
Kamu gemar membaca dongeng tentang Putri? Sudahkah kamu membaca cerita dongeng Putri dan Kacang Polong? Kalau belum, tak perlu ke mana-mana lagi. Mending langsung saja simak kisah serunya di artikel ini!
Dongeng tentang Putri cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia, terutama anak-anak dan remaja. Banyak yang kisahnya diterjemahkan dari dongeng luar Negeri, salah satunya adalah Putri dan Kacang Polong.
Kamu mungkin sudah pernah mendengar atau membaca kisahnya, kan? Secara singkat, dongeng ini mengisahkan tentang seorang pangeran yang putus asa dalam mencari putri sejati. Tiba-tiba, datanglah seorang wanita yang mengaku seorang putri.
Namun, ratu kerajaan tak langsung memercayai hal itu. Ia melakukan cara untuk membuktikan bahwa perempuan itu benar-benar seorang putri. Cara apa yang ia lakukan? Kalau penasaran dengan kelanjutan cerita dongeng Putri dan Kacang Polong, lanjutkan aja baca artikel ini. Selain kisahnya, kami juga telah memaparkan unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya. Selamat membaca!
Cerita Dongeng Putri dan Kacang Polong
Alkisah, pada zaman dahulu, di sebuah negeri antah berantah ada sebuah kerajaan yang sangat mewah. Raja dan Ratu di kerajaan tersebut memiliki pangeran semata wayang sebagai penerus tahta.
Pangeran sudah waktunya untuk menikah. Akan tetapi, ia tak kunjung menemukan sosok putri yang sesuai dengan kriterianya. Ia bahkan datang ke kerajaan dari negeri lain untuk mencari jodoh.
Beberapa putri dari penjuru dunia juga datang menemui Pangeran. Sayangnya, tak ada yang bisa memikat hati sang Pangeran. Kriteria sang Pangeran tak sulit, ia hanya ingin sosok yang bisa membuat hatinya berdebar.
Setelah bertahun-tahun mencari pasangan, pada akhirnya pemuda tampan itu menyerah. Ia melanjutkan hidupnya dengan perasaan sedih, gundah, dan putus asa.
“Tak usah bersedih, Anakku. Kelak kau kan temukan sosok yang membuat hatimu berdebar,” ucap sang Ratu.
“Iya, Ibu. Tapi, kapan? Hamba ingin sekali memiliki seorang istri,” jawab Pangeran.
Mendengar anaknya putus asa, Ratu dan Raja tak bisa turut berduka. Namun, mereka tak bisa berbuat apa-apa. Mereka hanya berdoa agar anaknya lekas menemukan tambatan hati.
Datangnya Seorang Wanita yang Mengaku Sebagai Putri
Pada suatu malam, datanglah hujan badai besar disertai kilat dan petir yang menyambar-nyambar. Pangeran sangat ketakutan hingga tak bisa tidur. Ia khawatir badai akan memporak-porandakan negeri ini.
Di tengah-tengah hujan yang lebat, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu istana. Pelayan membuka pintu istana dan ternyata ada seorang wanita yang menggigil kedinginan. Meski penampilannya kacau, gadis itu masih terlihat cantik dan elegan.
Dengan susah payah, ia bicara, “Bolehkah aku masuk? Aku tersesat di hutan dan aku sendirian.”
Pelayan merasa kasihan dengan gadis itu. Ia lalu berlari menyampaikan kejadian itu kepada sang Raja dan Ratu. “Tuan, di depan ada seorang wanita yang mengaku tersesat di hutan. Ia ingin masuk dan berlindung di istana ini,” ucap pelayan itu.
“Kita tak boleh menolak pengunjung yang sedang kesulitan di tengah malam seperti ini. Bawa ia masuk,” perintah Raja.
Lalu, perempuan itu masuk dan menghangatkan badannya di depan perapian. Sang Ratu datang untuk melihat siapa pengunjung yang mengalami kesulitan itu.
Ratu merasa kasihan pada sang gadis. Bajunya basah kuyup. Wajahnya pun tampak lusuh. Kemudian, sang Ratu meminta pelayan untuk membawakan baju yang sesuai untuk sang gadis.
“Apa yang kau cari di tengah hutan belantara hingga semalam ini? Dan, siapakah dirimu?” ucap sang Ratu pada gadis itu.
