• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

PosKata

Inspirasi & Literasi Kata

  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
  • Home
  • Arti Nama
  • Inspirasi
  • Ruang Pena
  • Histori
  • Arti Kata
» Ruang Pena » Cerita Rakyat » Cerita Rakyat Kalimantan Timur

Dongeng Asal Usul Nama Kota Balikpapan di Kalimantan Timur beserta Ulasan Menariknya

Bagikan:
  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
Lambang Daerah
Sumber: Wikimedia Commons

Balikpapan merupakan salah satu kota besar yang berada di Kalimantan Timur. Namun, tahukah kamu seperti apa asal usul nama kota Balikpapan itu? Daripada penasaran, langsung saja cek informasi yang telah kami sediakan berikut!

Kamu mungkin pernah mendengar candaan tentang asal usul nama kota Balikpapan yang berasal dari papan yang dibalik. Kemudian merasa geli sendiri karena menganggapnya tidak masuk akal.

Siapa sangka kalau rupanya beberapa legenda menyebutkan kalau kurang lebih memang begitulah inti ceritanya. Tidak percaya? Langsung saja cek cerita yang telah kami rangkum di artikel ini.

Selain kisahnya, kami juga telah menyiapkan ulasan seputar unsur intrinsiknya. Kemudian, kamu juga bisa mengetahui sedikit fakta menarik yang berhubungan dengan kisahnya. Selamat membaca!

Cerita Rakyat Asal Usul Nama Kota Balikpapan

Asal Usul Nama Kota Balikpapan - Tiara

Alkisah, pada zaman dahulu kala, di Tanah Pasir, Kalimantan Timur, terdapat sebuah kerajaan besar yang dipimpin oleh Raja Aji Muhammad. Sang raja dikenal memiliki sifat yang adil dan bijaksana. Bahkan, di bawah kepemimpinan raja tersebut, negeri Tanah Pasir bisa selalu aman, makmur, dan sentosa. Karena negerinya memiliki wilayah yang berbatasan dengan teluk, warganya hidup dari hasil laut dan pertanian yang melimpah.

Raja Aji Muhammad memiliki seorang putri yang menjadi calon tunggal pewaris tahta kerajaan. Oleh karena itu, sang putri yang bernama Aji Tatin itu begitu dimanjakan dan disayangi oleh kedua orang tuanya. Sebegitu memanjakannya hingga sang putri selalu didampingi puluhan dayang untuk mendampingi, menjaga, merawat, melindungi, dan memastikan segala kebutuhannya terpenuhi.

Setelah sang putri beranjak dewasa, ia dinikahkan dengan seorang putra bangsawan yang berasal dari Kerajaan Kutai. Pesta pernikahan tersebut berlangsung sangat meriah dan dihadiri tamu undangan dari berbagai penjuru negeri, tak hanya dari kalangan pembesar dari kerajaan tetangga, tapi juga seluruh rakyat pun turut berpesta. Puluhan sapi dan kerbau disembelih untuk dihidangkan pada tamu undangan.

Hadiah dari Sang Raja

Ketika pesta tengah berlangsung, Raja Aji Muhammad beranjak dari singgasana untuk memberikan hadiah kepada putri tercintanya.

“Putriku Aji Tatin,” panggil sang raja disaksikan oleh seluruh undangan, “Di hari yang penuh kebahagiaan ini, Ayah akan memberikan wilayah teluk yang indah dan memesona sebagai hadiah pernikahanmu. Kini, teluk itu akan menjadi wilayah kekuasaanmu. Engkau juga diperbolehkan memungut upeti dari rakyatmu yang tinggal di sana.”

“Terima kasih, Ayahanda. Semoga aku bisa selalu menjaga amanat tersebut,” ucap sang putri masih diliputi kebahagiaan.

Setelah pesta pernikahan tersebut berakhir, Putri Aji Tatin bersama suaminya menjadi pemimpin teluk tersebut. Secara rutin, mereka memungut upeti dari rakyatnya dengan bantuan abdi setia mereka yang bernama Panglima Sendong.

Upeti yang dipungut adalah hasil bumi dan kayu-kayu yang sudah dipotong berbentuk papan. Tujuannya adalah karena papan tersebut akan digunakan untuk membantu membangun istana di teluk.

