
Putri Tidur adalah salah satu dongeng yang populer di kalangan anak-anak. Apabila ingin mengetahui lebih dalam tentang ulasan lengkapnya, cerita dongeng Putri Tidur dalam artikel ini bisa kamu simak. Langsung cek aja, yuk!
Cerita dongeng Putri Tidur atau dalam bahasa Inggris dikenal Sleeping Beauty termasuk dalam karangan Grimm Bersaudara yang mengisahkan tentang putri-putri kerajaan. Terkadang, kisah putri ini tertukar dengan cerita Putri Salju karena tokohnya sama-sama mengalami tidur yang panjang.
Artikel ini menyajikan salah satu versi dongeng Putri Tidur. Selain itu, kamu bisa mendapatkan ulasan lengkap mengenai unsur intrinsik beserta fakta-fakta menarik tentang narasi Sleeping Beauty.
Bagaimana? Sudah tak sabar ingin mengetahui lebih lanjut tentang cerita dongeng Putri Tidur? Kalau iya, langsung simak uraiannya di bawah ini, ya! Siapa tahu ada pesan moral yang dapat kamu ambil setelah membaca kisahnya.
Cerita Dongeng Putri Tidur
Pada zaman dahulu kala, hiduplah pasangan raja dan ratu yang memimpin suatu kerajaan di negeri yang jauh. Namun, hidup raja dan ratu ternyata tidak bahagia karena mereka tak kunjung dikaruniai seorang anak.
Suatu hari, ketika ratu sedang mandi di sebuah mata air dan beranda-andai tentang seorang anak, datanglah seekor katak. Katak itu berujar bahwa harapan sang ratu akan dikabulkan dan sebelum tahun berganti, ratu akan mendapatkan seorang anak.
Benar apa yang diutarakan oleh si katak. Sang ratu menunjukkan tanda-tanda hamil dan akhirnya berhasil melahirkan seorang anak perempuan yang cantik. Sang raja yang hatinya dipenuhi dengan kebahagiaan mengadakan perayaan besar untuk menyambut buah hatinya.
Raja mengundang semua teman, keluarga, dan tamu-tamu dari kerajaan tetangga. Selain itu, pemimpin kerajaan ini juga mengundang dua belas peri yang hidup di negerinya. Ia terpaksa tidak mengundang peri ketigabelas karena kurangnya peralatan untuk makan tamu.
Raja, ratu, dan penduduk di kerajaan itu tidak terlalu mempermasalahkan tidak diundangnya peri ketigabelas karena peri ini dikenal kejam dan pendendam. Perayaan besar itu berjalan dengan meriah tanpa kendala apa pun.
Awal Mula Munculnya Kutukan
Di penghujung perayaan, keduabelas peri yang diundang oleh raja memberikan hadiah kepada sang putri. Masing-masing peri itu merapal mantra yang berisikan harapan-harapan baik untuk sang putri. Beberapa di antaranya adalah tumbuh menjadi seorang wanita yang cantik, bijaksana, pintar bernyanyi, menari, dan lain sebagainya.
Namun, ketika peri keduabelas akan merapal mantranya, datanglah peri ketigabelas ke istana yang menjadi tempat perayaan kelahiran sang putri. Peri ketigabelas ini merasa tak terima karena tidak diundang oleh sang raja.
Kemarahan yang menyelimuti hati peri ketigabelas akhirnya mendorong wanita jahat ini untuk memberikan kutukan kepada sang putri sebagai hadiah kelahirannya. Peri ini bersabda bahwa ketika sang putri berumur enam belas tahun, jari sang putri akan tertusuk jarum pemintal dan mati.
Setelah menaruh kutukannya kepada sang putri, peri ketigabelas itu kemudian pergi menghilang dengan tawa kejam. Peri keduabelas yang belum memberikan hadiah kepada sang putri berusaha mencari cara untuk membatalkan kutukan peri ketigabelas.
Namun, karena sihir hitam yang dikuasai oleh peri ketigabelas cukup kuat, peri keduabelas hanya bisa melemahkan kutukan. Ia merapal mantra agar sang putri tidak akan mati seketika, tapi hanya tidur selama seratus tahun dan bisa dibangunkan dengan ciuman cinta sejati.
Terkena Tusukan Jarum Pemintal
Demi keselamatan sang buah hati, raja kemudian memerintahkan untuk menghancurkan semua pemintal yang ada di seluruh negeri. Ia meminta kepada para pengawal dan rakyatnya untuk tidak menyisakan satu pemintal pun. Selain itu, raja juga melarang siapa pun untuk memberitahu pada sang putri tentang kutukan tersebut.
