
Sejarah dapat digolongkan ke dalam kelas kata nomina (kata benda). Arti sejarah adalah n asal-usul (keturunan) silsilah, riwayat, serta pengetahuan atau uraian tentang kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
Sejarah bersinonim dengan asal usul; kenangan; histori. Berikut ini pembahasan lebih lengkap tentang makna kata dan pengertian sejarah.
Bentuk tidak baku: syajarat(1) se.ja.rah /sêjarah/ nomina (kata benda)
- asal-usul (keturunan) silsilah
- kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau; riwayat; tambo
contoh:
cerita sejarah - pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi dalam masa lampau; ilmu sejarah
Sinonim: asal usul, babad, riwayat, silsilah, cerita, kisah; album ([ki]), kenangan, memori; histori, ilmu sejarah
Kata Turunan dari Sejarah
bersejarah; kesejarahan; menyejarah; menyejarahkan
Gabungan Kata Sejarah
- sejarah musik: (Sen) pengetahuan yang mencakupi uraian deskriptif tentang fungsi musik dalam masyarakat, riwayat seniman, riwayat pendidikan musik, sejarah notasi, kritik, perbandingan gaya, dan perkembangan musik
- sejarah umum: sejarah tentang kejadian di dunia
Kamus Indonesia - Inggris
Terjemahkan sejarah dalam bahasa Inggris di Google Translate.
Pengertian Sejarah
Arti sejarah menurut KBBI telah dijelaskan di atas. Meski begitu jika ditinjau secara mendalam, pengertian sejarah lebih dari sekadar arti katanya yang berhubungan dengan asal-usul, riwayat, maupun kejadian-kejadian di masa lampau.
Di bawah ini terdapat berbagai informasi menarik terkait pengertian sejarah yang mungkin belum banyak diketahui orang. Di antaranya adalah definisi menurut asal bahasanya dan konsep berdasarkan pendapat para ahli. Yuk, simak!
Sejarah Secara Etimologi
Berdasarkan asal-usul katanya, sejarah diambil dari bahasa Arab, yaitu šajarah atau šajaratun (شجرة) yang artinya pohon. Dalam hal ini, pohon secara tersirat dapat dianggap sebagai analogi dari suatu kejadian dan perkembangan atau pertumbuhan suatu peristiwa secara berkesinambungan.
Kendati demikian, di Arab sendiri sejarah disebut dengan kata yang berbeda, yakni tarikh (تاريخ). Kata tarikh sendiri apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya waktu atau penanggalan.
Di Indonesia, sejarah yang berarti riwayat atau kejadian di masa lalu lebih dekat maknanya dengan kata historia yang berasal dari bahasa Yunani. Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, historia berarti ilmu atau orang pandai. Selanjutnya, kata yang sama diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi history, yang artinya merujuk pada masa lalu manusia.
Lebih lanjut, Helius Sjamsuddin dalam bukunya bertajuk Metodologi Sejarah (1996) mengatakan, hubungan antara kata šajaratun dan sejarah dikaitkan dengan seseorang yang mempelajari cerita, silsilah, riwayat, dan asal-usul tentang seseorang atau kejadian tertentu.
Definisi Sejarah Menurut Para Ahli
1. Herodotus
Herodotus memaparkan bahwasanya sejarah tidak berkembang ke depan dengan tujuan yang pasti, tetapi bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia. Sosok ahli sejarah pertama dunia yang berasal dari Yunani ini mendapat julukan Bapak Sejarah Dunia atau The Father of History.
2. E.H. Carr
Pemilik nama lengkap Edward Hallet Carr ini mengungkapkan tentang pengertian sejarah dalam bukunya berjudul What Is History? (1961). Menurutnya, sejarah adalah proses interaksi berkelanjutan antara sejarawan dan fakta-faktanya, dialog tanpa akhir antara masa kini dan masa lampau.
3. Roeslan Abdulgani
Pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia pada tahun 1956–1957 ini juga memiliki pandangan berbeda mengenai definisi sejarah. Sejarah menurut Roeslan Abdulgani ialah suatu ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-kejadiannya.
Tujuan dari ilmu sejarah, yaitu untuk menilai secara kritis seluruh hasil penelitian, agar dapat dijadikan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan masa sekarang, serta arah progres masa depan. Ia menambahkan, ilmu sejarah ibarat penglihatan tiga dimensi, yakni penglihatan ke masa silam, ke masa sekarang, dan ke masa yang akan datang.
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan kata lain, penyelidikan masa silam tidak dapat dilepaskan dari kenyataan-kenyataan masa sekarang yang sedang dihadapi, dan sedikit banyak tidak dapat dilepaskan dari perspektif masa depan.
4. Thomas Carlyle
Pengertian sejarah menurut Thomas Carlyle adalah peristiwa masa lampau yang mempelajari biografi orang-orang terkenal. Orang-orang terkenal itu ialah mereka yang dianggap sebagai penyelamat pada zamannya, semisal pahlawan nasional atau yang pernah dicatat sebagai peletak dasar sejarah.
5. Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun menyebut bahwa sejarah merupakan catatan terdahulu tentang umat manusia atau peradaban dunia mengenai perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat. Arti dan pengertian sejarah menurutnya berhubungan pula dengan penjelasan seputar sebab dan asal-usul sesuatu atau suatu pengetahuan mendasar tentang bagaimana dan mengapa sebuah peristiwa terjadi.
6. Ismaun
Ismaun menjelaskan, pengertian sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa yang benar-benar telah terjadi atau berlangsung dalam segala aspeknya. Sejarah merupakan catatan atau rekaman yang dipilih dan disusun secara teliti mengenai segala aspek kehidupan umat manusia di masa lampau.
7. Aristoteles
Definisi sejarah dalam pandangan Aristoteles, yaitu peristiwa-peristiwa masa lampau yang mempunyai catatan, rekaman, maupun bukti-bukti yang konkrit. Ilmu sejarah merupakan sistem yang meneliti suatu kejadian sejak awal terjadinya yang tersusun dalam bentuk kronologi.
8. Kuntowijoyo
Kuntowijoyo mendefinisikan pengertian sejarah secara rinci di dalam bukunya yang bertajuk Pengantar Ilmu Sejarah (2013). Ia berpendapat bahwa sejarah ialah hal-hal yang menyuguhkan fakta secara diakronis, ideografis, unik, dan empiris.
Sejarah bersifat diakronis karena berhubungan dengan waktu; ideografi karena sejarah menggambarkan dan menceritakan tentang sesuatu; unik karena dapat memaparkan hasil-hasil penelitian mengenai hal-hal yang tidak biasa; serta empiris yang berarti merujuk pada pengalaman manusia.
9. R. Muh. Ali
Adapun definisi sejarah menurut R. Muh. Ali disimpulkan ke dalam tiga poin penting berikut:
- Sejarah sebagai ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa dan kejadian-kejadian di masa lampau.
- Sejarah sebagai kejadian-kejadian yang berhubungan dengan manusia, yaitu yang menyangkut perubahan di dalam kehidupan.
- Sejarah sebagai cerita yang tersusun secara sistematis.
10. Murtadha Muthahhari
Murtadha Muthahhari menyebut, terdapat tiga disiplin ilmu yang saling berkaitan yang dapat mendefinisikan arti sejarah secara utuh. Ketiga disiplin ilmu tersebut berkaitan dengan sejarah tradisional, sejarah ilmiah, dan filsafat sejarah. Berikut penjelasan singkatnya:
- Sejarah tradisional atau tarikh naqli, ialah pengetahuan tentang kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa, dan keadaan-keadaan kemanusiaan di masa lampau yang ada hubungannya dengan keadaan-keadaan masa kini.
- Sejarah ilmiah atau tarikh ilmy, yakni pengetahuan mengenai hukum-hukum yang tampak menguasai kehidupan masa lampau, yang diperoleh melalui pendekatan dan analisis atas peristiwa-peristiwa di masa lalu tersebut.
- Filsafat sejarah atau tarikh falsafi, yaitu pengetahuan tentang perubahan-perubahan yang membawa masyarakat bergerak dari satu tahap ke tahap lain, serta membahas hukum-hukum yang menguasai perubahan-perubahan itu. Dengan kata lain, sejarah dari sudut pandang filsafat adalah ilmu tentang menjadi masyarakat, bukan semata tentang terbentuknya masyarakat.
Definisi Sejarah Secara Umum
Secara umum, sejarah didefinisikan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan dari beberapa peristiwa, yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan. Selain itu, sejarah juga disebut sebagai catatan tentang masyarakat (manusia) atau peradaban yang terjadi.
Di sisi lain, pengertian tentang apa itu sejarah juga dirilis oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) pada tahun 2003. Menurut Depdiknas, konsep dari sejarah ialah berkaitan dengan mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia, dari masa lalu hingga masa kini.
Ruang Lingkup Sejarah
Para ahli bisa jadi berbeda pendapat terkait arti sejarah. Akan tetapi, sejumlah ahli sepakat bahwa sejarah umumnya dibagi ke dalam empat ruang lingkup, antara lain sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan seni. Untuk informasi selengkapnya, simak penjelasan di bawah ini!
1. Sejarah sebagai Peristiwa
Sejarah dapat dikatakan sebagai sebuah peristiwa apabila menyangkut kejadian-kejadian di masa lalu yang penting dan aktual. Peristiwa yang terjadi haruslah mempunyai hubungan sebab-akibat yang terdapat dalam konteks pelaku, waktu, dan tempat.
