• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

PosKata

Inspirasi & Literasi Kata

  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
  • Home
  • Arti Nama
  • Inspirasi
  • Ruang Pena
  • Histori
  • Arti Kata
» Ruang Pena » Cerita Dongeng » Cerita Dongeng Putri

Cerita Alana Si Putri Angsa dan Ratu Sihir Beserta Ulasan Menariknya, Kisah Perjuangan Melawan Kejahatan Ibu Tiri

Bagikan:
  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
Cerita Alana Si Putri Angsa dan Ratu Sihir - Angsa Berenang

Ada berbagai cerita dongeng tentang putri kerajaan yang kisahnya menarik. Salah satunya adalah cerita dongeng Alana si Putri Angsa dan Ratu Sihir. Kalau penasaran dengan kisahnya, langsung saja simak ulasan yang telah kami siapkan di artikel ini!

Cerita dongeng apa tentang putri kerajaan mana yang jadi favoritmu? Pernahkah kamu membaca tentang cerita dongeng tentang Alana si Putri Angsa Putih dan Ratu Sihir?

Kisahnya tidak sama dengan dongeng tentang Putri Angsa Odette yang terkenal dan sudah diadaptasi menjadi berbagai karya. Meskipun begitu, tetap saja cerita tentang Putri Alana ini menarik untuk dibacakan kepada adik, buah hati, atau keponakan tercinta.

Jadi tunggu apa lagi? Langsung saja simak artikel tentang cerita dongeng Alana si Putri Angsa dan Ratu Sihir berikut ini. Di sini kamu juga bisa mendapatkan ulasan seputar unsur intrinsik dan fakta menairknya!

Cerita Dongeng tentang Alana Si Putri Angsa Putih dan Ratu Sihir

Cerita Alana Si Putri Angsa dan Ratu Sihir - Istana

Alkisah pada zaman dahulu kala, terdapat sebuah kerajaan bernama Aigea yang dipimpin oleh raja bernama Raja Lir. Suatu saat, istana di kerajaan tersebut dikelilingi dengan umbul-umbul. Hal itu rupanya bukanlah sekadar hiasan sembarangan. Umbul-umbul tersebut dipasang sebagai tanda bahwa kerajaan tengah berkabung.

Beberapa hari sebelumnya, rupanya Ratu dari Raja Lir baru saja meninggal dunia karena sakit keras. Lalu, jenazah sang ratu telah dibaringkan di dalam peti kayu berukir lambang kerajaan.

Prajurit kerajaan membawa peti mati tersebut ke bibir pantai menggunakan kereta khusus, kemudian peti itu dipindahkan ke perahu yang dipenuhi dengan hiasan indah. Kapal kecil tersebut dihanyutkan ke lautan hingga menjauh dari tanah kerajaan Aigea.

Ketika perahunya sudah cukup jauh, sekelompok pemanah bersiap dengan anak panah mereka di pinggir pantai. Kemudian saat terompet panjang dibunyikan, puluhan anak panah yang bagian ujungnya sudah diberikan nyala api langsung ditembakkan ke arah kapal tersebut.

Pada akhirnya, kapal yang membawa peti mati berisi jenazah Ratu dari Raja Lir itu pun terbakar. Semakin lama, kobaran api itu menjadi semakin besar hingga menghanguskan kapal beserta isinya.

Baca juga: Cerita Rakyat Si Anak Emas Radin Jambat dari Lampung Beserta Ulasan Menariknya, Kisah Sang Pangeran yang Mencari Jodoh

Tentang Para Putri dari Raja Lir

Dari pinggir pantai, keempat putri Raja Lir memperhatikan semua peristiwa itu tanpa berkedip. Keempat putri itu adalah Putri Alana, Putri Darcey, Putri Caley, dan Putri Evota.

Putri yang paling muda, Putri Evota, saat itu masih berusia enam tahun dan belum sepenuhnya memahami apa yang sebenarnya terjadi. Namun, karena ia merasakan ada sesuatu yang mendadak hilang dari dalam hatinya, tak bisa dipungkiri kalau ia tak bisa menahan genangan air mata di matanya.

Di samping Putri Evota, berdirilah Putri Caley yang terdiam tanpa ekspresi. Meskipun merasa sangkat kehilangan Ibundanya, tapi ia harus menjaga diri sebagai seorang putri kerajaan. Ia merasa seorang putri tak pantas menangis di depan khalayak ramai. Padahal, putri ketiga yang pesolek itu merupakan putri kesayangan ratu.

Di sisi Putri Caley, terdapat putri kedua dari Raja Lir, yaitu Putri Darcey. Karena sudah beranjak remaja, ia bisa memahami apa yang tengah terjadi di hadapannya. Putri kesayangan sang raja itu paham kalau kini Ibunda Ratu tak lagi bersama mereka. Meskipun begitu, ia tetap berusaha tenang dan terlihat sibuk dengan pikirannya sendiri.

Ada satu lagi putri yang berdiri di samping Putri Darcey. Putri cantik yang memiliki rambut berwarna kuning keemasan, yakni Putri Alana. Dengan berdiri mematung, di pipinya mulai terlihat air mata yang menetes. Ia sama sekali tak menyangka kalau Ibundanya begitu cepat meninggalkannya dan adik-adiknya. Kini, ia merasa jauh lebih bertanggung jawab menjaga ketiga adiknya sebagai putri tertua.

Baca juga: Kisah 1001 Malam dan Ulasan Lengkapnya, Cerita Abu Nawas Akan Disembelih dan Dijadikan Bubur Oleh Rakyat Badui

Sang Raja Akan Menikah Lagi

Cerita Alana Si Putri Angsa dan Ratu Sihir - Pernikahan

“Kini upacara pemakamannya telah selesai. Marilah kita kembali lagi ke istana,” ucap Bibi Aoife, adik dari ratu yang berwajah cantik kepada keempat putri.

Keempat putri itu dengan patuh mengikuti langkah bibinya menuju ke kereta kerajaan. Kereta itu pun berjalan kembali ke istana dengan ditarik empat ekor kuda putih yang gagah. Perjalanan yang penuh ketenangan itu terasa begitu hampa.

Sejak saat itu, kerajaan Aigea terasa lebih sepi tanpa keberadaan Ibunda Ratu. Keempat putri itu pun terus saja merasa sedih dan kesepian, hingga membuat sang raja khawatir. Sang raja pun berusaha mencari cara untuk kembali membawa kebahagiaan dalam hidup keluarganya.

Pada suatu hari, Raja Lir meminta keempat putri untuk berkumpul di ruang pribadinya. Setelah beberapa saat, Putri Evota, Putri Darcey, Putri Caley, dan Putri Alana sudah hadir di hadapan Raja Lir. Di samping sang raja, sudah berdiri Bibi Aoife yang tersenyum penuh makna.

