• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

PosKata

Inspirasi & Literasi Kata

  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
  • Home
  • Arti Nama
  • Inspirasi
  • Ruang Pena
  • Histori
  • Arti Kata
» Ruang Pena » Cerita Rakyat » Cerita Rakyat Lampung

Cerita Rakyat Si Anak Emas Radin Jambat dari Lampung Beserta Ulasan Menariknya, Kisah Sang Pangeran yang Mencari Jodoh

Bagikan:
  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
Cerita Rakyat Lampung Radin Jambat - Sampul Buku
Sumber: SI Anak Emas Radin Jambat - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Ada banyak sekali legenda yang menarik dari daerah-daerah di Indonesia. Salah satunya adalah cerita rakyat Radin Jambat yang berasal dari Lampung. Kalau penasaran dengan kisahnya, langsung saja simak ulasan yang telah kami siapkan di artikel berikut!

Pernahkah kamu mendengar cerita rakyat tentang Radin Jambat dan Putri Betik Hati yang berasal dari Lampung? Kisahnya menceritakan tentang seorang putra mahkota yang sedang berpetualang mencari jodoh.

Dalam proses pengembaraannya itu, ada banyak halangan yang harus ia hadapi. Untungnya, ia tidak mudah menyerah dan terus berusaha untuk mencari wanita terbaik yang bisa menjadi pasangan hidupnya.

Sudah tak sabar ingin mengetahui bagaimana berlangsungnya cerita rakyat Radin Jambat ini? Tanpa menunggu lama, langsung saja simak kisahnya sekaligus ulasan seputar unsur intrinsik dan beberapa fakta menariknya yang telah kami siapkan di bawah ini. Selamat membaca!

Cerita Rakyat Radin Jambat dari Lampung

Peta Lampung Sumber: Wikimedia Commons

Alkisah pada zaman dahulu kala, di daratan Sumatera terdapat sebuah daerah yang dikelilingi banyak gunung. Oleh karena itu, udara di daerah itu selalu terasa sejuk dan bila malam menjelang seolah tengah diselimuti embun.

Konon, di tempat itu, sinar matahari bisa terlihat begitu indah. Bahkan, jika cahaya tersebut menerpa air yang mengalir di sungai akan terlihat seolah berkilauan. Daerah itu juga dikenal dengan nama Batang Akhi Suri dan termasuk dalam wilayah kekuasaan kerajaan Negeri Pasar Turi.

Kerajaan Negeri Pasar Turi sendiri dipimpin oleh seorang raja yang dikenal dengan nama Raja Tanjung. Konon, negeri tersebut didirikan oleh seorang keturunan dewa mahasakti yang memiliki ibu seorang peri.

Kabarnya, proses pendirian negeri tersebut hanya membutuhkan waktu dua hari saja. Pada hari pertama, angin bertiup kencang membentuk pusaran angin dan akhirnya meratakan tanah di sekitarnya hingga membentuk tanah lapang yang sangat luas.

Sementara pada hari kedua, mendadak muncul cahaya yang sangat terang hingga menyilaukan dan membutakan pandangan orang-orang. Ketika cahaya itu menghilang, berdirilah sebuah bangunan megah yang terbuat dari emas murni dan tertata indah.

Tentu saja kabar kemunculan istana ajaib itu menghebohkan banyak orang di kerajaan-kerajaan sekitar. Apalagi karena bangunan tersebut tak hanya dilapisi emas saja, tetapi, atapnya juga dihiasi kayu eru dan perunggu, kemudian ukiran dan hiasannya terbuat dari tembaga.

Di dalam ruangannya, kursi-kursi tertata dengan rapi dan terjaga, memancarkan kilap intan dari setiap tiangnya. Setiap meja yang ada juga diberikan alas yang terbuat dari sutra. Otomatis, Negeri Pasar Turi dikenal oleh banyak orang.

Tujuh Istri Raja Tanjung

Negeri Pasar Turi dipimpin oleh seorang raja yang adil dan bijaksana bernama Raja Tanjung. Ia memiliki tujuh istri yang ramah dan sopan. Mereka juga memiliki kecantikan yang tak kalah dengan dewi-dewi kahyangan.

Istri pertama atau sang permaisuri bernama Bulan Purnama Permata Bermata Biru. Konon, sama seperti namanya, sang permaisuri memiliki mata biru dan kulit putih yang anggun. Ibarat bunga yang mekar di taman, setiap kali berada di dekatnya, orang-orang bisa mencium harum mewangi menguar dari tubuhnya.

Sementara istri kedua yang bernama Mutiara Lautan memiliki tutur kata yang halus dan santun. Setiap kali wanita berparas ayu dan manis itu berbicara, hati orang-orang yang mendengarnya menjadi sejuk dan damai.

Istri ketiga yang bernama Ratu Kedamaian adalah wanita yang sopan, bijak, dan tak pernah menyakiti perasaan orang lain. Ia sangat pandai bertutur dan berkata halus hingga orang-orang yang mendengarnya berbicara akan terasa seperti tengah dibuai dalam ayunan.