Baca juga: Legenda Danau Dendam Tak Sudah dari Bengkulu dan Ulasannya yang Menuai Tangis

Papan yang Terbalik

Asal Mula Nama Kota Balikpapan - Kapal Karam

Pada suatu hari, Panglima Sendong bersama orang-orang kepercayaan Putri Aji Tatin tengah berkeliling untuk memungut upeti dari rakyat. Untuk mempermudah proses pemindahan, mereka menganggut upeti yang berupa papan melalui laut dengan menggunakan perahu.

Awalnya, perjalanan perahu tersebut berjalan dengan lancar tanpa ada kendala satu pun. Namun, ketika mereka hampir sampai ke teluk, mendadak angin bertiup sangat kencang. Tak berapa lama kemudian, gelombang laut yang sangat dahsyat menerjang perahu tersebut. Otomatis hal tersebut membuat seluruh penumpang perahu menjadi panik.

“Cepat dayung perahunya ke arah teluk! Dayung lebih cepat!” teriak Panglima Sendong memerintahkan anak buahnya.

Mendengar teriakan itu, para pendayung langsung mengayuh perahu secepat mungkin. Namun, rupanya usaha itu tak berhasil. Sebelum perahunya berhasil sampai di teluk, gelombang laut yang jauh lebih besar menabrak bagian lambung perahu. Air laut pun mulai masuk dan memenuhi seluruh bagian perahu. Tak ayal, hal itu membuat perahu yang dipenuhi pendayung dan papan kayu itu pun terbalik.

Nasib Perahu dan Isinya

Gelombang laut tersebut kemudian membawa perahu yang nyaris tenggelam itu dan menghempaskannya ke sebuah karang di sekitar teluk. Perahu dan segala isinya langsung pecah berantakan. Galah (tokong) para pendayung juga patah. Sebagian papan kayu yang mereka bawa dan memenuhi perahu telah hanyut ke laut, sementara sisanya terdampar di tepi laut.

Sayangnya, tak ada seorang pun dari penumpang perahu yang selamat. Tak juga Panglima Sendong.

Mendengar kabar tersebut, hancurlah hati Putri Aji Tatin dan suaminya. Mereka tentu tak menginginkan ada musibah yang menimpa panglima dan orang-orang kepercayaannya.

Sebagai bentuk penghargaan atas kesetiaan sang panglima dan untuk mengenang peristiwa tersebut, sang putri dan suaminya memberi nama wilayah teluk tersebut menjadi Balikpapan.

Sementara itu, karang tempat terhempasnya kapal tersebut semakin lama menjadi semakin lebar dan membentuk sebuah pulau yang diberi nama Pulau Tukung. Nama tersebut berasal dari tokong atau galah para pendayung yang patah dan tersebar di dekat karang itu.

Baca juga: Kisah Inspiratif Sapi dan Kerbau yang Bertukar Kulit Agar Terlihat Gagah Beserta Ulasannya

Unsur Intrinsik Asal Usul Nama Kota Balikpapan

Lokasi Peta Lokasi Kota Balikpapan di Pulau Kalimantan
Sumber: Wikimedia Commons

Setelah membaca sinopsis asal usul kota Balikpapan di atas, sekarang kamu bisa membaca sedikit ulasan seputar unsur intrinsiknya. Berikut ulasannya.

1. Tema

Dilihat dari asal usul nama kota Balikpapan di atas, bisa dilihat kisah ini mengangkat tema kenangan. Hal itu bisa terlihat dari upaya Putri Aji Tatin dan suaminya yang menjadikan wilayah teluk tersebut menjadi lebih istimewa sebagai bentuk penghargaan atas tiadanya sang panglima dan orang-orang kepercayaannya. Penghargaan tersebut diberikan dengan cara memberikan nama pada wilayah tersebut.

2. Tokoh dan Perwatakan

Setidaknya ada tiga tokoh utama yang disebutkan sepanjang cerita asal usul nama kota Balikpapan ini. Di antaranya adalah Raja Aji Muhammad, Putri Aji Tatin, dan Panglima Sendong.

Raja Aji Muhammad digambarkan sebagai sosok pemimpin yang adil, bijaksana, dan berhasil membuat rakyatnya aman, makmur, juga sentosa. Selain itu, ia juga sangat menyayangi buah hatinya, hingga bersedia menyiapkan puluhan dayang untuk mencukupi segala keperluan sang putri. Selain itu, ia juga memberikan wilayah kekuasaan di pinggir teluk sebagai hadiah pernikahan putri tunggalnya.