“Wahai putri-putriku yang cantik jelita,” ucap sang raja setelah terdiam beberapa saat, “Karena Ibunda kalian sudah tiada, kini Ayahanda membutuhkan ratu baru untuk mendampingi ayah di kerajaan. Bagaimanapun juga, Ayahanda membutuhkan seseorang untuk membantu mengurus kalian nantinya.”

Ucapan tersebut tentu saja membuat keempat putri, khususnya Putri Alana terkejut. Karena kalau ayahnya menikah lagi, itu artinya mereka akan memiliki seorang ibu tiri. Mereka khawatir apakah ibu tiri yang baru itu bisa menyayangi dan mendidik mereka dengan baik.

Belum selesai keterkejutan mereka, sang raja melanjutkan, “Dan calon Ibunda kalian yang baru adalah bibi kalian sendiri, Bibi Aoife.”

Baca juga: Dongeng Abu Nawas Mencari Tuhan dan Ulasan Lengkapnya, Kisah Seorang Pria yang Penasaran dengan Keberadaan Tuhan

Bibi Aoife Mulai Semena-mena

Sekali lagi, keempat putri itu pun tersentak. Meskipun Bibi Aoife bukanlah orang yang asing bagi mereka, tapi tak ada satu pun dari para putri yang sebenarnya menyukai adik dari Ibunda mereka itu. Dan begitu pula sebaliknya. Namun, mereka hanya bisa berdiam diri karena keputusan sang Ayahanda sudah tak bisa ditawar lagi.

“Pesta pernikahan kami baru akan dilaksanakan besok. Jadi, kalian harus segera bersiap-siap!” ucap Bibi Aoife seraya menatap tajam ke arah keempat putri.

Kemudian, ia menjentikkan jarinya ke udara, memberi tanda bahwa pertemuan itu sudah selesai dan keempat putri itu harus segera meninggalkan ruangan itu.

Namun, sebelum mereka meninggalkan ruangan, Putri Alana bertanya kepada ayahnya. “Ayahanda, bolehkah ananda berbicara berdua saja dengan Ayahanda?” tanya Putri Alana dengan suara lembut dan manis.

Mendengar hal itu, Bibi Aoife langsung menatap Putri Alana dengan pandangan tajam. Pandangan itu bahkan sampai membuat sang putri merasa jengah. Meskipun begitu, sang putri sulung itu tak mau mempedulikannya sama sekali. Dengan santun, ia tetap menatap penuh hormat ke arah ayahnya.

“Tak ada lagi yang perlu dibicarakan. Akan lebih baik kalian berempat segera kembali ke kamar kalian masing-masing. Karena ada yang perlu aku dan Ayahandamu bicarakan. Jadi, silakan meninggalkan ruangan ini sekarang!” ucap Bibi Aoife berlagak lembut yang diikuti dengan anggukan kepala Raja Lir.

Meskipun saat itu Putri Alana merasa ada sesuatu yang aneh dari tindak tanduk Bibi Aoife, tapi ia tetap mengajak ketiga adiknya untuk meninggalkan ruang pribadi ayahnya. Ketiga adiknya pun mengikuti sang kakak sulung dengan patuh.

Baca juga: Legenda Terbentuknya Danau Tondano dari Sulawesi Utara dan Ulasannya, Kisah Romansa yang Berakhir Tragis

Keempat Putri Berkumpul di Kamar Sang Kakak Sulung

Cerita Alana Si Putri Angsa dan Ratu Sihir - Empat Putri

Ketika berada di luar ruang pribadi sang raja, Putri Alana berbicara pada ketiga adiknya.

“Adik-adik, lebih baik kita berkumpul di kamarku sekarang,” ucap sang putri sulung berbisik. Sekali lagi, ketiga adik perempuannya itu menurut dan mengikuti kakak sulungnya untuk berkumpul di kamar.

“Kunci pintunya, adikku Caley,” ucap Putri Alana setelah ketiga adiknya masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu. Ia benar-benar tak ingin percakapan mereka didengar oleh orang lain, khususnya oleh Bibi Aoife. Sang adik yang diminta, Putri Caley, pun menurut dan mengunci pintu kamar itu rapat-rapat.

Sesudah pintu dikunci dan mereka berempat berkumpul di tempat tidur sang putri sulung, Putri Alana pun mulai membuka suara. “Aku sebenarnya tidak setuju kalau Ayahanda menikah dengan Bibi Aoife.”

“Aku juga sebenar tidak setuju, Kak,” ucap Putri Caley menanggapi. Ia pun sebenarnya merasa kecewa dengan sikap Ayahanda yang mendadak menikah ketika Ibunda mereka meninggal dunia masih belum lama. Belum lagi, Ayahanda mereka sama sekali tidak meminta persetujuan dari keempat putrinya.

“Apakah Bibi Aoife nantinya benar-benar akan menjadi ibu tiri kita, Kak?” tanya Putri Evota dengan penuh kepolosan.

“Sepertinya benar begitu, adikku. Jika Bibi Aoife menikah dengan Ayahanda, itu artinya dia akan menjadi ibu tiri kita,” ucap Putri Alana dengan penuh kelembutan kepada adik bungsunya itu.

“Namun, bagaimana mungkin? Bibi Aoife kan penyihir yang jahat!” ucap Putri Evota dengan mengambek. Ia benar-benar tidak menduga kalau bibi yang jahat dan tidak mereka sukai akan menjadi ibu mereka.

“Jangan keras-keras, adikku!” ucap Putri Darcey berusaha mengingatkan adik bungsunya, “Kalau sampai Bibi Aoife mendengarnya, nanti kita bisa celaka!”

Baca juga: Cerita Rakyat Tambun Bungai dari Dayak, Kalimantan Tengah & Ulasan Menariknya, Kisah Kelahiran Pahlawan Pemberani

Mencari Cara untuk Menggagalkan Pernikahan Raja

“Sebaiknya sekarang kita kembali ke kamar kita masing-masing,” ucap Putri Alana setelah mereka mengobrol membahas tentang bibinya itu, “Kalau kita berkumpul terlalu lama, nanti akan ada yang curiga. Kakak akan berusaha memikirkan bagaimana caranya agar pernikahan ini tak akan terjadi.” Ia berusaha untuk meredam kegelisahan ketiga adiknya.

Putri Darcey dan Putri Caley pun mengangguk. Satu per satu para putri itu keluar dari kamar Putri Alana dan kembali ke kamarnya masing-masing demi menghindari kecurigaan. Namun, untuk adik bungsunya, Putri Alana memutuskan untuk mengantarkannya sendiri ke kamarnya.

“Evota, adikku tersayang, kau tidak perlu terlalu khawatir. Kakak pasti akan selalu menjagamu,” bisik sang kakak sulung seraya memeluk, mencium pipi, dan mengusap lembut rambut adik bungsunya itu.