“Aku Putri dari Negeri yang jauh. Istanaku diserang oleh sekawanan musuh. Ayah dan ibuku memintaku kabur dan mencari tempat aman untuk berlindung bersama dua pengawal. Namun, karena gelap dan hujan badai, aku terpisah dengan para pengawal. Untung saja aku menemukan istanamu. Terima kasih telah mengizinkanku masuk,” jelas sang gadis.
Sang Ratu tak langsung memercayai ucapan gadis itu. Tapi, ia juga tak tega mengusirnya dari istana. “Ini baju untukmu. Gantilah baju basahmu dengan baju ini agar kau tak sakit,” ucap sang Ratu.
“Terima kasih, Ratu,” ujar gadis itu.
Pangeran Tertarik pada Sang Gadis
Setelah berganti baju dan rambutnya telah mengering, gadis itu tampak semakin cantik dan anggun. Ia terlihat seperti seorang putri. Lalu, Pangeran datang untuk menemui gadis itu.
Pangeran terpikat dengan kecantikan dan keanggunan sang gadis. Jantungnya berdegup kencang. “Kurasa, ialah wanita yang selama ini aku cari. Tapi, kalau ia bukan seorang putri, aku tak bisa menikahinya,” ujar sang Pangeran dalam hati.
Ia lalu menceritakan perasaannya pada sang ibu. “Ibu, kurasa aku menyukai gadis itu. Tapi, bagaimana bisa kita tahu apakah ia benar-benar putri atau bukan?” ucap sang Pangeran.
“Tenang saja, Ibu akan mengatasinya. Kita akan tahu malam ini, apakah ia seorang putri sejati atau bukan,” ucap sang Ratu. Ia tampaknya sudah memiliki cara untuk membuktikan ucapan gadis itu.
Karena hujan sudah reda, Pangeran pun mengajak gadis itu mengobrol di balkon istana. Gadis itu tak hanya cantik dan elegan, tetapi juga pintar. Pangeran semakin jatuh hati kepadanya.
Di sisi lain, sang Ratu menyiapkan kamar tamu untuk gadis itu beristirahat. Ia meletakkan kacang polong di atas kasur. Lalu, ia meminta para pelayan untuk menumpuk 7 lapis kasur di atas kacang itu.
Karena malam semakin larut, Pangeran dan gadis itu pun mengakhiri obrolan. Lalu, pelayan mengajak gadis itu ke kamar yang telah disiapkan agar ia bisa beristirahat.
“Kenapa kasur ini begitu tinggi?” ucap gadis itu dalam hati. Namun, ia sungkan untuk mengatakannya pada pelayan. Ia tak ingin merepotkan siapa pun.
Putri Sejati
Keesokan harinya, Ratu menemui gadis itu. Ia ingin segera memastikan apakah perempuan itu benar-benar seorang putri atau bukan. Kemudian, Ratu bertanya, “Apakah tidurmu nyenyak?”
“Terimakasih telah memberiku tempat untuk berteduh dan beristirahat Ratu. Namun, sesungguhnya aku kurang bisa tidur semalam,” ucap sang gadis.
“Benarkah? Kira-kira apa yang membuatmu tak tidur nyenyak?” tanya sang Ratu berharap jawaban sang gadis itu sama seperti yang ia harapkan.
“Badanku sakit dan pegal-pegal. Seakan-akan aku tidur di sesuatu yang sangat keras. Mungkin saja aku terlalu lelah,” ujar gadis itu.
Mendengar jawaban sang gadis, Ratu pun tersenyum lebar dan mengangguk-angguk. Ia tahu bahwa hanya putri sejati yang bisa merasakan ketidaknyamanan dari tempat tidur berlapis 7 kasur itu.
Lalu, Ratu mendatangi Raja dan Pangeran. “Putraku, berbahagialah kamu. Rupanya, gadis itu benar-benar seorang Putri Sejati. Aku baru saja membuktikannya,” cerita sang Ratu.
“Benarkah, Bu?” tanya Pangeran kegirangan. Ia tak percaya bahwa akhirnya menemukan seorang putri yang membuatnya jatuh hati. Lalu, ie meminta izin pada sang Raja untuk menikahi Putri itu.
Tentu saja sang Raja menyetujuinya. “Tentu saja kau boleh menikahinya! Sudah lama ayah mendambakan seorang mantu,” ucap Raja berbahagia.
