Ada banyak sekali cerita rakyat yang berkembang di Indonesia karena setiap provinsi memiliki legendanya masing-masing. Nah, salah satunya yang bisa kamu temukan di sini adalah legenda asal-usul ikan Pesut Mahakam yang berasal dari Kalimantan Timur. Kira-kira seperti apa, kisah lengkapnya? Untuk menuntaskan rasa penasaranmu, mending langsung disimak saja berikut ini.
Asal-usul ikan Pesut Mahakam merupakan salah satu legenda asal Kalimantan Timur yang begitu populer. Konon, makhluk air yang tinggal di Sungai Mahakam tersebut merupakan jelmaan dari manusia, lho.
Untuk yang belum pernah membacanya, kamu dapat menyimak kisah lengkapnya pada artikel ini. Untuk yang sudah, kamu bisa bernostalgia ke masa kecil dengan membacanya kembali. Tak hanya ceritanya saja, kamu pun nanti akan menemukan ulasan unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menarik tentang legenda tersebut.
Bagaimana? Kamu sepertinya sudah nggak sabar pengin segera membaca legenda asal-usul ikan Pesut Mahakam ini, kan? Daripada kebanyakan basa-basi, langsung saja dicek, ya!
Legenda Ikan Pesut Mahakam Asal Kalimantan Timur
Pada zaman dahulu kala di daerah Mahakam, ada sebuah desa yang kebanyakan penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Desa tersebut masih begitu menjujung adat. Sehingga setiap kali musim panen, mereka akan mengadakan pesta untuk merayakannya bersama-sama.
Di situ pula, tinggallah sepasang suami istri yang sudah hidup rukun dan sudah menikah selama berahun-tahun. Mereka hidup sederhana dengan mengandalkan bertani.
Pasangan tersebut memiliki kebun sendiri yang ditanami sayur mayur untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka juga telah dikaruniai seorang anak laki-laki dan perempuan yang baik dan sopan.
Kemudian pada suatu hari, sang istri jatuh sakit. Berbagai usaha telah dilakukan untuk membuatnya sehat seperti sedia kala. Namun sayangnya, penyakitnya malah semakin parah dan akhirnya meninggal dunia.
Hal tersebut tentu saja membuat suami dan kedua anaknya terpukul. Keluarga tersebut berlarut-larut dalam kesedihan.
Sang suami selalu murung dan menjadi pendiam. Sementara itu, anak-anaknya menjadi bingung karena tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.
Para tetua desa juga sudah mendatangi dan berusaha menasihati lelaki itu. Namun, mereka tidak dihiraukan. Pria tersebut tetap meratapi kepergian istrinya selama berbulan-bulan lamanya.
Pertunjukan Desa
Kemudian pada suatu hari, desa tersebut mengadakan pesta untuk merayakan hasil panenan. Ada banyak pertunjukkan yang digelar untuk meramaikan acara.
Salah satunya yang dinanti oleh para penduduk desa, terutama laki-laki, adalah pertunjukkan tari oleh seorang gadis yang cantik. Para pemuda dibuat mabuk kepayang oleh gadis itu.
Pada awalnya, duda yang murung dan pendiam itu tidak tertarik dengan hiruk pikuk pesta dan masih enggan untuk keluar. Namun, setelah mendengar banyak orang membicarakan gadis cantik itu, ia menjadi penasaran. Untuk pertama kalinya setelah istrinya meninggal, ia mau keluar rumah dan berbaur dengan orang lagi.
Malam harinya, lelaki tersebut melihat pertunjukkan sang gadis. Saat menyaksikan pertunjukkan, ia sesekali bertemu pandang dengan gadis itu.
Rupanya, hal itu menimbulkan benih-benih cinta di antara keduanya. Setelah itu, mereka menjadi dekat dan menjalin hubungan yang serius. Tak beberapa lama kemudian, dua orang yang dimabuk cinta tersebut melangsungkan pernikahan.