Setelah sang adik masuk ke dalam kamarnya dan tidur di kasurnya, Putri Alana berbalik untuk kembali ke kamarnya sendiri.

Setiba di kamarnya sendiri, Putri Alana tak bisa langsung beristirahat. Ia berpikir keras dan berusaha mencari cara apa yang harus dilakukan agar Bibi Aoife tak menjadi ibu tiri mereka.

Sebenarnya ia sudah menyadari kalau sejak Ibunda Ratu meninggal dunia, gerak geriknya dan ketiga saudaranya sudah diawasi dengan ketat oleh Bibi Aoife. Ia sudah mencurigai beberapa orang yang menjadi anak buah sang bibi, salah satunya adalah seorang dayang yang menjadi pengasuh baru untuk Putri Evota yang masih kecil.

Tanpa sadar, Putri Alana terus berpikir keras hingga matahari terbit dan pagi menjelang. Sayangnya, ia masih belum juga mendapatkan cara agar pernikahan itu tidak akan terjadi.

Baca juga: Legenda Rangkayo Hitam dan Ulasan Lengkapnya, Kisah Seorang Raja yang Memperjuangkan Kesejahteraan Kerajaan Jambi

Bibi Aoife Sebenarnya Baik Hati?

Cerita Alana Si Putri Angsa dan Ratu Sihir - Berenang di Danau

Keesokan paginya, Kerajaan Aigea sudah ramai dengan hingar bingar suasana pesta. Bahkan, seluruh rakyat turut serta berpesta demi menyambut ratu yang baru.

Terpaksa, keempat putri dari Raja Lir harus turut serta mempersiapkan diri mereka. Karena peraturan kerajaan yang ketat, mereka tak bisa leluasa bergerak. Pada akhirnya, rencana mereka untuk membatalkan pernikahan itu pun akhirnya gagal.

Putri Alana sendiri merasa sangat sedih karena tak bisa memenuhi janji untuk melindungi ketiga adiknya, khususnya adik bungsunya. Namun, setidaknya ia memiliki sedikit harapan akan keselamatan hidup mereka. Alasannya karena ia sempat melihat perlakuan Bibi Aoife di pagi hari itu yang terliaht begitu baik dan manis.

Ada sepercik harapan di dalam hati sang putri sulung bahwa mungkin saja sebenarnya Bibi Aoife menyayangi dan perhatian pada mereka berempat. Ia pun mulai berpikiran bahwa Ayahandanya memilih untuk menjadikan bibinya sebagai ratu dan ibu tiri mereka itu karena sudah memikirkannya dalam-dalam. Mungkin saja keputusan itu merupakan sebuah pilihan yang tepat.

Bahkan, ketika Bibi Aoife menawarkan kepada keempat putri dari Raja Lir itu untuk pergi ke suatu tempat agar bisa bersenang-senang, Putri Alana pun mengiyakan ajakan itu. Tak ada kecurigaan sedikit pun di dalam hatinya.

Apalagi mereka berempat sudah terlalu lama tidak keluar dari istana. Tentunya ia pun ingin ketiga adiknya bisa merasakan kesenangan juga. Dan benar saja, mereka berempat tak bisa menyembunyikan kebahagiaan mereka untuk bisa berjalan-jalan keluar dari istana, meskipun hanya sebentar.

Baca juga: Dongeng Cici dan Serigala dan Ulasan Lengkapnya, Kisah Seekor Kelinci Egois dan Teman-Temannya yang Baik Hati

Empat Putri Berenang di Danau

Keempat putri itu pun memutuskan untuk pergi berenang di sebuah danau yang terletak tak jauh dari istana Aigea. Sebelum berangkat, tentu saja mereka meminta izin kepada sang raja terlebih dahulu.

Untungnya, Raja Lir tak keberatan dengan rencana para putri dan memberikan izinnya. Meskipun sayangnya, sang raja menyatakan kalau ia tak bisa ikut serta karena ada tugas kerajaan yang tak bisa ia tinggalkan.

Akhirnya, keempat putri bersama Bibi Aoife berangkat ke danau luas yang mereka tuju. Danau itu memiliki air yang sangat bening, hingga ketika cahaya matahari berkilau tepat ke arah permukaan airnya, cahaya itu akan memantul dan bersinar cerah. Di waktu yang bersamaan, sekawanan burung enggang terlihat meliuk di angkasa, seolah menunjukkan kegembiraan para putri.

Yang terlihat paling gembira tentu saja adalah Putri Darcey. Sang putri yang memiliki kegemaran berenang dan menyelam itu sudah tak sabar bisa kembali melakukan hobinya itu. Apalagi, terakhir kali ia bisa berenang dan menyelam adalah sebelum ibundanya jatuh sakit hingga meninggal dunia.

Ketiga putri yang lain pun juga asyik bermain air. Terkadang mereka berenang dan menyelam juga hingga nyaris ke tengah danau. Tanpa sadar, mereka terus saja asyik bermain hingga langit mulai berubah menjadi gelap dan matahari mendadak menghilang. Awan putih pun sudah berganti menjadi hitam dan hujan terlihat akan segera turun.

Saat menyadari hal itu, Putri Alana langsung melihat ke sekelilingnya, berusaha mencari Ratu Aoife. Namun, ia tidak melihat sosok ibu tirinya itu sama sekali. Ketika melihat ke arah tepi danau, barulah sang putri sulung melihat sosok ibu tirinya itu tengah menggerak-gerakkan tangannya.

Baca juga: Kisah Pengembara dan Sebuah Pohon Beserta Ulasannya, Dongeng Dua Orang yang Menganggap Pohon Tak Bermanfaat

Rapalan Mantra Bibi Aoife

Cerita Alana Si Putri Angsa dan Ratu Sihir - Wanita Sihir

Putri Alana yang melihat hal itu awalnya hanya merasa heran apa yang tengah dilakukan oleh sang ibu tiri. Namun, mendadak angin berhembus begitu kencang hingga membuat permukaan danau yang awalnya tenang menjadi beriak.

Hal itu tentu saja membuat sang putri sulung menjadi panik. Secara spontan ia pun langsung berteriak memanggil ketiga adiknya. “Adik-adikku! Ayo cepat segera kembali ke darat. Sepertinya sebentar lagi akan ada badai!”

Ratu Aoife yang berdiri mematung di tepi danau terlihat terus komat-kamit membaca sesuatu. Tangannya pun tak berhenti bergerak-gerak dengan pola tertentu menunjuk ke arah danau.

Lama kelamaan, air danau mulai bergolak semakin kuat. Dari bibir Ratu Aoife, terus terdengar mantra yang dirapalkan.

“Mé curse tú ceithre eala bán. Beidh tú ealaí ar feadh naoi gcéad bliain. Is féidir leat a bheith ach duine Má chloiseann tú bells i an fáinne.”

