
Beberapa gunung di Indonesia memiliki kisah asal-usulnya tersendiri, salah satunya adalah Gunung Merapi. Teruntuk yang ingin baca cerita legenda asal-usul Gunung Merapi, langsung saja simak artikel ini!
Merapi adalah salah satu gunung teraktif di Indonesia yang berada di Pulau Jawa. Karena termasuk gunung yang cukup populer, kamu mungkin sudah pernah mendengar cerita atau legenda asal-usul Merapi semasa sekolah.
Secara singkat, legenda Merapi mengisahkan tentang dua orang empu yang bersikukuh mempertahankan lahannya. Mereka tak ingin meninggalkannya meski diminta oleh Sang Dewa.
Penasaran dengan kelanjutan kisahnya? Karena berasal dari Pulau Jawa, cerita legenda asal-usul Gunung Merapi mungkin saja menggunakan bahasa Jawa. Namun, di bawah ini telah kami sajikan kisahnya dalam bahasa Indonesia. Tak hanya itu, di bawah juga telah kami paparkan informasi seputar unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya. Selamat membaca!
Cerita Legenda Gunung Merapi
Alkisah, pada zaman dahulu ada hutan yang terbentang sangat luas di Pulau Jawa. Di tengah-tengah hutan tersebut tinggallah dua orang pembuat keris yang sangat hebat. Mereka adalah Empu Rama dan Empu Pamadi.
Untuk membuat keris, mereka mempunyai tungku peleburan besi yang apinya selalu menyala dan mengeluarkan asap tebal. Tidak seperti pembuat keris pada umumnya, Empu Rama dan Empu Pamadi cukup menggunakan tangan kosong untuk menempa besi yang membara menjadi sebilah keris. Itulah kenapa mereka disebut sebagai pembuat keris pusaka.
Sementara itu, nan jauh di sebelah selatan dari hutan tersebut, terdapat gunung bernama Jamurdipa yang sudah lama tidak aktif. Di suatu hari, Batara Narada dan Dewa Penyarikan terbang di atas Jamurdipa. Mereka terlihat sedang mengamati sesuatu.
Setelah terbang mengelilingi Jamurdipa, mereka lalu kembali ke kahyangan untuk menemui Batara Guru. Batara Narada dan Dewa Penyarikan melaporkan bahwa Jamurdipa bisa membuat Pulau Jawa miring ke arah selatan. Sehingga, gunung tersebut harus segera dipindahkan.
“Guru, Gunung Jamurdipa harus segera kita pindahkan ke daerah dataran rendah. Bila tidak, Pulau Jawa akan miring ke selatan,” ungkap Dewa Penyarikan kepada Batara Guru.
“Lantas, apakah kalian sudah menemukan tempat yang tepat untuk memindahkan Gunung Jamurdipa?” tanya Batara Guru.
“Sebenarnya, di sebelah utara terdapat sebuah dataran rendah berupa hutan lebat yang bisa dijadikan tempat baru untuk Jamurdipa. Hanya saja, di sana ada 2 orang empu sakti yang telah tinggal selama berpuluh-puluh tahun,” ungkap Batara Narada.
“Kalau begitu, aku perintahkan kalian, Batara Narada dan Dewa Penyarikan untuk meminta agar kedua empu itu agar segera pindah. Sehingga, Pulau Jawa bisa diselamatkan,” perintah Batara Guru.
“Baiklah, Guru. Kami kan segera menemui kedua empu itu,” ungkap Batara Narada dan Dewa Penyarikan menyanggupi tugas dari Batara Guru.
Para Dewa Datang Menemui Empu Pamudi dan Empu Rama
Keesokan harinya, Batara Narada dan Dewa Penyarikan turun dari langit untuk mendatangi Empu Rama dan Empu Pamadi yang sedang mengamati keris mereka. Empu Rama dan Empu Pamadi tampak kebingungan. Mereka tak menduga kenapa para dewa datang menemuinya.
“Wahai Empu Rama dan Empu Pamadi, kesaktian kalian terdengar hingga kahyangan. Batara Guru sangat mengagumi kalian berdua,” ungkap Dewa Penyarikan.
“Dewa Penyarikan, kami berterima kasih atas sanjungannya. Kalau boleh kami tahu, apa tujuan para dewa turun dari kahyangan menemui kami?” tanya empu Pamadi.
