Di Indonesia ada banyak legenda dari berbagai provinsi yang sayang untuk dilewatkan. Salah satunya adalah cerita rakyat Putra Lokan asal Riau Ini. Buat yang belum pernah membaca atau sekadar ingin bernostalgia, langsung cek kisah lengkapnya berikut ini!
Sama seperti daerah lain di Indonesia, Provinsi Riau juga memiliki legenda yang menarik untuk dibaca. Contohnya adalah cerita rakyat Putra Lokan yang bisa kamu bisa selengkapnya di sini.
Kisah yang menceritakan anak yang disia-siakan ini memiliki pesan moral yang bagus untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, cocok juga jika ingin kamu dongengkan ulang untuk adik, sepupu, keponakan, maupun anakmu.
Semakin penasaran dan tidak sabar ingin segera menyimak kisahnya? Kalau gitu, nggak perlu kelamaan, baca ringkasan, penjelasan unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menarik dari cerita rakyat Putra Lokan asal Riau di bahwa ini, yuk! Selamat membaca!
Cerita Rakyat Putra Lokan Asal Riau
Pada zaman dahulu kala, ada sebuah kerajaan di hulu Sungai Bintan yang diperintah oleh seorang raja yang sangat adil. Sang raja telah memiliki seorang permaisuri yang begitu dicintainya. Kehidupan rumah tangganya pun begitu rukun dan bahagia.
Kemudian pada suatu hari, sang raja melihat istrinya lesu dan bersedih. “Istriku, kenapa kamu bersedih? Coba katakan padaku, janganlah dipendam sendirian.”
“Suamiku, kita sudah lama membina rumah tangga. Namun, hingga saat ini kita belum diberi keturunan. Aku sangat menginginkan seorang anak,” jawabnya lesu.
Mendengar penuturan istrinya, sang raja hanya bisa menenangkan hatinya. “Kita berdoa dan serahkan saja semuanya pada Tuhan yang Maha Kuasa. Untuk sekarang, mungkin memang kita belum dipercaya untuk memiliki anak.”
Sang istri hanya mengangguk mendengar jawaban dari suaminya itu. Namun, tetap saja hatinya begitu merindukan kehadiran seorang anak.
Mendapatkan Apa yang Diidamkan
Pada suatu pagi, sang raja dan permaisuri sedang berjalan-jalan di sekitar Sungai Bintan. Saat sedang asyik bercengkrama, tiba-tiba sang permaisuri jatuh pingsan.
Raja pun panik bukan main. Ia kemudian membawa istrinya masuk ke istana dan menyuruh pengawal untuk memanggilkan tabib.
Sang raja awalnya sudah berpikiran yang tidak-tidak mengenai kondisi istrinya. Terlebih lagi, tabib mengatakan kalau dirinya tidak bisa menyembukan permaisuri.
Ternyata oh ternyata, wanita itu sedang mengandung seorang bayi. Mendengar hal itu, perasaan raja begitu lega sekaligus bahagia.
Akhirnya, doa dan harapan mereka dikabulkan oleh Tuhan. Tak hanya raja, rakyat kerajaan juga bersukacita menyambut kehadiran sang pangeran.
Baca juga: Baca Kisah Cinderalas Asal Jawa Timur dan Ulasan Menariknya di Sini, Yuk!
Tidak Sesuai Seperti Apa yang Diharapkan
Sang permaisuri menjalani kehamilannya dengan penuh kebahagiaan. Hingga tak terasa sembilan bulan terlah berlalu, pangeran kecil pun telah siap untuk datang ke dunia.
Namun, alangkah terkejutnya raja dan permaisuri ketika yang lahir bukanlah seorang bayi, melainkan lokan atau kerang. Raja merasa sangat malu.
Raja kemudian merasa bimbang. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Kemudian, bendahara kerajaan yang memiliki niat jahat memberi saran kepada raja untuk membuang mereka ke hutan.
Raja yang saat itu masih bingung tentu sangat mudah untuk dipengaruhi. Ia langsung menyetujui rencana tersebut.
