
Cinderella dan sepatu kaca merupakan salah satu cerita dongeng klasik yang tak pernah bosan untuk dibaca. Kalau misalnya ingin bernostalgia dengan membacanya kembali, kamu bisa menyimaknya berikut ini.
Ada banyak sekali dongeng klasik dari Barat yang meskipun sudah sering dibaca ulang, tetapi tetap seru. Salah satunya yang bisa kamu simak di sini adalah cerita dongeng Cinderella dan sepatu kaca.
Kisah yang bercerita tentang seorang gadis yang diperlakukan tidak adil oleh ibu dan saudara tirinya ini tak hanya seru untuk dibaca sendiri. Kamu pun bisa mendongengkannya untuk adik, sepupu, keponakan, atau anakmu.
Selain itu, kamu nantinya tak hanya bisa menemukan ringkasan cerita dongeng Cinderella dan sepatu kaca saja, lho. Ulasan singkat unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta-fakta menarik mengenai cerita tersebut pun dapat kamu temukan di sini. Daripada kelamaan, langsung saja cek selengkapnya di bawah ini, ya!
Cerita Dongeng Cinderella dan Sepatu Kaca
Pada zaman dahulu kala, di sebuah tempat yang jauh di sana, hiduplah sebuah keluarga yang bahagia. Mereka memiliki seorang putri cantik yang memiliki kepribadian baik bernama Cinderella.
Sayangnya, kebahagiaan keluarga tersebut tak bertahan lama. Hal itu dikarenakan sang ibu yang menderita sakit akhirnya pergi untuk selama-lamanya.
Kesedihan tersebut kian bertambah ketika ayahnya menikah lagi. Dari pernikahan kedua sang ayah, ia kemudian memiliki dua orang saudara tiri bernama Anastasia dan Drizella.
Ibu dan saudara tirinya memperlakukan Cinderella dengan semena-mena. Mereka hanya baik kepadanya ketika sang ayah ada di rumah.
Setiap hari, Cinderella harus mengerjakan pekerjaan rumah, seperti menyapu, mengepel, membersihkan seluruh ruangan, memasak, dan mencuci. Itu semua belum termasuk suruhan-suruhan dari ibu dan kedua saudara tirinya yang lain.
Ia diperlakukan layaknya pembantu di rumahnya sendiri. Meskipun begitu, ia tetap melakukannya dengan ikhlas.
Undangan Pesta Dansa
Kemalangan Cinderella ternyata tidak sampai di situ saja. Tak berapa lama kemudian, sang ayah meninggal dunia. Perlakuan buruk ibu dan kedua saudara tirinya pun semakin menjadi-jadi.
Gadis itu kini sudah tidak memiliki siapa-siapa di dunia. Ia hanya memiliki dua ekor tikus bernama Gus dan Jaq sebagai sahabatnya.
Meskipun keadaannya mungkin kurang beruntung, setidaknya memiliki sahabat seperti mereka membuat hari-harinya menjadi lebih baik. Ia masih tetap bisa bercanda bersama dengan sahabat-sahabatnya itu.
Hingga pada suatu hari, datanglah sebuah undangan dari kerajaan. Dalam undangan tersebut tertulis semua wanita muda yang berada di wilayah kerajaan diundang untuk menghadiri pesta yang diadakan oleh raja dan ratu.
Pesta dansa tersebut diadakan supaya pangeran bisa segera mendapatkan pendamping. Saat mengetahui hal tersebut, Anastasia dan Drizella senang bukan main. Mereka berharap bisa menjadi permaisuri dari sang pangeran.
Sebenarnya, Cinderella juga ingin datang ke pesta tersebut. Sayangnya, pakaian yang layak pun ia tak punya.
Kemudian, kedua sahabat tikusnya mengajaknya untuk pergi ke loteng. Di situ, ada sebuah kotak yang berisikan gaun milik ibunya yang dulu. Meskipun sudah agak kuno, tapi ia bisa menambahkan beberapa aksesoris supaya menjadi lebih cantik.
