
Sulaiman mendapatkan takhta sebagai raja salah satunya karena diwariskan oleh sang ayah, yaitu Nabi Daud. Untuk itu, jangan lewatkan cerita lengkap seputar Nabi Daud as yang kisah hidupnya kami paparkan di artikel berikut ini!
Sudah tahukah kamu tentang kisah lengkap Nabi Daud as yang ternyata adalah ayah dari Sulaiman? Kalau belum, cerita Nabi Daud yang kami rangkum ini bisa menjadi sumber informasi yang tepat jika kamu ingin mencari tahu lebih dalam tentangnya.
Di sini, kami bukan hanya memaparkan riwayat kenabiannya, tetapi juga sisi kehidupannya yang lain sebagai seorang dari kaum Bani Israel. Lebih dari itu, kami juga mengungkapkan bagaimana Sang Rasul berkuasa sebagai raja pada masanya.
Ingin segera tahu seperti apa kisah Nabi Daud as secara lebih lengkap, bukan? Kalau begitu tak perlu berbasa-basi lagi, langsung saja simak keterangan yang kami rangkum dari yang diriwayatkan Alquran maupun berbagai sumber lainnya di bawah ini! Selamat membaca.
Cerita Nabi Daud Melawan Jalut Demi Membela Bani Israel dan Tanah Airnya
Beginilah awalnya Daud menjadi raja bagi Bani Israel. Semua bermula dari kisah Nabi Daud melawan Jalut saat ikut serta dalam perang antara Israel dengan Filistin. Untuk mengetahui informasi ...
Cerita Nabi Daud As dan Kitab Zabur yang Diterimanya sebagai Wahyu
Sebelum Alquran diturunkan, Allah telah terlebih dulu mewahyukan sejumlah kitab kepada beberapa nabi dan rasul. Salah satunya adalah Nabi Daud yang menerima Kitab Zabur yang berisi puji-pujian ...
Cerita Mukjizat Nabi Daud As yang Mengagumkan dan Memperluas Wawasan
Ingin mengenal lebih dekat sosok Nabi Daud as dengan membaca kisah mukjizat yang diberikan Allah untuknya? Kalau iya, kamu dapat menemukan cerita tentang Sang Nabi dan mukjizatnya di ...
Kisah Nabi Daud As Lengkap dari Lahir sampai Wafat
Nama Daud disebutkan sebanyak 16 kali dalam Alquran. Kisah lengkap Nabi Daud as juga diungkapkan dalam beberapa ayat yang tersebar di berbagai surah, di antaranya Al Baqarah (251), Al Anbiya (78–80), An Naml (15–16), Saba’ (10–11), dan Shad (17–26).
Sosoknya tidak hanya terkenal dalam tradisi Islam, tetapi juga Nasrani dan Yahudi. Ia bukan cuma dipandang sebagai nabi, tetapi juga pemimpin yang saleh dan raja panutan yang ideal. Begini detail riwayatnya semasa hidup hingga meninggal dunia.
Cerita Asal Usul Nabi Daud
Sebelum membahas lebih lengkap mengenai kisah Nabi Daud as, kamu perlu tahu dulu tentang asal usulnya. Bahwasanya, ia adalah seorang kaum Bani Israel dari suku Yehuda yang disebut-sebut merupakan nenek moyang Isa Putra Maryam.
Daud sendiri masih merupakan keturunan Nabi Ibrahim dari sisi Ishaq yang kemudian memiliki anak bernama Yakub. Jika diurutkan, silsilah keturunannya yaitu Daud bin Isai bin Obed bin Boas bin Salma bin Nahason bin Aminabad bin Ram bin Hezron bin Peres bin Yehuda bin Yakub.
Putra bungsu dari delapan anak laki-laki Isai ini dilahirkan di Betlehem, Efrata, Yehuda. Selain mempunyai tujuh saudara laki-laki, ia juga memiliki dua saudara perempuan, yaitu Zeruya dan Abigail. Zeruya menjadi ibu dari anak-anak yang menjadi perwira-perwira utama Daud saat ia berkuasa.
