Sedang ingin mencari bacaan yang ringan, tapi tetap memiliki makna yang bisa dijadikan pelajaran hidup? Kalau iya, kamu harus menyimak dongeng anak rajin dan pohon pengetahuan ini. Langsung saja dicek, yuk!
Dongeng si anak rajin dan pohon pengetahuan ini mungkin terdengar kurang familier buat kamu. Namun, karena menurut peribahasa tak kenal maka tak sayang, tidak ada salahnya kalau kamu membacanya terlebih dahulu.
Kisah ini menceritakan tentang seorang anak yang haus untuk belajar. Maka dari itu, cocok juga didongengkan kembali untuk adik, ponakan, atau sepupumu yang masih kecil.
Nggak hanya cerita lengkapnya saja, kamu pun dapat menemukan ulasan singkat mengenai unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menarik dari dongeng si anak rajin dan pohon pengetahuan di sini. Yuk, dibaca!
Dongeng Si Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan
Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Mogu. Ia dikenal sebagai anak yang penurut, rajin, dan pintar.
Sebenarnya, ia memiliki keinginan untuk bersekolah seperti anak-anak lainnya. Namun apa daya, untuk makan saja kadang pas-pasan.
Maka dari itu, Mogu hanya belajar secara mandiri. Biasanya, ia meminjam buku dari teman-temannya.
Meski belajar mandiri, dirinya bisa menyerap pelajaran dengan mudah. Ia benar-benar anak yang cerdas, hanya kurang beruntung saja.
Mogu tinggal bersama ibunya yang sudah tua. Setiap hari, ia membantu sang ibu bekerja di ladang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tak jarang pula, dirinya pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar.
Kemudian pada suatu hari, anak laki-laki tersebut pergi ke hutan. Namun entah apa yang terjadi saat itu, ia malah salah mengambil jalan sehingga tersesat.
Berjam-jam dirinya mencoba untuk menemukan jalan keluar, tapi tidak berhasil. Akhirnya, ia kelelahan dan tertidur di bawah pohon yang rindang.
Pohon yang Dapat Bicara
Mogu terusik dan bangun dari tidurnya saat mendengar ada suara yang memanggilnya. Ketika melihat sekelilingnya tidak ada siapa-siapa, ia pun merasa takut. Terlebih lagi, hari sudah mulai gelap.
“Hei, Nak, bangunlah. Hari sudah mulai gelap. Orang tuamu pasti mencarimu,” kata suara tersebut. Ia lagi-lagi mencari di sekelilingnya, namun masih tak menemukan apa pun.
“Kamu tak usah bingung, berbaliklah. Aku di sini. Akulah pohon yang mengajakmu berbicara.” Seketika itu juga, ia berbalik dan menemukan pohon yang tadi dijadikan sandaran ternyata memiliki wajah dan bisa berbicara.
“Tak usah takut, aku bukan makhluk jahat, kok. Namaku Tule. Aku adalah pohon pengetahuan. Kamu sendiri siapa? Sedang apa berada di hutan sendirian?”
Mogu mengumpulkan keberanian untuk menjawab pertanyaan tersebut. “Namaku Mogu. Aku tadi ke sini untuk mencari kayu bakar. Namun, aku malah tersesat dan tidak bisa menemukan jalan pulang.”
Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, si Pohon kemudian menyuruhnya untuk bermalam. Ia berjanji untuk menjaganya malam ini.
Baca juga: Cerita Putri Serindang Bulan dan Ulasan Menariknya, Pelajaran tentang Menjaga Persaudaraan
Diangkat Menjadi Murid
Selama bermalam, Keduanya mengobrolkan banyak hal. Dari percakapan tersebut, si pohon menyadari kalau Mogu adalah anak yang sangat cerdas.
“Kamu membuatku cukup terkesan, Mogu. Tadi kamu bilang ingin terus belajar. Sebenarnya, tujuanmu belajar itu untuk apa?”
Jawabnya, “Memiliki pengetahuan itu sangat penting, Tule. Kalau aku pintar, nanti aku bisa mengajari orang untuk jadi pintar juga. Aku ingin menjadi lebih bermanfaat untuk orang-orang di sekitarku.”