Contoh ruang lingkup sejarah sebagai peristiwa antara lain:
- Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
- Peristiwa G30S/PKI
- Pertempuran Bandung Lautan Api
- Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret)
- Pertempuran 10 November di Surabaya
- Pertempuran Medan Area
- Masuknya Indonesia sebagai anggota PBB
2. Sejarah sebagai Kisah
Dalam ruang lingkupnya sebagai kisah, pengertian sejarah dapat dimaknai sebagai suatu rangkaian cerita berupa narasi yang disusun menurut ingatan, tafsiran manusia, maupun kesan tentang sebuah kejadian di masa lampau. Bentuknya dapat disajikan berupa lisan maupun tulisan.
Contoh dari ruang lingkup sejarah sebagai kisah antara lain:
- Cerita tentang Nyi Roro Kidul dengan latar Kerajaan Mataram.
- Cerita tentang Ki Ageng Selo yang mampu menangkap petir yang berlatar sejarah Kerajaan Demak.
- Cerita Sangaji dan Sanjaya dalam Bende Mataram yang berlatar zaman penjajahan Belanda.
- Cerita Ken Arok yang memakai latar sejarah Kerajaan Singasari.
- Cerita Wali Songo menyebarkan agama Islam di Indonesia.
3. Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah dipandang pula sebagai ilmu yang mempelajari kenyataan lewat penelitian dan pengkajian mengenai peristiwa dan cerita yang terjadi di masyarakat pada masa lampau. Secara sederhana, sejarah sebagai ilmu berarti sejarah dapat dijadikan saran untuk menambah wawasan dan pendidikan.
Artinya, sejarah dipelajari untuk mengetahui dan memahami peristiwa di masa lampau secara edukatif. Oleh karenanya, sejarah dalam lingkup ilmu haruslah mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:
- Merujuk pada pengalaman manusia yang direkam dalam bentuk dokumen maupun peninggalan sejarah lain, selanjutnya diteliti oleh para sejarawan.
- Objeknya berkaitan dengan manusia, sehingga penulisan sejarah didasarkan pada perubahan atau perkembangan aktivitas manusia. Dalam hal ini, ilmu sejarah termasuk pula ke ranah ilmu humaniora.
- Memiliki teori yang dinamakan filsafat teori sejarah kritis.
- Mempunyai metode ilmiah atau langkah-langkah penelitian, di antaranya penentuan tema, heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi sumber, interpretasi, dan historiografi (penulisan atau pencatatan sejarah).
- Dapat ditarik kesimpulan berdasarkan pola-pola tertentu dari suatu peristiwa.
4. Sejarah sebagai Seni
Ruang lingkup sejarah sebagai seni berarti, sejarah juga memiliki nilai estetis. Dalam hal ini, sejarah dapat disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan yang bukan hanya berupa dokumen atau cerita historis.
Bahkan untuk menyusunnya, sejarawan mesti memiliki imajinasi untuk merangkai fakta dari bukti-bukti peninggalan yang ada. Beberapa contoh dari sejarah sebagai seni di antaranya adalah sebagai berikut:
- Relief atau pahatan yang terdapat di candi-candi, seperti Borobudur, Prambanan, Pawon, Ratu Boko, dan masih banyak lagi.
- Patung-patung bersejarah, baik yang terdapat di sekitar candi maupun sisa-sisa reruntuhan bangunan masa lampau.
- Wayang kulit.
- Tari-tarian daerah.
- Ondel-ondel, dan sebagainya.
Beberapa Sumber Sejarah
1. Sumber Tekstual
Peninggalan berupa tulisan dapat menjadi sumber sejarah yang bisa dibilang amat penting. Bentuk sumber tulisan dapat ditemukan dalam beberapa jenis peninggalan, baik yang ditulis di atas batu, daun lontar, bahkan kulit hewan yang telah dikeringkan.
Bukan itu saja, sumber sejarah yang tekstual juga bisa saja berupa gambar yang dibuat di permukaan batu hingga dinding-dinding gua. Gambar tersebut tersusun secara kronologis, mewakili kejadian sebenarnya yang pernah dialami manusia di masa lampau.
2. Artefak
Selain sumber tekstual, ada pula peninggalan berupa benda buatan manusia di masa silam yang dapat dipindahkan, atau disebut juga sebagai artefak. Artefak bermacam-macam jenisnya, misalnya saja piring, sendok, perhiasan, tombak, pedang, dan lain sebagainya. Sumber-sumber sejarah semacam ini biasanya disimpan di museum-museum.
3. Fosil
Sumber berikutnya berupa fosil, yaitu sisa-sisa makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan yang telah menjadi batu. Fosil biasanya ditemukan di kedalaman tanah, dan telah berusia lebih dari 10.000 tahun. Sebagai sumber sejarah, fosil dapat digunakan untuk melacak kondisi waktu dan keadaan geografis dari suatu tempat di masa lampau.
4. Sumber Kebendaan Lain
Kebendaan lain yang dapat dijadikan sebagai sumber sejarah adalah monumen, sarkofagus, dan bangunan lain buatan manusia. Contoh dari benda-benda yang dimaksud ialah candi-candi di Indonesia, piramida di Mesir, situs Chichen Itza yang diduga sebagai peninggalan Suku Maya di Meksiko, dan masih banyak yang lain.