
Ingin membaca cerita rakyat yang berasal dari Jepang? Sudah pernah membaca legenda Putri Kaguya? Kalau belum dan tertarik tuk membaca, yuk, simak langsung kisah serunya di artikel ini!
Untuk menambah pengetahuanmu tentang kebudayaan Jepang, kamu bisa membaca cerita legenda dari negara tersebut. Tentu saja ada banyak legenda yang kisahnya menarik, salah satunya adalah Putri Kaguya.
Kamu pernah membaca kisahnya, belum? Kalau belum, secara singkat dongeng ini mengisahkan tentang seorang kakek pemotong bambu yang mendapatkan bayi dari dalam batang bambu. Lalu, bayi tersebut tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik.
Penasaran dengan kisah selanjutnya? Tak perlu berlama-lama lagi, deh. Yuk, mending baca legenda Putri Kaguya di artikel ini. Selain kisahnya, kami juga telah memaparkan ulasan seputar unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya. Selamat membaca!
Cerita Legenda Jepang Putri Kaguya
Alkisah, pada zaman dahulu kala, di Jepang hiduplah sepasang kakek dan nenek yang teramat miskin di gubuk kecil dekat hutan. Mereka tak punya anak. Untuk menyambung hidup, mereka membuat kerajinan keranjang bambu.
Setiap pagi, si Kakek mencari bambu di hutan dekat Gunung Fuji. Sedangkan Nenek yang nantinya membuatnya menjadi keranjang cantik, lalu ia jual di pasar tradisional dengan harga yang relatif murha.
Pada suatu pagi, seperti biasa, si Kakek berpamitan pada Nenek untuk pergi memotong bambu di hutan. “Nek, aku pergi dulu untuk mencari bambu, ya,” ucapnya berpamitan.
“Iya, Kek. Aku doakan kamu mendapatkan bambu yang banyak. Aku semalam mimpi indah, kurasa kita akan mendapatkan berkah luar biasa hari ini,” ucap sang Nenek sambil menyiapkan bekal untuk sang suami.
Lalu, sang Kakek pun pergi ke hutan dengan langkah yang sangat pelan. Tubuhnya memang tidak sekuat dulu, tapi ia masih harus bekerja keras demi mendapatkan sesuap nasi.
Setibanya di hutan, ia langsung memilah dan memili bambu mana saja yang cocok untuk dijadikan keranjang. Saat sedang memilih, tiba-tiba Kakek melihat sinar keemasan yang menyilaukan.
“Sinar apa itu? Tampak sangat menyilaukan,” ucapnya. Ia lalu mencari-cari dari mana sumber cahaya itu.
Baca juga: Cerita Cermin Ajaib Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah Seorang Raja yang Mencari Ratu
Menemukan Seorang Bayi Mungil
Tak lama kemudian, Kakek berhasil menemukan sumber cahaya keemasan itu, yakni berasal dari sebuah pohon bambu. “Hah? Bagaimana bisa sebatang bambu memiliki cahaya seindah ini?” ucap Kakek bingung.
Karena penasaran, ia pun menebang pohon itu dengan sangat perlahan. Betapa terkejutnya ia karena di dalam batang itu terdapat sinar keemasan yang menyilaukan mata.
Lalu, tiba-tiba saja, dari dalam bambu itu terdengar suara bayi. Kakek makin terkejut dan segera melihat bambu itu dari dekat. Rupanya, di dalamnya ada bayi mungil yang mengeluarkan cahaya.
Kakek lalu mengeluarkan bayi itu dan menggendongnya dengan lembut. Ia menimang-nimang bayi perempuan itu agar tak menangis. Setelah tenang, kakek segera membawanya pulang.
Setibanya di rumah, Kakek langsung teriak memanggil Nenek. “Nek, nenek. Segeralah kemari, lihat apa yang aku temukan,” ucap sang Kakek.
Nenek merasa sangat terkejut melihat suaminya menggendong bayi. “Anak perempuan siapa ini, Kek? Orang tuanya pasti mencarinya,” ucap Nenek.
“Aku menemukannya di dalam batang bambu yang aku tebang. Karena itu, aku langsung membawanya pulang,” ucap Kakek.
“Mungkinkah ini berkah dari Dewa untuk kita?” ucap Nenek. “Anak ini sangat lucu dan cantik, kita harus menjaga titipan Dewa ini,” imbuhnya.
Kakek dan Nenek memutuskan untuk merawat bayi yang mereka beri nama Kaguya itu. Mereka merawatnya dengan penuh cinta dan kasih sayang selayaknya anak sendiri.