Tahun demi tahun berlalu, sang putri tumbuh seperti mantra yang telah diucapkan oleh para peri baik. Ia menjadi seorang wanita yang cantik, elegan, ramah, bijaksana, dan pintar bernyanyi. Ia dikagumi dan dicintai oleh seluruh rakyat di kerajaan itu.
Pada pagi hari, tepat di hari ulang tahun putri yang keenambelas, sang putri bangun lebih pagi daripada orangtua dan orang-orang di istana. Ketika sedang berjalan-jalan di dekat sebuah tower di istana, ia melihat seorang wanita tua yang sedang memintal.
Sang putri yang selama hidupnya tidak pernah melihat pemintal merasa penasaran dan ingin membantu si wanita tua. Namun, jarinya tidak sengaja tertusuk jarum pemintal ketika ia menyentuh mesin itu. Sang putri tiba-tiba pingsan dan si wanita tua segera teriak untuk meminta tolong.
Berita sang putri terkena tusukan jarum sampai ke telingan raja, ratu, dan peri keduabelas. Sang peri kemudian menengok sang putri yang telah ditempatkan di kamar pribadinya dalam ketakutan. Ia tahu bahwa sang putri akan tidur selama seratus tahun dan menunggu kedatangan pangeran idaman.
Baca juga: Cerita tentang Nabi Yusuf dan Siti Zulaikha yang Dijamin Bikin Siapa Saja Terharu
Legenda Putri Tidur yang Menyebar ke Berbagai Penjuru
Peri keduabelas membayangkan betapa sedihnya sang putri ketika ia bangun dari tidurnya saat melihat orang-orang yang ia cintai telah tiada. Lalu, peri keduabelas memutuskan untuk menidurkan seluruh orang di istana, termasuk raja dan ratu, bersama sang putri.
Lama-kelamaan, tumbuhlah semak belukar berduri di sekitar istana. Selama bertahun-tahun, telah banyak pangeran dari berbagai kerajaan yang mencoba untuk menembus istana putri ini. Namun, berkali-kali pula usaha para pangeran gagal dan kembali ke kerajaan asal mereka dengan tangan hampa.
Cerita dongeng Putri Tidur kemudian menyebar ke berbagai penjuru. Namun, karena tidak adanya pangeran yang berhasil masuk ke istana, lama-kelamaan legenda ini mulai dilupakan. Semak belukar yang berduri pun semakin banyak dan hampi menutupi istana.
Pada suatu hari, seorang pangeran tampan yang tengah sibuk berburu di hutan melihat istana ini. Ia kemudian menanyakan kepada penduduk sekitar bangunan apa yang dikelilingi oleh semak belukar itu. Sayangnya, tak seorang pun yang bisa menjawab pertanyaan sang pangeran.
Tiba-tiba ada seorang laki-laki tua yang menghampirinya. Laki-laki tua ini berkata bahwa ia pernah mendengar cerita dari ayahnya lima putuh tahun lalu bahwa ada sebuah istana yang menjadi tempat tidurnya seorang putri paling cantik di seluruh negeri.
Namun, putri ini hanya bisa dibangunkan jika sudah tidur selama seratus tahun dan mendapatkan ciuman dari seorang pangeran. Sang pangeran akhirnya memutuskan untuk mengecek sendiri kebenaran cerita itu dengan mendatangi istana Putri Tidur.
Ciuman Pangeran yang Mematahkan Kutukan
Sang pangeran kemudian berusaha masuk melewati semak belukar dan ranting-ranting tajam yang mengelilingi istana. Ajaibnya, semak belukar dan ranting-ranting itu memberinya jalan. Sementara itu, rombongan pengawalnya tidak bisa mengikuti sang pangeran karena semak berduri dan ranting-ranting itu segera menutupi jalan.
Sang pangeran berhasil sampai di depan pintu istana. Di hadapannya, berdirilah sebuah istana yang besar dan indah. Ia juga melihat banyak kuda di pelataran yang diam tidak bergerak. Saat memasuki istana itu, ia juga berjumpa dengan para pengawal dan pembantu di istana yang diam seperti batu.
Sang pangeran menemukan sebuah kamar yang pintunya dihiasi dengan ornament emas yang indah. Saat memasuki kamar itu, ia melihat seorang putri cantik berkulit putih yang terbaring di atas kasur. Sang pangeran kemudian mendekati tempat tidur sang putri.
