
Sebagian besar umat Islam mungkin sudah tahu kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha. Akan tetapi, kamu perlu membaca ulasannya di artikel ini, kalau-kalau ada bagian-bagian cerita yang kamu lewatkan!
Orang awam mungkin tidak sepenuhnya paham tentang kisah Nabi Yusuf dan Siti Zulaikha. Apakah keduanya benar dipersatukan dalam ikatan pernikahan, atau hanya cinta bertepuk sebelah tangan yang mesti ditanggung oleh Zulaikha?
Terkait hal ini, Alquran sebenarnya tidak meriwayatkan dan tidak terdapat pula hadis sahih yang menyebutkan. Menurut Buya Yahya seperti dilansir Okezone, kisah cinta Zulaikha dan Nabi Yusuf berasal dari masyarakat Bani Israil. “Ini cerita bukan dari hadis Nabi atau Alquran, ini namanya Israiliyat, atau cerita yang dinukil dari kisah masyarakat Bani Israil,” terangnya.
Ia menambahkan, tak masalah mengambil kisah dari Bani Israil selama tidak bertentangan dengan syariat Nabi Muhammad. Ingin tahu seperti apa cerita lengkapnya? Langsung saja simak penjelasan berikut ini kalau kamu penasaran!
Awal Mula Siti Zulaikha Jatuh Hati Pada Yusuf
Pertemuan pertama Zulaikha dengan Yusuf terjadi ketika Sang Nabi masih remaja. Kala itu, Yusuf yang baru saja dibuang oleh saudara-saudaranya dibawa pulang ke rumah oleh suami Zulaikha, yaitu Qithfir sebagai budak yang kemudian diangkat anak oleh keduanya.
Seiring berjalannya waktu, Yusuf tumbuh menjadi sosok pemuda yang terbilang sangat tampan. Seolah terperdaya dengan ketampanan putra angkatnya itu, Zulaikha jadi kerap memuji Yusuf, mulai dari ujung rambut hingga kaki.
Suatu ketika si wanita menggoda, “Wahai Yusuf, betapa tampan wajahmu.” Kemudian si pria menjawab, “Itu (wajahku) akan menjadi makanan tanah, dan akan terus demikian sampai ia (tanah) menelannya.”
Hal ini tidak diketahui oleh Qithfir. Sampai akhirnya Zulaikha tidak mampu lagi menahan rasa cintanya kepada Yusuf, dan ia menggoda dengan mengajak putra angkatnya tersebut berzina di rumahnya sendiri.
Ujian Terbesar Nabi Yusuf As
Suatu hari saat Qithfir sedang tidak di rumah, Zulaikha berdandan sangat cantik dan mengenakan pakaian yang indah. Ia juga menutup rumah rapat-rapat dan menyuruh budak-budak yang bekerja di rumahnya untuk pergi dari sana.
Setelah itu, ia mengajak pemuda tersebut untuk masuk ke kamar dan mulai menggodanya. Si pria sempat tergoda karena tidak dapat dipungkiri, Zulaikha memang sosok yang memesona dan cantik jelita meski lebih tua darinya.
Namun, saat hendak menanggalkan pakaiannya, si pria teringat Allah dan segera bertobat. Ia menolak ajakan ibu angkatnya dan berusaha untuk keluar dari kamar. Ketika sampai di pintu, si wanita menarik gamis si pria hingga robek.
Di saat yang sama, Qithfir pulang ke rumah dan terkejut begitu mendapati Yusuf keluar dari kamar bersama sang istri. Terlebih, Qithfir melihat gamis pemuda itu terkoyak dan nyaris membuat bagian-bagian tubuhnya terlihat.
Terkejut melihat suaminya pulang sekaligus kecewa karena gagal menggoda putra angkatnya, si wanita memfitnah Yusuf. Ia berpura-pura menangis dan mengatakan kepada suaminya bahwa pemuda yang mereka rawat belasan tahun itu hendak memperkosanya.
Yusuf jelas mengelak sesuatu yang tidak ia lakukan. Qithfir bahkan sampai memanggil anggota keluarganya yang lebih tua untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut. Hingga pada akhirnya, Qithfir mengetahui fakta bahwa istrinyalah yang menggoda lebih dulu.
Berkumpulnya Para Wanita dan Berpisahnya Yusuf-Zulaikha
Kabar mengenai istri Qithfir menggoda pemuda tampan yang tak lain adalah putra angkatnya sendiri tersiar di seluruh negeri. Siti Zulaikha juga banyak mendengar bahwa dirinya kerap menjadi bahan pergunjingan wanita-wanita hampir di seantero Mesir.