“Jadi begini, jauh di sebelah selatan sana, terdapat Gunung Jamurdipa. Keberadaannya membuat Pulau Jawa miring ke selatan. Nah, agar tak semakin miring, Jamurdipa harus segera dipindahkan. Tempat ini adalah tempat yang tepat untuk memindahkan Jamurdipa. Untuk itu, Batara Guru memerintahkan Empu Rama dan Empu Pamadi agar segera pindah,” ucap Batara Narada.
“Maafkan kami para Dewa. Kami tak bisa pindah dari sini. Jika pindah, keris yang kami buat takkan sakti lagi. Sebab, hanya hutan ini yang bisa membuat keris kami memiliki kesaktian. Lagipula, masih ada banyak tempat datar di Pulau Jawa, selain hutan ini,” ungkap Empu Pamadi.
Batara Narada menjelaskan bila hutan inilah yang paling tepat, karena lokasinya berada di tengah-tengah Pulau Jawa. Namun, Empu Pamadi dan Empu Rama bersikeras tak ingin pindah.
“Baiklah, kalau memang kalian tak ingin pindah dari sini, apa boleh buat. Kami akan memaksa kalian pergi,” ancam Batara Narada.
Terjadi Pertarungan Sengit
Setelah terjadi percekcokan sengit, pada akhirnya terjadi pertikaian di antara mereka. Batara Narada bertarung melawan Empu Rama, sedangkan Dewa Penyarikan melawan Empu Pamadi.
Pertarungan sengit terjadi hingga malam tiba. Tapi, tak ada satu pun yang kalah atau mengalah. Hingga esok tiba, tak ada tanda-tanda siapa yang kan menjadi pemenangnya. Keduanya adalah petarung yang hebat.
Lalu, Empu Rama dan Empu Pamadi berhasil merusak tongkat senjata Batara Narada dan Dewa Penyarikan. Kedua dewa ini lalu terbang ke kahyangan menghadap Batara Guru.
“Maafkan kami Batara Guru, kami gagal melawan kedua empu itu. Keris mereka sangatlah sakti,” ungkap Batara Narada pada Batara Guru.
“Tidak ada cara lain. Kalian harus tetap memindahkan Gunung Jamurdipa meskipun harus menindih kedua empu tersebut,” ungkap Batara Guru.
Lalu, Batara Narada dan Dewa Penyarikan membawa Gunung Jamurdipa untuk memindahkannya ke hutan tempat tinggal Empu Rama dan Empu Pamadi. Tidak lama kemudian, Empu Pamadi dan Empu Rama melihat benda yang begitu besar jatuh ke arah mereka.
Gunung Jamurdipa pun berhasil dipindahkan, meski harus menindih kedua empu sakti itu. Namun, pada bagian puncak gunung terus-terusan mengeluarkan asap putih. Ternyata, asap tersebut berasal dari tungku peleburan besi milik Empu Rama dan Empu Pamadi yang tertindih gunung.
Lama kelamaan, Gunung Jamudipa lebih dikenal dengan nama Merapi. Sebenarnya, nama merapi sendiri adalah singkatan dari meru (gunung) dan api. Sehingga, nama Merapi sendiri sudah berarti Gunung Api.
Baca juga: Kisah Asal-Usul Kesenian Populer Reog Ponorogo Beserta Ulasan Menariknya
Unsur Intrinsik
Bagaimana cerita legenda asal-usul Gunung Merapi di atas? Cukup seru untuk dibacakan pada si kecil, bukan? Selain cerita di atas, kami juga telah paparkan beragam unsur intrinsiknya. Beberapa di antaranya adalah;
1. Tema
Tema atau inti cerita dari legenda asal-usul terjadinya Gunung Merapi adalah sikap keras kepala yang berujung petaka. Seandainya Empu Pamadi dan Empu Rama menuruti perintah para dewa, mereka mungkin masih selamat.
2. Tokoh dan Perwatakkan
Legenda asal-usul Gunung Merapi memiliki beberapa tokoh utama, seperti Batara Guru, Batara Narada, Dewa Penyarikan, Empu Pamadi, dan Empu Rama. Sebenarnya, tak ada yang benar-benar berperan antagonis di cerita ini.
Empu Pamadi dan Empu Rama hanyalah dua orang keras kepala yang bersikukuh mempertahankan tempat tinggal mereka. Batara Guru, Batara Narada, dan Dewa Penyarikan juga sudah bersikap bijak, dengan menawarkan para empu pindah dulu.
Karena tak mendapat titik temu, para dewa terpaksa menindih Empu Pamadi dan Empu Rama. Itu semua para dewa lakukan demi menyelamatkan Pulau Jawa agar posisinya tak miring.