Babak Kehidupan yang Baru
Setelah membina rumah tangga kembali, pria tersebut menjadi lebih bersemangat menjalani hidup. Ia kembali pergi ke ladang dan dibantu oleh kedua anaknya. Sementara itu, sang istri akan menyiapkan makanan untuk mereka.
Pada awalnya, sang wanita bersikap baik dan terlihat begitu menyayangi kedua anak sambungnya. Namun lama-kelamaan, sifat aslinya terlihat juga.
Kedua anak itu sering diperlakukan tidak baik. Bahkan untuk makan saja, mereka hanya diberi makanan sisa ayahnya.
Sebenarnya, sang ayah mengetahui hal tersebut. Namun, ia malah memaklumi perbuatan istri barunya itu. Ia benar-benar dibutakan oleh cinta.
Hari berganti hari, perbuatan sang istri muda semakin menjadi-jadi. Ia sering berlaku kasar pada anak-anak tirinya dan menyuruh mereka untuk berkerja tanpa istirahat.
Disuruh Pergi ke Hutan
Keesokan harinya, ibu tiri menyuruh kedua anaknya untuk mencari kayu bakar di hutan. “Hari ini, kalian berdua harus mencari kayu bakar ke hutan. Pokoknya jangan pulang kalau kalian belum terkumpul banyak. Mengerti?!” perintahnya.
Awalnya, keduanya menolak karena persediaan kayu bakar masih banyak. Akan tetapi, hal itu malah semakin membuat mereka dimarahi.
Mau tak mau, anak-anak itu pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Mereka sebenarnya ingin mengadu pada ayahnya. Namun, itu sepertinya akan sia-sia saja karena sang ayah hanya mau mendengarkan istrinya saja.
Setelah perlengkapan siap, mereka pergi ke hutan mencari kayu bakar. Menjelang senja, keduanya belum mampu mengumpulkan kayu seperti apa yang diminta oleh ibu tirinya. Untuk itu, mereka terpaksa tidur di sebuah pondok tua tak jauh dari sana.
Ditinggalkan Begitu Saja
Pagi harinya, mereka meneruskan pekerjaan mencari kayu bakar. Dari kemarin belum makan, keduanya merasa sangat kelaparan dan kelelahan. Tak lama kemudian, keduanya pun pingsan.
Entah dari mana asalnya, tiba-tiba ada seorang kakek-kakek yang menghampiri mereka. Katanya, “Anak-anak, apa yang kalian lakukan di tengah hutan seperti ini?”
Anak-anak yang malang itu kemudian menceritakan apa yang mereka alami. Mulai dari ibu tirinya yang jahat, juga mereka yang tidak diberikan bekal.
Kakek itu merasa begitu iba. Ia kemudian menyuruh mereka untuk pergi ke tengah rimbunan belukar untuk mengambil makanan.
Setelah mengucapkan terima kasih, keduanya lalu pergi ke tempat yang dimaksud. Ternyata di tengah-tengah semak belukar tersebut, tumbuh banyak sekali pohon buah-buahan. mereka tentu saja merasa senang sekali.
Kakak adik tersebut mengatasi rasa lapar dengan memakan buat-buahan yang tersedia. Setelah kenyang, mereka kembali melanjutkan pekerjaan lalu pulang ke rumah.
Namun sesampainya di rumah, alangkah terkejutnya kedua anak itu saat mendapati tidak ada siapa-siapa di rumah. Semua barang-barang di rumah habis tak bersisa.
Ternyata, orang tuanya memang ingin menelantarkan mereka dan pergi diam-diam. Megetahui itu semua, keduanya hanya bisa menangis.
Mencari Kedua Orang Tuanya
Esok harinya, kedua anak malang itu bertekad untuk mencari orang tuanya. Mereka pun memberi tahu tetangga terdekatnya mengenai hal tersebut.
Tetangganya tentu saja merasa iba pada mereka. Sebelum pergi, keduanya diberi makanan untuk bekal selama perjalanan.
Anak-anak itu berjalan menyusuri jalan tanpa lelah untuk menemukan ayahnya. Tak terasa, mereka sudah berjalan selama dua hari, tapi belum juga menemukan titik terang.