Baca juga: Cerita Penuh Liku Saat Nabi Adam dan Siti Hawa Turun ke Bumi
Masa Muda sebagai Seorang Penggembala
Alquran tidak menyebutkan cerita mengenai Nabi Daud as secara tersurat dan rinci. Untuk itu, dalam hal ini kami mengupas berdasarkan sumber lain, salah satunya Alkitab yang mengisahkan sekelumit riwayat hidup Daud semasa mudanya.
Konon, Sang Rasul menjadi penggembala kambing saat masih muda. Riwayat mengenai hal ini tercatat dalam sebuah bab di Alkitab, di mana ada seseorang bernama Samuel yang datang ke Betlehem dan bertemu dengan anak-anak Isai.
“Lalu Samuel berkata kepada Isai: ‘Inikah anakmu semuanya?’ Jawabnya: ‘Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba.’ Kata Samuel kepada Isai: ‘Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari’.” (Samuel: 11)
Cerita Thalut sebelum Berkuasanya Nabi Daud
Sepeninggal Musa, Bani Israel kehilangan sosok pemimpin. Mereka pun berharap akan ada sosok yang bisa menggantikan Sang Nabi, dan meminta pendapat kepada seorang pemuka yang di Alkitab disebut Samuel. Hal ini diceritakan pula dalam Alquran, tepatnya di Surah Al Baqarah ayat 146 yang berbunyi:
“Tidakkah kamu perhatikan para pemuka Bani Israel setelah Musa wafat, ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, ‘Angkatlah seorang raja untuk kami, niscaya kami berperang di jalan Allah.’ Nabi mereka menjawab, ‘Jangan-jangan jika diwajibkan atasmu berperang, kamu tidak akan berperang juga?’
Mereka menjawab, ‘Mengapa kami tidak akan berperang di jalan Allah, sedangkan kami telah diusir dari kampung halaman kami dan (dipisahkan dari) anak-anak kami?’ Tetapi ketika perang itu diwajibkan atas mereka, mereka berpaling, kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim.”
Samuel kemudian mengangkat Thalut menjadi raja atas petunjuk Allah. “Dan nabi mereka berkata kepada mereka, ‘Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu.’ Mereka menjawab, ‘Bagaimana Thalut memperoleh kerajaan atas kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan itu daripadanya, dan dia tidak diberi kekayaan yang banyak?’
(Nabi) menjawab, ‘Allah telah memilihnya (menjadi raja) kamu dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik.’ Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui’.” (Al Baqarah: 247)
“Dan nabi mereka berkata kepada mereka, ‘Sesungguhnya tanda kerajaannya ialah datangnya Tabut kepadamu, yang di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun, yang dibawa oleh malaikat. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Allah) bagimu, jika kamu orang beriman’.” (Al Baqarah: 248)
Baca juga: Kisah Dongeng Putri Salju dan Tujuh Kurcaci Beserta Ulasan Lengkapnya
Kisah Singkat Nabi Daud As Kalahkan Jalut
Suatu hari, Bani Israel diserang Bangsa Filistin. Kisah lengkap seputar perang antara kedua pihak tersebut tidak diterangkan dalam Alquran yang menceritakan mengenai Nabi Daud as. Akan tetapi menurut yang diriwayatkan Alkitab dan ulama, perang itu benar-benar terjadi.
Bahwasanya, Thalut dan pasukannya kewalahan melawan pihak musuh yang dipimpin oleh Jalut atau Goliat. Kemudian Thalut pun berkata bahwa siapa saja yang berani menghadapi Jalut dan dapat membunuhnya, akan dinikahkan dengan putrinya.
Bukan cuma itu, Thalut juga berjanji bakal memberikan hadiah besar bagi orang yang mengalahkan Jalut, dan membebaskan keluarganya dari pajak. Tak lama, Daud pun mengajukan diri dan mampu mengalahkan Jalut hanya dengan ketapel. Dahi Jalut terkena batu yang dilemparkan oleh Daud hingga tengkoraknya pecah.