Tule begitu puas mendengar jawaban tersebut. Tanpa pikir panjang, ia pun menawari Mogu untuk menjadi muridnya.
“Aku sungguh terkesan dengan jawabanmu, Mogu. Kalau begitu, maukah kau mejadi muridku? Aku akan mengajarimu banyak hal,” katanya. Tentu saja, anak laki-laki tersebut menerimanya dengan hati yang bahagia.
Sejak saat itu, Mogu resmi diangkat menjadi murid Tule. Ia banyak mendapatkan pelajaran berharga dari pohon pengetahuan yang baik hati tersebut.
Melakukan Pengembaraan
Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Selama bertahun-tahun, Mogu tetap berguru pada Tule.
Kini, ia bukanlah seorang anak laki-laki yang polos lagi. Melainkan, dirinya sudah tumbuh menjadi seorang pemuda yang cerdas dan tampan.
Setelah ibunya meninggal, Tule menyuruh Mogu untuk pergi mengembara. Bukannya tanpa tujuan, ia ingin supaya ilmu yang didapatkan oleh pemuda itu diamalkan untuk menolong orang lain. Sesuai dengan apa yang dulu dicita-citakan.
Mogu pergi mengembara dari satu desa ke desa lainnya. Selama pengembaraan tersebut, dirinya menolong orang-orang yang membutuhkan bantuan. Entah itu membangun rumah, bercocok tanam, berburu, atau hal lainnya.
Kemudian pada suatu hari, tibalah Mogu di ibu kota Kerajaan. Kebetulan sekali, hari itu sedang diadakan ujian untuk pejabat dan penasihat raja.
Pemuda itu kemudian menjajal peruntungannya untuk mengikuti ujian. Karena kecerdasan yang dimilikinya, ia pun berhasil lolos dan memiliki nilai yang sangat tinggi. Setelah itu, dirinya diminta untuk langsung menghadap raja.
Tidak Disukai oleh Pejabat Lain
Setibanya di istana, Mogu menemui raja dan mereka terlihat berbincang dengan akrab meskipun baru bertemu. Hal itu ternyata membuat seorang pejabat kerajaan yang bernama Bararel menjadi iri.
Lelaki itu kemudian mencari cara untuk “mencobai” Mogu dengan dalih untuk mengukur kecerdasannya. Setelah diizinkan oleh raja, ia pun memulai aksinya.
“Mogu, aku akan mengajukan pertanyaan yang harus kamu jawab sekarang juga. Pertanyaannya adalah berapa tinggi badanku?” tanyanya.
“Tinggi badan Anda panjangnya sama dengan ujung jari kiri ke ujung jari tangan kanan Anda ketika dibentangkan.” Mendengar jawaban tersebut, prajurit raja melakukan pengukuran, dan jawaban Mogu ternyata tepat sekali.
Tak kehilangan akal, Baralel kemudian mengajukan pertanyaan lagi. “Nah sekarang, bisakah kamu menyalakan api tanpa menggunakan pemantik?”
Tanpa banyak bicara, Mogu kemudian mengambil daun-daun kering dan ranting. Setelah itu, ia mengambil kaca cembung dan diarahkan ke sinar matahari.
Tidak berapa lama kemudian, percikan api muncul dan daun itu terbakar. Pemuda itu lagi-lagi bisa menunjukkan kecerdasannya.
Menemui Pohon Pengetahuan Ajaib
Kejadian tersebut membuat Bararel marah karena tidak bisa menunjukkan celah kebodohan Mogu di depan raja. Setelah itu, ia memikirkan sebuah rencana licik.
“Aku punya satu lagi pertanyaan untukmu. Berjanjilah untuk menjawabnya dengan jujur,” kata Bararel.
“Tentu saja, Tuan. Aku akan akan menjawabnya dengan jujur,” jawab Mogu.
“Aku dengar kamu bisa cerdas seperti ini karena dibantu oleh pohon pengetahuan. Sekarang, beri tahu aku di manakah pohon itu berada?”
Saat mendengar pertanyaan tersebut, Mogu tentu saja kaget bukan main. Namun karena sudah berjanji akan menjawab jujur, maka ia memberitahukan keberadaan pohon pengetahuan.