Istri keempat dan kelima yang banyak dikenal dengan nama Kembar Berpipi Merah adalah orang yang ceria dan wajahnya selalu merona. Bagaikan pinang dibelah dua, mereka terlihat begitu mirip dan selalu menghabiskan waktu bersama-sama. Kehadiran mereka selalu membuat suasana istana selalu penuh kebahagiaan dan keceriaan.

Lain lagi dengan istri keenam yang bernama Ratu Alam. Ia sangat pandai menghias, menata, dan memadukan warna. Sehingga ia sering kali menghabiskan waktu mengurus taman istana hingga keindahannya membuat penghuni istana lainnya merasa betah.

Delima Istana adalah istri raja yang terakhir yang mahir menyajikan makanan. Setiap kali ia memasak, aroma masakannya akan tercium ke seluruh penjuru istana.

Ketujuh istri tersebut sering berkumpul dan bercengkerama di ruang singgasana seraya mengobrol tentang apa saja. Mulai dari kedamaian penduduk negeri, keindahan alam, dan sesekali tentang diri mereka sendiri.

Baca juga: Kisah Pengembara dan Sebuah Pohon Beserta Ulasannya, Dongeng Dua Orang yang Menganggap Pohon Tak Bermanfaat

Upaya Raja Tanjung Mendapatkan Keturunan

Meditasi

Meskipun hidupnya serba berkecukupan dan memiliki harta yang melimpah ruah, tapi Raja Tanjung tetap merasa bersedih hati karena setelah bertahun-tahun lamanya, ia masih saja belum dikaruniai keturunan. Ia tidak memiliki anak yang bisa menjadi pengganti dan melanjutkan kerajaannya.

Setiap hari, dengan penuh kegundahan dan kesedihan, ia akan duduk di anjungan istana untuk melamun dan meratapi nasib. Kesedihan itu pun rupanya juga dirasakan oleh penduduk Negeri Pasar Turi. Karena jika sang raja tidak memiliki keturunan, maka siapakah nantinya yang akan melanjutkan kepemimpinan.

Tak hanya melamun, setiap hari Raja Tanjung juga mengundang beberapa ahli dan tabib dari berbagai negeri. Mereka juga telah melakukan berbagai macam pengobatan untuk mencari solusi.

Pada akhirnya, Raja Tanjung mencoba untuk bertapa di Bukit Pesagi. Selama beberapa minggu, ia berusaha untuk berdoa dengan penuh kerelaan dan ketulusan pada Yang Maha Kuasa.

Setiap malam ketika ia bertapa, selalu saja ada rintangan yang datang menghadang. Mulai dari suara keras yang memekakkan telinga, munculnya api besar yang terasa akan membakar, hingga perasaan seperti terhimpit batu besar.

Meskipun begitu, Raja Tanjung tetap berusaha untuk tabah dan bertahan. Untungnya, ketulusan itu akhirnya berbuahkan hasil. Tak lama kemudian, seekor naga bertiara tiga mendadak mendatangi Raja tanjung kemudian melilit tubuhnya. Setelah itu, lilitan naga itu berubah menjadi cahaya merah dan terang benderang seperti halnya bintang kejora.

Setelah cahaya itu padam, ada buah berwarna merah seperti tomat yang matang muncul di hadapan raja. Tak hanya itu, dari dalam gua pertapaan, terdengar suara lembut yang berbicara.

“Berikanlah buah merah itu kepada permaisuri, Raja Tanjung. Setelah melahap buah itu, permaisuri akan memberimu sorang bayi yang tampan. Kelak, bayi itu akan membawa berkah dan rahmat bagi negerimu.”

Kehamilan Permaisuri

Seperti yang disarankan oleh suara gaib itu, sekembalinya dari pertapaan, Raja Tanjung langsung memberikan buah merah itu kepada permaisuri. Sang permaisuri pun mengikuti perintah dan memakan buah itu.

Malam harinya, ketika tidur Raja Tanjung bermimpi. Di dalam mimpi tersebut, ia melihat sang permaisuri berdandan sangat cantik dan berbusana pengantin. Bahkan, ia juga mengenakan perhiasan siger di kepala. Selain sang permaisuri, di dalam mimpi tersebut juga terdapat pengawal, hulubalang, dan dayang-dayang yang berpakaian resmi.

Raja pun mengendarai kereta kencana. Kereta kencana tersebut bercahaya terang dan ditarik oleh kuda berwarna putih dan kuning. Kendali tali kuda tersebut terikat rata. Ketika bangun, berdasarkan ahli tafsir, mimpi tersebut merupakan pertanda bahwa tak lama lagi raja akan mendapatkan kebahagiaan.

Benar saja, tak sampai sepuluh malam setelah mimpi tersebut, permaisuri dinyatakan hamil. Raja Tanjung dan seluruh penduduk Negeri Rakyat Turi merasa sangat bahagia dengan kehamilan permaisuri. Raja pun berusaha menjaga kehamilan itu sebaik mungkin.

Setelah sembilan bulan lamanya, akhirnya permaisuri melahirkan. Seperti yang diucapkan oleh suara gaib ketika pertapaan, permaisuri melahirkan putra yang tampan dan elok rupawan. Tak ada kecacatan di dalam tubuhnya. Menariknya, ketika lahir, bayi tersebut membawa dua harta di dalam genggaman tangannya. Di tangan kanannya terdapat telur emas, sementara tangan kirinya memegang batu cincin permata.