Sejak saat itu, Kakek selalu mendapatkan sebatang pohon bambu yang bersinar keemasan. Namun, di dalam bambu tidak terdapat bayi, melainkan sebatang emas. Kakek lalu menjual emas itu dan menghasilkan uang banyak.
Karenanya, Kakek tak perlu lagi bekerja dengan sangat keras. Ia dan sang istri bisa hidup berkecukupan dalam membesarkan sang Putri.
Tumbuh Menjadi Gadis yang Cantik Jelita
Kaguya tumbuh menjadi seorang gadis yang berparas rupawan. Rambutnya hitam bersinar, kulitnya kuning keemasan, dan wajahnya pun seakan mengeluarkan sinar yang menyilaukan. Setiap orang yang bertemu dengannya selalu menatap dengan takjub dan terperangah.
Desas desus kecantikan Kaguya terdengar meluas hingga ke seluruh negeri. Hampir setiap hari, berbagai macam pria datang untuk meminangnya. Meski Kaguya menolak, beberapa pria tetap nekat datang kembali untuk kembali memintanya menjadi istri.
Namun, tak satu pun lelaki yang mampu menggerakkan hati gadis cantik ini. Hal itu membuat sang Nenek penasaran.
“Kaguya, putriku yang cantik dan baik. Kenapa kau menolak seluruh lamaran pria-pria itu? Tak ada satu sajakah yang membuat hatimu berdegup kencang?” tanyanya.
“Tidak ada, Nek. Lagipula, aku tak ingin menikah dengan siapa pun. Aku bahagia hidup bersama Kakek dan Nenek. Bagiku, kalian saja sudah cukup. Aku tak butuh orang lain dalam hidupku,” ucap Kaguya.
Ucapan itu membuat Nenek dan Kakek terharu. Lalu, Kakek memikirkan cara agar para pria tak lagi mendatangi putri kesayangan mereka. “Aku harus mengatur rencana agar para pria tak lagi mengganggu anakku,” ucapnya dalam hati.
Kakek lalu pergi ke hutan bambu untuk mencari jawaban atas kebimbangannya. Ia berharap Dewa membantunya untuk menyelamatkan sang putri dari godaan para pria-pria.
Setibanya di hutan, Kakek berteriak, “Dewa, tolonglah aku. Bagaimana caranya agar aku bisa menolak lamaran para pria itu? Aku tak ingin putriku merasa terganggu dengan kedatangan mereka.”
Lalu, tiba-tiba saja muncul cahaya terang yang entah dari mana datanganya. Cahaya itu berkata, “Berikan syarat sulit yang pria-pria harus penuhi untuk meminang anakmu. Mintalah mereka untuk mendapatkan bulu emas, kipas bercahaya, kalung yang terbuat dari bola mata naga, dan kertas berwana cerah yang menerangi kegelapan. Dengan begitu, satu persatu pria itu akan menyerah karena tak mungkin memenuhi persyaratan.”
Setelah berkata demikian, cahaya itu menghilang. Sang Kakek berterimakasih pada Dewa karena telah memberinya pencerahan. Ia lalu pulang dan segera memberi tahu syarat-syarat yang harus para pria penuhi untuk meminang putrinya.
Tak Ada yang Berhasil
Lalu, Kakek pun memberi tahu kepada pria-pria semua syarat yang harus mereka penuhi. “Jika kau ingin meminang anakku, siapkan bulu emas, kipas bercahaya, kalung yang terbuat dari bola mata naga, dan kertas berwana cerah yang menerangi kegelapan. Siapa pun yang bisa mendapatkannya, akan aku izinkan kamu meminang anakku,” ucap sang Kakek.
Hanya tersisa lima laki-laki yang menyanggupi untuk memenuhi syarat itu. Sedangkan puluhan pria lainnya tak menyanggupinya.
Tak lama kemudian, datanglah seorang pria yang berhasil memenuhi seluruh syarat itu. Kakek terkejut, “Dari mana pria ini mendapatkan seluruh benda-benda ini? Mustahil sekali,” ucapnya dalam hati.
Lalu, Kakek pun memeriksa benda-benda yang lelaki itu bawa. Kaguya lalu menemukan kejanggalan. “Kalung ini palsu, Kek. Ini bukan bola mata naga asli,” ucapnya.
Pria itu pun langsung marah. “Sialan bagaimana ia tahu kalau kalung ini tak asli,” ucapnya dalam hati. Lalu, pria itu pun dinyatakan gugur.