Setelah itu, ia segera menyuruh pengawal untuk membuang permaisuri dan anaknya ke hutan. Dengan begitu, ia tidak akan merasa malu karena menanggung aib.
Bertemu dengan Nenek Baik Hati
Sesampainya di hutan, sang permaisuri merasa sangat takut, sedih, dan bingung. Ia benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukannya.
Saat sedang menangis, kemudian ada seorang nenek yang menghampirinya. Namanya nenek Kebayan. Karena tak tega membiarkan permaisuri sendirian, sang nenek lalu mengajaknya tinggal bersama.
Rumah nenek Kebayan hanyalah sebuah gubuk yang kecil dan sempit. Meskipun begitu, sang permaisuri tetap merasa bersyukur sekali. Setidaknya, di dunia ini masih ada yang peduli dengan ia dan anaknya.
Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, hingga tak terasa 18 tahun pun sudah berlalu. Sang permaisuri masih tinggal di gubuk kecil dengan nenek Kebayan.
Anaknya yang berwujud lokan juga tumbuh dengan sehat. Anak tersebut selama ini tinggal di sebuah kolam kecil.
Baca juga: Kisah Hikayat Hang Tuah dan Ulasannya yang Sarat Pesan Kepahlawanan
Menjadi Seorang Pemuda Tampan
Kemudian pada suatu malam saat bulan pernama, ada seorang pemuda tampan yang keluar dari dalam kolam. Permaisuri dan nenek Kebayan tentu saja pada awalnya merasa takut.
“Siapa sebenarnya kamu ini, anak muda? Mengapa kamu keluar dari dalam kolam itu?” tanya sang permaisuri.
“Ampun Ibu, tidak usah takut. Aku putramu yang selama ini engkau rawat dengan baik,” jawabnya sopan.
Meskipun awalnya tidak percaya, permaisuri akhirnya bisa menerimanya juga. Ia merasa sangat begitu bahagia melihat buah hatinya tumbuh menjadi seorang pemuda yang begitu tampan dan gagah.
Beberapa waktu kemudian, sang pangeran mengatakan kepada ibunya kalau ia penasaran dan ingin melihat keadaan kerajaan. Meski awalnya tak menyetujui, wanita itu akhirnya mengizinkan dan malah ikut serta.
Sebuah Kenyataan yang Mengejutkan
Permaisuri dan pangeran kemudian menyewa sebuah rumah di pinggir kota. Pangeran Lokan kemudian juga menyamar sebagai pedagang keliling supaya bisa berjalan dengan bebas dan tidak dicurigai.
Dari hasil pengamatan yang diperolehnya selama beberapa waktu, ia mendapatkan sebuah fakta kalau ternyata ayahnya tidak lagi menjadi seorang raja. Posisi raja untuk saat ini telah digantikan oleh bendahara istana.
Sayang sekali, keberadaan ayahnya pun masih tidak diketahui. Ia terus mencari-cari informasi mengenai hal tersebut. Ternyata, sang bendahara yang jahat mengurungnya di sebuah sumur yang beracun.
Setelah mendapatkan berita tersebut, Pangeran Lokan kemudian menyampaikannya kepada ibunya. Mendengar hal itu, tentu saja ibunya terkejut dan menyuruh anaknya untuk mencari cara untuk menolong sang ayah.
Meskipun dulu dibuang, keduanya tidak menaruh dendam. Mereka tentu saja tidak tega melihat raja disekap dan menderita di sumur beracun. Maka dari itu, Pangeran Lokan berusaha mengatur strategi untuk segera membebaskan ayahnya.
Pangeran Lokan berhari-hari berusaha untuk menemukan lokasi di mana sumur beracun berada. Setelah ketemu, ia tidak langsung begitu saja bisa menolong karena tempat itu dijaga oleh banyak pengawal.
Namun, kemudian dirinya berpikir kalau tidak membebaskan ayahnya begitu saja. Ia juga harus memberikan pelajaran terhadap bendahara yang jahat dan tamak itu.