Baca juga: Dongeng Cici dan Serigala dan Ulasan Lengkapnya, Kisah Seekor Kelinci Egois dan Teman-Temannya yang Baik Hati

Kelahiran Anak Emas Radin Jambat

Mahkota

Momen ketika kelahiran sang putra mahkota disertai dengan berbagai macam gejala alam yang luar biasa. Matahari bersinar cukup terang dan daun-daun di pepohonan bergerak riang. Burung-burung berdendang riang dan berterbangan seolah menyulam angkasa.

Bahkan ketika malam tiba, bulan purnama bercahaya penuh. Kunang-kunang berterbangan dan membentuk lingkaran yang indah dan menjadikan istana terlihat semakin terang. Banyak orang, baik tua ataupun muda berkumpul dan bercengkerama. Istananya juga dipenuhi dengan cahaya kebahagiaan. Semua itu seolah perwakilan dari doa yang banyak dipanjatkan oleh orang-orang untuk sang putra mahkota.

Benar saja, setelah kelahiran sang pangeran, seluruh warga berbahagia. Mereka semua berdoa untuk keselamatan raja, permaisuri, dan pangeran, serta berharap sang putra mahkota bisa menjadi pemimpin yang bijak, amanah, dicintai penduduk, dan disegani lawan.

Karena ketika lahir sang pangeran membawa emas dan intan permata, ia diberi nama Anak Emas Radin Jambat. Kedua perhiasan yang dibawanya sejak lahir tetap disimpan tak berjauhan dari sang pangeran. Dipercaya bahwa kedua benda berharga itu bisa menjadi pelindung sang pangeran.

Konon, apabila telur emasnya direndam dalam air kepala hijau, air itu bisa menjadi obat penawar untuk segala macam bisa dan racun. Sementara jika batu cincin permata itu dikenakan oleh seseorang, orang tersebut akan memiliki kepercayaan diri dan wibawa yang jauh lebih banyak dari sebelumnya.

Pemberkahan Anak Emas Radin Jambat

Kabar tentang kelahiran sang putra mahkota itu pun tersebar ke berbagai negeri. Sebagai bentuk syukur, di Negeri Pasar Turi akan diadakan sebuah pesta. Raja-raja, sahabat, dan handai taulan diundang untuk merayakan kebahagiaan itu.

Pada pesta tersebut, diadakan juga upacara penyucian yang dilakukan untuk memberikan pemberkatan kepada sang putra mahkota. Berbagai macam doa dipanjatkan untuk pangeran dengan harap bala dan musibah menjauh.

Saat itu disiapkan air dari berbagai mata air yang diberi bunga dan ramuan wewangian. Setidaknya ada tujuh sumber air yang digunakan yang memiliki makna spesial dan diharapkan bisa memberi makna berarti untuk kelangsungan hidup sang pangeran.

Sumber pertama adalah dari Telaga Putri yang diharapkan dapat memberikan keselamatan. Sumber kedua adalah Sumur Delima yang menjadi harapan untuk kemudahan rezeki. Sungai/Way Laga dan Sungai/Way Lima adalah sumber dari air ketiga dan keempat yang menjadi sebuah harapan untuk kemudahan dalam menjalani kehidupan.

Air kelima dan keenam berasal dari Pancuran Naga dan Danau Tua yang penuh harapan akan kekuatan dan kemenangan. Yang terakhir, sumber ketujuh berasal dari Telaga Dewa yang menjadi sebuah harapan agar sang pangeran mudah mendapatkan keturunan.

Baca juga: Dongeng tentang Persahabatan Buaya dan Burung Penyanyi dan Ulasan Menariknya, Sebuah Pelajaran untuk Tidak Berkata Sembarangan

Pengembaraan Sang Anak Emas

Kapal

Seiring waktu, Radin Jambat tumbuh menjadi pemuda yang pemberani dan cerdas. Ia pun menyatakan kepada orang tuanya bahwa ia ingin melakukan pengembaraan menyusuri dunia. Tujuannya adalah untuk mencari pendamping hidup yang terbaik.

Raja Tanjung dan permaisuri pun mengizinkannya dengan sebuah syarat, yaitu sang putra mahkota harus dikawal oleh dua punakawan agar bisa menjalani perjalanan yang panjang dan jauh.

Untuk melakukan pengembaraan itu, sebuah perahu dipersiapkan secara khusus. Berbagai macam barang yang sekiranya akan dibutuhkan pun langsung dimasukkan ke dalam perahu. Begitu pula berbagai macam buah-buahan, makanan, serta emas dan perak yang bisa dijadikan sebagai alat tukar.

Sebelum berangkat melakukan pengembaraan itu, tak lupa sang pangeran dikirimi doa oleh para ahli istana dan warga sekitar. Tak hanya itu, ia juga dibekali kekuatan dan kesaktian dari para gurunya. Begitu pula engan kekuatan batin dan kekebalan tubuh agar ketenangan juga kedamaian selalu menyertainya.

Untungnya, sang putra mahkota juga sudah pernah diajarkan kemampuan menggunakan pedang dan tombak. Begitu pula dengan kemampuan berkelahi, jurus, dan tendangan yang bagaikan guruh meruntuhkan karang.