Tak ingin dirinya terus dijelek-jelekkan, istri Qithfir itu pun mengatur siasat. Ia mengundang setiap wanita di penjuru Mesir untuk datang dan menyaksikan sendiri wajah Yusuf, dengan harapan mereka dapat mengerti alasan Zulaikha menggoda pemuda itu.
Para wanita pun berkumpul di rumah Qithfir. Mereka dipersilakan duduk, di hadapan masing-masing diletakkan buah-buahan dan pisau untuk memotong. Setelahnya, Zulaikha meminta putra angkatnya keluar membawakan hidangan.
Begitu melihat paras si pemuda, para wanita terpesona dan seperti hilang kesadaran. Mereka bahkan tidak sadar kalau pisau yang mestinya digunakan untuk memotong buah-buahan tadi malah mengenai jari-jari mereka sendiri.
Hal ini membuat bingung Qithfir dan para pejabat di Mesir yang menilai Yusuf bisa menjadi sumber malapetaka. Alhasil, mereka memutuskan untuk memenjarakan Yusuf, sehingga kecil kemungkinan dirinya kembali menjadi korban fitnah wanita.
Kisah antara Nabi Yusuf dan Zulaikha berakhir sampai di sini jika merujuk pada Alquran. Sedangkan cerita yang menyebut bahwa keduanya dipertemukan kembali lalu menikah didasarkan pada kepercayaan masyarakat Bani Israil atau Israiliyat, seperti kami telah rangkum berikut ini.
Dipertemukan Kembali Atas Izin Allah
Yusuf dan Siti Zulaikha berpisah selama bertahun-tahun setelah Sang Nabi dipenjara. Yusuf lalu dibebaskan dan diangkat menjadi pejabat di Mesir karena berhasil menafsirkan mimpi raja.
Sementara itu, Zulaikha disebut menjadi pengemis, buta, dan kehilangan harta kekayaannya. Kesalahannya di masa lalu membuatnya menyesal, dan ia juga telah memohon ampun kepada Allah. Hingga suatu ketika, ia dipertemukan kembali dengan pria yang dicintainya.
Berkatalah Zulaikha sewaktu ia mengenali Yusuf yang tengah melintasi jalan di hadapannya. “Maha suci Allah yang mengubah seorang raja menjadi budak karena dosa yang dilakukannya, dan mengubah budak menjadi raja karena ketaatannya,” ujarnya.
Yusuf bertanya-tanya siapakah gerangan pengemis tua itu. Pengemis tua itu menjawab, “Aku pernah mengurusmu dengan sepenuh hati, menyisir rambutmu dengan tanganku, dan membesarkanmu di rumahku. Akan tetapi, kebodohanku telah mengubah semuanya, sehingga aku hancur. Hartaku habis dan kehinaan menguasaiku.”
“Setelah aku jatuh dari kedudukanku, kini aku menjadi orang yang dikasihani. Aku meminta-minta belas kasihan orang-orang. Ada yang kasihan melihatku, dan ada yang tidak. Inilah balasan bagi orang-orang yang membuat kerusakan,” imbuh si pengemis tua.
Terenyuh menyaksikan bahwa wanita yang menggodanya dulu telah berubah, Yusuf bertanya, “Masih adalah tersisa sedikit rasa sukamu padaku?” Wanita itu menjawab lagi, “Demi Allah sekali memandang wajahmu lebih aku sukai daripada dunia dengan segala nikmatnya.”
Nabi Yusuf pulang ke rumahnya, tetapi ia mengutus seseorang untuk menjemput Zulaikha. Utusan itu menawarkan untuk menikahkannya, tetapi ia berkata, “Aku berlindung kepada Allah dari ejekan raja kepadaku. Aku sudah tua, hartaku habis, dan kemuliaanku sudah sirna. Apakah dia berkeinginan kepadaku, sedangkan aku sudah tua?”
Beberapa hari kemudian, orang-orang suruhan Yusuf membawa Zulaikha dan memandikannya. Sesudah itu, Nabi Yusuf as berdoa kepada Allah agar kecantikan dan penglihatan Zulaikha dikembalikan. Doa tersebut pun dikabulkan Allah, kemudian keduanya melangsungkan pernikahan.
Hikmah Apa yang Bisa Diambil dari Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha Ini?
Dari akhir kisah tersebut, diketahui bahwa ketika Zulaikha mengejar cinta Nabi Yusuf, ia tidak mendapatkannya. Akan tetapi begitu ia mengejar rida Allah, Allah sendiri yang mendatangkan Yusuf untuknya. Lantas, hikmah apa yang dapat kamu ambil dari cerita ini?
Salah satunya ialah agar kita sebagai manusia senantiasa menjaga ketaatan kepada Allah. Allah dapat membolak-balikkan hati dan nasib kita di dunia. Segalanya mudah bagi Allah, dan hanya kepada-Nya-lah hendaknya kita meminta pertolongan.