Bekal yang dibawanya juga sudah sangat menipis. Itu tak akan cukup untuk makan mereka hari ini.
Tak jauh dari tempatnya berdiri, si anak laki-laki melihat ada asap yang mengepul dari sebuah rumah. Dengan mengajak serta adiknya, ia pergi menuju rumah tersebut untuk meminta bantuan.
Selangkah Lebih Dekat
Ternyata, gubuk tersebut dihuni oleh seorang kakek yang sudah sangat tua. “Kalian ini siapa? Dan apa yang kalian lakukan di tempat terpencil ini?” tanya sang kakek.
“Maaf, Kek, kalau kami mengganggu. Kami sedang mencari orang tua kami. Barangkali, kakek pernah melihat seorang laki-laki paruh baya dan wanita muda membawa banyak barang lewat sini?”
Kakek tersebut berusaha keras untuk mengingat-ingat. Kemudian katanya, “Beberapa hari lalu, memang ada sepasang suami istri yang lewat sini dan meminjam perahuku untuk menyeberang. Mereka bilang akan menetap di sana dan membuka perkebunan baru.”
Kakak beradik itu tentu saja merasa sangat bahagia mendengar hal itu. Mereka kemudian meminjam perahu sang kakek. Setelah mengucap terima kasih, mereka memberanikan diri untuk menyeberangi sungai tersebut,
Rasa lapar tak mereka hiraukan lagi. Di pikiran mereka saat ini hanyalah ingin segera bertemu dengan orang tuanya. Usai menyeberang, ternyata keduanya harus berjalan lagi untuk menemukan rumah baru ayahnya. Setelah berjalan selama beberapa hari dan menahan lapar, mereka akhirnya menemukan sebuah rumah yang baru saja dibangun.
Memakan Seperiuk Bubur
Si sulung dan bungsu kemudian berjalan mendakat ke pondok. Mereka berteriak-teriak memanggil penghuninya, tapi tak ada yang menjawab.
Saat berkeliling mengitari rumah tersebut, si anak perempuan menemukan baju ayahnya yang dijemur di belakang rumah. Ia begitu yakin karena ada bekas jahitan sobek di lengannya.
Setelah memberi tahu sang kakak, keduanya lalu masuk rumah tersebut tanpa ragu. Di dalamnya, ternyata memang ada barang-barang milik keluarganya dulu.
Sang kakak laki-laki lalu berjalan menuju ke dapur karena merasa sangat kelaparan. Kebetulan sekali, ia menemukan bubur dalam periuk lalu memakannya saat itu juga.
Tidak terasa, ia hampir menghabiskan bubur seperiuk sedirian. Adiknya kemudian datang dan mengambilnya dari sang kakak. Perempuan muda ini langsung memakannya begitu saja dari dalam periuk.
Berubah Menjadi Pesut
Bubur yang kakak beradik makan itu sangatlah panas. Hal tersebut mengakibatkan badan mereka menjadi kepanasan.
Dengan keadaan seperti itu, mereka berlari-lari mencari sumber air. Keduanya berharap bisa menurukan suhu tubuh mereka saat ini.
Dalam perjalanan menuju sumber air, mereka memeluk pohon pisang untuk meredakan sedikit rasa panas yang mendera tubuh mereka.
Pohon-pohon pisan tersebut kemudian menjadi layu. Setelah tiba di sungai, tanpa pikir panjang mereka lalu menceburkan diri.
Sementara itu, ayah dan ibu tiri baru saja tiba di rumah mereka. Sang ayah begitu terkejut ketika menemukan barang-barang milik kedua anaknya.
Si ibu tiri memeriksa dapur dan melihat periuknya sudah kosong. Ia lalu memberi tahukan hal tersebut pada suaminya.
Kedua orang dewasa itu lalu keluar rumah dan mengamati sekeliling. Mereka mendapati pohon-pohon pisang di sepanjang jalan menuju sungai layu.
Mereka berjalan menyusuri jalan dengan tersebut. Sesampainya di tepi sungai, sang ayah melihat dua makhluk menyerupai ikan besar menyemburkan air dari kepalanya sedang berenang ke sana ke mari.