Kegagalan Mencari Jodoh

Perjalanan sang anak emas dalam mencari jodoh pun tak bisa dibilang mudah dan lancar. Sudah beberapa kali ia menemui seorang gadis, tapi tak ada satu pun yang sampai menyentuh hatinya.

Ia pun terus berpindah dari satu wilayah ke wilayah lain hingga tanpa terasa ia sudah terlalu jauh meninggalkan rumah. Terkadang, ia sempat berpikiran untuk kembali pulang ke rumah karena merindukan keluarganya. Namun, dengan tekad yang kuat, ia berusaha untuk tetap fokus pada tujuan semula.

Pada perhentian selanjutnya, seperti biasa sang anak emas akan menambatkan perahu kemudian berdoa dahulu sebelum turun ke daratan. Ia akan memohon untuk bisa segera bertemu dengan pujaan hatinya.

Kemudian, ia akan menemui beberapa wanita, berkenalan, kemudian mencari tahu apakah perempuan yang baru ia kenal itu cukup pantas untuk menjadi pasangannya kelak. Namun, tetap saja setelah beberapa kali berkeliling wilayah tersebut, ia tak bisa menemukan gadis yang menurutnya pantas menjadi calon permaisurinya.

Pada akhirnya, ia akan kembali menaikkan layar dan kembali  menjalankan perahunya ke pulau lain. Tak lupa, sekali lagi ia berdoa semoga saja ia bisa bertemu dengan jodohnya di daratan lain.

Baca juga: Dongeng Si Kerudung Merah dan Serigala Beserta Ulasan Lengkapnya, Pelajaran untuk Tidak Berbicara pada Orang Asing

Gangguan dari Banyak Jin

Melawan Jin Ular Raksasa Sumber: SI Anak Emas Radin Jambat – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Pada suatu hari, di tengah perjalanannya berpindah pulau, ada seekor ular raksasa yang menghalangi perahunya. Ular yang besarnya sampai tiga puluh depa itu terlihat kelaparan dan membuka mulutnya lebar-lebar berniat memangsanya.

Tanpa takut dan ragu, Radin Jambat langsung berdoa kepada Yang Maha Kuasa dan mengeluarkan pedangnya. Pedang itu pun di arahkan ke ular raksasa.

“Pergilah dari sini!” teriak sang putra mahkota, “Kalau kau tidak segera lari dari perahu ini, maka mati adalah jalan terakhirmu. Jika kau tidak mau mati, segeralah menjauh!”

Awalnya, ular itu tetap bersikeras ingin melahap Radin Jambat. Namun, ketika pedang itu nyaris menikam sang ular raksasa, ular itu mendadak berubah wujud menjadi jin yang tembus pandang.

Barulah saat itu ia meminta maaf dan memohon agar sang pangeran tak membunuhnya. Sang putra mahkota yang berbudi baik itu pun mengampuni sang siluman ular dan sekali lagi menyuruhnya pergi.

Tak hanya mendapatkan gangguan dari siluman ular raksasa, Radin Jambat juga pernah diganggu oleh jin yang menjelma menjadi seorang gadis cantik yang menggodanya. Untungnya, Radin tak pernah berhenti berdoa hingga akhirnya sang gadis jadi-jadian itu terbakar dan menghilang.

Sayembara dan Pertarungan dengan Pangeran Minak

Sesampainya di sebuah kampung lain, Radin Jambat kembali menambatkan perahunya dan singgah sebentar. Kebetulan, di kampung tersebut tengah diadakan sayembara, di mana pemuda yang memenangkan sayembara itu akan berkesempatan untuk menikahi putri kerajaan.

Merasa tertarik dengan sayembara itu, sang anak emas pun mendaftarkan diri. Ia bertarung melawan para juara dari berbagai negeri dan berhasil mengalahkan lawannya satu persatu.

Pada pertempuran terakhir, Radin Jambat harus melawan seorang pangeran dari negeri seberang yang terkenal dengan keahliannya memainkan pedang, yaitu Pangeran Minak. Pangeran yang dikenal kuat dan pemberani itu memiliki tombak pusaka bernama beringin. Tak ada seorang pun petarung yang berhasil menang dari sang pangeran.

Ketika pertarungan Radin Jambat dan Pangeran Minak berlangsung, semua orang menyaksikannya. Mulai dari rakyat jelata hingga raja dan sang putri sendiri.

Ketika menyaksikan pertarungan itu, sang putri berdoa dan berharap agar nantinya Radin Jambat sang anak emas lah yang akhirnya menjadi pemenang. Karena rupanya, Pangeran Minak sudah memiliki banyak istri di kampungnya, dan sang putri tak ingin menjadi istri selanjutnya.

Benar saja, seperti doa sang putri, pada akhirnya sang anak emas lah yang memenangkan pertarungan itu. Namun, sesudahnya Radin Jambat menyatakan bahwa ia tidak akan menikahi sang putri kerajaan. Karena kemenangan itu ia lakukan hanya untuk menyelamatkan sang putri dari Pangeran Minak. Ketika diminta untuk membayar denda adat karena tidak menaati aturan sayembara, Radin pun bersedia membayarnya.