Sejak saat itu, tak ada lagi pria yang datang menemui Kaguya. Kakek dan Nenek merasa sangat lega bisa menjaga sang putri.
Putri Kaguya Tampak Sedih
Saat musim gugur tiba, Kakek dan Nenek sering mendapati putri mereka duduk merenung di bawah sinar rembulan. Matanya berkaca-kaca, ia tampak sangat terluka.
“Oh, Kaguya putriku yang cantik jelita, apa gerangan yang membuatmu bersedih? Ceritakanlah pada kami,” ucap sang Nenek khawatir.
“Kek, Nek, sebenarnya aku sedang sangat sedih. Kakek dan Nenek tahu, kan, betapa aku sangat bahagia tinggal bersama kalian?” ucapnya sambil menangis.
“Tentu saja kami tahu, Nak. Kakek dan Nenek pun sangat senang bisa merawat dan menjagamu. Kami sangat menyayangimu,” ujar Nenek.
“Sebenarnya, aku ini berasal dari Negeri Bulan, Kek, Nek,” ucapnya dengan air mata yang tak kunjung berhenti.
“Negeri Bulan? Apa maksudnya, Nak?” tanya Nenek bingung.
“Aku bukanlah manusia biasa, Nek. Aku ini makhluk yang berasa dari Bulan. Tugasku di bumi adalah untuk membantu Kakek dan Nenek agar hidup sejahtera. Kini, tugasku sudah selesai. Pada tanggal 15, saat bulan sedang bersinar terang, akan ada orang yang menjemputku tuk kembali lagi ke Negeri Bulan,” ucapnya sedih.
“Bukankah tanggal 15 itu besok malam, Nak? Kakek dan Nenek tak ingin menyerahkanmu kepada siapa pun. Kau adalah putriku,” ucap Nenek.
Kakek dan Nenek menangis tersedu-seduh sambil memeluk erat Putri Kaguya. Mereka tak ingin berpisah dengan sang anak.
Malam yang Menyedihkan
Malam bulan purnama pun datang. Kakek bertekad sekuat tenaga untuk mengusir para utusan Negeri Bulang yang datang menjemput Putri Kaguya.
“Siapa pun tak boleh mengambil anakku. Ia adalah milik kami. Kami menyayanginya,” ucap sang Kakek.
Ia menyiapkan banyak prajurit untuk menjaga sekitar rumahnya. Mulai dari depan, belakang, hingga atap dijaga ketat oleh para prajurit.
Lalu, bulan pun bersinar dengan sangat terang di atas gunung. Para prajurit bersiap-siap untuk menyerang siapa pun yang datang dari bulan.
Di dalam rumah, Kakek dan Nenek melindung Putri Kaguya sekuat tenaga. Putri hanya bisa menangis. Ia pun sebenarnya tak ingin meninggalkan rumah ini.
Tiba-tiba, lingkaran cahaya bulan melebar dan melingkar di atas para prajurit yang sudah siap siaga. Siar bulan itu membelalak mata sehingga membuat para prajurit tak bisa melihat apa pun. Mereka pun tergeletak pingsan.
Akhirnya, datanglah bidadari-bidadari cantik dan kuda dari khayangan yang turun di tengah cahaya rembulan. Ia lalu mendekati Putri Kaguya.
“Sudah saatnya kau kembali ke bulan,” ucap salah satu bidadari.
“Izinkan aku berpamitan dulu dengan Kakek dan Nenek,” ucap Kaguya.
“Kek, Nek, berhentilah menangis. Sudah menjadi kewajibanku untuk kembali ke bulan. Sama seperti kalian, aku pun akan merindukan Kakek dan Nenek di bulan. Kudoakan kalian selalu sehat,” ucap Kaguya sambil memeluk mereka.
Lalu, Kaguya memberi mereka kantong keabadian bernama fushi. Ia pun terbang menjauh dengan cepat seolah bulan menariknya.
Kakek dan Nenek menangis tak henti-hentinya. Mereka lalu membakar kantong keabadian itu. “Untuk apa kami hidup lama, jika tak ada Kaguya di sisi kami,” ucap sang Nenek dan kakek.
Unsur Intrinsik
Untuk menambah wawasanmu tentang legenda Putri Kaguya, bacalah ulasan singkat seputar unsur intrinsiknya di bawah ini;
1. Tema
Tema atau inti cerita dari legenda Putri Kaguya adalah tentang cinta dan kasih orang tua. Sepasang kakek dan nenek yang hidup sebatang kara menemukan bayi cantik dan lalu merawatnya dengan penuh cinta.