Setelah memikirkan semua yang terjadi, dirinya yakin kalau makhluk tersebut adalah kedua anaknya. Tak berhenti di situ, keanehan lainnya pun terjadi.
Istri mudanya tiba-tiba lenyap begitu saja. Barulah kemudian, ia menyadari kalau istrinya bukanlah manusia biasa. Selama ini, sang istri memang tidak pernah memberitahukan asal-usulnya.
Nasi memang sudah menjadi bubur. Walaupun menyesal dan bersalah, pria tersebut tidak akan pernah mendapatkan kedua buah hatinya lagi.
Baca juga: Kisah tentang Si Itik yang Buruk Rupa dan Ulasan Menariknya, Pelajaran untuk Mencintai Diri Sendiri
Unsur-Unsur Intrinsik Legenda Ikan Pesut Mahakam Asal Kalimantan Timur
Gimana? Seru banget, kan, legenda asal-usul ikan Pesut Mahakam ini? Untuk selanjutnya, berikut kamu akan menyimak ulasan unsur intrinsik singkat yang membangun cerita tersebut.
1. Tema
Mungkin, kamu sudah bisa menebak tema dari legenda Ikan Pesut Mahakam ini. Ya, temanya adalah tentang seorang ayah yang menelantarkan anaknya karena memiliki istri baru. Padahal sebagai orang tua yang baik, ia seharusnya melindungi dan merawat anaknya.
2. Tokoh dan Perwatakan
Dalam artikel ini, ada beberapa tokoh yang akan diulas lebih dalam. Yang pertama ada si suami. Ia adalah seorang ayah yang tidak bijak karena tidak mengurus kedua anaknya yang masih butuh perhatian. Terlebih lagi, ia jahat karena tega membuang buah hatinya begitu saja setelah menikah lagi.
Selanjutnya, ada si wanita atau istri kedua yang munafik. Pada awalnya, untuk mendapatkan kepercayaan suaminya, ia berpura-pura baik pada anak sambungnya. Namun lambat laut, sifat aslinya terlihat. Ia juga yang sepertinya menghasut sang suami untuk meninggalkan anak-anaknya begitu saja.
Tokoh yang ketiga adalah kakek-kakek tua yang baik hati. Kakek yang pertama membantu kedua anak yang malang tersebut untuk mendapatkan makanan. Sementara itu, kakek yang kedua meminjami mereka kapal untuk menyeberang sungai.
Dan yang terakhir, kedua kakak beradik tersebut memiliki sifat yang baik dan rajin. Mereka juga pantang menyerah untuk menemukan kedua orang tuanya kembali.
3. Latar Legenda Ikan Pesut Mahakam
Karena cerita ini berasal dari daerah Mahakam, Provinsi Kalimantan Selatan, maka secara umum latar tempatnya menggunakan daerah tersebut. Akan tetapi, kamu juga dapat menemukan beberapa latar spesifiknya.
Beberapa contohnya adalah rumah keluarga, ladang, hutan, sungai, dan rumah kakek tua. Untuk latar suasananya, yang paling mendominasi adalah sedih, kecewa, marah, dan penyesalan.
4. Alur
Legenda asal-usul ikan Pesut Mahakam ini menggunakan alur progresif atau maju. Kisahnya dimulai dari seorang suami yang ditinggalkan sang istri untuk selama-lamanya. Ia terpuruk dan menelantarkan kedua anaknya.
Semangat hidupnya kembali setelah ia bertemu dengan seorang wanita dan menikah lagi. Sayangnya, wanita tersebut memiliki perangai yang tidak baik. Ia memperlakukan anak-anak tirinya dengan semena-mena.
Hingga pada suatu hari, ibu tiri menyuruh kedua anaknya untuk mencari kayu bakar yang banyak. Ternyata, itu hanya akal-akalan saja supaya ia dan suami bisa kabur meninggalkan mereka. Nah, akhir ceritanya begitu memilukan karena kakak beradik tersebut menjadi pesut.
