
Letak Kerajaan Majapahit rupanya menjadi polemik di antara para arkeolog dan sejarawan. Lantas, di mana sebenarnya letak kerajaan yang mengalami masa kejayaan di bawah pimpinan Hayam Wuruk tersebut? Temukan jawabannya berikut ini.
Seperti yang mungkin kamu sudah baca, kebanyakan sumber sejarah menyebutkan bahwa letak dari Kerajaan Majapahit itu berada di tepi sungai Brantas. Tepatnya, berada di sebuah hutan bernama Tarik.
Akan tetapi, rupanya para arkeolog masih memperdebatkan di mana letak sebenarnya kerajaan tersebut. Karena ada pula yang mengatakan kalau letaknya berada di Trowulan, Mojokerto lantaran ditemukannya sebuah situs peradaban kerajaan tersebut yang cukup luas.
Nah, apakah kamu juga sama penasarannya dengan para arkeolog tersebut? Kalau iya, langsung saja cek ulasan lengkap letak Kerajaan Majapahit berikut ini.
Letak Kerajaan Majapahit Sebenarnya
Asal-usul mengenai letak sebenarnya dari Kerajaan Majapahit bisa kamu simak sebagai berikut.
1. Pembukaan Hutan Tarik
Sumber: Wikimedia commons
Sebelumnya, kamu mungkin sudah pernah membaca kalau Raden Wijaya membuka sebuah hutan untuk dijadikan sebuah desa. Nah, desa tersebut kemudian diberi nama Majapahit karena di situ terdapat banyak sekali buah maja yang rasanya pahit.
Lantas, apa alasan dari sang raden membuka hutan tersebut? Nah, kejadiannya bermula dari pemberontakan Jayakatwang yang menyerang Kerajaan Singasari.
Kerajaan tersebut dipimpin oleh Raja Kertanegara yang merupakan mertua dari Raden Wijaya. Nah, untuk meredam pemberontakan, Kertanegara menyuruh menantunya untuk membantu menghadapi Jayakatwang.
Namun sayangnya, kekuatan Singasari tidak cukup besar untuk menghentikan Jayakatwang. Raden Wijaya dan pasukannya harus mundur dan bersembunyi. Sementara itu, Kertanegara tewas.
Karena tidak bisa bersembunyi selamanya, Raden Wijaya kemudian menyerah kepada Jayakatwang. Dengan bantuan AryaWiraja, ia berhasil mendapatkan kepercayaan Jayakatwang dan diperbolehkan membuka Hutan Tarik.
Setelah itu, banyak warga yang tinggal di sana. Diam-diam, Raden Wijaya pun menyuun kekuatan untuk menggulingkan Jayakatwang.
Rencananya semakin berjalan mulus setelah kedatangan para tentara Mongol. Ia memanfaatkan pasukan tersebut untuk menggulingkan Jayakatwang.
Setelah berhasil membunuh Jayakatwang, ia kemudian berkhianat dan berbalik menyerang tentara Mongol. Karena jumlah pasukannya tidak banyak, otomatis mereka mundur dan kembali ke asalnya.
Keberhasilan tersebut mengantarkan Raden Wijaya dinobatkan menjadi Raja Majapahit pertama. Ia resmi menjadi raja pada tahun 1293.
Pada masa pemerintahannya tersebut, ibu kota kerajaan berada di Kutaraja. Kota tersebut tak jauh dari pelabuhan Canggu yang berada di tepi Sungai Brantas.
2. Pindah ke Trowulan
Sumber: Wikimedia commons
Pada tahun 1309, Raden Wijaya turun tahta yang kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Jayanegara. Pada masa kepemimpinan raja kedua inilah, ibu kota Kerajaan dipindahkan ke Trowulan.
Konon, Trowulan menjadi pusat peradaban dari Kerajaan Majapahit. Kota tersebut menjadi ibu kota cukup lama, yaitu mulai dari kepemimpinan Jayanegara hingga Bhre Kertabumi.
Bukti Trowulan menjadi letak pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit diperkuat dengan ditemukannya situs Trowulan oleh para arkeolog. Di dalam situs tersebut, banyak sekali ditemukan peninggalan-peninggalan sejarah zaman kejayaan Kerajaan Majapahit.
Beberapa di antaranya adalah Candi Wringin Lawang, Candi Brahu, Kompleks Makam Troloyo, Candi Kedaton, dan Kolam Segara. Luas areanya sendiri kurang lebih 100 kilometer persegi.
Meski situs Trowulan sudah ditemukan, arkeolog masih ragu. Pasalnya, seorang peneliti asal Belanda bernama Amrit Gomperts menyatakan bahwa situs tersebut sudah kehilangan kurang lebih lima juta meter kubik tanah dan juga isinya.
Hal tersebut tentu saja berpengaruh terhadap di mana sebenarnya letak Kerajaan Majapahit. Karena bisa saja, letak sesungguhnya berada di tanah yang sudah hilang itu.
Belum lagi, arkeolog juga berpendapat bahwa Mpu Prapanca lewat Kitab Negarakertagama-nya hanya menuliskan sekitar 40% dari wilayah Kerajaan Majapahit. Sementara itu, sisanya tidak diketahui.
Dalam tulisannya yang berjudul Negarakertagama dan Trowulan, AS Wibowo belum sepenuhnya dapat memadukan hasil dari kedua sumber sejarah ini. Penjelasan tempat-tempat yang dituliskan oleh Mpu Prapanca tidak ada yang teridentifikasi pada peninggalan-peninggalan yang ditemukan di Situs Trowulan.
Sudah Puas Membaca Informasi Mengenai Letak Kerajaan Majapahit di atas?
Demikianlah, ulasan singkat mengenai letak Kerajaan Majapahit yang bisa kamu temukan di PosKata. Setelah menyimak penjelasan di atas, menurutmu sendiri bagaimana? Apakah kamu setuju kalau dulunya Trowulan menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit?
Nah, buat kamu yang masih ingin membaca lebih lanjut mengenai sejarah Kerajaan Majapahit dan seluk beluknya, langsung saja cek artikel PosKata yang lain. Jangan sampai dilewatkan, ya!