
Gajah Mada adalah salah satu tokoh dalam Kerajaan Majapahit. Bila ingin membaca salah satu dongeng yang mengisahkan tentangnya, langsung saja baca dongeng Gajah Mada dan Pencuri Misterius di artikel ini!
Membaca cerita rakyat Nusantara bisa menambah wawasanmu. Salah satu cerita rakyat atau dongeng dari Jawa adalah Gajah Mada dan Pencuri Misterius. Kamu sudah pernah mendengar kisahnya belum, nih?
Secara singkat, dongeng ini mengisahkan tentang komando prajurit istana bernama Gajah Mada di Kerajaan Majapahit. Awalnya, kerajaan baik-baik saja. Namun, kerajaan digegerkan dengan adanya pencurian.
Berhasilkah Gajah Mada menangkap pencuri? Bagaimana kelanjutan kisahnya? Biar nggak penasaran, simak cerita dongeng Gajah Mada dan Pencuri Misterius di artikel ini, yuk! Selain ceritanya, kami juga telah memaparkan unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya. Selamat membaca!
Cerita Dongeng Gajah Mada dan Pencuri Misterius
Alkisah, pada zaman dahulu, hiduplah seorang raja yang baik bernama Hayam Wuruk. Ia memimpin Kerajaan Majapahit.
Tak hanya baik hati, Raja Hayam Wuruk juga terkenal cerdas dan pemberani. Dalam masa kepemimpinannya, ada seorang komando prajurit istana bernama Gajah Mada.
Sama dengan Hayam Wuruk, ia juga terkenal pandai, pemberani, dan perkasa. Masa kepemimpinan mereka membuat membuat Majapahit menjadi kerajaan yang makmur, aman, dan sejahtera.
Kerajaan Majapahit sendiri sangatlah besar dan mewah. Di dalamnya terdapat bangunan bernama Gedong Pusaka yang berisi harta-harta berharga kerajaan, seperti perhiasan, mahkota, koin emas, keris, dan masih banyak lagi.
Karena berisi barang-barang berharga, gedung itu dijaga dengan ketat oleh para pengawal istana. Bahkan, gedung itu dibuat dari tembok besar dan tebal. Dengan penjagaan dan gedung yang terbangun kokoh, hampir tidak mungkin orang bisa membobolnya.
Baca juga: Kisah Putri Mambang Linau dan Legenda Tarian Olang-Olang dari Riau Beserta Ulasan Lengkapnya
Menghebohkan Istana
Pada suatu malam, tiba-tiba muncullah kabut yang sangat tebal di sekitar kerajaan. Cuacanya pun terasa sangat dingin. Keadaan tersebut sangat tidak lazim di Kerajaan Majapahit.
“Tuan, kenapa cuaca malam ini dingin sekali?” tanya seorang prajurit kepada komandannya, Gajah Mada.
“Mungkin ini adalah pertanda bahwa sebentara lagi hal yang besar akan terjadi. Entah itu hal buruk atau hal baik. Kita berdoa saja agar yang terjadi adalah kebaikan,” ucap Gajah Mada.
Tak lama kemudian, Raja Hayam Wuruk memanggil Gajah Mada. “Gajah Mada, dalam situasi seperti ini, ada baiknya jika kita memperketat keamanan. Kerahkan seluruh prajurit untuk berjaga, terutama di Gedong Songo. Jangan sampai hal buruk terjadi di kerajaan kita,” perintah Raja.
Lalu, Gajah Mada mengerahkan seluruh prajurit untuk berjaga. Setiap satu jam sekali, para prajurit harus melaporkan keadaan pada Gajah Mada. Artinya, semua prajurit dan Gajah Mada terjaga dan tak tidur.
Awalnya, kerajaan baik-baik saja. Tidak ada kejanggalan dan keanehan yang terjadi. Pun, tidak ada serangan dari luar. Namun, saat fajar hampir tiba, tiba-tiba saja para prajurit Gedong Pusaka melaporkan bahwa pintu gedung itu telah terbuka.
