Dongeng tentang Rapunzel merupakan salah satu cerita dari Barat yang sangat populer dan memiliki beberapa versi. Nah, salah satu versi ceritanya bisa kamu simak berikut ini. Langsung saja disimak, ya!
Kalau ngomongin cerita dongeng dari Barat yang populer di Indonesia, tentu saja ada banyak sekali. Tak hanya Cinderella dan Putri Salju, di sini kamu bisa menyimak kisah lengkap cerita dongeng Rapunzel yang memiliki rambut sangat panjang.
Sama seperti yang lainnya, dongeng yang mengisahkan tentang seorang putri yang diculik penyihir jahat tersebut memiliki beberapa versi. Nah, kalau yang akan kamu baca berikut ini merupakan versi dari Grimm Bersaudara.
Nggak hanya ringkasan cerita dongeng Rapunzel, kamu pun akan menemukan pesan moral, penjelasan singkat unsur-unsur intrinsik, dan fakta menariknya. Lengkap banget, kan? Daripada makin penasaran, mending langsung saja dicek di bawah ini, yuk!
Cerita Dongeng Rapunzel
Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang tukang pengrajin kayu bersama istrinya. Pasangan tersebut sudah lama menikah, tetapi belum juga dikaruniai seorang anak.
Mereka berdoa siang malam supaya harapannya untuk memiliki keturunan segera terkabul. Beberapa waktu kemudian, Tuhan benar-benar mengabulkan permohonan mereka.
Sang istri pun akhirnya mengandung. Pasangan tersebut tentu saja merasa sangat gembira.
Hingga pada suatu hari, sang istri yang sedang mengandung ini beristirahat di bagian lantai dua rumahnya. Dari situ, ia bisa melihat kebun tetangganya yang dipenuhi dengan sayuran dan bunga-bunga yang segar.
Sama seperti wanita hamil pada umumnya, tiba-tiba dirinya mengidam untuk memakan selada dari kebun tersebut. Ia kemudian mengatakan keinginannya tersebut pada sang suami.
“Selada di kebun itu terlihat begitu segar. Suamiku, apakah kamu mau mengambilkannya untukku? Sepertinya anak ini menginginkannya,” katanya sambil mengelus-elus perut yang sudah membuncit.
“Kamu tahu, kan, kalau pemilik kebun itu adalah penyihir jahat? Sudahlah, makan yang lain saja, pasti akan kubelikan,” jawabnya.
“Pokoknya aku hanya mau makan selada dari kebun itu. Kalau tidak, lebih baik aku tidak usah makan sekalian,” kata sang istri keras kepala.
Sang pengrajin kayu pun dilanda kebimbangan. Di satu sisi, dirinya merasa takut dengan penyihir itu. Namun di sisi lainnya, istrinya sangat menginginkan selada dari kebun sang penyihir.
Namun kemudian, lelaki itu memutuskan untuk mengambilnya saat malam hari. Ia berharap semoga saja tidak ketahuan oleh sang penyihir.
Keinginan yang Tak Pernah Puas
Malam harinya, si pengrajin kayu memanjat pagar rumah milik penyihir. Ia mengendap-endap mengambil selada lalu membawanya pulang ke rumah.
Sang istri yang sedari tadi ingin makan pun begitu gembira melihat suaminya datang membawa selada yang begitu diinginkannya. Ia langsung memakannya saat itu juga.
Celakanya, wanita itu masih merasa lapar dan ingin memakan selada dari kebun sang penyihir lebih banyak. Daripada meembuat keributan, mau tak mau si pengrajin kayu kembali lagi ke kebun untuk memetik selada.
Namun kali ini, rencananya tidak berjalan mulus. Penyihir jahat memergoki laki-laki itu sedang memetik selada miliknya.
“Dasar pencuri! Aku pastikan kamu akan membayar semua yang kamu lakukan ini,” kata penyihir itu geram.
“Tolong maafkan aku… Istriku sedang mengidam selada dari kebunmu. Tolong biarkan aku pergi kali ini saja. Aku akan melakukan apa pun nanti,” kata lelaki itu memohon.
