Siapa saja anak Nabi Adam dan bagaimana kisah mereka? Tak perlu mengetahui semuanya, kamu cukup memahami cerita tentang kedua putra Sang Nabi, yaitu Qabil dan Habil yang kami paparkan di artikel berikut ini!
Nabi Adam tidak hanya seorang rasul dan khalifah, tetapi juga dianggap sebagai bapak dari umat manusia yang ada di bumi. Berbicara tentang hal ini, tentulah kita perlu menelusuri lebih dalam tentang kisah asal-usul manusia yang merupakan anak keturunan Nabi Adam.
Bahwasanya, nenek moyang manusia bermula setelah Adam dan Hawa melahirkan anak-anak laki-laki dan perempuan yang berpasang-pasangan. Konon, Hawa melahirkan 40 putra dan putri dari 20 kali kelahiran, sebagaimana disebutkan dalam kitab At Tarikh oleh Imam Abu Jafar bin Jarir.
Walau mempunyai banyak anak, akan tetapi bisa dibilang hanya nama Qabil dan Habil yang fenomenal. Apa sebabnya? Kalau kamu penasaran, simak penjelasan lengkap mengenai kisah pembunuhan pertama di muka bumi yang dilakukan oleh anak Nabi Adam as tersebut! Selamat membaca.
Anak Nabi Adam As Menurut Alquran
Terkait jumlah anak Nabi Adam as, Alquran tidak menyebutkan angka pasti. Di dalam Surah An Nisa ayat 1 hanya diterangkan bahwa Sang Nabi memiliki anak yang sangat banyak. “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.”
Ada tiga nama di antara putra-putra Adam yang barangkali terdengar familier bagimu, yaitu Qabil, Habil, dan Syit. Masing-masing mempunyai saudara kembar perempuan, dan kelahiran kembar ini senantiasa berulang setiap Hawa mengandung, yang mana diketahui hamil hingga puluhan kali.
Terdapat riwayat yang menyebut kalau Hawa melahirkan sebanyak 20 kali, tetapi ada pula yang mengatakan sebanyak 120 kali. Yang pasti, anak-anak Adam dan Hawa itu kemudian dinikahkan satu sama lain kecuali dengan saudara kembar masing-masing, sehingga terbentuklah populasi manusia yang menyebar ke berbagai belahan dunia.
Menurut ahli sejarah, Adam yang hidup sampai berusia seribu tahun telah mempunyai ratusan ribu anak dan cucu. Bahkan sebelum meninggal dunia, Sang Nabi disebut-sebut sudah sempat melihat sekitar 400 ribu orang dari keturunannya. Wallahu a’lam.
Baca juga: Legenda Putra Lokan Asal Riau dan Ulasannya, Kisah tentang Seorang Pangeran Tampan yang Dibuang
Qabil dan Habil Serta Kejahatan Pertama di Muka Bumi
Terlepas dari berapa jumlah sebenarnya dari anak Nabi Adam, ada kisah tentang Qabil dan Habil yang perlu kamu tahu. Bahwasanya, riwayat keduanya tercatat dalam sejarah umat manusia sebagai cerita kejahatan dan pembunuhan pertama yang pernah ada di muka bumi.
“Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Qabil dan Habil) dengan sebenarnya. Ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah satunya dan tidak diterima dari yang lainnya. Maka berkata yang tidak diterima kurbannya, ‘Sungguh aku akan membunuhmu.’ Dan berkata yang diterima kurbannya, ‘Sesungguhnya Allah hanya menerima kurban dari orang-orang bertakwa’.” (Surah Al Maidah: 27)
Awal Mula Kemarahan Qabil
Semua bermula lantaran Adam menikahkah tiap-tiap anak laki-lakinya dengan anak-anak perempuannya, tetapi tidak dengan kembaran masing-masing. Kala setiap putra putrinya telah dewasa, ia bermaksud menikahkan Qabil dengan saudara kembar Habil, begitu pula sebaliknya.