“Tuan, Tuan! Gawat! Pintu Gedong Pusaka tib-tiba saja terbuka,” ucap salah satu prajurit pada Gajah Mada.
Komando prajurit itu terkejut. “Bagaimana bisa? Bukankah kalian selalu menjaganya?” tanyanya terkejut.
Ia langsung bergegas ke Gedong Pusaka. Ketika mereka masuk dan melakukan pengecekan, rupanya ada banyak sekali pusaka yang hilang. Sejumlah emas koin pun menghilang.
Saat itu pula, Gajah Mada langsung menginterogasi seluruh jajaran prajurit yang menjaga Gedong Pusaka. Ia memberi beragam pertanyaan kepada mereka. Pencurian ini menjadi sebuah misteri. Karena para penjaga sama sekali tak pernah meninggalkan Gedong Pusaka.
Gajah Mada lalu melaporkan pencurian itu kepada Raja Hayam Wuruk. Namun, baginda Raja diam saja. Ia seolah-olah tak memerdulikan kejadian itu.
Keanehan Terus Terjadi
Karena Raja Hayam Wuruk tak memerintahkan apa pun, Gajah Mada pun tak bisa berbuat apa-apa. Ia tak melakukan interogasi lebih lanjut. Untuk berjaga-jaga, ia memperbanyak dan memperketat sistem keamanan di Gedong Pusaka.
Malam pun tiba. Kali ini, malam terasa hangat dan tenang, tak ada kabut yang mengitari kerajaan. Tiba-tiba saja, para prajurit dikejutkan dengan seseorang yang berlari dengan sangat cepat dari depang Gedong Pusaka.
Mereka langsung mengejar orang itu. Tapi, karena ia berlari dengan sangat kencang, para prajurit kehilangan jejak orang itu. Namun, mereka bisa melihat kalau orang aneh itu berjalan menuju tempat istirahat Raja.
Beberapa prajurit langsung melaporkan kejadian itu pada Gajah Mada. Ia lalu memerintahkan para prajurit untuk melakukan pengepungan dan penjagaan ketat di tempat Raja.
Tak lama kemudian, tiba-tiba ada kabut memenuhi tempat Raja. Saking tebalnya, para prajurit sampai tidak bisa mengawasi tempat Raja. Lama kelamaan, kabut itu meluas hingga ke seluruh kerajaan.
Keesokan harinya, ada kejadian aneh menimpa Kerajaan Majapahit. Langit tampak cerah dan matahari bersinar terang. Namun, Kerajaan Majapahit tertutup oleh langit yang sangat gelap. Sehingga tidak ada seorang pun yang bisa melihat.
Ditambah lagi, Raja tak pernah keluar dari singgasananya. Para prajurit istana terus mengepung tempat Raja karena mereka meyakini bahwa pencuri bersembunyi di dalamnya.
Para prajurit terus berteriak meminta si pencuri untuk menyerah. “Menyerahlah kau, Pencuri! Kami akan terus mengepungmu! Dan bila terjadi apa-apa dengan Raja, kami tak akan segan-segan membunuhmu!” ucap prajurit yang berjaga.
Menjadi Misteri
Setelah berjam-jam menunggu, Raja tak kunjung keluar dan pencuri pun tak menampakkan diri. Para prajurit dan Gajah Mada tak punya wewenang untuk memasuki singgasana Raja tanpa perintahnya.
“Tuan, apa yang sebenarnya terjadi? Awan mendung dan kabut tak kunjung menghilang dari kerajaan kita. Sedangkan langit di luar tampak cerah,” tanya salah satu prajurit.
“Entahlah. Kita tak akan pernah tahu apa yang terjadi di sini,” ucap Gajah Mada.
Tak berselang lama, tiba-tiba ada seseorang yang melempar batu ke para prajurit. Beberapa dari mereka terluka berat. Menganggap hal tersebut sebagai keadaan darurat, Gajah Mada pun masuk ke singgasana Raja untuk menyelamatkannya.