“Akhirnya kamu menemukan cinta sejatimu, Nak,” ucap sang Ibu sambil memeluk anaknya yang telah lama menantikan sosok putri itu.
Pangeran Mengutarakan Perasaannya
Setelah mendapat restu dari kedua orangtuanya, Pangeran lalu menemui sang Putri. Ia meminta sang Putri untuk tinggal di istananya selama beberapa hari lagi sampai perang di negerinya selesai.
“Putri, maukah kau tinggal sementara di istana ini? Tunggulah sampai perang di istanamu mereda,” ucap Pangeran.
“Baiklah, Pangeran. Terima kasih karena telah mengizinkanku tinggal di sini,” jawab sang Putri.
Tak hanya itu saja, Pangeran juga datang ke negeri sang Putri bersama para pasukan. Ia ingin menyelamatkan negeri sang Putri dari serangan para musuh.
Tak lama kemudian, Pangeran kembali membawa kabar baik. Ia dan beberapa pasukan berhasil menyelamatkan negeri sang Putri. Mendengar kabar tersebut, gadis cantik itu pun merasa sangat bahagia dan bersyukur.
“Terima kasih, Pangeran. Aku bersyukur telah datang kemari. Sekali lagi, terima kasih telah menyelamatkan negeriku,” ujar sang Putri terharu.
Setelah itu, Pangeran pun melamar sang Putri. Tentu saja gadis itu tak menolak, ia mencintai Pangeran dengan sepenuh hati. Mereka pun mengadakan pernikahan mewah.
Usai pesta pernikahan, Pangeran meletakkan kacang polong ke dalam kotak kaca dan memajangnya di istana. Selama beberapa tahun, kacang polong itu dikunjungi oleh orang-orang yang percaya akan cinta sejati.
Unsur Intrinsik
Cerita dongeng Putri dan Kacang Polong seru banget, ya? Nah, untuk menambah wawasanmu, di bawah ini telah kami paparkan ulasan singkat mengenai unsur intrinsik dongeng Putri dan Kacang Polong. Yuk, simak langsung saja!
1. Tema
Tema atau inti cerita dongeng Putri dan Kacang Polong adalah tentang pencarian cinta sejati. Seorang Pangeran tak sembarangan memilih putri yang akan ia nikahi. Ia inginkan seseorang yang bisa mengetuk hatinya.
2. Tokoh dan Perwatakan
Ada beberapa tokoh utama dalam cerita dongeng putri dan pangeran ini. Mereka adalah Putri, Pangeran, Ratu, dan Raja. Raja digambarkan sebagai karakter yang bijak dan baik hati. Buktinya, ia mengizinkan seorang gadis asing memasuki istana.
Sama dengan sang Raja, sang Ratu jugalah sosok yang baik. Ia bahkan meminjami gadis itu sebuah baju. Namun, ia adalah sosok yang tak mudah percaya pada ucapan seseorang. Itulah kenapa ia sempat tak percaya bahwa gadis itu adalah seorang putri.
Sang Pangeran adalah sosok yang patuh pada kedua orang tuanya. Saat menyukai gadis yang mengaku putri itu, ia bahkan mengutarakan perasaannya pada sang Ratu.
Berbeda dengan dongeng putri pada umumnya, cerita yang cocok untuk dibaca sebelum tidur ini tak memiliki tokoh antagonis. Semua tokoh dalam dongeng ini memiliki karakter baik.
3. Latar
Tak banyak latar tempat yang digunakan dalam kisah dongeng pendek ini. Dari awal hingga akhir cerita terjadi di istana yang tak disebutkan secara spesifik lokasinya. Pada awal cerita hanya disebutkan bahwa istana itu berada di negeri antah berantah.
4. Alur Cerita Dongeng Putri dan Kacang Polong
Alur dari cerita dongeng ini adalah maju alias progresif. Cerita berawal dari seorang Pangeran di sebuah istana yang tak kunjung menemui sosok yang akan ia nikahi. Ia inginkan seorang putri yang mampu membuat hatinya bergetar.
Lalu, tiba-tiba saja ada gadis yang mendatangi istana di kala hujan lebat di malam hari. Ia minta izin untuk tinggal di istana itu. Raja dan Ratu memberi izin.
