan budaya yang turut serta membangun kisahnya.
Fakta Menarik
Sebelum mengakhiri artikel ini, baca dulu fakta menarik dari dongeng ini, yuk! Apakah itu? Berikut ulasan singkatnya;
1. Beragam Kegunaan Mawar dan Pohon Bambu
Dalam dongeng ini, bambu merasa iri dengan kelebihan mawar yang berbentuk indah dan beraroma wangi. Padahal, sejatinya, tiap tumbuhan memiliki kelebihan alias manfaatnya masing-masing.
Lantas, apakah manfaat dari bunga mawar dan pohon bambu? Dilansir dari Kompas, ada beragam manfaat dari bunga mawar, salah satunya adalah menangkal radikal bebas karena mengandung vitamin A dan C. Selain itu, mawar juga memiliki sifat anti peradangan sehingga baik untuk kulit.
Pohon bambu memang tak bermanfaat untuk kulit. Tapi, ada banyak manfaat lainnya. Dilansir dari Environment Bamboo Foundation, salah satu manfaat bambu adalah meningkatkan volume air. Selain itu, bambu juga dapat membantu mencegah erosi karena akarnya cukup kuat.
Sudah Puas dengan Kisah Bunga Mawar dan Pohon Bambu di Atas?
Itulah tadi artikel tentang dongeng Bunga Mawar dan Pohon Bambu beserta ulasannya. Kamu sudah puas dengan kisahnya? Kalau sudah puas dan suka dengan ceritanya, yuk, bagikan artikel ini ke teman-temanmu.
Kalau kamu pengen baca dongeng lainnya, langsung saja kepoin Poskata.com kanal Ruang Pena. Ada cerita dongeng Pohon Kelapa dan Pohon Pepaya, kisah Iblis dengan Tiga Rambut Emas, dongeng Tujuh Burung Gagak, dan masih banyak lagi.
Selain dongeng, kami juga mempunya beragam cerita rakyat Nusantara. Beberapa di antaranya adalah legenda Tangkuban Perahu, kisah Si Kelingking dari Bangka Belitung, dan legenda Tanjung Menangis. Selamat membaca!