Baca juga: Cerita Rakyat Asal-Usul Kota Pandeglang dan Ulasan Lengkapnya, Sebuah Pelajaran Untuk Tidak Serakah dan Iri Hati

Kerajaan di Puncak Pegunungan Tanggamus

Memimpikan Putri Betik Hati Sumber: SI Anak Emas Radin Jambat – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Setelah membayar denda adat itu, sang putra mahkota kembali melakukan pengembaraannya. Kali ini ia sampai di sebuah kerajaan yang berada di puncak Pegunungan Tanggamus.

Di kerajaan tersebut, terdapat seorang putri berparas rupawan yang bernama Putri Betik Hati. Konon, putri tersebut merupakan seorang dewi dari kahyangan dan keturunan peri. Kecantikannya sangat tak terkira, hingga orang-orang yang bertemu dengan sang putri sempat merasa seperti hilang napas dan jantungnya berhenti berdenyut.

Kecantikan Putri Betik Hati membuat banyak raja dan pangeran berniat memperistrinya. Namun, sang putri sering kali hanya menolak tawaran itu. Tidak ada satu pun yang mengetahui apa yang membuat Putri Betik Hati bersedia dinikahi.

Malam hari ketika sampai di kerajaan Pegunungan Tanggamus, Radin Jambat tertidur di atas perahunya. Di dalam mimpinya, ia bertemu dengan seorang dewi yang berparas cantik, jelita, dan lembut. Ia pun sangat terkesima dengan kecantikan sang putri. Ketika sosok putri itu menghilang di dalam cahaya matahari, sang anak emas pun terbangun dari mimpinya.

Ketika bangun, ia sangat yakin bahwa putri yang hadir di dalam mimpinya itu adalah Putri Betik Hati. Radin Jambat pun berkeinginan untuk bertemu dengan sang putri dan mengutarakan keinginannya untuk menikahi sang putri.

Ia pun mempersiapkan beberapa hal sebelum bertemu dengan Putri Betik Hati. Di antaranya adalah pengantar niat dan penyambung kata berupa sihir dan pinang satu talam, kemudian ada juga sekotak emas dan perak sebagai bentuk tanda hormat karena telah diberikan izin untuk bertemu.

Gayung pun bersambut dan sang anak emas diizinkan untuk bertemu dengan Putri Betik Hati. Bahkan, sang putri berniat menyambut putra mahkota dari Negeri Pasar Turi itu di sebuah balai adat. Banyak orang membantu persiapan pertemuan itu.

Persiapan Putri Betik Hati

Selain mempersiapkan pertemuan, Putri Betik Hati pun melakukan persiapan pada dirinya sendiri. Sebagai seorang putri yang terpandang, ia berhias dengan tapis bernama Lautan Alif. Tapis yang berajut sutra dan berhias intan tersebut melekat pada tubuh Putri Betik Hati dengan indah.

Tapis tersebut bukanlah tapis pakaian sembarangan yang bisa dikenakan siapa saja. Pakaian tersebut hanya bisa dikenakan oleh putri kerajaan saja. Kain dasarnya terbuat dari serat jung yang ditenun oleh Ratu Dewa.

Jika dilihat dari jauh, tapis tersebut terlihat seperti awan merangkai-rangkai berseling kaca. Ketika diperhatikan, rangkaian tersebut akan membentuk sembilan tingkatan kahyangan yang penuh cahaya dan intan dengan bentuk bulan di setiap sudut tapis.

Selain itu, Putri Betik Hati juga mengenakan gelang bermotif naga yang indah. Gelang tersebut terdiri dari dua belas lingkar. Siapa pun yang melihat keindahan gelang tersebut pasti akan terpikat.

Di sisi lain, Radin Jambat si anak emas juga mempersiapkan diri untuk tampil sebaik mungkin. Ia mengenakan celana bergelar Silang Sakti dengan sulam ombak naga dan motif raja burung yang dipenuhi dengan kilat cahaya emas.

Kain celana itu terbuat dari sutra tanjung ungu yang disulang dengan seribu benang dan bertusuk air delapan serta ditimpa dengan benang emas. Pakaiannya pun berlimpah emas dan ia mengenakan ikat pinggang yang terbuat dari sutra bermotif kotak.

Baca juga: Cerita Rakyat Putri Satarina dan Tujuh Bidadari dari Sulawesi Tenggara & Ulasannya, Kisah Kebaikan Hati Seorang Gadis

Tantangan dari Sindang Belawan Bumi

Bertemu Putri Betik Hati Sumber: SI Anak Emas Radin Jambat – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Setelah siap, Radin Jambat berjalan menuju balai adat. Setidaknya ada tala yang berjajar empat belas sebagai tanda kebesaran sang anak emas. Rakyat sekitar pun memandang dengan penuh takjub dan sorak sorai penuh kegembiraan.

Pertemuan antara Putri Betik Hati dan sang putra mahkota membuat semua orang terkesima dan bahagia. Berbagai macam musik dimainkan dan berbagai tarian ditampilkan. Banyak orang dengan penuh harap ingin hati dari kedua orang tersebut bisa bersatu.