3. Latar
Ada beberapa latar tempat yang diceritakan di legenda asal-usul Gunung Merapi. Lokasi pertama adalah hutan belantara tempat tinggal para empu pembuat keris sakti. Selanjutnya adalah kahyangan tempat para dewa dan Gunung Jamurdipa. Setelah Jamurdipa dipindah, barulah muncul Gunung Merapi.
Sedangkan latar waktu cerita ini adalah pagi, siang, dan malam hari. Waktu-waktu tersebut ditunjukkan saat terjadi perseteruan antara para dewa dan para empu karena memperebutkan hutan belantara.
4. Alur Cerita Legenda Gunung Merapi
Cerita asal-usul Gunung Merapi memiliki alur maju. Cerita diawali dengan kisah dua orang empu sakti yang tinggal di sebuah hutan lebat. Lalu, konflik bermula saat Gunung Jamurdipa menyebabkan Pulau Jawa miring ke selatan, sehingga harus dipindahkan.
Tempat yang paling cocok adalah di hutan tempat para empu tersebut tinggal. Sayangnya, para empu enggan pindah sehingga terjadilah perseteruan sengit di antara empu dan dewa. Pada akhirnya, para dewa tetap memindahkan Gunung Jamurdipa dan menindih para empu.
5. Pesan Moral
Dari kisah ini, ada satu moral yang bisa dipetik, yakni janganlah bersikap egois dan keras kepala. Empu Pamadi dan Empu Rama bersikeras mempertahankan tempat tinggal mereka. Padahal, Gunung Jamurdipa bila tidak dipindah dapat menyebabkan Pulau Jawa semakin miring.
Namun, mereka tak memerdulikan alasan para dewa. Alhasil, mereka pun tak terselamatkan karena tertindih Gunung Jamurdipa. Dari situ, dapat ditarik kesimpulan bila orang yang egois dan keras kepala akan mendapatkan balasan.
Selain intrinsik, kamu juga bisa mengambil unsur ekstrinsik dari legenda asal-usul Gunung Merapi, seperti norma yang berlaku di masyarakat yang terdiri dari, nilai budaya, sosial, dan moral.
Baca juga: Legenda Putri Junjung Buih dari Banjar, Kalimantan Selatan, Beserta Ulasannya
Serba-Serbi
Setelah membahas tentang unsur intrinsiknya, kini saatnya mengulik tentang serba-serbi Merapi. Apa sajakah itu? Langsung saja simak ulasan berikut;
1. Diadaptasi Menjadi Sinetron dan Film
Kamu mungkin sudah tak asing lagi dengan sinetron Misteri Gunung Merapi yang tayang pada tahun 1999. Pemeran utama antagonis Misteri Gunung Merapi itu cukup fenomenal, yaitu Farida Pasha alias Mak Lampir.
Pada tahun 2018, sinetron tersebut di-remake dengan judul yang sama. Tokoh Mak Lampir sendiri digantikan oleh artis bernama Varissa Camelia. Selain sinetron, kisah Gunung Merapi ternyata juga didaptasi menjadi sebuah film berjudul Misteri Dari Gunung Merapi; Penghuni Rumah Tua yang tayang pada tahun 1989.
2. Memiliki Beragam Tempat yang Dipercaya Sakral
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Merapi memiliki beragam tempat yang sakral dan penuh kisah mistis. Konon, di sana terdapat keraton yang dipercaya menjadi istana para makhluk halus. Para warga di sekitar Merapi juga percaya bila ada yang meninggal di sana, ia akan dijadikan sebagai prajurit Keraton Merapi.
Selai keraton, ada lagi tempat yang dipercaya sakral dan memiliki kisah misteri, yaitu berada tepat di bawah puncak Gunung Merapi. Lokasi tersebut dinamai Pasar Bubrah yang konon dihuni oleh makhluk halus.
Baca juga: Kisah Asal-Usul Nyi Roro Kidul Penguasa Pantai Selatan Beserta Ulasannya yang Menarik untuk Dibaca
Saatnya Membacakan Cerita Legenda Gunung Merapi Pada Si Kecil
Demikianlah cerita legenda asal-usul Gunung Merapi beserta ulasan mengenai unsur intrinsik dan beberapa informasi menarik lainnya. Sudah cukup puas dengan cerita yang kami sampaikan? Bila sudah, sekarang saatnya kamu menceritakannya pada si kecil.
Jikalau butuh kisah menarik lainnya, langsung saja cek kana Ruang Pena di situs PosKata.com. Selain Gunung Merapi, ada pula legenda Danau Toba, Tangkuban Perahu, Gunung Bromo, dan masih banyak lagi. Selamat membaca!