
Apakah kamu sedang mencari tahu mengenai hal-hal yang menjadi penyebab runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno? Jika iya, tidak perlu bingung mencarinya ke mana-mana lagi karena kamu bisa langsung menyimaknya pada artikel berikut ini.
Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha yang besar di Pulau Jawa. Dipimpin oleh dua dinasti, yaitu Sanjaya dan Sailendra, kerajaan tersebut mampu mempertahankan eksistensinya selama ratusan tahun. Lantas, apa yang menjadi faktor penyebab dari runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno yang bercorak agama Hindu-Buddha ini?
Salah satu alasannya adalah karena bencana alam yang tidak dapat dihindari, yaitu meletusnya gunung berapi. Selain itu, ada juga yang mengatakan kalau penyebabnya adalah karena perebutan kekuasaan oleh para penerusnya
Apakah memang benar demikian? Kalau ingin memastikan jawabannya, kamu bisa menyimak ulasan lengkap mengenai penyebab runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno di bawah ini. Yuk, langsung saja dibaca!
Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno
Sumber: Wikimedia Commons
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai hal yang menyebabkan Kerajaan Mataram Kuno mengalami kemunduran, tidak ada salahnya kalau kamu menyimak mengenai masa kejayaan kerajaan tersebut. Hitung-hitung untuk menambah pengetahuan.
Kejayaan Era Permulaan
Menurut catatan sejarah, kerajaan yang juga disebut Medang Kamulan ini sudah mengalami masa jayanya ketika dipimpin oleh sang pendiri, yaitu Sri Sanjaya. Hal tersebut dikarenakan ia tidak hanya raja yang adil, tegas, dan tangkas. Namun, ia juga pandai menguasai taktik berperang.
Selain itu, Sri Sanjaya juga mampu menjaga kerukunan rakyatnya yang memiliki agama berbeda. Diketahui, pada zaman itu sebagian besar warganya menganut agama Hindu Siwa dan Buddha Mahayana.
Pondasi negara yang dibangun oleh Sanjaya kemudian menjadi semakin kuat setelah tahta pemerintahaan dipegang oleh Rakai Panangkaran. Sama seperti ayahnya, ia juga merupakan seorang raja yang tangkas dan tangguh di medan peperangan. Dirinya juga melakukan ekspansi wilayah.
Baca juga: Informasi Lengkap tentang Ken Arok, Sang Pendiri Kerajaan Singasari yang Punya Masa Lalu Kelam
Meraih Kembali Kejayaan
Meskipun sempat mengalami kemunduran, Kerajaan Mataram Kuno mencapai puncak kejayaan saat dipimpin oleh Raja Dyah Balitung. Di era pemerintahannya ini, ia berhasil menyatukan wilayah yang sempat terpecah atau melepaskan diri ketika dipimpin oleh raja-raja sebelumnya.
Wilayah kerajaan tersebut juga semakin luas. Kerajaan tersebut tidak hanya menguasai wilayah Jawa Tengah saja, tetapi juga sampai Pulau Bali.
Selain itu, bukti nyata dari kejayaan Kerajaan Mataram Kuno juga bisa kamu lihat dari bangunan-bangunan peninggalannya yang begitu megah. Salah satu contoh nyatanya adalah Borobudur yang merupakan candi bercorak Buddha terbesar di dunia.
Kemudian, ada pula Candi Prambanan yang dinobatkan sebagai bangunan Hindu terindah. Konon candi ini dibuat oleh Rakai Pikatan untuk menandingi kemegahan Borobudur. Selain itu, masih ada banyak sekali candi-candi peninggalan kerajaan ini yang tak kalah indah dan megah.
Kemajuan di Bidang Ekonomi
Kerajaan Mataram Kuno berbeda dari kebanyakan kerajaan di nusantara yang mengandalkan sektor maritim. Kerajaan ini lebih mengandalkan sektor pertanian karena memiliki tanah yang subur. Hal tersebut karena lokasinya yang dikelilingi oleh sejumlah gunung dan sungai.