Namun, tiba-tiba mucul Sindang Belawan Bumi yang menyatakan bahwa ia juga jatuh hati kepada Putri Betik Hati. Dengan penuh gagah berani ia menantang sang anak emas untuk bertarung secara laki-laki. Semua orang yang menyaksikannya menjadi ngeri dan khawatir kalau pertarungan itu akan berubah ke arah buruk.

Akhirnya, dibuatlah keputusan untuk mengadakan sayembara antara Radin Jambat dan Sindang Belawan Bumi dalam memenangkan hati Putri Betik Hati. Pemenang dari sayembara tersebut berhak memiliki Putri Betik Hati.

Meskipun sang anak emas memiliki kekuatan yang luar biasa, tapi bukan berarti Sindang Belawan Bumi bisa dikalahkan dengan mudah begitu saja. Karena rupanya Sindang Belawan Bumi adalah seorang ksatria yang sakti dan memiliki tubuh yang besar dan tinggi.

Biasanya, pangeran lain yang diminta untuk bertarung akan memilih untuk mengundurkan diri. Karena bisa dijamin, setiap pesaing yang melawannya akan langsung kalah dan mati. Putri Betik Hati pun juga merasakan kekhawatiran jika nantinya Sindang Belawan Bumi yang memenangkan pertempuran itu.

Kekalahan Sindang Belawan Bumi

Sayembara antara Sindang Belawan Bumi dan Radin Jambat pun dimulai. Pertama, mereka melakukan sayembara sepak besi yang belum pernah dilakukan oleh sang anak emas sebelumnya. Mereka berdua saling menghantam sejak siang hingga sore hari.

Ketika akhirnya langit mulai gelap, Sindang Belawan Bumi mendadak terjatuh dan membuat semua penonton tertawa. Radin Jambat sang anak emas pun diklaim sebagai pemenangnya dan membuat Sindang Belawan Bumi tak terima akan kekalahannya.

Keesokan harinya, Sindang Belawan Bumi menantang sabung ayam. Ketika datang, ia sudah membawa seekor ayam berukuran besar dengan taji bersambung besi di jari kakinya. Pertarungan antara kedua ayam itu pun langsung dimulai.

Namun, siapa sangka kalau dalam satu tendangan keras, ayam besar milik Sindang Belawan Bumi langsung terkapar dan terjerembap di tanah. Bahkan, jantung ayam itu terlihat robek karena terkena taji dari ayam milik Radin Jambat. Sekali lagi, betapa murkanya Sindang Belawan Bumi.

Namun, pada akhirnya Sindang Belawan Bumi menyadari bahwa ia memang tidak ditakdirkan untuk mengalahkan Radin Jambat. Ia pun akhirnya mengaku kalah dan berpamitan pergi. Sementara itu, sang anak emas dinyatakan sebagai pemenangnya dan berhasil mendapatkan Putri Betik Hati.

Mereka pun akhirnya memutuskan untuk melangsungkan pernikahan. Banyak pangeran dari berbagai negeri dan para penduduk diundang untuk merayakannya. Semua orang yang hadir dalam pesta tersebut merasakan kebahagiaan dan pesta pora yang penuh keceriaan.

Baca juga: Legenda Panglima To Dilaling dari Sulawesi Barat dan Ulasannya, Anak Buangan yang Menjadi Panglima Disegani

Unsur Intrinsik Cerita Rakyat Radin Jambat dari Lampung

Cerita Rakyat Lampung Radin Jambat - Festival Radin Jambat Sumber: Twitter – AriaAlfariza

Setelah puas membaca cerita rakyat Radin Jambat dan Putri Betik Hati yang berasal dari Lampung di atas, jangan lupa simak ulasan seputar unsur intrinsik yang telah kami siapkan khusus untukmu. Di sini, kamu bisa mendapatkan ulasan seputar tema, latar, tokoh juga perwatakan, alur, sekaligus pesan moral yang bisa didapatkan dari cerita rakyat Radin Jambat dari Lampung ini. Berikut ulasannya!

1. Tema

Inti cerita atau tema dari cerita rakyat Radin Jambat dari Lampung ini adalah tentang perjuangan seseorang dalam menemukan jodoh. Seperti yang dilakukan oleh Radin Jambat sang tokoh utama yang berusaha untuk mencari wanita terbaik yang bisa ia nikahi.

2. Tokoh dan Perwatakan

Ada beberapa tokoh utama yang disebutkan dalam cerita rakyat Radin Jambat dari Lampung ini. Di antaranya adalah Raja Tanjung dan tujuh istrinya, Radin Jambat, Pangeran Minak, Putri Betik Hati, dan Sindang Belawan Bumi.

Secara perwatakan, Raja Tanjung digambarkan merupakan seorang raja yang bijaksana dan adil. Ia memiliki tujuh istri yang semuanya memiliki sifat yang kurang lebih sama, yakni ramah dan sopan dengan kecantikan yang tak kalah dari dewi kahyangan.

Radin Jambat, putra dari Raja Tanjung adalah seorang putra mahkota yang pemberani, cerdas, dan suka berpetualang. Pemuda berwajah tampan itu juga sakti, berjiwa besar, tapi rendah hati. Ia cukup selektif dalam mencari jodoh dan tak asal memilih. Bahkan meskipun ada wanita cantik di hadapannya sekalipun, ia tak langsung setuju untuk menikahinya.