Kurang lebih, mantra itu memiliki makna, “Aku kutuk kalian berempat menjadi angsa putih. Kalian akan menjadi angsa selama sembilan ratus tahun. Kalian hanya bisa menjadi manusia jika mendengar lonceng dibunyikan.”

Malang, keempat anak perempuan Raja Lir itu tak sempat menyelamatkan dirinya. Mereka semua terseret arus air danau dan menghilang begitu saja.

Tak lama kemudian, permukaan air danau yang awalnya bergejolak kembali tenang. Begitu pula dengan awan hitam yang terlihat di langit yang kini telah menghilang. Matahari kembali menampakkan cahayanya dan suasana sekitar danau kembali menjadi cerah seperti semula.

Baca juga: Dongeng tentang Persahabatan Buaya dan Burung Penyanyi dan Ulasan Menariknya, Sebuah Pelajaran untuk Tidak Berkata Sembarangan

Kejahatan Ratu Sihir Aoife

Sementara itu, di tengah danau terlihat empat ekor angsa putih yang tengah berenang berputar-putar. Mereka terlihat kebingungan dan berkeliling danau dengan suara riuh.

Sang ratu baru sendiri tertawa terbahak-bahak penuh kegirangan di pinggir danau. Wajahnya terlihat bersinar begitu sumringah. Kini keinginannya untuk menyingkirkan anak-anak Raja Lir telah tercapai.

“Rasakan kalian sekarang!” ucap Ratu Aoife di tengah-tengah tawanya, “Kalian tak akan bisa lagi menggangguku. Seluruh perhatian Raja Lir kini tak akan terbagi untuk kalian lagi. Dan Kerajaan Aigea akan bisa kukuasai dengan mudah!”

Rupanya sejak awal Ratu Aoife memang memiliki niatan jahat kepada keempat putri dari Raja Lir. Kekecewaannya yang ia simpan baik-baik di dalam hatinya kini terbuka sudah. Sebenarnya, sejak dahulu ia memang ingin menjadi seorang ratu. Namun, Raja Lir lebih memilih kakaknya untuk dipersunting.

Oleh karena itu, ketika adiknya meninggal dunia, ia melihat hal itu sebagai sebuah kesempatan. Ia begitu menginginkan kehidupan yang penuh kebahagiaan di istana, layaknya kakaknya yang bahagia dengan Raja Lir dan keempat anaknya.

Dengan hati penuh dendam dan iri hati, ia selalu berusaha mencari cara untuk menyingkirkan kakaknya dan keempat anaknya. Dan kini, usahanya itu pun terbayar sudah. Akhirnya kini ia menjadi seorang ratu dan tak lagi perlu mengurus para putri yang bukan anaknya sendiri. Hatinya kini benar-benar riang tak terkira.

Baca juga: Dongeng Si Kerudung Merah dan Serigala Beserta Ulasan Lengkapnya, Pelajaran untuk Tidak Berbicara pada Orang Asing

Pertemuan Seorang Pemuda dan Sang Angsa Putih

Cerita Alana Si Putri Angsa dan Ratu Sihir - Pria dan Angsa

Di waktu yang bersamaan, seorang pemuda gagah tengah duduk beristirahat di tepi sebuah sungai. Ia begitu lelah karena tenaganya terkuras habis di tengah perjalanan menuju ke Istana Aegia.

Setelah puas minum untuk menghilangkan rasa haus dan lelahnya, ia pun duduk di sebuah akar pohon yang besar di pinggir sungai. Baru saja beristirahat selama beberapa saat, ia mendengar suara kecipak air dan suara seekor angsa.

Mendengar suara itu, hal pertama yang terlintas di pikirannya adalah sebuah kesempatan untuk menghilangkan rasa laparnya. Bahwa jika ia bisa menangkap angsa itu, ia tak akan lagi kelaparan. Tak hanya itu, ia juga akan memiliki bekal dalam perjalanan selanjutnya.

Suara angsa itu terdengar semakin jelas. Pemuda itu langsung mengarahkan pandangannya ke seekor angsa putih yang tengah berenang di pinggir sungai. Tanpa menunggu lama dan berpikir panjang, ia langsung berenang ke tepi sungai dan menangkap angsa itu. Kemudian ia membawa si angsa ke tepi sungai dan berencana untuk langsung menyembelihnya dan mengolahnya menjadi makanan yang lezat.

Namun, sebelum sempat menyembelihnya, ia sempat terheran-heran melihat mahkota yang terdapat di atas kepala sang unggas. Hal itu membuat sang pemuda merasa bimbang. Untuk apa seekor hewan unggas memiliki sebuah mahkota di atas kepalanya. Ia pun mulai bertanya-tanya apakah hewan itu adalah angsa sungguhan atau jadi-jadian.

Baca juga: Kisah tentang Si Kelingking Asal Jambi dan Ulasan Lengkapnya, Pelajaran untuk Tidak Meremehkan Penampilan Fisik Seseorang

Angsa Putih yang Berubah Menjadi Putri

“Bán eala, siapakah kau sebenarnya?” tanya sang pemuda seraya bersimpuh menatap mata si angsa putih, “Apakah kau sebenarnya adalah seorang putri raja yang tengah dikutuk menjadi seekor angsa?”

Angsa putih mendadak mengeluarkan suara kaokan seolah mengiyakan pertanyaan sang pemuda. Mendengar suara kaokan yang memilukan itu, sang pemuda membatalkan niatan untuk memotong dan memakan dagingnya.

“Baiklah kalau begitu, aku tak akan menjadikanmu sebagai santapanku,” ucap sang pemuda seraya tersenyum. Ia pun kemudian mengemasi barang-barangnya karena harus melanjutkan perjalanan.

“Sekarang aku harus melanjutkan perjalanan, maukah kau ikut denganku? Kalau mau, kau bisa menjadi teman perjalananku,” ajak sang pemuda. Angsa putih itu pun mengaok dan mengikuti langkah sang pemuda.

Tak berapa lama kemudian, setelah berjalan cukup lama, sang pemuda dan angsa putih itu sampai di sebuah desa. Pemuda itu pun mencari tempat makan untuk mengisi perutnya. Ia meninggalkan angsa putih itu di bawah sebuah pohon dan mengikat kakinya dengan kuat agar tak lari.

Ketika sang pemuda menuju ke tempat makan, tak lama kemudian terdengar suara lonceng gereja berdentang samar dari kejauhan. Di waktu yang bersamaan, si angsa mendadak menggeliat dan sesuatu terjadi pada tubuhnya.

Tanpa disadari, angsa putih yang terkutuk itu kembali berubah menjadi manusia. Sehingga ketika sang pemuda kembali ke bawah pohon tempatnya mengikat sang angsa, ia pun sangat terkejut. Karena kini ia tak lagi menemukan angsa putihnya itu, tapi justru mendapati seorang gadis cantik berambut keemasan yang kakinya diikat.