Teringat akan cerita dari si laki-laki tua, sang pangeran lalu mencium bibir Putri Tidur. Tak lama kemudian, kedua mata sang putri perlahan terbuka dan mencoba mengamati keadaan di sekitarnya. Ketika mata sang putri tertuju kepada sang pangeran, ia bertanya apakah laki-laki di hadapannya adalah pangeran yang selama ini telah ia tunggu.
Akhir Hidup Putri Tidur
Bangunnya Putri Tidur menandai berakhirnya kutukan peri ketigabelas yang disertai dengan tersadarnya semua orang yang hidup di istana. Para pembantu wanita yang sibuk menyulam melanjutkan pekerjaannya. Orang-orang yang bekerja di dapur juga melanjutkan aktivitas memasaknya.
Putri Tidur dan sang pangeran kemudian menghabiskan waktu untuk saling mengenal satu sama lain. Mereka bertukar cerita tentang pengalaman-pengalaman yang telah mereka alami. Raja dan ratu yang melihat putri mereka sadar dan bisa beraktivitas kembali merasa sangat bahagia.
Sang pangeran dan Putri Tidur kemudian memutuskan untuk menghabiskan hidup bersama. Sang raja dan ratu tak menunggu waktu lama untuk menggelar acara pernikahan yang meriah. Selain untuk menyambut sang pangeran sebagai salah satu bagian dari keluarga kerajaan, acara itu juga menjadi bentuk rasa syukur raja dan ratu atas kembalinya putri tercinta mereka.
Setelah upacara pernikahan selesai digelar, sang pangeran meminta izin kepada raja untuk membawa Putri Tidur ke kerajaan asalnya dan bertemu dengan ayahnya. Sang raja dan ratu mengabulkan permintaan sang pangeran dan kemudian membantu persiapan perjalanan sang pangeran dan rombongannya.
Akhir cerita dongeng Putri Tidur mengutarakan bahwa sang putri hidup dengan bahagia bersama sang pangeran di kerajaan ayahnya. Sang pangeran sebagai pewaris tahta kemudian menggantikan ayahnya untuk menjadi seorang raja. Ia pun memimpin kerajaannya dengan bijaksana bersama Putri Tidur di sisinya.
Baca juga: Cerita Sang Kancil dan Cicak Badung yang Suka Mencuri Beserta Ulasan Lengkapnya
Unsur Intrinsik Cerita Dongeng Putri Tidur
Setelah menyimak tentang kisah Putri Tidur, ulasan mengenai unsur-unsur intrinsik tentang cerita putri ini bisa kamu simak. Kamu bisa membaca penjelasan lengkapnya dalam uraian berikut:
1. Tema
Tema dalam narasi Putri Tidur adalah tentang cinta sejati. Di dalam dongeng ini, perwujudan cinta sejati ditunjukkan berdasarkan pandangan pertama yang dirasakan oleh sang putri dan pangeran. Selain itu, pertemuan itu juga seperti sudah ditakdirkan untuk terjadi.
2. Tokoh dan Perwatakan
Para tokoh yang memiliki peran penting dalam perkembangan jalan cerita dongeng Putri Tidur. Beberapa di antaranya adalah raja, ratu, Putri Tidur, peri keduabelas, peri ketigabelas, dan sang pangeran. Berdasarkan uraian di atas, kamu bisa menyimpulkan bahwa karakter sang raja adalah sosok yang tegas, penuh kasih sayang, dan setia.
Sementara itu, sang ratu sendiri digambarkan sebagai seorang wanita cantik yang baik hati dan tak pernah menyerah untuk bisa mendapatkan keinginannya. Ia juga seorang ibu yang penyayang dan melindungi putrinya dengan sepenuh hati.
Peri ketigabelas adalah sosok peri yang jahat dan seorang pendendam. Ia juga memiliki ego yang tinggi karena merasa direndahkan ketika tidak diundang oleh sang raja dalam perayaan kelahiran sang putri. Sebaliknya, peri keduabelas merupakan peri yang baik hati dan bijaksana.
Putri Tidur digambarkan sebagai seorang perempuan yang cantik, pintar bernyanyi, dan dicintai oleh seluruh orang-orang di istana beserta rakyat di kerajaan. Ia juga merupakan sosok yang memiliki perasaan ingin tahu yang tinggi dan suka menolong.