Hal ini bukan berarti Kerajaan Mataram Kuno sama sekali tidak memanfaatkan laut yang dimilikinya. Warga yang tinggal di dekat pantai bermata pencaharian sebagai pedagang dan juga berlayar. Hanya saja, memang tidak semaju sektor pertanian.
Baca juga: Informasi tentang Prasasti Bersejarah Peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang Perlu Kamu Ketahui
Faktor-Faktor yang Menjadi Penyebab Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno
Sumber: Wikimedia Commons
Nah, beberapa hal yang diduga menjadi pemicu kemunduran Mataram Kuno adalah sebagai berikut:
1. Terjadinya Bencana Alam
Lokasi Kerajaan Mataram Kuno yang berada di Jawa Tengah memang dikelilingi oleh banyak gunung. Nilai positifnya memang daerah menjadi lebih subur sehingga sangat baik untuk bercocok tanam. Salah satu yang paling banyak ditanam adalah padi.
Akan tetapi, hal tersebut juga bagaikan pedang bermata dua. Saat gunung-gunung yang masih aktif meletus, tentu saja membuat keadaan menjadi kacau.
Lahar tersebut melahap apa pun yang dilewati tanpa tersisa. Tidak hanya lahan dan pemukiman penduduk, tetapi juga istana. Bahkan, candi-candi yang dibangun dengan megah pun rusak dan terkubur oleh lahar dingin.
2. Terjadinya Perebutan Kekuasaan
Faktor lain yang menjadi penyebab runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno adalah karena adanya perebutan kekuasaan di antara para keturunannya. Kamu mungkin sudah bisa menebaknya karena perebutan kekuasaan sepertinya menjadi alasan umum mengapa kebanyakan kerajaan mengalami kemunduran.
Di era kepemimpinan raja-raja yang terdahulu, peristiwa ini memang sudah terjadi. Namun, perebutan kekuasaan ini menjadi semakin sengit sepeninggal Dyah Balitung. Bahkan, orang-orang yang bukan keturunan langsung pun ikut memperebutkannya.
Dyah Balitung sendiri diketahui juga bukanlah pewaris asli. Ia bisa naik tahta karena menikahi putri Rakai Watuhumalang. Raja-raja selanjutnya yang berebut kekuasaan adalah Raja Daksa, Dyah Tulodong, dan yang terakhir Dyah Wawa.
Baca juga: Faktor-Faktor yang Menjadi Penyebab Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara
3. Pemindahan Kekuasaan dari Jawa Tengah Ke Jawa Timur
Selain terjadinya bencana alam, pemindahan kekuasaan ke Jawa Timur oleh Mpu Sendok juga menjadi salah satu penyebab kemunduran Kerajaan Mataram Kuno. Ia kemudian membentuk dinasti baru, yaitu Wangsa Isyana.
Keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan untuk mendorong keadaan ekonomi kerajaan supaya lebih baik. Letak kerajaan yang baru ini berada di dekat Sungai Brantas. Karena hal inilah tidak hanya sektor pertanian yang diuntungkan, tetapi juga pelayaran dan perdagangan.
Baca juga: Ulasan Lengkap Mengenai Silsilah Raja-Raja yang Pernah Memimpin Kerajaan Kediri
Sudah Puas Menyimak Ulasan tentang Faktor Penyebab Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno?
Demikianlah beberapa faktor penyebab runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno yang bisa kamu temukan di artikel ini. Gimana? Apakah sudah memuaskan rasa ingin tahumu?
Nah, untuk yang mungkin ingin membaca ulasan serupa tentang kerajaan lain di nusantara, kamu bisa cek saja artikel di PosKata. Contohnya adalah Kerajaan Singasari, Majapahit, Tarumanegara, dan masih banyak lagi.