Sang putri sendiri, Putri Aji Tatin, meskipun ia begitu disayang dan dimanjakan oleh kedua orang tuanya, tak tumbuh menjadi anak yang manja dan seenaknya sendiri. Ia sangat mensyukuri hadiah yang diberikan sang ayah dan tak egois dengan meminta jauh lebih banyak. Ia juga merupakan putri yang bijaksana karena langsung memutuskan untuk memberikan memberi nama wilayah tempat ia kehilangan panglima dan orang-orang kepercayaannya.

Panglima Sendong adalah abdi setia Putri Aji Tatin yang cepat dalam membuat keputusan. Ketika angin bertiup kencang dan gelombang laut menjadi tinggi, dengan segera ia memerintahkan anak buahnya untuk mendayung lebih cepat. Sayangnya, usaha mereka kurang keras sehingga akhirnya ia meninggal dunia bersama para anak buah.

3. Latar

Ada beberapa latar yang disebutkan dalam cerita ini. Di antaranya adalah kerajaan di Tanah Pasir, Kalimantan Timur dan teluk tempat perahu Panglima Sendong terdampar yang akhirnya diberi nama Balikpapan.

4. Alur

Kisah asal usul nama kota Balikpapan ini memiliki alur maju. Kisahnya runtut karena dimulai dari pernikahan Putri Aji Titan yang penuh kebahagiaan hingga sang raja menghadiahkan sebuah wilayah teluk untuknya. Sang putri kemudian memerintahkan Panglima Sendong untuk mengumpulkan upeti berupa kayu papan dari rakyat yang tinggal di sekitar teluk.

Sayangnya, ketika pasukan pembawa upeti itu akan kembali ke istana, perahu yang mereka naiki tersapu oleh gelombang laut. Pada akhirnya, perahu beserta seluruh isi dan penumpangnya karam di tepi teluk. Seluruh penumpang perahu tersebut tak ada satu pun yang selamat.

5. Pesan Moral

Pesan moral yang dapat dipetik dari cerita asal usul nama kota Balikpapan ini adalah, tentang sikap tulus dan kesetiaan dalam melakukan segala sesuatu. Sama seperti yang dilakukan para tokoh utama di dalam kisah ini.

Selain unsur intrinsik, ada pula unsur ekstrinsik yang turut serta membangun cerita asal mula nama kota Balikpapan yang satu ini. Dalam hal ini, unsur ekstrinsiknya berkaitan dengan nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat di Kalimantan Timur.

Baca juga: Legenda Putri Ular dari Bengkulu dan Ulasannya, Kisah Seorang Putri Cantik yang Berubah Menjadi Ular

Fakta Menarik tentang Asal Usul Nama Kota Balikpapan

Asal Mula Nama Kota Balikpapan - Taman Bekapai Taman Bekapai
Sumber: Wikimedia Commons

Setelah mengetahui kisah asal usul nama kota Balikpapan dan ulasan seputar unsur intrinsiknya, jangan lupa baca juga beberapa fakta menariknya. Berikut adalah ulasannya:

1. Ada Tiga Versi Lainnya

Layaknya kisah dongeng atau asal usul sebuah kota lainnya, tak mengherankan jika ada beberapa versi yang diceritakan oleh masyarakat sekitar. Asal usul nama kota Balikpapan sendiri memiliki setidaknya empat versi yang dicatat oleh sejarah. Tiga versi selain yang diceritakan di atas akan kami ulas sekilas di bawah ini:

Versi pertama adalah tentang Sultan Muhammad Idris dari Kerajaan Kutai yang memerintahkan pemukim di sepanjang Teluk Balikpapan untuk menyumbang bahan bangunan pada tahun 1739. Bahan bangunan tersebut akan digunakan untuk pendirian istana baru di Kutai Lama.

Akhirnya warga sekitar menyumbangkan seribu lembar papan yang diikat menjadi rakit. Dalam perjalanan, sepuluh keping papan terlepas dan hanyut hingga ke Jenebora. Orang Kutai yang menyaksikan hal itu mengatakan untuk “Balikpapan tu” atau “Baliklah papan itu.”

