
Kisah Nabi Isa as disalib masih menjadi perdebatan, terlebih bagi orang yang belum tahu cerita lengkap tentangnya. Nah, supaya kamu tahu seperti apa kebenarannya, melalui artikel ini kami paparkan secara singkat, padat, dan jelas mengenai kisah Sang Rasul. Yuk, simak!
Berbicara mengenai kisah lengkap Nabi Isa as tidak dapat dipisahkan dari cerita tentangnya yang dipercaya agama-agama samawi. Terlebih meski sama-sama meyakini adanya Isa, ketiga agama samawi yaitu Islam, Nasrani, dan Yahudi memiliki perbedaan pendapat mengenai sosok utusan Tuhan tersebut.
Agar kamu tidak kesulitan memahami kisahnya, artikel ini menjelaskan riwayat Sang Nabi berdasarkan tradisi Islam dan keterangan-keterangan yang terdapat dalam Alquran. Dan sebagai perbandingan, kami juga menyinggung sedikit informasi terkait Isa menurut tradisi Nasrani, yang lebih dikenal dengan nama Yesus.
Penasaran ingin tahu seperti apa cerita Nabi Isa as semasa hidup dan bagaimana perjalanan dakwahnya? Kalau begitu tak perlu berbasa-basi lagi, langsung saja intip uraian yang kami paparkan di bawah ini! Selamat membaca.
Cerita Siti Maryam Ibu Nabi Isa As, Wanita Suci yang Dipilih Allah
Kisah Siti Maryam ibu Nabi Isa as terbilang fenomenal, terlebih jika menyoroti riwayatnya yang melahirkan dalam keadaan perawan. Apakah hal tersebut bisa dikatakan sebagai mukjizat? Simak ...
Cerita Mukjizat Nabi Isa As dan Riwayatnya dalam Alquran untuk Menambah Wawasan
Kisah singkat Nabi Isa as dan mukjizatnya yang terlahir dari rahim seorang ibu tanpa ada campur tangan laki-laki sungguh mengagumkan. Ingin tahu mukjizat Nabi Isa as lainnya yang dianugerahkan ...
Kisah Lengkap Nabi Isa As dari Lahir sampai Wafat
Isa adalah putra Maryam yang namanya disebut sebanyak setidaknya 25 kali di Alquran. Penyebutan dirinya terkadang ditulis dengan ibnu Maryam yang dalam Alquran disebut sebanyak 23 kali, atau Al Masih, disebut setidaknya 11 kali.
Salah satunya dalam Surah Al Maidah ayat 46 yang berbunyi, “Dan Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab yang sebelumnya yaitu Taurat, dan sebagai petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.”
Baca juga: Makam Nabi Adam dan Hawa Beserta Cerita Kontroversinya yang Perlu Kamu Tahu!
Kehamilan Maryam dan Firman dari Tuhan
Kisah lengkap kelahiran Nabi Isa as yang misterius seolah menjadi cerita yang membuat siapa saja bertanya-tanya. Akan tetapi, Alquran sudah menjelaskan kalau Maryam mengandung putranya itu dalam keadaan perawan tanpa campur tangan laki-laki. Ia tak sekalipun disentuh laki-laki, dan merupakan seorang perempuan yang sangat menjaga dirinya.
Konon, suatu hari Maryam mengasingkan diri dari keluarga dan pergi ke Baitul Maqdis. “Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Maryam di dalam kitab (Alquran), (yaitu) ketika dia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (Baitul Maqdis).” (Surah Maryam: 16)
Di pengasingannya, Jibril datang menjelma sebagai sesosok manusia yang sempurna. Lalu karena menjaga dirinya, Maryam berkata, “Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa.” (Maryam: 18)
“Dia (Jibril) berkata, ‘Sesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci.’ Dia (Maryam) berkata, ‘Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!'” (Maryam: 19–20)
Jibril kemudian menjelaskan bahwa ia hanya melaksanakan perintah Allah SWT, sebagaimana diterangkan dalam Surah Maryam ayat 21, yaitu, “Dia (Jibril) berkata, ‘Demikianlah.’ Tuhanmu berfirman, ‘Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda (kebesaran Allah) bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu urusan yang (sudah) diputuskan’.”
Kelahiran Isa Putra Maryam
Menurut berbagai sumber, Maryam menyendiri dan meninggalkan Baitul Maqdis selama kehamilannya. Ia melahirkan putranya di Betlehem, sebuah kota yang berada di tepi barat Palestina. Para cendekiawan berpendapat, Isa lahir antara tahun 6 sampai 4 sebelum Masehi, di mana kala itu Palestina berada di bawah kepemimpinan Raja Herodes Agung.