Walau berhasil mengalahkan Jalut, Thalut tidak serta merta menepati janjinya kepada Daud. Ia malah merasa dengki dan berusaha membunuh Sang Nabi secara perlahan dengan mengangkatnya menjadi prajurit dan terus-terusan mengirimnya untuk pergi berperang.
“Maka mereka mengalahkannya dengan izin Allah, dan Daud membunuh Jalut. Kemudian Allah memberinya (Daud) kerajaan, dan hikmah, dan mengajarinya apa yang Dia kehendaki. Dan kalau Allah tidak melindungi sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan-Nya) atas seluruh alam.” (Al BAqarah: 251)
Baca juga: Cerita tentang Nabi Yusuf dan Siti Zulaikha yang Dijamin Bikin Siapa Saja Terharu
Pernikahan dan Diangkatnya Sang Rasul Jadi Raja
Di mana pun perangnya dan sehebat apa pun lawannya, Daud hampir selalu memenangkan pertempuran. Padahal, niat Thalut menjadikannya prajurit dan mengirim Daud ke medan perang adalah untuk membuatnya kalah dan terbunuh di sana.
Suatu hari, Thalut akhirnya bersedia menikahkan putrinya yang bernama Mikhal dengan mahar seratus kulit kulup orang Filistin. Sang Rasul pun langsung mengajak pasukannya maju berperang dan berhasil membunuh banyak orang dari kaum Filistin. Mereka yang tewas diambil kulit kulupnya, lalu Daud dapat menjadi menantu Thalut dengan menikahi Mikhal.
Meski bisa menikahi Mikhal, kehidupan Daud tidak lantas berubah. Ayah mertuanya tetap saja membencinya dan beberapa kali mencoba membunuhnya. Namun, pada akhirnya Thalut menyadari kesalahannya dan Daud diangkat jadi raja begitu sang ayah mertua mangkat.
Usia Sang Nabi diperkirakan telah mencapai 40 tahun saat Raja Thalut mangkat. Bersamaan dengan naiknya ia ke atas takhta kerajaan Bani Israel, Allah SWT juga mengangkatnya menjadi seorang rasul dan menurunkan Kitab Zabur.
Selama menjadi raja, Nabi Daud berlaku adil dan bijaksana kepada rakyatnya. Ia juga seorang yang dermawan, kerap memberikan santunan kepada fakir miskin dan anak-anak yatim dan selalu mengedepankan kepentingan rakyatnya. Pada masa kekuasaannya, kerajaan bahkan berhasil menambah kekuasaan sehingga wilayahnya menjadi semakin luas.
Baca juga: Cerita Rakyat Terjadinya Gunung Merapi dan Ulasan Lengkapnya yang Menarik tuk Dibaca
Teguran dari Allah dan Asal Mula Puasa Daud
Menjadi manusia terpilih bukan berarti jauh dari kesalahan dan dosa. Sebagaimana kami ungkap dalam cerita ini, bahwasanya Nabi Daud pernah melakukan sesuatu hal yang membuatnya mendapat teguran dari Allah melalui perantara salah satu rakyatnya.
Pada suatu waktu, Sang Nabi jatuh hati pada seorang wanita bernama Sabiqh binti Syatiqh dan ingin menikahinya. Padahal, Sabiqh sudah mempunyai calon suami bernama Uria yang merupakan prajurit Daud, dan keduanya juga sudah berniat untuk melangsungkan pernikahan.
Akan tetapi karena menyukai Sabiqh, Daud mengirim Uria untuk berjihad di medan perang dan menikahi wanita calon istri utusannya tersebut. Hingga suatu hari, datang dua orang tamu yang tengah berselisih meminta putusan yang adil darinya.
Salah satu dari mereka mengadu bahwa saudaranya mempunyai 99 ekor kambing betina, sedangkan ia hanya memiliki seekor. Orang yang punya 99 kambing meminta agar ia yang hanya memiliki satu kambing itu menyerahkan padanya agar jumlah ternaknya jadi genap 100 ekor.