“Kamu mau melakukan apa pun? Baiklah… ambil selada sebanyak yang kamu mau. Istrimu nanti akan melahirkan seorang anak perempuan dan itu akan menjadi milikku,” katanya sambil tersenyum menyeringai.
Sang pengrajin kayu pun lemas saat mendengar hal tersebut. Meskipun begitu, ia bergegas pergi dari situ. Untuk menyelamatkan anaknya, ia akan memikirkannya nanti.
Baca juga: Kisah Ayam dan Elang beserta Ulasan Menariknya, Pelajaran untuk Tidak Mengingkari Janji
Membangun Sebuah Menara
Beberapa bulan kemudian, sang istri akhirnya melahirkan. Pasangan tersebut memutuskan untuk membesarkan anaknya di sebuah menara di tengah hutan yang telah selesai dibangunnya. Mereka memilih tempat tersebut supaya tidak bisa dijangkau oleh si penyihir jahat.
Menara yang dibangun tersebut dilengkapi dengan banyak sekali tangga. Namun hanya ada satu ruangan, yaitu di puncak menara dan memiliki sebuah jendela.
Setiap hari, sang pengrajin kayu dan istrinya bergantian untuk menjaga putrinya. Namun tanpa sepengetahuan mereka, sang penyihir jahat memiliki bola kristal ajaib yang bisa menunjukkan apa saja, termasuk tempat persembunyian keluarganya.
Penyihir itu kemudian pergi menemui mereka dan memantrai mereka untuk tertidur selamanya. Setelah itu, ia pergi ke puncak menara menemui bayi perempuan mungil tersebut dan menamainya Rapunzel.
Hari demi hari, Rapunzel tumbuh menjadi remaja yang cantik. Hanya saja, ia terlihat kurang terawat karena si penyihir tidak tahu caranya merawat anak dengan benar. Bahkan, ia membiarkan rambut Rapunzel tumbuh begitu panjang tanpa pernah sekalipun memotongnya.
Setiap kali gadis itu ingin keluar, penyihir jahat tersebut memberi alasan kalau dunia ini adalah tempat yang sangat kejam. Maka dari itu, ia tidak diizinkan untuk keluar supaya tetap aman.
Mulai Memberontak
Rapunzel yang kini sudah menjadi gadis dewasa pun merasa sangat bosan berada di dalam menara seumur hidupnya. Sesekali, ia ingin menikmati dunia luar.
Ia juga sangat merasa kesepian. Ibunya tidak setiap hari datang mengunjunginya. Ya, sang penyihir itu menyuruh Rapunzel untuk memanggilnya ibu.
“Seumur hidupku akan selalu berada di menara ini dan tak melakukan apa pun. Kenapa aku harus berada di sini terus-terusan, Bu?” tanyanya.
“Ibu sudah bilang padamu ribuan kali! Dunia ini adalah tempat yang kejam. Sekarang diam dan sisirlah rambutmu itu,” jawabnya ketus.
Masih tak mau menyerah, gadis itu berkata, “Benarkah dunia luar begitu kejam? Tapi, aku sering mendengar orang-orang yang melewati menara ini tertawa dengan riang.”
“Itu hanya kamuflase saja. Jangan terlalu mempercayai apa yang kamu dengar. Di luar sana keadaan lebih buruk dan kejam. Memang lebih baik kamu tinggal di sini selamanya!”
“Sudahlah, Bu. Aku tidak akan peduli dengan apa yang Ibu katakan. Aku sangat-sangat kesepian di sini sendirian. Nanti kalau Ibu pulang, aku akan kabur dari sini.”
Perkataan Rapunzel tersebut menyulut kemarahan si penyihir jahat. Ia kemudian mengucapkan mantra untuk menghilangkan semua tangga dan menutup semua pintu. Dengan begitu, Rapunzel tidak akan pernah bisa kabur.
Baca juga: Kisah tentang Si Itik yang Buruk Rupa dan Ulasan Menariknya, Pelajaran untuk Mencintai Diri Sendiri
Sebuah Suara
Waktu berlalu dengan begitu cepat, kini Rapunzel pun sudah tumbuh menjadi seorang wanita dewasa. Rambutnya juga tumbuh menjadi sangat panjang. Karena menara tersebut sudah tidak ada tangga sama sekali, si penyihir jahat akan memanggil Rapunzel dan menyuruhnya untuk mengulurkan rambut panjangnya.