Bahkan Ratu juga memberinya baju ganti agar tak sakit. Gadis itu mengaku jika dirinya adalah seorang putri yang tersesat. Istananya sedang diserang.
Setelah ganti baju, Gadis itu tampak semakin cantik dan anggun. Pangeran pun jatuh hati. Ia memberi tahu pada sang ibu soal perasaannya tersebut. Ia khawatir jika gadis yang ia sukai bukanlah seorang putri.
Rupanya, sang Ratu punya cara untuk membuktikan apakah gadis itu benar-benar seorang putri. Ia meletakkan kacang polong di tempat tidur yang telah dilapisi 7 kasur. Lalu, kasur itu akan menjadi tempat sang gadis beristirahat.
Keesokan harinya, sang Gadis mengatakan bahwa badannya terasa pegal. Rasanya, ia baru saja bangun dari tempat yang sangat keras. Mendengar jawaban itu, Ratu pun percaya bahwa gadis itu benar-benar seorang putri.
Sebab, hanya putri sejatilah yang bisa merasakan ketidaknyamanan dari kasur yang di bawahnya terdapat kacang polong. Ratu lalu mengatakan pada Raja dan Pangeran bahwa gadis itu benar-benar seorang putri.
Lalu, Pangeran pergi ke negeri milik sang putri bersama para pengawal untuk membantu melawan musuh. Ia kembali ke istana dengan membawa kemenangan. Pangeran dan Putri pun menikah dan hidup bahagia.
5. Pesan Moral
Pesan moral apakah yang bisa kamu petik dari kisah dongeng Putri dan Kacang Polong ini? Amanat pertama, percayalah pada takdir Tuhan. Perihal jodoh, Tuhan telah menyiapkan sosok yang tepat untukmu.
Ia akan mempertemukanmu pada seseorang di saat yang tak terduga sekali pun. Seperti Pangeran yang bertemu jodohnya di saat yang terduga.Selain itu, berusahalah untuk selalu jujur. Seandainya sang Putri tak jujur dan mengatakan tidurnya nyenyak, Ratu tak akan percaya bahwa dirinya adalah seorang putri.
Selain unsur instrinsik, cerita dongeng ini juga memiliki unsur ekstrinsik. Di antara unsur ekstrinsiknya adalah nilai ketuhanan, sosial, budaya, dan moral dari lingkungan di sekitar.
Fakta Menarik
Cerita dongeng Putri dan Kacang Polong memiliki beberapa fakta menarik yang sayang tuk kamu lewatkan. Apakah itu? Berikut ulasan singkatnya;
1. Dongeng Asal Belanda
Cerita dongeng Putri dan Kacang Polong di artikel ini merupakan terjemahan dari Prinsessen paa Ærte alias Princess and The Pea karya penulis dari Belanda, Hans Christian Andersen. Artinya, cerita dongeng ini aslinya berbahasa Belanda.
Dongeng ini pertama kali terbit pada 8 Mei 1835. Karena kisahnya yang menarik, dongeng ini cukup populer sehingga telah diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk Inggris dan Indonesia.
2. Banyak Film Animasi yang Mengadapatasi Cerita Dongeng Putri dan Kacang Polong
Ada banyak film animasi yang mengdaptasi cerita dongeng Putri dan Kacang Polong. Kamu dapat menemukan beragam videonya di Youtube. Ada yang berbahasa Indonesia, banyak pula yang berbahasa asing.
Bagikan Dongeng Putri dan Kacang Polong Pada Teman-Temanmu
Nah, demikianlah akhir dari artikel yang mengulik tentang cerita dongeng Putri dan Kacang Polong. Kamu suka dengan kisahnya, kan? Kalau iya, bagikan kisah menarik ini kepada teman-temanmu.
Buat yang ingin membaca cerita dongeng lainnya, langsung saja kepoin Poskata.com kanal Ruang Pena. Ada banyak kisah yang bisa kamu pilih, lho, seperti dongeng Beauty and The Beast, Cinderella, Putri Tidur, dan banyak lagi.
Di kanal ini juga terdapat beragam cerita rakyat. Ada cerita legenda Ratu Melinting dan Ratu Darah Putih, cerita rakyat Karang Nini dan Bale Kambang, asa-usul Kota Makassar, dan masih banyak lagi. Selamat membaca!