Pemilik seekor kambing menolak, tetapi tetap menyerahkan kambing miliknya kepada orang yang mempunyai 99 kambing. Sang Nabi marah dan menegur si pemilik 99 ekor kambing dan menyebutnya telah berbuat zalim kepada saudaranya. Akan tetapi, si pemilik 99 ekor kambing berbalik menegur Daud.
“Hai, Daud. Kau justru yang seharusnya dihukum. Kau sudah mempunyai 99 istri, lalu mengapa masih ingin menikah lagi?” Tutur orang tersebut. “Kau bersikeras menikahi gadis yang sudah dilamar orang lain. Terlebih, calon suami gadis itu adalah anggota prajuritmu yang setia dan keduanya juga saling mencintai.”
Seketika itu, Sang Rasul merasa bersalah dan bertobat kepada Allah. Ia bertobat dengan cara berpuasa berselang-seling, sehari puasa dan sehari tidak. “Nabi Daud merasa bersalah, akhirnya mohon ampun lewat puasa,” terang KH Wahyu Afif Al Ghafiqi yang kami kutip dari CNN Indonesia.
Baca juga: Cerita Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis yang Dipenuhi dengan Keajaiban
Cerita Wafatnya Nabi Daud As
Kisah lengkap meninggalnya Nabi Daud as diriwayatkan dalam Hadis Riwayat Abu Hurairah. Diceritakan, Sang Rasul yang baru saja pulang dari bepergian mendapati seorang laki-laki berdiri di depan rumahnya. Ia pun bertanya kepada laki-laki misterius tersebut.
Laki-laki itu menjawab, “Aku adalah yang tidak pernah merasa takut dengan para raja dan tidak ada satu pun yang dapat menghalangiku. Nabi menimpali, “Demi Allah, engkau adalah malaikat maut. Kalau begitu, aku ucapkan selamat datang kepadamu untuk melaksanakan perintah Allah.”
Sesudah itu, ia pun masuk ke rumahnya dan menuju ke kamar tempat nyawanya dicabut. Nabi Daud meninggal dunia di usia 100 tahun, sudah termasuk tambahan usia 40 tahun yang diberikan oleh Nabi Adam sewaktu Allah memperlihatkan padanya tentang keturunan-keturunannya.
Sepeninggal Sang Rasul dan setelah jenazahnya dimandikan serta dikafani, putranya yaitu Sulaiman mengurus pemakaman. Saat memakamkan sang ayah, Sulaiman mengutus kawanan burung untuk menaunginya dan para pelayat agar tidak terpapar terik matahari.
Sekilas Kisah tentang Mukjizat Nabi Daud As
Sama seperti utusan-utusan Allah yang lain, cerita tentang mukjizat Nabi Daud juga menarik untuk dibahas. Kelebihan pertamanya adalah ilmu pengetahuan yang luas, kecerdasan, serta kebijaksanaan sehingga dapat menjadi hakim yang adil dalam suatu perkara.
Mukjizat berikutnya ialah memiliki suara yang merdu. Saking merdunya, setiap kali ia membaca Kitab Zabur, burung-burung ikut berkumpul untuk bertasbih bersamanya. Bahkan, konon orang yang sakit bisa sembuh hanya dengan mendengar suara merdu Daud membaca Zabur.
Tak cukup sampai di situ, ia juga dapat memahami bahasa hewan sebagaimana sang putra, Nabi Sulaiman. Rasul yang satu ini juga mampu melelehkan besi hanya dengan menggenggamnya, lalu membuatnya menjadi baju zirah (pakaian perang).
Baca juga: Cerita Ibu Nabi Musa yang Sarat Akan Pelajaran Agar Kita Selalu Tawakal
Keteladanan di Balik Kisah Lengkap Nabi Daud
1. Sosok Hakim yang Jujur
Berbicara mengenai kisah Nabi Daud as rasanya kurang lengkap jika tak membahas kejujurannya sebagai seorang raja. Saking jujur dan adilnya, ia dianggap merupakan contoh ideal seorang pemimpin bagi siapa saja yang ingin menjadi penguasa.