Katanya, “Rapunzel… Rapunzel… ulurkanlah rambut emas panjang milikmu. Ibu ingin bertemu denganmu.” Ia menggunakan rambut tersebut untuk mendaki menara lalu masuk ke dalam.
Kalau ibunya sedang tidak berkunjung, Rapunzel akan menghabiskan waktunya untuk bernyanyi. Hal itu bisa membuat perasaannya menjadi sedikit lebih baik.
Hingga pada suatu hari, ada seorang pangeran yang sedang melewati hutan tersebut. Sayup-sayup, ia mendengar suara nyanyian yang indah. Ia pun mencari asal suara tersebut yang mengantarkannya ke menara milik Rapunzel.
Lelaki tersebut ingin bertemu dengan si pemilik suara indah, tapi tak menemukan jalan untuk menuju ke atas menara. Dengan tangan hampa, ia pun akhirnya pulang.
Akhirnya Bertemu dengan Rapunzel
Beberapa hari kemudian, ia datang lagi. Kebetulan, penyihir jahat sedang berkunjung sehingga akhirnya ia mengetahui bagaimana caranya untuk naik ke menara.
Setelah memastikan wanita penyihir pergi, sang pangeran kemudian memanggil nama Rapunzel dan menyuruhnya untuk mengulurkan rambutnya. Tak lama kemudian, rambut panjang terulur dari jendela.
Tak mau membuang banyak waktu, lelaki itu menggunakan rambut tersebut untuk membantunya menaiki menara. Sesampainya di atas, kehadirannya membuat Rapunzel terkejut dan takut. “Siapa kamu?” tanyanya.
“Kamu tak perlu takut, aku hanyalah seorang teman,” jawabnya berusaha menenangkan. “Tapi, aku tak pernah mengenalmu,” balas Rapunzel.
“Sudah beberapa hari ini aku mendengar suaramu yang membuatku merasa sudah lama mengenalmu. Terlebih lagi, burung-burung juga ikut bernyanyi. Itu sangatlah indah.”
Setelah percakapan tersebut, keduanya pun menjadi dekat. Pangeran menceritakan banyak hal di luar sana yang tak pernah diketahui oleh Rapunzel.
Hal tersebut tentu saja membuat wanita itu merasa sangat gembira. Ia pun jadi tidak sabar pergi ke dunia luar dan mengalaminya sendiri. Selain itu, kedatangan sang pangeran membuat dirinya tidak merasakan kesepian lagi.
Lambat laun, kedekatan keduanya membuat perasaan mereka berkembang menjadi sesuatu yang lebih. Mereka sama-sama jatuh cinta dan berjanji akan menikah jika sudah bisa keluar dari menara ini.
Baca juga: Cerita Hikayat Asal Usul Tanjung Lesung Beserta Ulasannya yang Menarik Disimak!
Berencana untuk Kabur
Lalu pada suatu hari, Rapunzel mengatakan pada pangeran kalau ingin segera keluar dari menara. Lelaki tersebut tentu saja mau membantunya. Mereka mencari cara bagaimana keduanya bisa keluar bersama karena tak mungkin mengandalkan rambut milik Rapunzel.
Hingga kemudian, setiap pangeran datang berkunjung, ia akan membawakan segulung kain sutra. Kain-kain tersebut nantinya diikat lalu digunakan sebagai tali untuk turun.
Namun sayang sekali, rencana tersebut ketahuan oleh penyihir jahat. Saat datang berkunjung, ia bisa merasakan ada sesuatu yang ganjil saat Rapunzel tak sengaja mengatakan kalau dirinya sudah tidak kesepian lagi.
Ia kemudian berkeliling di ruangan tersebut dan menemukan tali sutra yang hendak digunakan untuk kabur. Hal tersebut tentu saja membuatnya sangat murka.
Wanita penyihir itu kemudian memotong rambut panjang Rapunzel. Ia lalu mengirim gadis itu ke sebuah padang gurun menggunakan mantranya. “Sekarang, kamu tidak akan pernah bertemu dengan pangeran lagi,” sembari mengeluarkan tawa jahat.