Terakhir, karakter pangeran dalam kisah Putri Tidur adalah seseorang yang suka berburu, berani, mempunyai keingintahuan yang tinggi, dan tidak mudah percaya dengan rumor. Hal itu dibuktikan dengan sikap pangeran yang ingin membuktikan kebenaran rumor Putri Tidur dengan mata kepalanya sendiri.
3. Latar
Tempat kejadian yang digunakan dalam cerita dongeng Putri Tidur adalah kerajaan di mana sang putri lahir dan tidur serta hutan di dekat istana yang menjadi tempat berburu sang pangeran.
4. Alur
Alur kisah putri yang tidur selama seratus tahun ini memiliki jalan cerita maju atau progresif. Cerita diawali dengan kelahiran sang putri yang telah lama diidam-idamkan oleh sang raja dan ratu. Puncak konflik dalam kisah ini terjadi ketika sang putri terjebak dalam tidur yang panjang setelah jarinya tertusuk jarum pemintal.
Selanjutnya, penyelesaian konflik ditunjukkan dengan kedatangan sang pangeran yang kemudian mencium sang putri untuk menyadarkannya. Akhirnya, Putri Tidur menikah dengan sang pangeran dan hidup bahagia hingga akhir hayatnya.
5. Pesan Moral
Pesan moral yang dapat kamu ambil dari cerita dongeng Putri Tidur adalah jangan menjadi seseorang yang pendendam. Alasannya, kebaikan hati seseorang tidak akan pernah terbuang sia-sia dan nantinya juga akan dibalas dengan kebaikan. Selain itu, sikap tenang dan bijaksana perlu kamu miliki saat tengah menghadapi suatu permasalahan.
Selain unsur intrinsik, dari kisah putri ini kamu juga akan menjumpai unsur-unsuk ekstrinsiknya. Sebut saja latar belakang pengarang dan nilai-nilai yang bisa kamu ambil dari cerita Putri Tidur, yaitu nilai moral, sosial, dan budaya.
Baca juga: Kisah Asli Putri Duyung Versi Hans Christian Andersen Beserta Ulasan Menariknya
Fakta Menarik
Jika sebelumnya kamu telah mengetahui apa saja unsuk intrinsik dalam kisah Putri Tidur, selanjutnya ada fakta-fakta menarik yang bisa disimak. Cek ulasannya di bawah ini, yuk!
1. Perbedaan versi Grimm dan Disney
Jika dalam cerita dongeng Putri Tidur versi Grimm tidak ada nama sang putri, beda halnya dengan versi Disney. Sang putri dalam film animasi Sleeping Beauty yang dikerjakan Disney dinamai sebagai Putri Aurora. Selain itu, peri ketigabelas juga disebut dengan nama Maleficent dan pangeran yang jatuh cinta pada sang putri bernama Pangeran Stefan.
Selain pada nama tokoh, jalan cerita Putri Aurora juga berbeda. Dalam versi Disney, Putri Aurora dari bayi telah dibawa oleh tiga peri jauh dari istana untuk menghindari kutukan Maleficent. Lalu, di akhir cerita, sang pangeran digambarkan bertarung dengan Maleficent.
2. Film Live Action untuk Penyihir Jahat
Penyihir ketigabelas yang dikenal sebagai Maleficent mempunyai film live action dengan judul yang sama. Film Maleficent dirilis pada tahun 2014 dan diperankan oleh Angelina Jolie. Saat dirilis, film ini berhasil menduduki posisi keempat film yang paling laris pada tahun 2014 dengan pendapatan kotor sebesar 758 juta dolar Amerika Serikat.
Sementara itu, pada tahun 2019, Disney merilis kelanjutan film Maleficent yang berjudul Maleficent: Mistress of Evil. Karakter Maleficent masih diperankan oleh Angelina Jolie. Sayangnya, film kedua Maleficent tidak sesukses filmnya yang pertama.
Baca juga: Simak Kisah Hikayat Bunga Kemuning dan Ulasan Menariknya di Sini!
Cerita Dongeng Putri Tidur yang Menghibur
Demikian ringkasan cerita dongeng Putri Tidur yang bisa kami rangkum. Kamu bisa membagikan kisah Putri Tidur sebagai dongeng pengantar tidur untuk adik, sepupu yang masih kecil, ataupun anakmu sendiri.
Selain artikel ini, kamu bisa menyimak kisah-kisah menarik lainnya di PosKata. Beberapa di antaranya adalah Ande-Ande Lumut, asal usul Telaga Warna, dan dongeng Pangeran Kodok. Selamat membaca!