Baca juga: Legenda Asal Usul Danau Malawen dan Ulasannya, Sebuah Imbauan untuk Mendengarkan Nasihat Kedua Orang Tua

Putri Alana Menceritakan Kebenarannya

Cerita Alana Si Putri Angsa dan Ratu Sihir - Putri Lari

“Siapa kamu?” tanya sang pemuda pada wanita asing yang baru ia temui itu. “Ke mana perginya angsa yang tadi kuikat di sini?”

“Sebenarnya, akulah angsa yang kau cari itu,” jawab sang gadis berambut pirang keemasan itu.

Pemuda itu pun memicingkan matanya tanda tak percaya pada gadis itu. “Tak mungkin! Beritahukan yang sebenarnya, di mana kau sembunyikan angsaku?”

Tanpa menjawab pertanyaan itu, sang gadis yang kini kakinya tak lagi terikat itu justru balik bertanya, “Apakah kau tidak ingat kalau kau sendiri pernah bertanya-tanya apakah aku adalah seorang putri raja yang dikutuk menjadi angsa?”

Mendengar pertanyaan itu, sang pemuda pun termenung lama. Pertanyaan tentang putri raja yang dikutuk menjadi angsa itu hanya pernah ia ungkapkan kepada angsa putih yang ia temui di pinggir sungai. Jika gadis di hadapannya itu bukanlah hewan unggas itu, bagaimana mungkin ia mengetahui pertanyaan yang diajukan oleh sang pemuda.

Belum sempat sang pemuda menjawab pertanyaan itu, sang gadis kembali berucap, “Dugaanmu ketika di pinggir sungai itu benar. Sebenarnya aku adalah putri yang dikutuk menjadi seekor angsa. Aku adalah Putri Alana, putri sulung dari Raja Lir. Itulah sebabnya di kepalaku terdapat mahkota.”

Mendengar hal itu, sang pemuda langsung berlutut di hadapan Putri Alana. Ia bahkan tak berani menatap wajah sang putri. “Maafkan kelancangan hamba, Tuan Putri,” ucapnya kemudian.

Putri Alana langsung menyuruh sang pemuda berdiri. “Justru seharusnya akulah yang berterima kasih padamu karena sudah membawaku kemari. Karena setelah aku mendengar bunyi lonceng gereja dari desa, akhirnya aku bisa terbebas dari kutukan Ratu Aoife.”

Baca juga: Cerita Rakyat Ular Kepala Tujuh dari Bengkulu & Ulasan Menariknya, Bukti Kerendahan Hati dan Keberanian Bisa Mengalahkan Kekejian

Perkenalan Resmi Putri Alana dengan Neal

Tak hanya itu, Putri Alana juga menceritakan tentang peristiwa yang menimpanya dan ketiga adiknya di danau kerajaan. Tubuhnya mendadak mulai gemetar ketika teringat akan ketiga adiknya yang masih berwujud angsa.

“Sekarang aku bahkan tidak tahu bagaimana nasib ketiga adik perempuanku. Aku harus menemukan mereka secepatnya. Bersediakah kau membantuku, pemuda?” pinta sang putri.

“Tentu saja hamba bersedia membantu, putri,” ucap sang pemuda tanpa mengangkat kepalanya yang tertunduk.

“Kau tidak perlu bersikap terlalu kaku seperti itu padaku, pemuda. Karena bagaimanapun juga, sekarang aku hanyalah seorang rakyat biasa sama sepertimu. Bolehkah aku mengetahui siapa namamu?” tanya sang putri.

“Tentu saja, tuan putri. Nama saya Neal.”

“Baiklah, Neal. Kau boleh memanggilku Alana. Karena sebenarnya aku tidak ingin orang-orang tahu kalau aku adalah seorang putri. Aku khawatir kalau hal itu akan membahayakan kita berdua sebelum bisa menyelamatkan ketiga adikku. Jadi, cobalah untuk bersikap seperti biasa,” pinta sang putri.

Neal pun menyetujui ulusan itu. Di sisi lain, ia sendiri juga bercerita tentang tujuan perjalanannya menuju ke Kerajaan Aigea. Ia menyatakan bahwa sebenarnya ia ingin melamar pekerjaan sebagai prajurit kerajaan.

Dari percakapan mereka, diketahuilah kalau rupanya Ratu Aoife kini telah menguasai Kerajaan Aigea sepenuhnya. Bahkan, Raja Lir telah diasingkan ke penjara di bawah laut. Mereka pun kemudian membuat rencana untuk berusaha merebut kembali kerajaan dan menyelamatkan raja.  Tak hanya itu, mereka juga harus mencari cara untuk menyelamatkan ketiga adik sang putri.

Baca juga: Dongeng Burung Tempua dan Burung Puyuh Beserta Ulasannya, Pengingat Bahwa Tiap Orang Punya Selera Berbeda

Upaya Penyelamatan Raja Lir

Cerita Alana Si Putri Angsa dan Ratu Sihir - Penjara

Setelah merencanakan sebaik mungkin, mereka pun melanjutkan perjalanan menuju ke Kerajaan Aigea. Karena perjalanannya lancar, mereka sampai di istana ketika langit sudah gelap.

Putri Alana dan Neal berusaha mengendap-endap masuk ke dalam istana agar tidak ketahuan. Ketika harus bertemu dengan dua orang prajurit yang berjaga di pintu gerbang, Neal yang berbadan besar langsung mengalahkan mereka.

Kemudian, mereka berdua berganti pakaian dengan mengenakan seragam prajurit itu. Harapannya, dengan mengenakan seragam itu, mereka bisa masuk ke penjara bawah laut dengan mudah.

Setelah berganti pakaian, mereka langsung menuju ke penjara bawah laut yang terletak di bawah tenah yang lembap dan berair. Sekali lagi Neal berhasil mengalahkan prajurit yang berjaga di sana. Sementara sang putri langsung mencari ayahandanya.

Sang putri menyusuri setiap ruangan penjara hingga menemukan ayahnya. Barulah di salah satu sudut ruangan yang gelap, pengap, dan berair sang putri menemukan Raja Lir tengah terduduk lemas. Kedua tangan sang raja diikat dengan rantai yang berukuran besar dan sangat kuat.

“Ayahanda!” Putri Alana memekik dan langsung berusaha memeluk Raja Lir dengan penuh kerinduan. Ia merasa begitu sedih ketika melihat kondisi ayahnya yang begitu memprihatinkan dan tak sadarkan diri. Tanpa bisa ditahan, air mata terus mengalir di pipi sang putri.

“Alana, kita harus segera membebaskan Baginda Raja dan pergi dari sini. Kita tidak memiliki banyak waktu!” ucap Neal mengingatkan. Mereka berdua kemudian bergegas  dengan susah payah melepaskan ikatan Raja Lir.

