
Pantek dapat digolongkan ke dalam kelas kata nomina (kata benda). Arti pantek adalah n pasak dan paku semat.
Pantek bersinonim dengan pasak. Berikut ini pembahasan lebih lengkap tentang makna kata dan pengertian pantek.
(1) pan.tek nomina (kata benda)
- pasak; paku semat
Sinonim: pasak
Kata Turunan dari Pantek
memantek; terpantek
Kamus Indonesia - Inggris
Terjemahkan pantek dalam bahasa Inggris di Google Translate.
Pengertian Pantek
Arti kata pantek barangkali memang sudah diterangkan dengan jelas di KBBI. Akan tetapi, pengertian pantek sendiri bisa jadi dimaknai berbeda oleh sebagian orang, entah yang sudah familier maupun yang masih asing dengan kata tersebut.
Pasalnya meski bersinonim dengan pasak, dalam bahasa daerah lain di Indonesia, pantek berhomonim dengan kata yang bermakna negatif. Untuk mengetahuinya, simak penjelasan tentang kata pantek secara etimologi dan beberapa contoh penggunaannya di bawah ini!
Pantek Secara Etimologi
Pengertian pantek tidak hanya merujuk pada kata dalam bahasa Indonesia yang tercantum di KBBI. Pasalnya, kata yang termasuk kelas kato bando (kata benda atau nomina) ini juga ditemukan dalam bahasa Minangkabau.
Apabila dilihat dari bahasa Minangkabau, kata pantek dapat diterjemahkan menjadi pukas, puki, nonok, atau sebutan untuk kemaluan perempuan. Di sisi lain, kata ini juga dimaksudkan sebagai umpatan kasar, kata-kata kotor, dan carut (cabul).
Penggunaan Istilah Pantek
1. Istilah Pantek dalam Arti Pasak atau Paku Semat
Dalam bahasa Indonesia, terdapat istilah memantek yang merupakan bentuk kelas kata kerja dari pantek. Memantek bisa diartikan melekatkan (kayu, bambu, dan lain sebagainya) dengan pantek/paku.
Selain memantek, digunakan pula istilah terpantek (kata kerja), yang artinya adalah terpasak atau tertancap. Maksudnya merujuk pada kondisi di mana suatu benda tertancap (terpantek) pisau atau paku. Contoh: “Sebuah paku besar terpantek di daun pintu.”
2. Istilah Pantek dalam Arti Umpatan Kasar
Seperti dijelaskan sebelumnya, pantek bisa dianggap sebagai umpatan kasar jika dimaksudkan untuk mengungkapkan kekesalan oleh penuturnya. Bisa dikatakan, kata ini setara dengan “jancok” yang dianggap kasar bagi sebagian orang, terutama jika bukan berasal dari wilayah Jawa Timur.