Pangeran Minak adalah seorang putra mahkota dari negeri seberang yang ahli memainkan pedang dan memiliki tombak pusaka bernama Beringin. Ia dikenal kuat, pemberani, dan bisa mengalahkan banyak petarung. Namun, ia memiliki banyak istri di kampungnya sehingga Radin Jambat harus mengalahkannya demi menyelamatkan seorang putri.

Putri Betik Hati adalah seorang putri dari kerajaan yang terdapat di puncak Pegunungan Tanggamus. Ia merupakan seorang dewi dan keturunan peri yang memiliki kecantikan tak terkira sehingga membuat semua orang tertarik untuk menikahinya.

Sindang Belawan Bumi adalah pangeran lain yang tertarik pada Putri Betik Hati dan berniat menikahinya. Ia merupakan seorang ksatria yang memiliki kesaktian dan tubuhnya besar serta tinggi. Meskipun begitu, tetap saja ia tak bisa menang dari Radin Jambat.

3. Latar

Latar waktu yang disebutkan pada cerita rakyat Radin Jambat dari Lampung ini adalah Negeri Pasar Turi yang berada di daratan Sumatera. Selain itu, ada juga gua di Bukit Pesagi tempat sang raja bertapa demi mendapatkan keturunan dan sebuah kerajaan di puncak Pegunungan Tanggamus tempat Putri Betik Hati berasal.

4. Alur

Alur yang digunakan dalam cerita rakyat Radin Jambat dari Lampung ini adalah alur maju. Kisahnya dimulai dari keberadaan seorang raja di Negeri Pasar Turi yang tak juga memiliki keturunan. Ia pun bersemedi di sebuah gua di Bukit Pesagi hingga akhirnya ia pun memiliki seorang putra yang diberi nama Radin Jambat.

Setelah dewasa, sang putra mahkota berusaha mengembara untuk mencari jodoh terbaik dalam hidupnya. Namun, sayangnya upaya itu tak bisa dilakukan dengan mudah. Beberapa kali ia harus berpindah tempat dan meneruskan pengembaraannya karena tak juga menemukan gadis pujaannya.

Beberapa kali ia harus menemui berbagai macam halangan. Mulai dari gangguan dari jin, sayembara, dan pertarungan yang harus ia menangkan. Pada akhirnya, ia pun berhasil mendapatkan seorang gadis cantik dan luar biasa bernama Putri Betik Hati.

5. Pesan Moral

Setiap dongeng yang baik tentunya akan meninggalkan pesan moral yang baik dan bisa diajarkan pada anak atau keponakan tersayang, begitu pula dengan cerita rakyat Radin Jambat yang berasal dari Lampung ini.

Dalam kisah ini, kita diajarkan untuk selalu bersungguh-sungguh dan bekerja keras dalam upaya mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Karena bagaimanapun juga, niat yang baik, tulus, dan sungguh-sungguh itu pasti akan membuahkan hasil yang baik juga.

Selain unsur instrinsik, dalam cerita rakyat Radin Jambat dari Lampung ini kamu juga bisa mendapatkan unsur ekstrinsik yang bisa melengkapi berlangsungnya dongeng. Di antara unsur ekstrinsiknya adalah nilai ketuhanan, sosial, budaya, dan moral dari lingkungan di sekitar Lampung.

Baca juga: Legenda Rangkayo Hitam dan Ulasan Lengkapnya, Kisah Seorang Raja yang Memperjuangkan Kesejahteraan Kerajaan Jambi

Fakta Menarik tentang Cerita Rakyat Radin Jambat dari Lampung

Cerita Rakyat Lampung Radin Jambat - Warahan Radn Jambat Sumber: Puisi Lampung Klasik

Kalau sudah membaca sedikit ulasan tentang fakta menarik dari cerita rakyat Radin Jambat yang berasal dari Lampung ini, jangan lupa ketahui sedikit fakta menariknya, ya!

1. Aslinya Berupa Warahan Bersyair

Cerita rakyat sejarah Radin Jambat ini merupakan karya sastra lisan berasal dari Lampung yang dituturkan dalam bahasa daerah. Kisah drama Radin Jambat itu diceritakan dalam bentuk warahan yang dilantunkan dengan cara bersyair (ab-ab).

Warahannya biasanya diceritakan secara bersambung dalam beberapa episode. Jika keseluruhan episode tersebut diceritakan secara lisan, biasanya bisa berlangsung setidaknya selama enam jam.

Dalam bahasa aslinya, syairnya dikisahkan secara bombastis dan didominasi dengan humor yang bisa menghibur para pendengarnya. Meskipun begitu, tetap saja di balik rangkaian syair itu terdapat pesan yang bermakna dalam dan penting untuk kehidupan sehari-hari sehingga lekat di hati masyarakat.

Biasanya, warahan tersebut dijadikan sebagai hiburan oleh para warga ketika melakukan syukuran usai panen atau mengadakan acara yang penuh kebahagiaan lainnya. Mereka akan berkumpul pada malam hari hingga pagi menjelang subuh hanya dengan diterangi oleh bulan purnama.