Petunjuk mengenai sikap adilnya dalam memutuskan perkara tercantum dalam Surah Shad ayat 22–24 ketika ia menyelesaikan persoalan rakyatnya yang berselisih karena kambing. “Mereka berkata, ‘Janganlah takut! (Kami) berdua sedang berselisih, sebagian dari kami berbuat zalim kepada yang lain; maka berilah keputusan di antara kami secara adil dan janganlah menyimpang dari kebenaran serta tunjukilah kami ke jalan yang lurus’. ” (Shad: 22)
“Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja, lalu dia berkata, ‘Serahkanlah (kambingmu) itu kepadaku! Dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan’.” (Shad: 23)
“Dia (Dawud) berkata, ‘Sungguh, dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk (ditambahkan) kepada kambingnya. Memang banyak di antara orang-orang yang bersekutu itu berbuat zalim kepada yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; dan hanya sedikitlah mereka yang begitu.’ Dan Dawud menduga bahwa Kami mengujinya; maka dia memohon ampunan kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertobat.” (Shad: 24)
2. Seorang yang Gagah dan Pemberani
Bukti bahwa Nabi Daud merupakan sosok pemberani telah kami rangkum dalam cerita yang mengisahkan peperangannya dengan Jalut. Ia tak gentar saat melawan Jalut, bahkan nekad tidak menggunakan baju zirah dan dirinya juga belum menjadi raja.
Akan tetapi, keberaniannya berbuah manis. Ia berhasil mengalahkan Jalut hanya dengan bersenjatakan ketapel, lalu atas izin Allah, tengkorak musuhnya pecah terkena batu yang dilemparkan. Bukan itu saja, setelah peperangan selesai, ia juga mendapatkan istri yang tak lain adalah putri dari Raja Thalut yang saat itu sedang berkuasa.
3. Seorang Pemimpin yang Bijaksana
Selain jujur dan adil, Sang Rasul juga sangat bijaksana. Kebijaksanannya ini tetap terjaga lantaran ia mesti mempertanggungjawabkan setiap yang dikerjakan kepada Allah SWT yang telah mengaruniakan kekuasaan dan kecerdasan.
“(Allah berfirman), ‘Wahai Dawud! Sesungguhnya engkau Kami jadikan khalifah (penguasa) di bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sungguh, orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan’.” (Shad: 26)
4. Taat Beribadah dan Berzikir kepada Allah
Kendati memiliki kekayaan berlimpah dan kekuasaan yang luas, sebagai seorang raja, Nabi Daud senantiasa beribadah dan rajin berzikir mengagungkan nama Allah. Setiap bentuk ibadah yang dikerjakannya adalah bentuk rasa syukurnya atas karunia Allah.
5. Menyegerakan Tobat setelah Melakukan Dosa
Sebagaimana kami singgung dalam cerita sebelumnya, Nabi Daud pernah khilaf berbuat dosa dan menzalimi orang lain. Yaitu, ketika ia mempersunting seorang wanita yang sudah dilamar oleh laki-laki yang merupakan salah satu prajurit setianya.
Setelah sadar perbuatannya salah, ia segera bertobat memohon ampun kepada Allah Taala. Bahkan, disebutkan kalau Sang Rasul menjalankan puasa secara berselang-seling sebagai wujud kesungguhannya dalam meminta ampunan Allah.
Baca juga: Legenda Kota Salatiga, Apakah Benar Karena Salah Tiga? Berikut Ulasan Lengkapnya!
Puas Membaca Uraian Lengkap Kisah Nabi Daud As di Atas?
Itulah tadi cerita seputar kehidupan Nabi Daud as yang perlu kamu ketahui. Kiranya, dari riwayat hidupnya tersebut kamu mendapat inspirasi untuk terus belajar hingga menjadi pribadi yang arif, terlebih jika kamu punya cita-cita jadi pemimpin.
Kalau kamu ingin pula mencari tahu riwayat para nabi dan rasul lainnya, jangan lewatkan artikel-artikel yang kami sediakan. Di sini, kami juga memaparkan kisah-kisah nabi dan rasul panutan, di antaranya Nabi Musa, Yusuf, Ibrahim, dan lain-lain.