Ada beberapa klaim berbeda terkait lokasi makam Nabi Adam dan Siti Hawa. Apakah makam keduanya ada di Mekah atau negara lain? Simak informasi di artikel berikut untuk mengetahui faktanya, yuk!
Kamu mungkin tahu Nabi Adam as adalah manusia pertama di bumi. Akan tetapi, barangkali ada yang belum kamu tahu, yaitu cerita tentang makam Nabi Adam dan Siti Hawa berikut kisah kontroversialnya. Apakah keduanya dimakamkan di bumi atau diangkat ke surga di akhir hayatnya?
Terkait hal ini, sebaiknya kamu jangan mudah percaya kabar burung dan cari tahu faktanya terlebih dulu. Pasalnya, di internet pernah beredar foto yang disebut-sebut sebagai makam Adam, padahal ternyata merupakan pusara dari Nabi Imran yang terletak di Oman.
Lantas, di mana sebenarnya letak makam Nabi Adam dan istrinya, Hawa? Jika kamu ingin tahu fakta-fakta mengenai hal ini, simak penjelasan yang kami paparkan sebagai berikut! Baca sampai selesai supaya pengetahuanmu bertambah, ya.
Cerita Wafatnya Nabi Adam
Konon, Nabi Adam as tahu tentang akhir hayatnya dan telah mempersiapkan semuanya sebelum hari kematiannya benar-benar tiba. Bahkan, ia mengajukan permintaan terakhir kepada putra-putranya, yaitu ingin memakan buah dari surga.
Walau mereka tak tahu bagaimana mendapatkan buah surga, anak-anak Sang Nabi tetap berangkat mencari. Di tengah perjalanan, mereka dihadang oleh beberapa orang pria. Para pria itu bertanya, “Wahai anak-anak Adam, apa yang kalian cari? Atau apa yang kalian mau? Dan ke mana kalian pergi?”
Anak-anak Sang Nabi menjawab, “Bapak kami sakit, beliau ingin makan buah dari Surga.” Lalu para pria yang ternyata merupakan malaikat yang menyamar itu meminta mereka pulang dan berkata, “Pulanglah, karena ketetapan untuk bapak kalian telah tiba.”
Para malaikat itu rupanya telah pula membawa perlengkapan untuk memakamkan Adam. Di tangan mereka ada kain kafan, wewangian, serta sejumlah perangkat untuk keperluan menggali kubur. Mereka pun berjalan menuju ke kediaman Sang Rasul.
Kedatangan malaikat diketahui oleh Siti Hawa. Ia berniat meminta perlindungan kepada suaminya, tetapi Adam menolak sembari mengatakan, “Menjauhlah dariku. Aku pernah melakukan kesalahan karenamu. Biarkan aku bersama malaikat Tuhanku.”
Setelah itu, malaikat mencabut nyawa Adam, memandikannya, mengkafaninya, memberikan wewangian, menyalatinya, kemudian menyiapkan liang lahat. Mereka menguburkannya, lalu meletakkan bata di atasnya dan menimbun liang lahat tersebut.
“Wahai anak cucu Adam, ini adalah sunah kalian,” demikian kata para malaikat. Mereka telah memperlihatkan tata cara perawatan jenazah kepada anak cucu Adam yang pada akhirnya diikuti oleh manusia, khususnya yang beriman kepada Allah.
Baca juga: Kisah Nabi Yusuf As dan Mukjizatnya yang Akan Membuatmu Semakin Kagum pada Sosoknya!
Kisah Wafatnya Siti Hawa
Tidak terdapat keterangan mengenai kematian Siti Hawa, baik di dalam Alquran maupun Alkitab. Kendati demikian, bukan berarti tidak ada pendapat dari para ulama tentang cerita di balik wafatnya perempuan pertama di muka bumi itu.
Ulama kenamaan Ibnu Katsir dalam bukunya yang berjudul Kisah-Kisah Para Nabi (2014) yang diterjemahkan oleh Muhammad Zaini, menyebutkan, Hawa meninggal dunia satu tahun setelah Adam. Hal yang sama diriwayatkan pula dalam kitab-kitab karya Ibnu Hisyam, Ibnu Qutaibah, Tsa’labi, dan masih banyak lagi.
Konon, Hawa dimakamkan di Jeddah, Arab Saudi. Disebutkan, tempat Siti Hawa dimakamkan diberi nama Jeddah (berasal dari kata jaddah) yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya nenek, mengingat sosoknya dianggap merupakan ibu dari umat manusia.
Baca juga: Kisah Legenda Putri Pandan Berduri dan Pangeran Jenang Perkasa Beserta Ulasannya
Kontroversi Terkait Makam Nabi Adam dan Siti Hawa
Ada banyak klaim seputar keberadaan makam Nabi Adam as dan Siti Hawa. Sejumlah sumber menyebut Sang Nabi dimakamkan di Al Quds. Ulama Ibnu Asakir menyebut, kepala Adam berada di Masjid Ibrahim (Hebron), sedangkan kedua kakinya berada di lembah Baitul Maqdis.
Pendapat lain ada yang mengklaim Sang Nabi dimakamkan di sebuah gunung yang ada di India. Ada pula beberapa pendapat lainnya yang mengatakan kalau makamnya berada di sejumlah lokasi, di antaranya Bukit Golgota yang menjadi tempat penyaliban Yesus, Biara Salib di Yerussalem, dan Gunung Abu Qubais di Mekah.
Tak cukup sampai di situ, ada pendapat berbeda yang menyinggung bahwa makam Nabi Adam dan Hawa dipindahkan dari Mekah ke Palestina. Sebagaimana dikutip oleh Jihad Muhammad Hajjaj, dikatakan jenazah pasangan suami istri pertama di bumi itu diambil Nabi Nuh sebelum terjadi banjir dan dikuburkan di Baitul Maqdis.
Sementara itu, terkait klaim yang menyebut makam Hawa berada di Jeddah, disebut-sebut tidak berdasar. Pasalnya saat bertandang ke sebuah pemakaman yang dimaksud, yaitu di kawasan Ammaria, tidak ditemukan bukti kuat Hawa dikebumikan di sana. Terlebih, tidak ada pula ulama atau ahli yang bisa memperkirakan waktu wafatnya Siti Hawa.
“Tidak ada bukti sahih untuk mengkonfirmasi keberadaan makam Hawa di pemakaman tersebut. Saya pikir itu hanya mitos,” terang seorang penulis kontemporer dari Arab Saudi, Muhammad Sadiq Diab dalam bukunya yang berjudul Jeddah: Sejarah dan Kehidupan Sosial.
Baca juga: Kisah Nabi Musa Mendapatkan Wahyu dan Menerima Kitab Taurat untuk Bani Israel
Bagaimana Fakta tentang Makam Adam dan Hawa?
Terlepas dari pendapat maupun kontroversi yang ada terkait letak makam Sang Rasul dan istrinya, banyak yang sepakat dengan teori bahwa Hawa dikebumikan tepat di sebelah Adam. Barangkali karena zaman dulu anak cucu Nabi Adam tidak berpikir untuk memberi tanda pada panjang kuburan orang tua mereka, maka makamnya pun hilang terkubur semakin dalam di bawah tanah seiring berjalannya waktu.
Daripada hanya fokus pada lokasi makamnya, rasanya akan lebih baik bagi kita sebagai manusia untuk mendoakan dan menjadikan Sang Rasul sebagai teladan. Tak hanya kepada Nabi Adam, jadikanlah pula rasul-rasul Allah yang lain sebagai sosok panutan bagi kita dalam mengerjakan kebaikan.