Setelah ikatan itu lepas, Neal menggotong tubuh Raja Lir yang lemah. Sementara Putri Alana menuntun mereka dan menunjukkan jalan menuju ke sebuah ruang rahasia.

Baca juga: Cerita Hikayat Melayu Jaya Lengkara dan Ulasan Menariknya, Kisah Perjalanan Anak yang Diberkahi Tuhan

Pembalasan Dendam Pada Ratu Sihir Aoife

Ruang rahasia itu merupakan ruangan yang hanya diketahui oleh Alana dan ayahnya. Dahulu, ketika Putri Alana masih kecil, sang ayah memberitahukan tempat itu sebagai tempat persembunyian. Untungnya, sang putri masih bisa mengingat tempat itu dengan baik.

Mereka bertiga memutuskan untuk bersembunyi di ruang rahasia itu sampai sekiranya kondisi raja membaik. Agar mereka bisa tetap hidup dengan baik, sesekali Neal keluar dari ruang rahasia tersebut dengan menyamar menggunakan seragam prajurit dan mengumpulkan makanan.

Beberapa hari kemudian, kondisi raja akhirnya kembali sehat. Akhirnya, mereka bertiga berusaha menyusun strategi untuk bisa merebut kerajaan Aigea. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan mengumpulkan para pengawal kerajaan yang masih setia kepada Raja Lir.

Pada suatu malam yang senyap, sang raja berjalan dengan penuh keyakinan ke kamar Ratu Aoife. Saat itu, sang Ratu Sihir yang jahat itu sedang menyisir rambutnya. Awalnya, ketika sang raja masuk ke dalam kamar, Ratu Aoife tidak menyadarinya.

Hingga akhirnya ketika Raja Lir menyapa, “Apa kabar, Aoife?”

Suara Raja Lir yang berwibawa itu langsung membuat Aoife terkejut. Ia langsung menjatuhkan sisirnya ketika berbalik dan menatap Raja Lir dengan pandangan tak menyangka.

“Ba-bagaimana mungkin,” ucap Ratu Aoife tergagap.

Tanpa menunggu lama, Raja Lir dengan sigap langsung memegang rambut Ratu Aoife. Kemudian menggunakan gunting, sang raja memotong rambut sang ratu hingga sebahu. Hal itu dilakukan karena sang raja tahu bahwa kekuatan sihir Aoife berasal dari rambut panjangnya.

Baca juga: Dongeng Fabel Ular dan Tikus Serta Ulasan Lengkapnya, Kisah Seekor Tikus yang Baik Hati dan Penolong

Upaya Menemukan Ketiga Adik Putri Alana

Cerita Alana Si Putri Angsa dan Ratu Sihir - Lonceng

Tentu saja hal itu membuat sang ratu meradang. Tanpa berpikir panjang, ia langsung menyerang Raja Lir dengan membabi buta. Tanpa kemampuan sihirnya, ia hanya bisa memukul dan menendang sang raja.

Raja Lir tidak diam saja melihat hal itu. Dengan sekali pukulan, ia berhasil melumpuhkan Ratu Aoife hingga terkapar tak berdaya.

Sementara itu, di luar kamar, Neal dan Putri Alana bersama pasukan pengawal kepercayaannya berhasil menaklukkan prajurit yang setia pada sang ratu. Malam itu juga, Kerajaan Aigea telah kembali ke tangan Raja Lir.

Keesokan paginya, sang raja mengumumkan bahwa Kerajaan Aigea akan kembali dipimpin olehnya. Selain itu, ia juga membuat sayembara bagi siapa pun yang berhasil menemukan tiga ekor angsa putih bermahkota, nantinya akan mendapatkan hadiah yang sangat berharga dari kerajaan.

Sayangnya proses pencarian tiga angsa putih itu tidaklah mudah. Hari berganti minggu dan berbulan-bulan berlalu, tapi ketiga saudara Putri Alana masih belum juga ditemukan. Meskipun ada beberapa orang yang membawa angsa ke istana, tapi tak ada satu pun yang bermahkota.

Tak berapa lama kemudian, Putri Alana teringat kejadian yang ia alami di bawah pohon di pinggir desa. Ia pun mengusulkan ide itu kepada ayahnya.

“Ayahanda, sepertinya kita harus membunyikan lonceng. Karena bunyi lonceng yang menghilangkan kutukanku. Nantinya jika Caley, Darcey, dan Evota mendengar lonceng itu, kutukan mereka akan hilang,” ucap sang putri sulung.

Tanpa menunggu lama, Raja Lir memerintahkan pengawalnya untuk membunyikan lonceng kerajaan. Suara lonceng yang membahana itu pun sampai ke telinga tiga angsa putih bermahkota yang berada di tiga tempat yang berbeda.

Dalam sekejap, tubuh mereka kembali menjadi manusia dan akhirnya mereka kembali pulang ke Kerajaan Aigea. Pada akhirnya, keluarga Raja Lir bisa kembali berkumpul dan hidup dengan penuh kebahagiaan. Sementara Neal yang telah berjasa terhadap kerajaan diangkat menjadi panglima.

Baca juga: Dongeng Anak-Anak Terbaik dan Sarat Makna, Bunga Melati yang Baik Hati dan Ulasan Lengkapnya

Unsur Intrinsik Cerita Alana Si Putri Angsa dan Ratu Sihir

Cerita Alana Si Putri Angsa dan Ratu Sihir - Angsa Berenang

Sudah puas membaca cerita Alana si Putri Angsa dan Ratu Sihir yang jahat? Selanjutnya, jangan lupa baca juga ulasan seputar unsur intrinsiknya yang telah kami siapkan di bawah ini!

1. Tema

Inti cerita atau tema dari cerita dongeng Alana si Putri Angsa dan Ratu Sihir ini adalah tentang kekeluargaan dan kasih sayang. Kedua hal tersebut dapat terlihat dari sifat sang putri sulung yang terus berusaha untuk melindungi dan menyelamatkan ketiga adiknya. Tak hanya itu, bahkan ketika ia mendapati kalau ayahnya disekap, ia pun tak ragu-ragu berusaha untuk menyelamatkan sang ayahanda.

2. Tokoh dan Perwatakan

Setidaknya ada tujuh tokoh yang disebutkan di dalam cerita dongeng Alana si Putri Angsa dan Ratu Sihir yang berasal dari Irlandia ini. Di antaranya adalah Raja Lir, Putri Alana, Putri Darcey, Putri Caley, Putri Evota, Ratu Aoife, dan Nael.

Raja Lir diceritakan sebagai seorang pria yang sangat menyayangi putri-putrinya. Setelah istrinya meninggal, ia selalu khawatir kalau keempat anaknya tak bisa mendapatkan kasih sayang seorang ibu. Oleh karena itu, ia langsung memutuskan untuk menikahi Aoife.