Tak hanya Rapunzel, ia juga akan memberi pelajaran pada sang pangeran. Karena tahu lelaki itu akan segera datang, maka ia pun menunggunya.
Beberapa waktu kemudian, pangeran pun datang dan meminta Rapunzel untuk mengulurkan rambut. Sesampainya di atas, ia terkejut sekali karena tidak menemukan Rapunzel, melainkan si penyihir jahat.
“Di mana Rapunzel? Apa yang telah kamu lakukan padanya?” Teriak sang pengeran.
“Apa pun kulakukan supaya kamu tidak bisa bertemu dengannya lagi.” Setelah berucap demikian, penyihir tersebut mendorong pangeran hingga jatuh ke bawah.
Lelaki tersebut kemudian jatuh ke semak-semak. Dan sayang sekali, matanya terkena duri-duri tajam sehingga mengakibatkan dirinya menjadi buta.
Melakukan Pencarian
Meski dalam keadaan buta, pangeran tetap berusaha untuk menemukan Rapunzel. Selama dua tahun, dirinya mengembara ke sana ke mari mencari sang pujaan hati sembari memanggil-manggil namanya.
Hingga kemudian, sampailah ia di sebuah padang gurun dan mendengar suara yang begitu indah. Dirinya yakin sekali kalau suara tersebut adalah milik Rapunzel.
Ia pun berjalan semakin mendekat menuju sumber suara. Ketika sudah dekat, yakinlah ia kalau itu suara itu memang benar-benar milik Rapunzel. “Rapunzel… Apakah itu benar-benar kamu?” tanyanya.
“Pangeran…. Akhirnya, kita bisa bertemu lagi,” kata wanita tersebut sambil menangis karena bahagia. Ia pun berlari menghampiri sang pangeran dan memeluknya.
Rupanya, tak hanya Rapunzel saja yang menangis karena bahagia, tetapi pangeran juga. Dan ajaibnya, saat itu juga lelaki tersebut dapat melihat lagi. Kebahagiannya tentu saja menjadi berkali-kali lipat.
Setelah itu, sang pangeran memboyong Rapunzel ke istana. Keduanya kemudian melangsungkan pernikahan sesuai apa yang diimpikan. Akhirnya, mereka hidup bahagia selama-lamanya sampai maut memisahkan.
Unsur-Unsur Intrinsik Cerita Dongeng Rapunzel
Cerita dongeng Rapunzel di atas cukup panjang, ya? Namun, tetap seru untuk disimak, kan? Nah, berikutnya, di sini kamu dapat penjelasan singkat unsur-unsur intrinsik dari kisah tersebut.
1. Tema
Inti cerita atau tema dari dongeng Rapunzel adalah tentang kebebasan. Seumur hidupnya, Rapunzel dikurung dalam sebuah menara dan tidak bisa keluar. Ia juga harus tunduk dengan semua perintah ibu yang membesarkannya.
Maka dari itu, sekali saja ia ingin hidup bebas. Tidak hanya untuk menghirup udara segara, tetapi juga melakukan apa yang ia mau.
2. Tokoh dan Perwatakan di Cerita Dongeng Rapunzel
Dari kisah tersebut, ada beberapa tokoh yang akan dibahas secara mendalam. Yang pertama adalah orang tua Rapunzel.
Keduanya memang bersalah karena mencuri. Meski akhirnya minta maaf, situasinya tetap tidak menguntungkan karena mereka berurusan dengan orang yang tidak mudah dihadapi.
Selanjutnya, ada penyihir jahat. Ia sebenarnya bisa dengan mudah memaafkan orang tua Rapunzel. Akan tetapi, lebih memilih untuk memisahkan orang tua dan anak tersebut.
Yang ketiga tentu saja adalah Rapunzel. Ia adalah gadis memiliki kepribadian yang baik. Hanya saja karena selama hidupnya terus terkurung, ia menjadi berontak dan menginginkan kebebasannya.
Di urutan terakhir, yaitu pangeran. Ia adalah sosok yang pantang menyerah. Ia tak pernah menyerah untuk menemukan Rapunzel meskipun dalam keadaan tidak bisa melihat.