Maka dari itu, ia mengalihkan strateginya untuk menyerang sang bendahara kerajaan terlebih dahulu. Setelah rencananya matang, ia kemudian mengeksekusinya.
Baca juga: Kisah Menarik tentang Belalang dan Semut beserta Ulasan Lengkapnya
Akhirnya Bisa Bertemu Kembali
Penyerangan terhadap bendahara kerajaan awalnya memang begitu sulit. Namun, ia berhasil melakukannya.
Setelah itu, dirinya segera bergegas menuju sumur beracun untuk membebaskan sang raja.
Awalnya, raja kaget dengan kedatangan pemuda tersebut. Namun, ia merasa lega dan berhutang budi karena akhirnya bisa bebas. Setelah keluar, lantas sang raja bertanya, “Anak Muda, siapakah sebenarnya engkau ini?”
Dengan tersenyum, pemuda itu menjawab, “Aku bukanlah siapa-siapa. Biarlah nanti saja ibuku yang akan menjawabanya. Sebentar lagi, ia akan datang ke sini.”
Tak beberapa lama, permaisuri pun datang. Sang raja lagi-lagi terkejut saat melihat istrinya yang telah dibuangnya 18 tahun lalu.
Setelah itu, sang permaisuri menjelaskan semuanya dan menceritakan siapa pemuda yang menolongnya tadi. Raja tentu saja bahagia ketika mengetahui kalau pemuda tampan dan gagah yang telah menolongnya tersebut adalah anak kandungnya.
Meskipun begitu, ia juga merasa malu dan menyesal karena telah membuang keduanya ke hutan. Ia juga sangat marah pada bendahara kerajaan yang telah menghasutnya dan mengkhianatinya.
Namun, apa daya, nasi telah menjadi bubur. Raja mungkin tidak bisa mengembalikan keadaan keadaan seperti semula. Ia lalu meminta maaf kepada istri dan anaknya.
Permaisuri dan Putra Lokan tentu memaafkaanya. Mereka kemudian diboyong untuk kembali tinggal di istana.
Keduanya juga tidak lupa untuk menjemput nenek Kebayan dan mengajaknya untuk tinggal bersama di istana. Mereka pun hidup bersama dengan bahagia.
Baca juga: Kisah Dongeng Putri Tidur dan Ulasan Lengkapnya yang Menarik
Unsur-Unsur Intrinsik yang Membangun Cerita Rakyat Putra Lokan
Kamu tentunya sudah menyimak cerita rakyat Putra Lokan dari Riau di atas, kan? Gimana? Seru banget pastinya.
Nah selanjutnya, di sini kamu juga bisa menemukan ulasan singkat mengenai unsur-unsur intrinsik yang membangun cerita tersebut. Berikut penjelasannya:
1. Tema
Secara umum, inti cerita atau tema dari cerita rakyat Putra Lokan ini adalah mengenai kejahatan yang dibalas dengan kebaikan. Raja memang berbuat jahat dengan membuat istri dan anaknya. Namun, hal itu tak membuat keduanya lantas membenci raja.
2. Tokoh dan Perwatakan
Dalam legenda Putra Lokan dari Riau ini, ada beberapa tokoh penting yang akan diulas. Yang pertama adalah sang raja.
Ia mungkin memang raja yang adil, sayangnya mudah terhasut dengan perkataan orang lain. Dirinya juga tidak mau mengakui anaknya yang memiliki wujud berbeda.
Selanjutnya, ada permaisuri yang baik dan sabar. Ia juga tidak menaruh dendam pada suaminya meski telah dibuang.
Yang ketiga adalah nenek Kebayan yang baik hati dan mau menampung permaisuri. Lalu, ada bendahara raja yang jahat dan tukang penghasut. Ia juga berkhianat kepada raja dan berambisi untuk mendapatkan tahta.