Baca juga: Kisah Menarik tentang Belalang dan Semut beserta Ulasan Lengkapnya
Keinginan untuk Menghadiri Pesta Dansa
Hari di mana pesta dansa digelar pun sudah tiba. Sang ibu tiri ternyata mengetahui kalau Cinderella juga ingin ke pesta dansa. Karena tidak mau anak tirinya datang ke pesta, sedari pagi ia memberikan banyak tugas rumah yang harus diselesaikan.
Tak terasa hari sudah menjelang sore, semua tugas rumah pun sudah dibereskan. Dalam hati Cinderella berkata kalau ia akhirnya bisa bersiap-siap ke pesta dansa.
Sayangnya, itu semua hanya tinggal angan. Ibu tiri menyuruhnya membantu kedua kakaknya bersolek sebelum ke pesta. Meski merasa sedih, ia tak dapat berbuat banyak dan tetap membantu saudara-saudara tirinya.
Malam pun tiba, ia segera bergegas ke loteng untuk memperbaiki gaunnya. Tak disangka, gaunnya sudah berubah menjadi cantik di tangan kedua sahabat tikusnya yang dibantu oleh beberapa hewan lain.
Setelah berdandan dan memakai gaun indahnya, ia pun turun dengan harapan bisa berangkat bersama dengan yang lain. Ketika dirinya turun, ibu beserta kedua saudara tirinya terkejut melihat betapa cantiknya Cinderella.
Melihat hal tersebut, tentu saja mereka tidak terima. Mereka haruslah menjadi yang tercantik di pesta. Maka dari itu, mereka kemudian menarik gaun Cinderella hingga robek kemudian meninggalkannya begitu saja.
Datanglah Sebuah Keajaiban
Setelah keributan dengan kedua saudara tirinya, Cinderella lari ke taman belakang dan hanya bisa menangis. Mungkin memang benar kalau ia tidak seharusnya memiliki keinginan untuk pergi ke pesta dansa tersebut.
Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba datanglah seorang ibu peri yang baik hati. Katanya, “Jangan bersedih, Cinderella. Kamu akan pergi ke pesta malam ini dengan sangat cantik.”
Meski awalnya terkejut, ia kemudian bisa mengatasinya dan berkata, “Namun, bagaimana bisa? Aku bahkan tak punya baju yang bagus untuk dipakai.”
“Kamu tak perlu khawatir, Cinderella, karena aku akan menolongmu untuk pergi pesta. Namun sebelum itu, kamu harus mencari enam ekor tikus, enam kadal, dan sebuah labu emas yang besar,” jawabnya.
Gadis itu pun bergegas untuk mencarinya. Setelah mendapatkan semuanya, ia lalu membawanya ke hadapan peri yang baik hati tersebut.
Dengan tongkat ajaibnya, ibu peri mengubah keenam tikus menjadi kuda yang gagah, kadal menjadi para pengawal, dan buah labu menjadi kereta kencana yang indah.
Selanjutnya, ia mengayunkan tongkat sihirnya ke Cinderella. Gaunnya yang jelek dan kotor kemudian berubah menjadi begitu cantik dan berkilau. Tak lupa, ia juga memberikan sepasang sepatu kaca yang begitu indah.
Sebelum pergi, ibu peri memberikan pesan kepada Cinderella. Katanya, “Cinderella, pengaruh sihir ini akan hilang setelah lonceng pukul dua belas malam. Karena itu, tepat pukul dua belas malam kamu harus meninggalkan pesta dansa.”
“Baiklah, aku akan ingat pesan ini dan meninggalkan pesta tepat pukul 12 malam. Terima kasih,’’ jawabnya lalu bergegas pergi bersama kereta kudanya.