Ternyata, bayi itu berasal dari Negeri Bulan. Saat tumbuh menjadi dewasa, tepat di bulan purnama paling terang, gadis itu dijemput oleh bidadari untuk kembali ke bulan.
2. Tokoh dan Perwatakan
Sesuai judulnya, tokoh utama dalam legenda dari Jepang ini adalah Putri Kaguya. Ia adalah sosok gadis yang cantik jelita dan menjadi idaman para pria. Rambutnya hitam berkilau dan wajahnya pun bersinar cerah bak rembulan.
Tak hanya digambarkan sebagai gadis cantik, ia juga penyayang orang tua. Putri Kaguya sangat mencintai dan mengasihi kedua orang tua yang merawat dirinya dari bayi hingga dewasa.
Selain Putri Kaguya, legenda ini juga memiliki tokoh utama lainnya, yaitu si Kakek dan Nenek. Mereka adalah pasangan suami istri yang selalu bekerja keras dan tak pernah mengeluh. Mereka pun sangat mencintai dan selalu ingin melindungi Putri Kaguya.
3. Latar
Latar tempat legenda Putri Kaguya adalah di suatu daerah di Jepang. Namun, tak disebutkan secara spesifik nama lokasinya.
Secara detail, legenda ini menggunakan beberapa latar tempat. Di antaranya adalah kebun bambu, rumah Kakek dan Nenek, dan suatu tempat di bawah sinar bulan di mana Kaguya merenung.
4. Alur Cerita Legenda Putri Kaguya
Alur cerita legenda Putri Kaguya adalah maju atau progresif. Cerita bermula dari seorang Kakek yang tak sengaja melihat cahaya kuning keemasan di sebuah batang bambu.
Saat ia membelah batang itu, di dalamnya terdapat seorang bayi yang bercahaya. Kakek membawa bayi pulang. Ia dan istrinya memberi nama si bayi Kaguya yang artinya putri bersinar.
Mereka merawat Kaguya dengan penuh cinta dan kasih. Saat tumbuh dewasa, kecantikan Kaguya menyita perhatian banyak pria. Banyak sekali yang berdatangan tuk meminang gadis cantik ini.
Akan tetapi, tak ada satu pun pria yang memikat hati Kaguya. Ditambah lagi, ia sudah cukup merasa bahagia tinggal bersama Kakek dan Nenek. Ia tak butuh orang lain.
Agar tak ada pria lagi yang mengganggu anaknya, si Kakek lalu memberi syarat mustahil bagi para pria yang meminangnya. Syarat-syarat tersebut adalah membawa bulu emas, kipas bercahaya, kalung yang terbuat dari bola mata naga, dan kertas berwana cerah yang menerangi kegelapan.
Tak ada satu pun pria yang berhasil memenuhi persyaratan itu. Namun, saat musim gugur tiba, Putri Kaguya tampak murung saat menatap bulan.
Rupanya, ia adalah salah satu makhluk yang berasal dari Negeri Bulan. Tepat di tanggal 15, saat bulan purnama terang benderang, bidadari akan menjemputnya kembali ke Negeri Bulan.
Kakek sempat menghadang kedatangan para pasukan dari Negeri Bulan dengan mengerahkan prajurit. Namun, semua itu sia-sia. Pada akhirnya, Putri Kaguya tetap harus kembali ke bulan.
5. Pesan Moral
Pesan moral dalam legenda Putri Kaguya adalah jangan pernah berhenti berjuang dan bekerja keras. Seperti yang Kakek dan Nenek lakukan di dongeng ini.
Meski sudah tua, mereka tak pernah menyerah dan selalu bekerja keras. Hingga akhirnya, Dewa memberinya berkah yang tak terkira, berupa kedatangan anak bayi yang cantik jelita.
Amanat berikutnya adalah hormati dan cintai kedua orang tuamu. Jangan sampai kamu menyakiti perasaan kedua orang tua yang telah membesarkanmu dengan cinta dan kasih sayang.
Selain unsur intrinsik, cerita legenda Putri Kaguya dalam bahasa Indonesia ini juga ada unsur ekstrinsiknya. Di antaranya adalah nilai-nilai dari luar kisahnya yang mempengaruhi berlangsungnya jalannya cerita. Seperti, nilai sosial, budaya, dan moral.
Fakta Menarik
Ada beberapa fakta menarik dari legenda Putri Kaguya yang sayang tuk kamu lewatkan. Berikut adalah ulasan singkatnya;
1. Menginspirasi Karakter dalam Serial Anime Naruto
Buat yang kerap nonton serial Naruto, kamu pasti sudah tak asing lagi dengan karakter Kaguya Otsutsuki. Ia merupakan salah satu karakter terkuat di serial Naruto.