3. Latar
Latar tempat terjadinya cerita dongeng Rapunzel secara spesifik sudah dituliskan di atas. Beberapa di antaranya adalah rumah pengrajin kayu, kebun milik penyihir, menara, padang gurun, dan istana pangeran.
Sementara itu, mengenai latar waktunya juga sudah disebutkan. Contohnya yaitu pada malam hari, beberapa bulan kemudian, dan dua tahun.
Untuk latar suasana dari cerita dongeng Rapunzel ini juga sudah dituliskan, lho. Suasana yang mendominasi adalah ketakutan, bosan, kesepian, amarah, dan bahagia.
4. Alur Cerita Dongeng Rapunzel
Dongeng ini memiliki alur maju. Kisahnya dimulai dari seorang pengrajin kayu yang mencuri selada milik penyihir jahat karena istrinya sedang mengidam. Meski sudah minta maaf, si penyihir tetap marah dan malah meminta anak yang dikadung oleh istri pengrajin kayu.
Setelah lahir, anak tersebut diberi nama Rapunzel dan diasingkan di sebuah menara yang sangat tinggi hingga dewasa. Hingga pada suatu hari, datanglah seorang pangeran yang berhasil menemuinya di menara tersebut.
Keduanya lalu jatuh cinta. Meskipun perjalanan kisahnya tidak mulus. Namun, pada akhirnya mereka dapat hidup bahagia bersama.
5. Pesan Moral
Ada beberapa amanat atau pesan moral yang bisa kamu ambil dari cerita dongeng Rapunzel ini. Salah satunya adalah kebebasan itu mahal harganya. Kalau sudah mendapatkan kebebasanmu, kamu harus menggunakannya dengan bijak.
Selain itu, jangan pernah mengambil barang milik orang lain, meskipun itu terlihat sepele. Karena nanti urusannya bisa menjadi runyam, seperti apa yang terjadi pada keluarga pengrajin kayu.
Dan yang terakhir, kamu harus terus semangat dan pantang menyerah untuk mendapatkan apa yang kamu mau. Walaupun banyak cobaan yang menghadang, kamu harus yakin kalau bisa melakukannya.
Tak hanya unsur-unsur intrinsiknya, jangan lupakan juga unsur ekstrinsik yang membangun cerita dongeng Rapunzel ini. Unsur ekstrinsik biasanya berkaitan dengan nilai-nilai yang telah dipegang teguh, latar belakang penulis, dan juga masyarakat.
Baca juga: Gajah yang Baik Hati, Cerita Penuh Pesan Moral untuk Anak-Anak Beserta Ulasan Lengkapnya
Fakta Menarik tentang Cerita Dongeng Rapunzel
Ulasan singkat unsur-unsur ekstrinsik cerita dongeng Rapunzel sudah kamu simak di atas. Selanjutnya, berikut ini ada fakta-fakta menari tentang kisah tersebut yang sayang sekali jika dilewatkan.
1. Diangkat Menjadi Film Animasi
Pada tahun 2010, Disney mengangkat kisah tersebut menjadi sebuah film animasi yang diberi judul Tangled. Dalam versi animasi tersebut, jalan ceritanya berbeda dengan yang telah kamu baca di atas. Di sini, Rapunzel merupakan anak dari seorang raja.
Ia diculik oleh penyihir bernama Gothel dan diasingkan di sebuah menara supaya tidak bisa melihat dunia luar. Penyihir tersebut memanfaatkan rambut ajaib Rapunzel supaya membuatnya tetap awet muda.
Nah, petualangan seru Rapunzel dimulai ketika dirinya bertemu dengan Flynn Rider. Lelaki tersebut adalah seorang perampok yang berhasil menemukannya di puncak menara.
Sudah Puas Menyimak Cerita Dongeng Rapunzel di Atas?
Itulah tadi cerita dongeng Rapunzel beserta ulasan menariknya yang bisa kamu simak di PosKata. Semoga saja bisa membuatmu terhibur, ya!
Selain kisah di atas, kamu pun bisa membaca dongeng lainnya yang tak kalah seru. Contohnya saja ada Tiga Anak Babi, Putri Tidur, Pangeran Kodok, dan masih banyak lagi.
Kalau mau nyari kisah para nabi atau legenda-legenda nusantara juga ada, lho. Pokoknya, baca terus PosKata, ya!