Baca juga: Kisah Hikayat Hang Tuah dan Ulasannya yang Sarat Pesan Kepahlawanan
Bertemu dengan Pangeran
Setibanya di istana, Cinderella segera masuk ke aula istana. Melihat kecantikan Cinderella, semua mata pun tertuju padanya. Saking cantiknya, ibu dan saudara tirinya pun tak mengenali dirinya.
Pesona Cinderella malam itu juga memikat hati pangeran. Sang pangeran kemudian berjalan dan menghampirinya.
“Putri, anda sangat cantik sekali. Maukah anda berdansa denganku?’’ tanya pengeran. “Iya, saya mau,” jawabnya.
Dua orang yang baru saja bertemu itu berdansa dengan sangat luwes. Tak sedikit orang yang dibuat berdecak kagum melihat betapa serasinya mereka. Namun tentu saja, tetap ada cibiran iri dari beberapa gadis, termasuk Anastasia dan Drizella.
Pangeran dan Cinderella berdansa dengan sangat bahagia. Mereka terus dan terus berdansa bersama hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam.
Pencarian Pasangan Sepatu Kaca
Ketika mendegar jam berdentang, Cinderella itu pun terkejut lalu melepaskan genggaman tangan sang pangeran. Katanya, “Maafkan aku Pangeran, aku harus segera pulang.” Lalu berlari keluar tak menghiraukan teriakan pangeran yang memanggilanya.
Karena tergesa-gesa, sepatu milik Cinderella terlepas sebelah saat menuruni tangga. Tak ada lagi waktu untuk mengambilnya, ia meninggalkan sepatu tersebut begitu saja. Ia bergegas pulang ke rumah sebelum sihir ibu peri menghilang.
Sang pangeran kemudian mengambil sepatu kaca milik Cinderella yang tertinggal. “Aku harus menemukan pemilik dari sepatu ini,” katanya dalam hati.
Keesokan harinya, sang pangeran memanggil pengawal setianya. Ia menyuruhnya untuk mencari gadis yang kakinya pas dengan sepatu kaca itu.
Pencarian tersebut memakan waktu sampai berhari-hari. Mereka bahkan sudah sudah mencarinya sampai ke pelosok, tetapi hasilnya masih nihil.
Baca juga: Legenda Putri Junjung Buih dari Banjar, Kalimantan Selatan, Beserta Ulasannya
Kisah Bahagia Cinderella
Kemudian, tibalah pengawal kerajaan tersebut di rumah milik Cinderella. Katanya, “Permisi. Kami mencari gadis yang kakinya cocok dengan sepatu kaca ini.”
Dengan antusias, kedua saudara tiri Cinderella berebutan untuk menjajal sepatunya. Yang satu, kakinya terlalu besar untuk masuk ke dalam sepatu. Yang satunya lagi, kakinya terlalu kecil sehingga sepatunya kebesaran.
Kemudian, sang pengawal bertanya lagi, “Apakah di sini masih ada gadis lain yang tinggal dan belum mencobanya?” Belum sempat kedua saudara tirinya menjawab, Cinderella pun muncul.
Sang pengawal memanggil dan menyuruhnya untuk mecoba sepatu kaca. Gadis itu kemudian memakai sepatunya dan pas. Ia pun kemudian mengeluarkan pasangan dari sepatu tersebut yang disimpannya.
Sang pengawal begitu gembira karena berhasil menemukan wanita yang cocok dengan sepatu tersebut. “Ternyata, andalah putri yang dicari oleh pangeran selama ini,” ujarnya.
Seketika itu juga, ibu peri muncul dan menggunakan sihirnya sekali lagi kepada Cinderella. Gadis itu kemudian berubah menjadi seorang putri yang memakai gaun indah.
Cinderella kemudian diboyong ke istana. Ia kemudian menikah dengan pangeran dan hidup bahagia selamanya. Sementara itu, ibu tiri dan saudaranya masih tinggal di rumah dengan hati yang penuh iri dengki.