Putri Alana adalah putri sulung Raja Lir yang bijaksana, cerdas, dan sangat menyayangi anggota keluarganya. Ia rela melakukan apa saja demi bisa melindungi dan menyelamatkan seluruh anggota keluarganya, mulai dari ketiga adiknya, hingga ayahnya sendiri.

Putri Darcey, Putri Caley, dan Putri Evota adalah ketiga adik Putri Alana. Secara umum, sifat mereka kurang lebih sama. Mereka sangat membenci Ratu Aoife yang jahat dan suka semena-mena. Selain itu, mereka juga sangat menyayangi keluarganya dan bersedia menuruti apa pun perintah dari kakak sulung mereka.

Ratu Aoife merupakan permaisuri baru dari Raja Lir setelah ratu yang sebelumnya meninggal dunia. Ia memiliki sifat yang jahat, licik, dan semena-mena. Ia tak ragu-ragu mencelakai keempat putri dan juga raja demi bisa menguasai Kerajaan Aigea sendiri.

Nael sebenarnya merupakan pemuda biasa yang berniat melamar pekerjaan sebagai pengawal Istana Aigea. Ia diceritakan memiliki sifat baik hati dan tak ragu-ragu membantu Putri Alana yang berniat menyelamatkan keluarganya. Selain itu, ia juga digambarkan sebagai pemuda bertubuh besar dan kuat karena bisa mengalahkan pengawal kerajaan yang tengah berjaga.

3. Latar

Secara umum, latar lokasi yang disebutkan dalam cerita dongeng Alana si Putri Angsa dan Ratu Sihir adalah di sekitar Kerajaan Aigea. Mulai dari dalam istana, kamar setiap putri, danau yang tak jauh dari istana, sungai tempat Putri Alana dan Nael bertemu, desa tempat Putri Alana berubah kembali menjadi manusia, hingga ke penjara bawah laut tempat Raja Lir dikurung.

4. Alur

Jika melihat dari urutan kisahnya, cerita dongeng Alana si Putri Angsa dan Ratu Sihir ini memiliki alur maju. Kisahnya dimulai dari meninggalnya istri dari Raja Lir yang membuat sang raja merasa khawatir dengan nasib keempat anaknya yang masih kecil-kecil.

Sang raja pun kemudian mutuskan untuk menikah dengan adik mendiang ratu, yaitu Aoife. Namun, rupanya Aoife memiliki niat jahat kepada sang raja dan keempat putrinya.

Setelah berhasil menikahi sang raja, ia mengajak keempat putri ke danau. Kemudian pada satu momen, ratu yang baru itu mengubah keempat putri yang tengah berenang itu menjadi angsa. Tak hanya itu, ia juga menyingkirkan sang raja dan mengurungnya di penjara bawah laut.

Pada suatu hari, Putri Alana yang sudah berubah menjadi angsa bertemu dengan seorang pemuda bernama Neal. Ketika sang putri dibawa ke sebuah desa, mendadak ia kembali berubah menjadi manusia setelah mendengar suara lonceng gereja.

Putri Alana pun kemudian menceritakan tentang nasibnya dan ketiga adiknya pada Neal. Untungnya, Neal bersedia membantu sang tuan putri menyelamatkan ayah dan ketiga adik sang putri. Benar saja, pada akhirnya mereka berhasil menyelamatkan sang raja yang dikurung di penjara bawah laut.

Raja pun kemudian memotong rambut Aoife yang merupakan sumber dari kekuatan sihirnya. Setelah itu, mereka menangkap Aoife dan anak buah yang membantu. Tak lupa, atas usulan Putri Alana, sang raja membunyikan lonceng kerajaan dan membuat ketiga putri yang masih berwujud angsa kembali berubah menjadi manusia. Mereka pun akhirnya hidup bahagia, dan Neal diangkat menjadi panglima kerajaan.

5. Pesan Moral

Ada sebuah pesan moral penting yang bisa didapatkan dari cerita dongeng Alana si Putri Angsa dan Ratu Sihir yang satu ini. Di antaranya adalah untuk selalu melakukan kebaikan dengan penuh ketulusan tanpa mengharapkan banyak imbalan, sama seperti yang dilakukan Neal ketika membantu sang putri sulung.

Selain itu, kamu juga bisa mengajarkan tentang kasih sayang yang tulus khususnya kepada anggota keluarga. Jangan ragu berkorban dan melakukan yang terbaik untuk orang-orang yang kamu sayang. Kurang lebih sama seperti yang dilakukan Putri Alana yang berusaha melindungi dan menyelamatkan ketiga adik juga ayahnya.

Selain unsur intrinsik, tentu saja kamu juga bisa mendapatkan sedikit unsur ekstrinsik dari cerita dongeng Alana si Putri Angsa dan Ratu Sihir yang satu ini. Di antaranya adalah nilai sosial, nilai budaya, nilai agama, dan nilai moral yang berlaku dari masyarakat sekitar.

Baca juga: Cerita Dongeng Bunga Paling Berharga Beserta Ulasan Menariknya, Kisah tentang Keyakinan dan Kesabaran dalam Mendapatkan yang Diinginkan

Fakta Menarik tentang Cerita Alana Si Putri Angsa dan Ratu Sihir

Cerita Alana Si Putri Angsa dan Ratu Sihir - Lenong Legenda Sumber: YouTube – MNC Pictures

Setelah membaca ulasan tentang unsur intrinsik dari cerita dongeng Alana si Putri Angsa dan Ratu Sihir, jangan lupa ketahui juga beberapa fakta menariknya. Berikut adalah ulasannya:

1. Ada Versi yang Berbeda

Layaknya cerita dongeng pada umumnya, kisah Alana si Putri Angsa dan Ratu Sihir yang satu ini juga memiliki versi lainnya, termasuk versi Disney. Salah satu versi yang cukup menarik adalah dongeng yang berasal dari Jerman.

Yang menjadikannya menarik adalah karena kisah Alana yang kami ulas di artikel ini berasal dari Irlandia. Ada banyak hal yang membedakan kedua kisah tersebut.

Dalam versi Jerman, sang Putri Angsa merupakan anak kandung dari sang Ratu Sihir dan tak memiliki ayah. Suatu hari, sang ratu memerintahkan putrinya untuk pergi mengunjungi kerabatnya di sebuah negeri yang jauh sekali.

Perbedaan lainnya adalah, sang ratu tidak mengubah sang putri menjadi angsa secara langsung. Namun, ia memerintahkan anak buahnya yang mengikuti sang putri untuk melakukan hal itu.