Alquran menerangkan bagaimana proses Maryam melahirkan putranya tanpa bantuan seorang pun. “Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia (Maryam) berkata, ‘Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan’.” (Maryam: 23)
Di saat seperti itu, Jibril datang kepadanya dan mengatakan bahwa Maryam tak perlu bersedih karena Allah akan menolongnya. Maryam pun dapat melahirkan dengan berpegangan pada dahan pohon kurma, dan mendapatkan kekuatannya kembali setelah memakan buah kurma yang sudah masak.
“Maka dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah, ‘Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu’.” (Maryam: 24–25)
Di hari dirinya melahirkan, Maryam bernazar untuk tidak berbicara dengan siapa pun sebagaimana tertera pada Surah Maryam ayat 26. “Maka makan, minum, dan bersenanghatilah engkau. Jika engkau melihat seseorang, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini’.”
Baca juga: Cerita Rakyat Betawi Murtado Si Macan Kemayoran yang Jago Silat & Ulasan Menariknya
Kisah Nabi Isa As yang Bisa Bicara Saat Masih Bayi
Selanjutnya terkait cerita kelahirannya, Nabi Isa as akhirnya dibawa pulang kembali ke keluarganya. Lantaran Maryam telah lama meninggalkan rumah, orang-orang curiga apakah bayi yang dibawa wanita tersebut adalah hasil dari zina.
Akan tetapi ketika mereka mulai menghakimi dan mencerca Maryam dengan berbagai pertanyaan, Sang Rasul sendiri yang berbicara dan memberikan jawaban meski kala itu ia masih bayi. “Dia (Isa) berkata, ‘Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi’.” (Maryam: 30)
“Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.” (Maryam: 31–33)
Kehidupan Sederhana Isa Alaihissalam
Isa bersama ibunya diketahui tinggal di sebuah tempat di Palestina Utara, yaitu Galilea. Di sana, hidupnya bersama sang ibu konon sangat sederhana, walau terdapat perbedaan pendapat terkait sesederhana apa ia menjalaninya.
Di salah satu riwayat lengkap dikatakan kalau kisah hidup Nabi Isa as semasa mudanya bisa dibilang serba kekurangan karena tidak memiliki rumah dan harta benda. Namun, ada pula yang mengatakan kalau ia dapat makan dan hidup dari hasil usaha Maryam yang bekerja sebagai tukang tenun.
Riwayat lainnya menyebutkan, Isa bahkan sudah merasa nikmat walau tidur hanya beralaskan batu hingga suatu ketika iblis pernah menanyainya. “Wahai Isa, bukankah kau pernah bilang bahwa kau tidak menginginkan kenikmatan dunia? Bukankah batu itu bagian dari kenikmatan dunia?”
Mendengar perkataan iblis, putra Maryam itu tidak menanggapi dan hanya melempatkan batu kepada iblis agar segera pergi. Cerita kehidupan Nabi Isa as yang sederhana tidak hanya sampai di sini, tetapi ada pula riwayat lain yang perlu kamu ketahui.
Yaitu, suatu hari, Sang Rasul pernah menggenggam emas dan pasir masing-masing di tangan kanan dan kirinya. Kepada orang-orang yang dijumpai, ia bertanya manakah benda yang lebih menyenangkan hati, emas atau pasir, dan semuanya menjawab emas. Lalu Isa berkata, “Bagiku keduanya sama.”
Dakwah Sang Rasul kepada Bani Israel
Nabi Isa as adalah salah satu utusan Allah yang diperintahkan untuk berdakwah kepada Bani Israel dan membuat mereka beriman. Hal ini telah diterangkan dalam Surah Ali Imran ayat 49–51, di mana di situ disinggung mengenai beberapa kelebihan atau tanda-tanda yang diberikan oleh Allah kepada Sang Rasul.
“Dan sebagai Rasul kepada Bani Israel (dia berkata), ‘Aku telah datang kepada kamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah.
Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beritahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang beriman’.” (Ali Imran: 49)
“Dan sebagai seorang yang membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan agar aku menghalalkan bagi kamu sebagian dari yang telah diharamkan untukmu. Dan aku datang kepadamu membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus’.” (Ali Imran: 50–51)
Mengenai keterangan pada ayat di atas, sebagian ulama menafsirkan bahwa ajaran Isa menjelaskan perkara yang sebelumnya disalahpahami Bani Israel dari Taurat, bukan memperbarui ajaran Taurat. Sebagian lainnya berpendapat, ajaran Injil yang dibawa Isa berperan sebagai pelengkap atau penyempurna Taurat.