Baca juga: Cerita Rakyat tentang Asal-Usul Gunung Bromo dan Ulasan Lengkapnya
Unsur Intrinsik Cerita Dongeng Cinderella dan Sepatu Kaca
Kamu tentunya sudah membaca ringkasan cerita dongeng Cinderella dan Sepatu kaca di atas, kan? Nah selanjutnya, kamu juga akan nemukan penjelasan singkat unsur intrinsik dari cerita tersebut.
1. Tema
Tema atau inti cerita dari kisah Cinderella tersebut adalah tentang tak selamanya kejahatan akan menang dan juga mengenai kisah percintaan.
Cerita tersebut tidak hanya menceritakan tentang perlakuan jahat yang diterima Cinderella. Akan tetapi, juga mengenai bagaimana Cinderella akhirnya menemukan kebahagiannya.
2. Tokoh dan Perwatakan
Dalam cerita dongeng Cinderella dan sepatu kaca ini akan ada beberapa tokoh yang diulik. Selain Cinderella, tentunya ada ibu tiri, kedua saudara tiri, ibu peri, dan pangeran.
Yang pertama, Cinderella adalah seorang gadis dan berkepribadian baik. Ia juga seorang yang kuat dan tak mudah patah semangat.
Kemudian, sang ibu tiri memiliki sifat jahat, munafik, dan serakah. Sifat kedua saudara tirinya pun tidak jauh berbeda dan ditambah dengan iri hati serta dengki.
Sementara itu, ada ibu peri yang baik hati. Ia merupakan sebuah keajaiban yang menolong Cinderella.
Yang terakhir adalah sang pangeran. Ia sabar dan tanpa lelah mencari sang pujaan hati.
3. Latar
Secara umum, latar atau setting yang digunakan dalam cerita dongeng Cinderella dan sepatu kaca ini ada di negara Barat. Sementara itu, dalam cerita memiliki latar tempat yang spesifik, yaitu rumah Cinderella, taman, dan kerajaan.
Di dalam cerita juga disebutkan latar waktunya. Beberapa yang tertulis adalah pagi, sore, dan malam hari.
4. Alur
Selanjutnya, cerita dongeng Cinderella dan sepatu kaca ini menggunakan alur progresif atau maju. Kisahnya dimulai dengan kedatangan ibu dan saudara tiri yang membuat hidup gadis itu sengsara. Kemudian, datanglah undangan pesta dansa.
Ia kemudian bertemu pangeran di pesta dansa. Sayangnya, ia harus kembali karena waktu sudah menunjukkan tengah malam dan meninggalkan sepatu kacanya. Meskipun membutuhkan waktu, sang pangeran pun dapat menemukannya.
5. Pesan Moral
Setiap dongeng pasti memiliki amanat atau pesan moral, termasuk juga cerita Cinderella dan sepatu kaca ini. Salah satunya jangan menyerah dalam menjalani kehidupan.
Sama seperti Cinderella yang meskipun dalam kesusahan, ia tetap berjuang untuk hidupnya. Karena itulah, ia akhirnya mendapatkan kebahagiaannya.
Selanjutnya, janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan. Kalau seperti itu, pasti tidak akan pernah ada habisnya. Orang yang berbuat jahat nantinya pasti akan mendapatkan ganjaran yang setimpal.
Yang terakhir, jangan mudah putus asa jika belum mendapatkan apa yang kamu mau. Sama seperti pangeran yang tak berhenti hingga menemukan Cinderella, kamu nanti pasti juga mendapatkan hasil.
Nah, selain unsur intrinsiknya, kamu juga jangan melupakan unsur-unsur ekstrinsik yang membangun cerita dongeng Cinderella dan sepatu kaca ini. Unsur ekstrinsiknya meliputi latar belakang penulis, masyarakat, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Baca juga: Cerita Asal Usul Kota Semarang Beserta Ulasannya yang Lengkap dan Menarik
Fakta Menarik Seputar Cerita Dongeng Cinderella
Kamu tentunya sudah puas membaca ringkasan dan ulasan singkat unsur intrinsik dari cerita dongeng Cinderella di atas, kan? Tapi tunggu dulu, artikel ini belum selesai karena selanjutnya kamu bisa menyimak mengenai fakta menarik tentang kisah tersebut.