Bahkan, sesudahnya sang anak buah yang jahat itu berpura-pura menjadi sang putri dan melanjutkan perjalanan ke negeri jauh itu. Setelah sang putri asli berubah menjadi angsa, ada lagi perbedaan yang terlihat dibandingkan kisah Putri Alana dari Irlandia. Yaitu, pada versi Jerman, sang Putri Angsa tetap bisa berbicara layaknya manusia biasa.

Perbedaan lain yang jelas terlihat adalah cara sang putri bisa kembali berubah menjadi manusia. Dalam versi Jerman, sang Putri Angsa bisa kembali berubah menjadi manusia setelah kembali mengenakan pakaian kerajaan. Tidak seperti versi Irlandia di mana sang putri bisa kembali menjadi manusia setelah mendengar suara lonceng gereja.

2. Diadaptasi Menjadi Lenong Legenda

Karena kisahnya yang menarik dan penuh dengan pesan moral yang baik, membuat salah satu stasiun TV swasta Indonesia tertarik untuk mengadaptasi cerita dongeng Alana si Putri Angsa dan Ratu Sihir ini menjadi sebuah acara lenong yang bernama Lenong Legenda.

Kisah yang diceritakan dalam acara yang ditayangkan setiap hari senin sampai jumat pada pukul sembilan hingga sepuluh pagi itu kurang lebih sama seperti cerita versi Irlandia. Yang menjadikannya unik, tayangan lenong tersebut dimainkan oleh anak-anak dari Sanggar Ananda Kawula Muda. Di antaranya adalah Aqila Herby dan Ghiyats Naufal Rabbani Nugroho atau yang dikenal juga dengan nama Naufal Ho.

Karena acara Lenong Legenda itu selalu memiliki kisah yang berbeda setiap episodenya, mungkin kamu tak akan bisa menontonnya langsung di televisi. Namun, kalau kamu penasaran dengan kisahnya dalam lenong itu, tak perlu khawatir. Kamu tetap bisa menemukan tayangannya di YouTube resmi akun stasiun TV swasta tersebut.

Baca juga: Dongeng Si Janda dan Ketela Pohon Bes erta Ulasan Menariknya, Kisah Persahabatan antara Manusia dan Tumbuhan

Sudah Puas Membaca Cerita Alana Si Putri Angsa dan Ratu Sihir?

Jadi bagaimana? Sudah puas membaca cerita dongeng tentang Alana Si Putri Angsa dan Ratu Sihir di artikel ini? Kisahnya menarik untuk diceritakan kepada buah hati tersayang. Setelah membacakan kisahnya, kamu pun bisa juga menjelaskan seputar unsur intrinsik dan mengajarkan pesan moralnya.

Jika masih ingin mencari kisah dongeng yang tak kalah menarik lainnya, langsung saja cek artikel-artikel di PosKata. Beberapa di antaranya adalah cerita Lembu dan Tikus, kisah dongeng Sepatu Merah, atau dongeng Ratu dari Kepulauan Bunga.

← Cerita Anak Pendek Akar dan Daun yang Sombong Beserta Ulasan Lengkapnya
Dongeng Si Janda dan Ketela Pohon Beserta Ulasan Menariknya, Kisah Persahabatan antara Manusia dan Tumbuhan →

TIM DALAM ARTIKEL INI

Penulis
Rizki Adinda

Rizki Adinda, S.Hum, adalah seorang penulis yang lebih banyak menulis kisah fiksi daripada non fiksi. Seorang lulusan Universitas Diponegoro yang banyak menghabiskan waktunya untuk membaca, menonton film, ngebucin Draco Malfoy, atau mendengarkan Mamamoo. Sebelumnya, perempuan yang mengklaim dirinya sebagai seorang Slytherin garis keras ini pernah bekerja sebagai seorang guru Bahasa Inggris untuk anak berusia dua sampai tujuh tahun dan sangat mencintai dunia anak-anak hingga sekarang.

Editor
Elsa Dewinta

Elsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar.

Sidebar Utama

Artikel Terkait

Cerita Dongeng Putri

  • Kisah Dongeng Putri Anastasia dan Ulasan Menariknya, Petualangan Seorang Putri Kerajaan yang Hilang Ingatan dalam Mencari Keluarganya yang Tersisa
  • Cerita Dongeng Thumbelina dan Ulasan Menariknya, Kisah Petualangan Gadis yang Berukuran Sebesar Ibu Jari
  • Cerita Dongeng Danau Angsa & Ulasan Menariknya, Kisah Pembuktian Cinta Sejati akan Mengalahkan Sihir Jahat
  • Cerita Dongeng Pocahontas Beserta Ulasan Menariknya, Kisah Sang Putri Indian yang Berhasil Menghentikan Peperangan dengan Keberanian dan Kebaikan Hatinya
  • Dongeng Frozen Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah Seorang Ratu Hebat dan Independen yang Berusaha Mengendalikan Kekuatannya
  • Cerita Rakyat Jepang Putri Kaguya Beserta Ulasan Lengkapnya, Legenda Seorang Pemotong Bambu yang Menemukan Bayi Cantik
  • Cerita 12 Putri Menari Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah Para Putri Raja yang Menari dengan Misterius
  • Cerita Cermin Ajaib Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah Seorang Raja yang Mencari Ratu
  • Kisah Mulan dari Tiongkok beserta Ulasan Lengkapnya, Dongeng Seorang Perempuan Tangguh yang Menyamar Menjadi Prajurit
  • Kisah Dongeng Putri Merida Beserta Ulasan Menariknya, Cerita Seorang Putri Pemberani yang Bertanggung Jawab
  • Kisah Dongeng Putri Berambut Kaca & Ulasan Menariknya, Cerita tentang Pentingnya Ketulusan Hati
  • Kisah Putri dan Kacang Polong Beserta Ulasan Lengkapnya, Dongeng Seorang Pangeran yang Mencari Putri Sejati
  • Dongeng Beauty and the Beast (Si Cantik dan Si Buruk Rupa) Beserta Ulasannya, Cerita Seorang Putri Cantik Jelita yang Disekap Monster Jahat
  • Kisah Rapunzel Si Putri Rambut Panjang Versi Grimm Bersaudara dan Ulasan Lengkapnya
  • Kisah Dongeng Putri Tidur dan Ulasan Lengkapnya yang Menarik
  • Simak Kisah Dongeng Klasik Cinderella dan Sepatu Kaca Beserta Ulasan Menariknya di Sini, Yuk!
  • Kisah Asli Pangeran Kodok dan Putri Versi Grimm Brothers Beserta Ulasan Menariknya
  • Kisah Dongeng Putri Salju dan Tujuh Kurcaci Beserta Ulasan Lengkapnya
  • Kisah Asli Putri Duyung Versi Hans Christian Andersen Beserta Ulasan Menariknya
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Persyaratan Penggunaan
  • Kebijakan Privasi

Copyright © 2023 PosKata.com Praktis Media Network. All Rights Reserved.