Salah satu bagian dari syair yang biasanya banyak disukai adalah ketika Putri Betik Hati baru pertama kali bertemu dengan Radin Jambat. Dikisahkan kalau sang putri merasa salah tingkah karena terpukau dengan ketampanan sang putra mahkota.

Tak hanya lucu, ada juga bagian yang membuat para pendengarnya tersentuh hingga mata berkaca-kaca. Kemungkinan hal itu diakibatkan dari pengucapan syairnya yang terasa magis hingga membuat bulu roma merinding dan memunculkan rasa haru yang mendalam.

2. Ada Versi yang Lebih Panjang

Seperti yang disebutkan sebelumnya, cerita rakyat Radin Jambat yang berasal dari Lampung ini aslinya berbentuk warahan yang dituturkan secara bersambung dalam beberapa episode. Oleh karena itu, sebenarnya akhir dari kisah ini sebenarnya masih cukup panjang.

Salah satu endingnya ada yang menceritakan tentang kematian Putri Betik Hati yang menyentuh hati. Apalagi saat itu bertepatan dengan sebuah peperangan panjang dalam upaya untuk menaklukkan Radin Pinang, musuh utama Radin Jambat.

Saat itu, sang putri dibawa serta sebagai anak menantu. Namun, ketika bertemu dengan Sang Ratu Jambi, kondisi sang putri sudah dalam keadaan kritis. Ketika ia memaparkan apa saja barang bawaannya, syair yang digunakan terasa begitu menyayat hati dan membuat para pendengarnya hanyut dalam suasana duka.

Ditambah lagi, setelah menyerahkan beberapa kain tapis dan beberapa bawaan lainnya, sang putri pun menghembuskan napas terakhirnya

Baca juga: Cerita Rakyat Tambun Bungai dari Dayak, Kalimantan Tengah & Ulasan Menariknya, Kisah Kelahiran Pahlawan Pemberani

Sudah Puas Menyimak Cerita Rakyat Radin Jambat yang berasal dari Lampung?

Demikianlah ringkasan, ulasan pesan moral, unsur-unsur intrinsik, dan fakta menarik dari cerita rakyat Radin Jambat dari Lampung yang telah kami siapkan khusus hanya untukmu. Semoga saja, ulasannya bisa membuatmu terhibur dan kamu bisa mengamalkan pesan moralnya dalam kehidupan sehari-harimu.

Tak hanya itu, di PosKata ini kamu juga bisa membaca berbagai legenda dari nusantara lain yang tak kalah menariknya. Di antaranya adalah cerita rakyat Betan Subing, dongeng Sidang Belawan, atau kisah asal mula Kotabumi, Lampung.

Kalau lebih tertarik dengan dongeng yang berasal dari luar negeri, kamu juga bisa menemukan kisah-kisah seperti Cinderella, Aladin, atau Putri Tidur yang tak kalah menariknya. Kalau mencari kisah yang lebih islami, kami juga menyiapkan kisah-kisah para nabi yang sayang banget kalau kamu lewatkan begitu saja. Tunggu apa lagi? Baca terus artikel-artikel di PosKata, ya!

← Dongeng Anak-Anak Terbaik dan Sarat Makna, Bunga Melati yang Baik Hati dan Ulasan Lengkapnya,
Legenda Terbentuknya Danau Tondano dari Sulawesi Utara dan Ulasannya, Kisah Romansa yang Berakhir Tragis →

TIM DALAM ARTIKEL INI

Penulis
Rizki Adinda

Rizki Adinda, S.Hum, adalah seorang penulis yang lebih banyak menulis kisah fiksi daripada non fiksi. Seorang lulusan Universitas Diponegoro yang banyak menghabiskan waktunya untuk membaca, menonton film, ngebucin Draco Malfoy, atau mendengarkan Mamamoo. Sebelumnya, perempuan yang mengklaim dirinya sebagai seorang Slytherin garis keras ini pernah bekerja sebagai seorang guru Bahasa Inggris untuk anak berusia dua sampai tujuh tahun dan sangat mencintai dunia anak-anak hingga sekarang.

Editor
Elsa Dewinta

Elsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar.

Sidebar Utama

Artikel Terkait

Cerita Rakyat Lampung

  • Legenda Ratu Melinting dan Ratu Darah Putih dari Lampung dan Ulasan Lengkapnya, Kisah Dua Orang Anak yang Mencari Ayahnya
  • Dongeng Sidang Belawan dari Lampung dan Ulasannya, Kisah Cinta Manusia dan Bidadari yang Menyentuh Hati
  • Cerita Rakyat dari Daerah Lampung, Asal Mula Kotabumi dan Ulasan Lengkapnya
  • Cerita Rakyat dari Lampung, Kisah Legenda Batu Kepampang dan Ulasan Lengkapnya
  • Legenda Buaya Perompak dan Aminah yang Cerdik dari Lampung Beserta Ulasan Menariknya
  • Cerita Rakyat Putri Siluman dari Lampung dan Ulasannya, Pelajaran tentang Kesetiaan dan Kesabaran
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Persyaratan Penggunaan
  • Kebijakan Privasi

Copyright © 2023 PosKata.com Praktis Media Network. All Rights Reserved.