Versi kedua berasal dari Suku Paser Balik atau Suku Paser Kuleng yang tinggal di sepanjang pantai teluk Balikpapan. Orang-orang yang tinggal di situ kabarnya merupakan keturunan sepasang kakek dan nenek bernama Kayun Kuleng dan Papan Ayun. Lama kelamaan, mereka sering disebut sebagai Kuleng-Papan, yang bisa disebut juga sebagai Balik-Papan.

Versi ketiga menceritakan tentang seorang putri yang dilepaskan oleh raja karena tak menginginkan buah hatinya jatuh ke tangan musuh. Sang putri yang masih balita terpaksa diikat di atas beberapa keping papan dalam keadaan berbaring. Namun, karena derasnya arus dan gelombang, papan tersebut terbalik.

Ketika sang putri terdampar di tepi pantai, beberapa nelayan membalik papannya dan terkejut karena menemukan seorang bayi cantik yang terikat di sana. Sejak saat itu, daerah penemuan sang putri dikenal dengan nama Balikpapan.

2. Sedikit Tentang Balikpapan

Secara umum, di peta kota Balikpapan terletak di sebelah tenggara pulau Kalimantan. Meskipun begitu, Balikpapan merupakan nama salah satu kota di daerah provinsi Kalimantan Timur.

Kota Balikpapan ini memiliki enam kecamatan yang membawahi 34 kelurahan. Sejak tahun 2005, kota ini menjadi memiliki penduduk terpadat dibandingkan kota lain di Kalimantan Timur. Jika kamu berencana pergi ke Balikpapan, pastikan untuk mengunjungi ikon kebanggaan yang ada di pusat kota, yakni Taman Bekapai yang memiliki monumen perunggu berbentuk abstrak yang mengeluarkan air mancur dari dalam.

Baca juga: Cerita Rakyat Ular Kepala Tujuh dari Bengkulu & Ulasan Menariknya, Bukti Kerendahan Hati dan Keberanian Bisa Mengalahkan Kekejian

Sudah Semakin Memahami Asal Usul Nama Kota Balikpapan?

Jadi bagaimana? Sudah puas membaca asal usul nama kota Balikpapan? Kini kamu jadi lebih memahami kisahnya dan bisa menceritakan ulang kepada buah hati atau keponakan tersayang.

Kalau masih ingin mencari kisah yang tidak kalah menariknya, cek artikel-artikel di PosKata. Di sini kamu bisa mendapatkan asal-usul beberapa kota di Indonesia, seperti Samarinda, Semarang, atau Banjarmasin.

← Legenda Asal Usul Danau Malawen dan Ulasannya, Sebuah Imbauan untuk Mendengarkan Nasihat Kedua Orang Tua
Legenda Asal Mula Anak Sungai Mahakam dan Ulasannya yang Mengajarkan Pentingnya untuk Menepati Janji →

TIM DALAM ARTIKEL INI

Penulis
Rizki Adinda

Rizki Adinda, S.Hum, adalah seorang penulis yang lebih banyak menulis kisah fiksi daripada non fiksi. Seorang lulusan Universitas Diponegoro yang banyak menghabiskan waktunya untuk membaca, menonton film, ngebucin Draco Malfoy, atau mendengarkan Mamamoo. Sebelumnya, perempuan yang mengklaim dirinya sebagai seorang Slytherin garis keras ini pernah bekerja sebagai seorang guru Bahasa Inggris untuk anak berusia dua sampai tujuh tahun dan sangat mencintai dunia anak-anak hingga sekarang.

Sidebar Utama

Artikel Terkait

Cerita Rakyat Kalimantan Timur

  • Legenda Asal Mula Anak Sungai Mahakam dan Ulasannya yang Mengajarkan Pentingnya untuk Menepati Janji
  • Cerita Rakyat Asal-Usul Ikan Pesut Mahakam dan Ulasan Menariknya, Sebuah Pelajaran Bagi Orang Tua
  • Legenda Naga Erau, Asal Mula Tradisi dari Kalimantan Timur yang Bernilai Historis
  • Legenda Putri Aji Bidara Putih, Asal Usul Terbentuknya Danau Lipan Beserta Ulasan Lengkapnya
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Persyaratan Penggunaan
  • Kebijakan Privasi

Copyright © 2023 PosKata.com Praktis Media Network. All Rights Reserved.