Baca juga: Cerita Legenda Kali Gajah Wong dari Yogyakarta yang Menarik Tuk Dibaca Beserta Ulasan Lengkapnya
Akhir Sebuah Kisah
Mogu, Bararel, sang raja, dan beberapa prajurit lainnya kemudian pergi untuk menemui Tule. Setelah menempuh perjalanan selama beberapa hari, akhirnya mereka sampai di hutan.
Melihat kedatangan Mogu, Tule tentu saja merasa bahagia. Di hari itu juga, pohon ajaib tersebut memberinya sebuah buku ilmu pengetahuan pada sang pemuda.
Saat melihat kejadian tersebut, Bararel yang merasa iri kemudian meminta buku yang sama pada Tule. Permintaan itu tentu saja ditolak mentah-mentah.
“Kamu memiliki hati yang kotor dan licik. Aku tidak akan memberikan buku apa pun padamu. Dengan sifatmu itu, kamu akan membuat dunia dalam bahaya.”
Mendengar perkataan Tule tentu saja membuat Bararel marah. Ia lalu menyuruh para prajurit untuk menebang pohon ajaib tersebut.
Dalam hitungan jam, pohon itu tumbang dan mati. Setelah itu, Bararel juga berencana merebut paksa buku pengetahuan dari tangan Mogu.
Namun, saat laki-laki jahat itu hendak merebutnya, tiba-tiba saja langit berubah menjadi hitam pekat dan petir menyambar-nyambar. Bararel dan para prajurit terkena sambaran petir lalu mati.
Unsur-Unsur Intrinsik Dongeng Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan
Cerita lengkap dari dongeng anak rajin dan pohon pengetahuan ini seru banget, kan? Selanjutnya, di sini kamu bisa menyimak ulasan singkat mengenai unsur-unsur intrinsiknya. Berikut ulasannya:
1. Tema
Tema yang diangkat dalam dongeng anak rajin ini dan pohon pengetahuan ini adalah tentang ilmu. Gunakan ilmu yang kamu punyai itu untuk berbuat kebaikan, bukan sebaliknya.
2. Tokoh dan Perwatakan
Sementara itu, ada beberapa tokoh dari cerita di atas yang akan diulas lebih dalam. Yang pertama tentu saja Mogu. Ia adalah seorang anak laki-laki yang haus pengetahuan.
Meski tidak bisa menempuh pendidikan formal seperti anak-anak lainnya, tapi ia tidak putus asa dan menyerah begitu saja. Buku apa pun dibacanya selagi bermanfaat.
Selanjutnya, tentu saja ada Tule. Pohon ajaib tersebut begitu bijak. Ia juga mau membantu Mogu untuk belajar banyak pengetahuan. Tidak hanya mengajari saja, ia juga menyuruh pemuda itu untuk mempraktikkannya di dunia nyata.
Dan, tokoh terakhir yang akan dibahas adalah Bararel. Ia merupakan seorang pria yang iri hati dan suka meremehkan orang lain. Selain itu, dirinya licik dan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia mau.
3. Latar
Ada beberapa latar tempat yang digunakan pada dongeng anak rajin dan pohon pengetahuan ini. Contohnya adalah hutan, desa-desa yang dikunjungi Mogu, dan kerajaan.
Meski tidak disebutkan, kamu bisa menyimpulkan latar suasana dalam kisah tersebut. Suasana yang mendominasi adalah takut, bahagia, sedih, dan marah.
4. Alur Dongeng Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan
Cerita rakyat ini menggunakan alur maju. Mogu tersesat di hutan saat mencari kayu bakar dan bertemu dengan pohon pengetahuan bernama Tule.
Setelah yakin kalau Mogu adalah anak yang baik, Tule pun mengangkatnya menjadi murid. Hal itu berlangsung cukup lama hingga Mogu beranjak dewasa. Setelah itu, sang pohon ajaib menyuruhnya mengembara dan mengaplikasikan ilmunya untuk membantu orang lain.
Hingga kemudian, Mogu mengikuti perekrutan pegawai istana dan diterima dengan mudah karena kepandaiannya. Hal itu membuat Bararel iri.
Singkat cerita, lelaki itu melakukan segala cara untuk menjatuhkan Mogu. Namun pada akhirnya, ia mendapatkan balasan dari perbuatan jahatnya.