Sayangnya, konon berdasarkan sejumlah sumber, disebutkan bahwa Qabil tidak tertarik dengan saudara kembar Habil dan ingin menikahi saudara kembarnya sendiri, yaitu Iqlima. Ia pun menolak dinikahkan dengan saudara kembar Habil hingga Nabi Adam kebingungan dan akhirnya meminta petunjuk kepada Allah Taala.
Allah mengabulkan permohonan Adam dan meminta kedua putra Sang Nabi mempersembahkan sesuatu untuk dikurbankan. Qabil yang merupakan seorang petani berkurban dengan hasil panennya, sementara Habil yang pekerjaannya beternak mengurbankan kambing miliknya (ada pula riwayat yang menyebut unta).
Disebutkan, Allah menerima kurban Habil yang memberikan ternak terbaiknya dan menolak kurban Qabil yang malah mempersembahkan hasil panen berkualitas buruk. Qabil pun murka dan mendatangi Habil, lalu mengatakan kalau dirinya akan membunuh saudaranya tersebut.
Baca juga: Kisah Nabi Musa Mendapatkan Wahyu dan Menerima Kitab Taurat untuk Bani Israel
Peristiwa Pembunuhan Habil Oleh Qabil
“Aku akan membunuhmu! Aku tak ingin melihatmu bahagia, sementara aku tak bahagia!” demikianlah Qabil mengancam Habil. Meski begitu, Habil tidak lantas ikut melampiaskan kemarahannya dan tetap bersabar, bahkan memberikan nasihat kepada Qabil agar takut kepada Allah Taala.
“Sungguh, jika engkau (Qabil) menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Aku takut kepada Allah, Tuhan seluruh alam. Sesungguhnya aku ingin agar engkau kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka engkau akan menjadi penghuni neraka; dan itulah balasan bagi orang yang zalim.” (Al Maidah: 28–29)
Kisah selanjutnya tentang kedua anak Nabi Adam as ini tertera dalam Surah Al Maidah ayat 30–32. Di situ disebutkan bahwa Qabil tetap menuruti hawa nafsunya dan membunuh saudaranya sendiri. “Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi.” (Al Maidah: 30)
Sepeninggal Habil, Qabil kebingungan akan diapakan mayat saudaranya itu. Kemudian, Allah memberinya petunjuk dengan menyuruh seekor burung gagak menggali tanah untuk memperlihatkan kepada Qabil bagaimana cara menguburkan jenazah. Melihat burung tersebut, Qabil berkata, “Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” (Al Maidah: 31)
Baca juga: Legenda Asal-Usul Pulau Senua dan Ulasan Menariknya, Pulau yang Berbentuk Seperti Ibu Hamil
Ketetapan Allah Bagi Pembunuh
Peristiwa pembunuhan pertama yang dilakukan oleh Qabil disusul dengan firman Allah yang tercantum dalam Surah Al Maidah ayat 32. Ayat itu mengungkap mengenai ketetapan Allah Taala untuk siapa saja yang membunuh seorang manusia adalah sama seperti ia telah berbuat kerusakan di muka bumi.
“Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israel, bahwa, barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya.”
“Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi.”
Baca juga: Cerita Mukjizat Nabi Ibrahim yang Akan Membuatmu Terheran-heran!
Hikmah Apa yang Bisa Diambil dari Kisah Anak Nabi Adam di Atas?
Barangkali, dari kisah ini kamu dapat melihat bahwa anak Nabi Adam as telah berbuat kesalahan. Kendati demikian, Sang Nabi tidak lantas menghukumnya dan membiarkan Allah memberikan ketetapan-Nya sehingga dapat menjadi peringatan bagi umat manusia di masa-masa setelahnya.
Selain informasi seputar putra-putri Adam, kami juga menyediakan berbagai artikel menarik mengenai kehidupan nabi dan rasul Allah lainnya, lho. Di antaranya adalah cerita tentang Nabi Yusuf, Sulaiman, Musa, dan lain-lain beserta mukjizatnya yang juga tak kalah memiliki banyak hikmah.