Namun, hal mengejutkan terjadi. Di dalam sana, Raja tampak biasa saja. Ia juga berkata bahwa tidak ada seorang pun yang memasuki singgasananya. Gajah Mada melapor jika istana tiba-tiba berkabut dan langit mendung.
Sayangnya, Raja tidak merespon apa-apa. Ia juga tak meminta Gajah Mada untuk berbuat sesuatu. Lalu, Gajah Mada keluar dari singgasana Raja dan mengatakan pada para prajurit bahwa pencuri tidak ada di sana.
Mereka lalu berasumsi jika pencuri adalah makhluk ghaib, bukan manusia. Beberapa bulan kemudian, langit di Kerajaan Majapahit tetap gelap dan Raja pun tak memberikan mandat apa pun. Ia seolah-olah pasrah dengan keadaan itu.
Bertahun-tahun kemudian, kasus pencurian itu masih menjadi misteri dan langit mendung serta kabut tak kunjung pergi. Hal itu membuat Kerajaan Majapahit mengalami kerugian besar. Perekonomian pun melemah. Karena itu, Kerajaan Majapahit pun runtuh.
Unsur Intrinsik
Setelah membaca dongeng Gajah Mada dan Pencuri Misterius, kurang afdol kalau kamu tidak melengkapi wawasanmu dengan membaca unsur intrinsiknya. Berikut ulasannya;
1. Tema
Tema atau inti cerita dongeng Gajah Mada dan Pencuri Misterius adalah tentang kejadian misterius yang menimpa Kerajaan Majapahit. Kerajaan yang semula aman tentram, tiba-tiba menjadi suram dan pada akhirnya runtuh.
2. Tokoh dan Perwatakan
Ada dua tokoh dalam cerita rakyat dongeng Gajah Mada dan Pencuri Misterius ini. Mereka adalah Raja Hayam Wuruk dan Gajah Mada.
Awalnya, Raja dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana, cerdas, dan pemberani. Namun, tiba-tiba ia berubah misterius dan tak solutif.
Sementara Gajah Mada adalah komando prajurit yang gagah pemberani dan bijaksana. Ia adalah orang kepercayaan Raja yang turut berperan penting dalam menjaga ketenteraman kerajaan.
3. Latar
Latar tempat dari cerita dongeng Gajah Mada dan Pencuri Misterius ini adalah di Kerajaan Majapahit. Secara lebih spesifik, latar cerita di Gedong Pusaka dan singgasana Raja.
4. Alur Cerita Dongeng Gajah Mada dan Pencuri Misterius
Alur cerita rakyat Jawa ini adalah maju atau progresif. Cerita bermula dari Kerajaan Majapahit yang tiba-tiba berkabut tebal dan sangatlah dingin. Konon, kabut tebal itu pertanda bahwa akan ada hal besar yang terjadi.
Benar saja, tak lama kemudian, para prajurit mendapati Gedong Pusaka, tempat penyimpanan harta berharga kerajaan, terbuka. Rupanya, beberapa benda berharga telah dicuri.
Komandan Prajurit Gajah Mada melapor pada Raja Hayam Wuruk. Namun, Raja tidak memberikan tanggapan apa pun. Keesokan harinya, langit cerah dan cuaca kembali hangat.
Meski demikian, Gajah Mada memerintahkan prajurit untuk tetap memberikan pengaman ketat dan bersiaga di Gedong Pusaka. Pagi hingga sore tak terjadi apa-apa. Semua aman terkendali.
Namun, saat malam tiba, ada seorang prajurit yang mendapati seseorang berlari dengan kencangnya dari Gedong Pusaka. Orang itu berlari ke arah singgasana Raja.
Lalu, tiba-tiba saja kabut tebal menyelimuti singgasana Raja. Para prajurit mengepung kediaman Raja dan terus berteriak agar pencuri menyerahkan diri. Namun, baik Raja maupun pencuri itu tak ada yang keluar.