“Maka ketika Isa merasakan keingkaran mereka (Bani Israel), dia berkata, ‘Siapakah yang akan menjadi penolong untuk (menegakkan agama) Allah?’ Para ḥawāriyyūn (sahabat setianya) menjawab, ‘Kamilah penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang Muslim. Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang Engkau turunkan dan kami telah mengikuti Rasul, karena itu tetapkanlah kami bersama golongan orang yang memberikan kesaksian’.” (Ali Imran: 52–53)
Baca juga: Inilah Cerita Nabi Ibrahim Mencari Tuhan yang Wajib Kamu Pahami Riwayatnya!
Al-ḥawāriyyūn, Para Sahabat/Pengikut Nabi Isa As
Seperti sudah disinggung dalam Surah Ali Imran ayat 52, Isa memiliki pengikut (murid) atau sahabat setia yang disebut dengan ḥawāriyyūn. Mereka yang merupakan ḥawāriyyūn menyatakan diri sebagai penolong agama dan telah beriman kepada Allah. Mereka juga menjadi contoh bagi orang-orang beriman lainnya.
Sayangnya, Alquran tidak menjelaskan lebih rinci tentang pengikut Sang Rasul dan mana saja yang termasuk golongan ḥawāriyyūn. Dalam hal ini, penafsir Muslim menyepakati bahwa para pengikut Nabi Isa as adalah nama-nama yang tertera di Alkitab.
Bahwasanya, Alkitab menyebutkan kalau putra Maryam ini mempunyai 12 orang murid yang dikenal dengan sebutan 12 Rasul. Mereka di antaranya adalah Simon Kefas (Petrus) yang merupakan Paus pertama umat Kristiani, Andreas, Yakobus dan Yohanes bin Zebedeus, Filipus, Bartolomeus, Tomas, Matius, Yakobus bin Alfeus, Yudas Tadeus, Simon Kananaios, dan Yudas (Yehuda) Iskariot.
Satu lagi yang namanya juga cukup terkenal adalah sosok Maria Magdalena (Miryam). Perempuan ini disebut merupakan murid yang paling dekat dengan Isa dan mengerti ajaran-ajaran yang dibawanya.
Cerita Nabi Isa As Disalib
Kisah penyaliban Nabi Isa as bisa dibilang adalah yang paling membuat penasaran dari riwayat lengkap tentang hidupnya. Pasalnya, ada dua tradisi yang juga meyakini dua teori berbeda terkait penyalibannya, yaitu dalam pandangan Islam dan Nasrani.
Tradisi Islam tidak sepakat dengan cerita yang menyebut bahwa Isa disalib dan tewas karenanya. Dasar dari pandangan tersebut adalah Surah An Nisa ayat 157, yang di dalamnya menjelaskan bahwa Sang Rasul diangkat oleh Allah, sehingga sebenarnya orang-orang yang menyalib Isa sendiri ragu-ragu apakah yang disalib benar adalah sosok putra Maryam atau bukan.
“Dan karena ucapan mereka: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah’, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.”
Sebagaimana yang tertulis pada ayat di atas, dikatakan kalau Bani Israel menyalib orang yang menyerupai Nabi Isa as. Meski begitu, terkait hal ini ada pula perbedaan pendapat tentang siapa sosok menggantikannya, apakah salah satu musuh Isa atau malah muridnya yang mengajukan diri untuk berkorban. Sejumlah ulama seperti Ibnu Katsir dan Al Baidhawi menyatakan, penggantinya adalah murid setia Isa tetapi jati dirinya tidak disebutkan.
Di sisi lain berdasarkan tradisi Kristen yang meyakini penyaliban Isa, Alkitab meriwayatkan mengenai salah satu pengikut Sang Rasul bernama Yudas Iskariot telah berkhianat. Yudas bekerja sama dengan para imam Yahudi untuk menangkap Isa, mengadilinya, kemudian mendesak para pejabat agar putra Maryam itu disalib. Setelah beberapa jam dipancang di kayu salib, tubuhnya diturunkan oleh Yusuf dari Arimatea dan dibawa pergi.