1. Memiliki Beberapa Versi
Sebenarnya, kisah klasik yang satu ini sudah ada sejak tahun 860 di Tiongkok. Hal tersebut tercatat dalam sebuah buku karangan Tuan Ch’ing-Shih yang berjudul The Miscellaneous Record of Yu Yang.
Selanjutnya, versi cerita dongeng Cinderella dan sepatu kaca yang paling dikenal, yaitu ditulis ulang oleh seorang penulis asal Prancis bernama Charless Perrault pada tahun 1697 lalu. Kalau versi ini merupakan pengembangan dari cerita rakyat berjudul La Gatta Cennerentola yang dikarang oleh Giambattista Basile.
Nah, kebanyakan orang mungkin akan berpikiran kalau dongeng biasanya mempunyai akhir yang indah. Namun ternyata, ada salah satu versi yang bisa dibilang cukup mengerikan.
Pangeran datang ke rumah Cinderella bersama dengan pengawalnya untuk mencari pemilik sepatu kaca. Mereka kemudian tiba di rumah Cinderella dan kedua kakak tirinya yang mencobanya duluan.
Karena keduanya memiliki kaki yang lebih panjang, sang ibu menyuruh mereka untuk memotong jari-jarinya. Meski sudah menderita, tetap saja rencana busuk tersebut tidak berhasil. Pangeran tetap memilih Cinderella sebagai pendamping hidupnya.
2. Diangkat Menjadi Film Animasi dan Live Action
Cerita dongeng Cinderella dan sepatu kaca ini begitu populer dari masa ke masa. Hingga pada tahun 1950-an, Walt Disney memproduseri cerita tersebut untuk diangkat menjadi film animasi. Film tersebut resmi rilis bertepatan dengan hari Valentine pada tanggal 14 Februari 1950.
Tak hanya itu saja, ada pula yang mengangkat cerita tersebut menjadi drama yang lebih modern. Beberapa contohnya adalah A Cinderella Story (2004), Ella Enchanted (2004), Another Cinderella Story (2008), dan masih banyak lagi.
Kemudian, pada tahun 2015 Walt Disney merilis versi live action dari cerita dongeng Cinderella dan sepatu kaca. Film tersebut dibintangi oleh aktor dan aktris Hollywood papan atas seperti Lily James, Richard Madden, dan Helena Bonham Carter. Kalau mau bernostalgia dengan cerita klasik Cinderella, kamu bisa menonton ini.
Baca juga: Cerita Asal Usul Kota Banyuwangi dan Ulasannya, Bukti Cinta Seorang Istri yang Setia
Sudah Puas Menyimak Kisah Dongeng Cinderella dan Sepatu Kaca?
Itulah tadi ringkasan cerita, ulasan unsur intrinsik, dan fakta-fakta menarik tentang cerita dongeng Cinderella yang bisa kamu simak di sini. Gimana? Semoga saja tidak hanya menghibur, tetapi kamu juga dapat memetik pelajaran dari kisah tersebut, ya!
Karena ceritanya menarik dan banyak pesan moral yang didapat, kamu bisa menceritakannya untuk anak, adik, sepupu, atau keponakanmu yang masih kecil. Kalau misalnya ada bagian yang mungkin kurang sesuai, kamu bisa memfilternya sendiri.
Nah, buat yang masih pengin membaca kisah klasik dari Barat yang lain, mending langsung cek aja artikel-artikel di PosKata. Beberapa di antaranya ada dongeng Pangeran Kodok, Putri Salju dan Tujuh Kurcaci, dan Putri Duyung.