Kabut semakin tebal dan pekat. Kerajaan dipenuhi kegelapan. Padahal, di luar kerajaan langit tampak cerah. Singkat cerita, Gajah Mada memaksa masuk ke kediaman Raja. Di sana Raja terlihat baik-baik saja. Pencuri juga tak ditemukan di sana.
Kasus pencurian itu pun meninggalkan misteri. Kabut dan langit gelap di kerajaan juga tak kunjung menghilang. Pada akhirnya, Kerajaan Majapahit runtuh.
5. Pesan Moral
Pesan moral apa yang bisa kamu petik dari cerita dongeng Gajah Mada dan Pencuri Misterius ini? Nilai moral yang bisa dipetik itu jadilah pemimpin yang solutif.
Jangan seperti Raja Hayam Wuruk yang tidak memberikan solusi atas permasalahan besar yang terjadi di Kerajaan Majapahit. Pada akhirnya, ketidaksanggupannya dalam memimpin membuat kerajaan Runtuh.
Selain unsur intrinsik, cerita dongeng Gajah Mada ini juga ada unsur ekstrinsiknya. Di antaranya adalah nilai-nilai dari luar kisahnya yang mempengaruhi berlangsungnya jalannya cerita. Seperti, nilai sosial, budaya, dan moral.
Fakta Menarik
Sebelum mengakhiri cerita dongeng Gajah Mada dan Pencuri Misterius, bacalah fakta menariknya. Berikut ulasan singkatnya;
1. Ada Versi Lain
Cerita dongeng Gajah Mada dan Pencuri Misterius memiliki beberapa versi lain. Secara garis besar kisahnya sama, yakni tentang kejadian misterius yang terjadi di Kerajaan Majapahit.
Namun, secara detail kisahnya berbeda-beda. Ada versi yang menceritakan bahwa dongeng Gajah Mada dan Pencuri Misterius ini juga menjadi legenda asal usul kabut di Trowulan. Trowulan sendiri adalah desa bercuaca dingin berkabut dan terdapat puluhan situs peninggalan Kerajaan Majapahit. Berikut versi yang mengaitkan dengan asal usul kabut di desa Trowulan;
Setelah Gajah Mada mendapati Raja baik-baik saja dan pencuri tidak ada di kediamannya, ia meminta para prajurit tuk bubar dan tak mengepung kediaman Raja. Lalu, perlahan-lahan kabut yang mengitari Kerajaan Majapahit menhilang.
Namun, kabut tipis masih kerap mendatangi Kerajaan Majapahit. Cuaca pun kerap tiba-tiba menjadi dingin. Raja Hayam Wuruk tak mau keluar dari kediamannya. Padahal kondisinya sehat.
Tak lama dari kejadian misterius itu, Raja Hayam Wuruk ditemukan meninggal dunia. Sejak saat itu, kabut jadi semakin sering mendatangi Kerajaan Majapahit. Kisah itu lalu menjadi asal usul kabut yang menyelimuti desa Trowulan.
Bagikan Dongeng Gajah Mada dan Pencuri Misterius ke Teman-Temanmu
Demikianlah cerita dongeng Gajah Mada dan Pencuri Misterius beserta ulasan lengkap seputar unsur intrinsik dan fakta menariknya. Kamu suka dengan ceritanya? Kalau suka, bagikanlah artikel ini ke teman-temanmu untuk menambah wawasan mereka, ya.
Buat yang pengin baca cerita lainnya, langsung saja kepoin Poskata.com kanal Ruang Pena. Ada banyak cerita rakyat yang bisa kamu baca, seperti legenda Tangkuban Perahu, cerita asal usul Danau Batur, kisah Buaya Tembaga, dan masih banyak lagi.
Selain cerita rakyat, ada pula beragam dongeng yang bisa kamu simak. Misalnya saja dongeng Pinokio, Kerbau yang Cerdas, Putri Berambut Kaca, dan masih banyak lagi. Selamat membaca!