Sementara itu dalam versi Injil Barnabas, disebutkan bahwa Yudas Iskariot-lah yang justru menggantikan Isa ketika akan disalib, sedangkan Sang Nabi sendiri dibawa pergi para malaikat. Konon saat sedang mencari Isa, penampilan Yudas diserupakan dengan Sang Nabi, sehingga para pasukan Yahudi menangkapnya.
Baca juga: Cerita Anak Nabi Nuh As sebagai Pelajaran untuk Tak Durhaka pada Orang Tua
Kisah Lengkap Wafat/Naiknya Nabi Isa As
Kalangan yang meyakini Sang Nabi disalib tanpa pengganti, percaya bahwa ia wafat setelah penyaliban. Namun, bagi sebagian kalangan, dipercaya kalau Al Masih memang meninggal dunia, akan tetapi bukan naik ke surga dan tidak wafat karena disalib.
Mahmoud M. Ayoub, seorang ulama Lebanon menjelaskan, Alquran tidak menyangkal kematian Isa. “Sebaliknya, Alquran menantang manusia yang dengan bodohnya menipu diri mereka sendiri untuk percaya bahwa mereka akan mengalahkan firman Ilahi, Isa Al Masih, utusan Allah. Kematian Isa ditegaskan beberapa kali dalam berbagai konteks,” terangnya.
Berbagai konteks yang dimaksud tercantum dalam Alquran terdapat di Surah Ali Imran ayat 55 dan An Nisa ayat 158. “(Ingatlah), ketika Allah berfirman, ‘Wahai Isa! Aku mengambilmu dan mengangkatmu kepada-Ku, serta menyucikanmu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian kepada-Ku engkau kembali, lalu Aku beri keputusan tentang apa yang kamu perselisihkan’.” (Ali Imran: 55)
“Sebenarnya Allah yang telah menyelamatkan Isa dari makar mereka. Allah mengangkat tubuh dan rohnya sekaligus ke sisi-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa dalam kerajaan-Nya, tidak ada seorangpun yang dapat mengalahkan-Nya, lagi Maha Bijaksana dalam mengatur makhluk-Nya, memutuskan keputusan-Nya, dan menetapkan syariat-Nya.” (An Nisa: 158)
Ada pun sumber lain yang menegaskan mengenai wafatnya Sang Nabi tertulis dalam Surah Al Maidah ayat 117, berbunyi, “Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), ‘Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu,’ dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.”
Kembalinya Al Masih di Akhir Zaman
Barangkali setiap muslim percaya bahwa kelak di akhir zaman, Isa akan kembali sebagai penyelamat. Konon, putra Maryam itu akan turun di menara putih di timur Damaskus pada waktu subuh. Ia masuk ke tempat kaum muslimin dan ikut dalam barisan jemaah salat subuh.
Tidak sendiri, Al Masih akan memimpin perang melawan Dajjal dan kaum kafir bersama Imam Mahdi. Cerita Nabi Isa as yang di hari kiamat nanti bakal mengalahkan Dajjal ini tercatat dalam Hadis Riwayat Muslim, Kitab al-Fitan wa Asyrathis Sa‘ah, Bab DzikrAd-Dajjal, yang bunyinya:
“Ketika Allah telah mengutus Al Masih Ibnu Maryam, maka turunlah ia di menara putih di sebelah timur Damsyiq dengan mengenakan dua buah pakaian yang dicelup dengan waras dan za’faran, dan kedua telapak tangannya diletakkannya di sayap dua malaikat; bila ia menundukkan kepala maka menurunlah rambutnya, dan jika diangkatnya kelihatan landai seperti mutiara.
Maka tidak ada orang kafir pun yang mencium nafasnya kecuali pasti meninggal dunia, padahal nafasnya itu sejauh mata memandang. Lalu Isa mencari Dajjal hingga menjumpainya di pintu Lud, lantas dibunuhnya Dajjal. Kemudian Isa datang kepada suatu kaum yang telah dilindungi oleh Allah dari Dajjal, lalu Isa mengusap wajah mereka dan memberi tahu mereka tentang derajat mereka di surga.”
Tak cukup sampai di situ, tugas Nabi Isa berikutnya adalah mengalahkan Ya’juj dan Ma’juj. Setelah semuanya berlalu, barulah ia menyebarkan kebenaran di muka bumi, seperti diriwayatkan dalam HR Bukhari dan Muslim berikut ini:
“Bahwasanya Abu Hurairah berkata Rasulullah bersabda, ‘Demi Dzat yang menguasai diriku, tak lama lagi Isa as turun untuk kalian sebagai hakim yang adil. Ia mematahkan salib, membunuh babi, menghapus perang, melimpahkan harta sehingga tidak ada lagi orang yang mau menerimanya, sampai satu sujud lebih baik daripada dunia dan isinya’.”