5. Pesan Moral
Ada beberapa amanat yang bisa kamu ambil dari dongeng anak rajin dan pohon pengetahuan. Yang pertama, untuk yang memiliki nasib seperti Mogu, kamu tidak boleh menyerah begitu saja untuk mendapatkan ilmu. Kalau ada kemauan, di situ pasti ada jalan.
Selanjutnya, kepandaian yang kamu miliki memang seharusnya digunakan untuk menolong orang lain. Jangan seperti Bararel yang ingin menggunakannya untuk kepentingan diri sendiri.
Selain unsur intrinsik, ada juga unsur-unsur ekstrinsik dari dongeng anak rajin dan pohon pengetahuan yang tak boleh dilupakan. Contohnya adalah latar belakang penulis, masyarakat, dan nilai-nilai yang dipegang teguh.
Baca juga: Cerita Rakyat Asal-Usul Ikan Pesut Mahakam dan Ulasan Menariknya, Sebuah Pelajaran Bagi Orang Tua
Fakta Menarik dari Dongeng Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan
Berikutnya, di bawah ini ada fakta menarik dari dongeng tersebut yang tak boleh kamu lewatkan. Daripada penasaran, mending langsung disimak saja, ya!
1. Memiliki Versi Lain
Namanya juga dongeng yang dulunya diceritakan secara lisan, perbedaan penaman tokoh pendukung dan alur adalah hal yang lumrah. Kalau versi yang satu ini, Mogu disebutkan sebagai seorang anak yatim piatu. Ia mencari kayu di hutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pada suatu hari, anak laki-laki itu tersesat saat akan pulang dari hutan. Lalu, ia bertemu dengan Pohon Pengetahuan yang ajaib dan diangkat jadi muridnya. Konon, hanya orang yang berhati bersih, tulus, dan haus akan pengetahuan yang akan menemukannya.
Waktu berlalu dengan begitu cepat, Mogu pun tumbuh dewasa menjadi pemuda yang tampan, cakap, dan cerdas. Kemudian, Pohon Pengetahuan menyuruhnya untuk mengembara dan membantu orang lain menggunakan ilmunya.
Pemuda itu lalu mengembara dari satu desa ke desa lainnya. Saat tiba di ibu kota kerajaan, dirinya mengikuti tes ujian pegawai dan berhasil masuk dengan nilai yang sangat tinggi. Hal itu tentu saja membuat sang raja begitu takjub.
Raja lali menyuruh pejabat Monda mengujinya kembali. Sekali lagi, ia mengerjakan soal tanpa kesulitan yang berarti.
Selanjutnya, raja bertanya mengenai asal kepadaiannya itu. Ia memberitahu kalau itu semua didapatnya dari pohon pengetahuan. Lantas, sang raja menyuruh Mogu untuk mengantarkannya menemui pohon pengetahuan.
Setelah mereka tiba di hutan, raja kemudian bertanya pada si pohon pengetahuan, “Bagaimana caranya menjadi raja yang paling bijaksana?”
Pohon pengetahuan itu pun menjawab, “Anda sudah cukup bijaksana, Baginda. Cukup dengarkan suara hati dan pahami perasaan rakyat Anda. Jangan mudah berprasangka dan lakukan yang terbaik untuk mereka. Kalau misalnya mengalami kesulitan, Baginda bisa meminta bantuan pada Mogu,” pungkasnya.
Sekembalinya dari hutan, raja pun menuruti semua perkataan dari pohon pengetahuan. Ia tetap menjadi raja yang adil dan bijaksana. Maka dari itu, tidak mengherankan bila kehidupan rakyatnya pun semakin damai dan makmur.
Sudah Puas Menyimak Dongeng Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan Tersebut?
Itulah dia cerita beserta ulasan lengkap dongeng dongeng anak rajin dan pohon pengetahuan yang bisa kamu simak di sini. Semoga bermanfaat, ya!
Buat yang masih ingin membaca kisah seru lainnya, langsung saja cek artikel-artikel di PosKata, ya! Contohnya ada fabel burung hantu, cerita rakyat Batu Kuwung dari Banten, legenda Cikaputrian, dan lain-lain.
Mau nyari kisah para nabi atau dongeng klasik Barat? Tentu saja ada, dong! Yuk, baca terus!