Dilansir dari Naruto Pedia, nama Kaguya terinspirasi dari Putri Kaguya. Awalnya, Kaguya Otsutsuki memiliki sifat yang sama dengan Putri Kaguya yang ada di legenda, yaitu baik hati dan perhatian. Namun, sifatnya berubah menjadi jahat.
2. Ada Film yang Mengadaptasi Legenda Putri Kaguyo
Kalau kerap nonton anime, kamu mungkin sudah tak asing lagi dengan Studio Ghibli. Ada banyak film drama fantasi yang cukup populer dari studio tersebut, salah satu di antaranya adalah The Tale of The Princess Kaguya yang tentunya terinspirasi dari legenda Putri Kaguya.
Film berdurasi 137 menit ini tayang perdana di Jepang pada 23 November 2013 dan disutradarai oleh Isao Takahata. Kisah dalam film ini sedikit berbeda dengan cerita dalam legenda.
Saat masih bayi, putri yang ditemukan Kakek dan Nenek di dalam bambu diberi nama Takenoko yang artinya bambu kecil. Namun, saat beranjak dewasa, ia mengganti namanya menjadi Kaguya.
Tak hanya di Jepang saja, film ini cukup populer di beberapa negara. Bahkan, film ini berhasil memenangkan kategori Best Animated Feature dalam acara Toronto Film Critics Association 2014.
3. Versi Lain
Legenda atau cerita rakyat memang biasanya memiliki beragam versi. Tak terkecuali dengan legenda Putri Kaguya ini. Secara garis besar, kisahnya tetap sama, yakni tentang seorang kakek pemotong bayu yang menemukan bayi.
Namun, di beberapa versi ada detail yang berbeda. Pada salah satu versi, Kaguya memberikan syarat pada pria-pria yang melamarnya. Jika ada yang mau meminangnya, ia harus membawa mangkuk suci Buddha, dahan pohon emas berbuah berkilauan, kulit tikus putih asal kawah gunung berapi, mutiara naga, dan kulit kerang bercahaya milik burung walet.
Tak ada satu pun pria yang berhasil memenuhi syarat tersebut. Hingga akhirnya, seorang kaisar mencoba untuk mendekati Putri Kaguya. Mereka lalu saling jatuh hati setelah saling bertukar puisi.
Namun, pada saat musim gugur tiba, Putri Kaguya tak ada hentinya menangis di bawah sinar bulan. Ketika Kaisar bertanya alasannya menangis, sang Putri tak mau menjawab.
Lalu, di tanggal 14 September, Putri Kaguya akhirnya mengaku bahwa alasannya menangis karena besok ia harus kembali ke bulan. Sebenarnya, selama ini ia adalah bidadari dari bulan.
Tepat di tanggal 15 September dini hari, para bidadari menjemput Kaguya. Kaisar sempat menghalangi para penjemput Kaguya, tapi ia tetap tak berhasil menahan kepergian sang istri.
4. Kisah Putri Kaguya Juga Termasuk Legenda Gunung Fujiyama
Konon, legenda Putri Kaguya juga termasuk asal usul terbentuknya nama Gunung Fujiyama. Di beberapa versi cerita, Putri Kaguya memberikan obat hidup kekal yang bernama fushi kepada kekasihnya.
Namun, sang kekasih tak ingin hidup kekal bila tak bersama sang Putri. Lalu, ia membakar obat itu di puncak gunung tertinggi di Jepang dengan harapan Putri Kaguya tahu bahwa dirinya tak ingin hidup kekal.
Gunung tersebut kemudian dikenal dengan sebutan Fushi no Yama. Lama kelamaan, gunung itu lebih populer dengan sebutana Fujiyama. Konon, obat yang dibakar di atas gunung itu yang membuat Fujiyama selalu mengeluarkan asap.
Bagikan Legenda Putri Kaguya Pada Teman-Temanmu
Demikianlah artikel yang mengulik cerita legenda Putri Kaguya dari Jepang beserta ulasan lengkapnya. Ceritanya sangat menarik, bukan? Kalau kamu suka, yuk, bagikan artikel ini ke teman-temanmu.
Buat yang butuh cerita lainnya, langsung saja kunjungi Poskata.com kanal Ruang Pena. Ada banyak cerita rakyat Nusantara yang bisa kamu simak, seperti legenda Tangkuban Perahu, asal usul Kota Makassar, kisah Datu Pujung, dan masih banyak lagi. Selamat membaca!