Kemudian yang terakhir, tentu saja Putra Lokan. Ia adalah pemuda yang baik, gagah, dan cerdas. Dirinya juga tidak menjadi orang pendendam meskipun pernah tak diinginkan dan dibuang.
3. Latar
Sementara itu, secara umum latar tempat yang digunakan dalam kisah ini adalah di Provinsi Riau. Akan tetapi di dalam ceritanya sendiri, secara spesifik disebutkan beberapa latar tempatnya. Beberapa contohnya adalah istana, hutan, dan sumur beracun.
4. Alur
Selanjutnya, cerita rakyat Putra Lokan dari Kepulauan Riau ini menggunakan alur maju atau progresif. Kisahnya bermula dari raja dan ratu yang sudah lama menikah, tapi belum memiliki anak. Tak lama kemudian, ratu kemudian hamil dan melahirkan seekor lokan.
Raja yang merasa malu kemudian membuang mereka ke hutan atas hasutan dari bendahara kerajaan. Di akhir cerita, Pangeran Lokanlah yang menyelamatkan raja dari bendahara jahat.
5. Pesan Moral
Ada banyak pesan moral atau amanat yang bisa kamu petik dari cerita rakyat Putra Lokan ini. Salah satunya adalah mempertimbangkan baik-baik apa yang akan dilakukan sebelum akhirnya menyesalinya.
Kamu juga jangan mudah percaya begitu saja pada omongan orang lain. Itu dikarenakan orang lain belum tentu memiliki niat baik terhadapmu.
Selanjutnya, kamu harus senantiasa beryukur dengan pemberian Tuhan apa pun bentuknya. Jangan seperti raja yang malah membuang anaknya sendiri yang selama ini didambakan.
Tak hanya unsur-unsur intrinsiknya, jangan lupakan juga unsur ekstrinsik yang membangun cerita rakyat Putra Lokan ini. Biasanya, hal tersebut berhubungan dengan latar belakang penulis, masyarakat, dan nilai-nilai yang dipegang teguh.
Baca juga: Legenda Asal Usul Munculnya Selat Bali Beserta Ulasan Menariknya
Fakta Menarik tentang Legenda Putra Lokan
Selanjutnya, berikut ini kamu juga bisa menyimak fakta menarik tentang cerita rakyat legenda Putra Lokan. Yuk, langsung saja disimak!
1. Versi Lain
Kalau di versi yang satu ini, bukan bendahara yang menghasut raja untuk membuang anaknya. Namun, raja sendiri yang menyingkirkannya karena merasa malu.
Setelah itu, Putra Lokan dibesarkan oleh seorang nenek baik hati yang tinggal di tepi pantai. Delapan belas tahun kemudian, anak tersebut tumbuh menjadi pria yang tampan dan dewasa.
Sang nenek kemudian menceritakan keadaan istana yang dikuasai oleh bendahara jahat. Putra Lokan lalu bertekad untuk merebut kembali kerajaan milik ayahnya.
Dengan berani, pemuda itu melawan bendahara yang tamak dan berhasil mengalahkannya. Sang raja berterima kasih dan menanyakan asal-usulnya.
Raja merasa malu dan menyesal setelah mengetahui kalau pemuda tesebut adalah anak yang telah ia buang. Setelah itu, Putra Lokan diangkat menjadi raja menggantikan dirinya.
Baca juga: Cerita Nabi Sulaiman dan Istri Beserta Para Selirnya yang Memesona
Sudah Puas Menyimak Cerita Rakyat Putra Lokan Asal Riau di Atas?
Demikianlah cerita rakyat Putra Lokan asal Riau yang bisa disimak di PosKata. Semoga tak hanya bisa menghiburmu, tetapi kamu pun dapat memetik pelajaran dari kisah tersebut.
Nah, kalau misalnya kamu masih pengin membaca cerita rakyat seru lainnya, mending langsung cek saja artikel-artikel di sini, ya! Beberapa di antara adalah kisah Damarwulan, Roro Mendut, dan Ciung Wanara. Kalau mencari kisah nabi atau dongeng dari Bara juga ada, lho.