Baca juga: Cerita Rakyat Tuan Tapa Sakti dan Putri Naga dari Aceh beserta Ulasan Lengkapnya
Cerita Singkat Mukjizat Nabi Isa
Berikutnya, kamu mungkin juga penasaran ingin tahu kisah singkat seputar mukjizat Nabi Isa as. Selain dapat berbicara saat masih bayi, ia mempunyai sejumlah mukjizat lain, yaitu mampu menghidupkan orang yang sudah mati.
Bukan itu saja, Sang Nabi juga diberi kelebihan oleh Allah SWT untuk bisa menyembuhkan penyakit. Alquran menjelaskan, ia pernah menyembuhkan seseorang yang dari penyakit kusta dan mereka yang matanya rabun. Sementara itu, Alkitab menerangkan Al Masih tidak hanya dapat menyembuhkan penyakit fisik tetapi juga mengusir setan yang merasuki manusia.
Mukjizat lain yang dimilikinya yaitu dapat menghidupkan benda mati. Menurut kisah, sewaktu masih kanak-kanak Isa pernah membuat burung dari tanah liat dan meniupnya, kemudian burung tersebut hidup.
Tak cukup sampai di situ, saat kanak-kanak ia juga mampu melihat sesuatu yang tersembunyi. Sebagai contoh, ia kerap memberi tahu teman-temannya tentang makanan yang disembunyikan oleh orang tua mereka. Hal ini bahkan sampai membuat Sang Nabi dibenci lantaran dianggap membawa pengaruh buruk.
Keteladanan dalam Kisah Nabi Isa As Lengkap
1. Pemimpin yang Adil dan Penuh Kasih
Sebagaimana kami paparkan dalam cerita singkat Nabi Isa as di atas, dapat dilihat bahwa ia mempunyai sejumlah pengikut setia. Ia tidak hanya menjadi pemimpin mereka, tetapi juga mengasihi mereka layaknya keluarga.
Sang Nabi bisa dibilang memang mempunyai sifat penyayang. Bahkan kepada orang-orang Yahudi yang tidak beriman kepada Allah pun, ia tidak membenci melainkan senantiasa berdakwah menuntun mereka ke jalan yang benar.
Kelak menjelang datangnya hari akhir, di mana ia dihidupkan lagi oleh Allah, Isa akan kembali menjadi seorang pemimpin. Kehadirannya akan dimulai dengan perang dahsyat akhir zaman di Jazirah Arab dan Persia, sebagaimana pernah disampaikan oleh Rasulullah Muhammad saw seperti dalam hadis yang diriwayatkan Muslim.
Rasulullah bersabda: “Kalian akan perangi Jazirah Arab sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian (kalian perangi) Persia sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Ruum sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Dajjal sehingga Allah menangkan kalian atasnya.”
2. Memiliki Kesabaran dan Keteguhan Hati
Rasanya tak dapat dipungkiri bahwa Isa bin Maryam mempunyai kesabaran yang besar serta keteguhan hati yang luar biasa. Ia senantiasa sabar menghadapi orang Yahudi yang bahkan sampai melakukan segala cara untuk menyalibnya, terlepas dari benar atau tidaknya Sang Nabi sendiri yang mengalami.
Jika yang disalib ternyata adalah salah satu pengikut setianya, ia pastilah dengan berat hati meninggalkan sahabatnya itu disiksa sedemikian rupa. Tanpa kesabaran dan keteguhan hati, juga keyakinannya kepada Allah SWT, ia tentu sudah tidak sanggup menyaksikan kekejaman orang Yahudi.
Baca juga: Kisah Nabi Yusuf As dan Mukjizatnya yang Akan Membuatmu Semakin Kagum pada Sosoknya!
Sudah Puas Membaca Kisah Lengkap Nabi Isa As?
Itulah tadi sepenggal cerita tentang riwayat hidup Nabi Isa as yang perlu kamu ketahui. Jangan hanya membacanya, ada baiknya kamu ambil hikmah di balik kisah hidup Sang Nabi sehingga kamu juga dapat meneladani sifat-sifatnya.
Selain Isa, kami merangkumkan pula kisah lengkap nabi dan rasul lainnya, seperti Adam, Nuh, Musa, dan lain-lain. Kamu dapat mempelajarinya satu persatu untuk menambah wawasan sekaligus meneladani kebaikan-kebaikan para nabi dan rasul.