5. Pesan Moral Legenda Ikan Pesut Mahakam
Dari kisah tersebut, kamu bisa belajar banyak hal. Salah satunya adalah jangan terlalu berlaru-larut dalam kesedihan. Kehilangan orang yang dicintai tentu rasanya sangat menyakitkan. Namun, terus-terusan mengurung diri juga tidak akan membuatnya kembali lagi.
Yang kedua adalah jika nanti sudah menjadi orang tua, kamu harus bertanggung jawab terhadap anak-anakmu. Jangan seperti si ayah yang menelantarkan anak-anaknya begitu saja. Anak adalah titipan Tuhan yang sudah seharusnya dirawat dan dilindungi.
Dan yang terakhir, dari kakek-kaket tua di atas, kamu bisa mengambil pelajaran untuk berbuat baik kepada siapa pun yang membutuhkan. Menurutmu mungkin yang kamu berikan tidaklah seberapa, tapi itu sangat berarti untuk orang yang kamu bantu.
Selain unsur intrinsiknya, jangan lupakan unsur ekstrinsik yang membangun legenda asal-usul ikan Pesut Mahakam ini. Unsur ekstrinsik itu meliputi nilai-nilai yang telah dipegang teguh, latar belakang penulis, dan juga masyarakatnya.
Fakta Menarik tentang Legenda Ikan Pesut Mahakam
Selain ceritanya yang menarik, kamu juga bisa menemukan fakta menarik tentang legenda tersebut di sini. Langsung saja disimak, yuk!
1. Pesut Mahakam yang Langka
Di Indonesia, Pesut Mahakam merupakan hewan air tawar yang hanya ditemukan di wilayah perairan Kalimantan Timur. Beberapa di antara adalah di Sungai Mahakam, Danau Jempang, Danau Semayang, dan Danau Melintang.
Pesut Mahakam bukanlah hewan endemik dari Indonesia karena juga bisa ditemukan di negara Myanmar dan Laos. Sebenarnya, hewan yang dapat hidup hingga 30 tahun ini tidak bisa disebut dengan ikan. Hal itu dikarenakan mereka bernapas menggunakan paru-paru, bukan insang.
Selain itu, binatang air tersebut juga berbeda dari lumba-lumba. Membedakannya cukup mudah. Kalau lumba-lumba memiliki moncong yang panjang, sementara pesut mempunyai bentuk kepala yang bulat.
Dulunya, Pesut Mahakam ini dijadikan pertunjukkan seperti lumba-lumba, lho. Namun semakin hari, populasinya semakin menurun.
Pada tahun 1970-an, jumlah hewan ini berkisar 1.500–2.000 ekor. Sementara di tahun 2020, jumlahnya hanya tinggal 80–81 ekor saja. Di negara lain, jumlahnya pun kurang lebih sama.
2. Diangkat Menjadi Sinetron
Seperti kebanyakan legenda populer Indonesia lainnya, kisah ini juga sudah diangkat ke layar kaca, lho. Sinteron yang ditayangkan pada tahun 2007 tersebut dibintangi oleh Fathir Muchtar, Selly Hasan, dan Kesha Ratuliu. Kalau penasaran, kamu bisa melihatnya di YouTube.
Sudah Puas Menyimak Legenda Asal-Usul Pesut Mahakam di Atas?
Demikianlah ringkasan cerita, ulasan unsur intrinsik, dan fakta menarik dari cerita rakyat Pesut Mahakam yang bisa kamu simak di sini. Semoga kamu terhibur dan bisa menerapkan pesan moralnya di kehidupan sehari-hari, ya!
Buat yang masih ingin membaca kisah lainnya, mending langsung dicek saja artikel-artikel di PosKata ini. Ada banyak sekali cerita yang sayang jika dilewatkan. Contohnya saja ada kisah bunga matahari, legenda Putri Aji Bidara Putih, asal mula Danau Sentani, dan lain-lain.
Tak hanya kisah nusantara saja, kamu juga bisa menemukan dongeng-dongeng klasik dari Barat dan juga kisah para nabi, lho. Lengkap banget, kan? Yuk, baca terus PosKata!