
Majapahit merupakan kerajaan terbesar pada abad-13 dan meraih masa kejayaan saat dipimpin oleh oleh Hayam Wuruk. Lantas hal apakah yang menjadi penyebab dari runtuhnya Kerajaan Majapahit? Temukan jawabannya di bawah ini!
Turunnya Hayam Wuruk dari tahta dan meninggalnya Mahapatih Gajah Mada ditengarai menjadi penyebab utama runtuhnya Kerajaan Majapahit. Namun, apakah benar faktanya demikian?
Nah, jawabannya dapat kamu ketahui di sini. Tak hanya itu saja, lewat artikel ini kamu juga bisa mengetahui faktor lain yang menyebabkan kemunduran dari Kerajaan yang didirikan oleh Raden Wijaya tersebut.
Bagaimana? Sepertinya kamu sudah tidak sabar ingin mengetahui faktor penyebab lain dari runtuhnya Kerajaan Majapahit, kan? Kalau begitu langsung simak saja ulasan lengkapnya berikut ini!
Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit
Kiri: Raja Hayam Wuruk, Kanan: Mahapatih Gajah Mada
Sumber: Wikimedia Commons
Sebelum membahas tentang faktor penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit, tidak ada salahnya kalau kamu membaca sekilas tentang masa kejayaannya. Seperti yang sudah kamu baca sebelumnya, kerajaan tersebut mengalami masa yang paling gemilang ketika dipimpin oleh Hayam Wuruk yang bergelar Sri Rajasanagara.
Kejayaan tersebut tentu saja tidak lepas dari andil Mahapatih Gajah Mada dengan Sumpah Palapa-nya. Inti dari sumpah tersebut adalah ia tidak akan istirahat sebelum menyatukan nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.
Salah satu bukti kejayaan Kerajaan Majapahit adalah memiliki wilayah yang begitu luas. Mereka tidak hanya menguasai pulau-pulau sama seperti wilayah Indonesia sekarang, yaitu Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Akan tetapi, juga luar wilayah seperti sebagian kepulauan di Filipina, Australia, Malaysia, dan Singapura.
Kerajaan Majapahit disebut-sebut memiliki kekuatan maritim yang sangat kuat. Maka dari itu, tidak mengherankan jika banyak kerajaan-kerjaan lain menjadi segan. Selain itu, kerajaan ini juga menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan beberapa kerajaan dari negeri tetangga seperti Kerajaan Kamboja, Vietnam, dan Campa.
Bukti lain kejayaan Kerajaan Majapahit adalah menjadi pusat perdagangan. Kerajaan tersebut biasanya mengirim barang ke luar daerah berupa rempah-rempah lewat para saudagar dari Cina atau India yang singgah. Pada masa ini transaksi jual beli sudah menggunakan mata uang logam.
Selain canggih dalam sistem perdagangan, Kerajaan Majapahit pun memiliki infrastruktur yang sudah mumpuni. Tidak hanya memiliki bangunan yang megah dan unik, kerajaan tersebut juga sudah membangun saluran irigasi serta bendungan untuk mencegah banjir.
Sementara itu, di bidang sastra juga tidak kalah maju. Banyak sekali kitab karya sastra yang terlahir dari masa ini. Beberapa contohnya adalah Kitab Pararaton, Negarakertagama, Sutasoma, dan naskah Sundayana.
Faktor-Faktor yang Menjadi Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit
Relief Gajah Mada
Sumber: Wikimedia Commons
Tadi kamu sudah menyimak mengenai masa kejayaan Kerajaan Majapahit, kan? Selanjutnya, langsung simak saja mengenai alasan dibalik runtuhnya kekuasaan kerajaan terbesar pada abad ke-13 tersebut.
1. Terjadinya Perang Saudara
Meninggalnya Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada disebut-sebut menjadi salah satu faktor mundurnya Kerajaan Majapahit. Hal itu dikarenakan tidak ada keturunannya yang mampu memimpin kerajaan seperti dirinya.
Terlebih lagi, terjadi pula perang antar saudara pada saat kepemimpinan Wikramawardhana. Ia adalah suami dari Kusumawardhani yang merupakan putri Hayam Wuruk.
Namun, Wirabhumi merasa iri dan merasa lebih berhak menduduki tahta tersebut. Padahal, ia hanyalah anak dari salah seorang selir Hayam Wuruk. Maka dari itu, mulai tahun 1400 terjadilah perang dingin antara Wikramardhana dan Wirabhumi.
Perebutan kekuasaan antar saudara itu kemudian menyebabkan Kerajaan Majapahit pecah menjadi dua bagian. Kerajaan bagian Barat dipimpin oleh Wikramawardhana, sementara itu wilayah timur atau yang kemudian disebut Blambangan dipimpin oleh Wirabhumi.
Apakah perang berhenti di situ saja? Tentu saja tidak. Pada tahun 1404 meletuslah perang besar antar saudara keturunan Hayam Wuruk.
Pertempuran berdarah yang juga disebut Perang Paregreg tersebut kurang lebih terjadi selama dua tahun. Hasil akhirnya, Wirabhumi dapat dikalahkan dan Wikramawardhana dapat menyatukan wilayah kerajaan kembali.
2. Banyak Wilayah yang Lepas dan Kemunduran Ekonomi
Perang Paregreg menyebabkan pengaruh Kerajaan Majapahit terhadap wilayah-wilayah kekuasaannya mulai melemah. Satu persatu wilayah tersebut melepaskan diri karena tidak lagi percaya pada sang pemimpin.
Setelah itu, perekonomian Kerajaan Majapahit mulai memburuk dan tidak sebagus dahulu. Terlebih lagi, kemunculan pusat dagang Malaka membuat pergerakan ekonomi kerajaan tersebut semakin berkurang.
3. Masuknya Kerajaan Islam dan Serangan Kerajaan Demak
Runtuhnya Kerajaan Majapahit juga disebabkan oleh peristiwa masuknya agama Islam di wilayah kerajaan tersebut. Kepercayaan yang masuk pada akhir abad ke-14 atau awal abad ke-15 ini mampu menggerus keberadaan kerajaan tersebut. Pasalnya, para penganut agama tersebut tidak mau dipimpin oleh raja yang beragama Hindu atau Buddha.
Kemudian pada tahun 1475, Kerajaan Majapahit mendapatkan serangan dari Kesultanan Demak yang dipimpin oleh Raden Patah. Menurut beberapa sumber, ia adalah anak dari Brawijaya V dengan salah seorang selir asal Tiongkok yang memutuskan untuk menjadi muslim.
Sudah Puas Menyimak Informasi mengenai Faktor Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit Ini?
Itulah tadi beberapa faktor penyebab dari runtuhnya Kerajaan Majapahit yang bisa kamu simak di PosKata. Bagaimana? Apakah kamu sudah menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaanmu? Semoga iya.
Buat kamu yang masih ingin mengetahui informasi lebih banyak mengenai Kerajaan Majapahit, jangan lupa untuk membaca artikel-artikel yang lainnya, ya! Kalau mau menyimak ulasan dari kerajaan yang lain juga ada, lho.