
Tidak banyak memang yang mengetahui sosok pendiri Kerajaan Sriwijaya, yaitu Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Kalau kamu ingin mengetahui lebih banyak informasi tentangnya, langsung saja baca ulasannya berikut ini!
Sosok mengenai Dapunta Hyang Sri Jayanasa yang merupakan pendiri dari Kerajaan Sriwijaya memang sedikit banyak membuat penasaran. Maklum saja, tidak banyak sumber yang membahas secara rinci mengenai kehidupannya karena keterbatasan bukti.
Meskipun begitu, kamu tak perlu khawatir dan bingung kalau ingin mengetahui informasinya. Kami akan mencoba mengumpulkan informasi dari berbagai sumber mengenai Dapunta Hyang Sri Jayanasa.
Lantas seperti apa sosoknya? Daripada semakin penasaran, lebih baik kamu simak saja artikel lengkapnya di bawah ini, ya!
Sekilas Mengenai Sosok Dapunta Hyang Sri Jayanasa
Informasi mengenai pendiri Kerajaan ini diperoleh dari prasasti bersejarah peninggalannya. Namanya pertama kali ditemukan dalam Prasasti Kedukan Bukit yang ditulis pada tahun 682 Masehi. Di sana, ia disebutkan sebagai Dapunta Hyang.
Sementara itu dalam Prasasti Talang Tuo, akhirnya namanya dapat diketahui. Tulisan pada kalimat pertama di baris kedua berbunyi, “parwaṇḍa punta hiyaŋ śrī jayanāga.” Kalimat tersebut artinya adalah “pimpinan Sri Baginda Sri Jayanasa.”
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa nama asli dari pendiri Kerajaan Sriwijaya adalah Sri Jayanasa. Ia memiliki gelar Dapunta Hyang.
Menurut pakar epigrafi dan sejarah kuno, Boechari mengatakan bahwa dapunta merupakan gelar untuk seorang pemimpin. Sementara itu, hyang adalah sebuah kata untuk mewakili sesuatu yang memiliki kekuatan istimewa yang tentu saja melebihi manusia normal. Kata tersebut artinya juga bisa merujuk kepada ‘dewa’.
Jadi, dapat disimpulkan kalau gelar tersebut berarti pemimpin yang memiliki kekuatan seperti dewa. Sri Jayanasa diberi gelar seperti itu karena ia adalah seseorang yang sangat sakti.
Tak hanya sakti, menurut seorang biksu dari Tiongkok yang bernama I-Tsing, sang raja juga dikenal sebagai sosok yang baik dan religius. Ia bisa mengatakan hal tersebut karena ia melihatnya sendiri saat berkunjung ke Kerajaan Sriwijaya pada tahun 671 Masehi.
Sementara itu, dari Prasasti Kedukan Bukit juga para sejarawan berpendapat bahwa Dapunta Hyang asalnya dari sebuah tempat bernama Minanga Tamwan. Letak sebenarnya dari kota tersebut pun menjadi perdebatan.
Ada yang mengatakan bahwa lokasinya berada di sebuah wilayah pegunungan yang terletak di hulu Sungai Batanghari. Akan tetapi, arkeolog asal Indonesia yang bernama Soekmono berpendapat kalau Minanga Tamwan adalah sebuah tempat yang merupakan pertemuan dari dua sungai. Tepatnya berada di Sungai Kampar Kanan dan Kiri yang termasuk ke dalam wilayah Candi Muara Takus.
Sepak Terjang Sri Jayanasa Mendirikan Kerajaan Sriwijaya
Dari Prasasti Kedukan Bukit pula, diketahui bagaimana caranya Sri Jayanasa mendirikan Kerajaan Sriwijaya. Di sana, tertulis kalau ia melakukan sebuah perjalanan suci dengan menggunakan perahu.
Bersama dengan 20.000 pasukannya, ia berangkat dari Minanga Tamwan untuk menaklukkan daerah-daerah yang nanti akan menjadi wilayah kekuasaannya. Beberapa daerah tersebut adalah Palembang, Jambi, Lampung bagian selatan, dan Pulau Bangka.
Cerita serupa juga tertulis dalam prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang juga telah ditemukan. Di antaranya adalah Prasasti Kota Kapus, Palas Paseman, Telaga Batu dan Karang Brahi.
Tak hanya menceritakan tentang perjalanan sang raja, di sana juga tertulis sesuatu tentang kutukan. Nah, kutukan tersebut ditujukan kepada orang-orang yang memiliki niat untuk memberontak atau berkhianat pada raja.
Tidak hanya untuk pengkhianat saja, tetapi orang-orang yang melakukan kejahatan lain juga akan mendapatkan balasan yang setimpal. Mengingat Sri Jayanasa adalah orang yang sakti mandraguna, sudah tentu mereka akan takut dengan kutukan tersebut.
Meskipun dapat memberikan kutukan, Dapunta Hyang Jayanasa bukanlah orang yang bengis dan kejam. Karena di dalam prasasti tersebut juga tertulis kalau orang-orang yang setia dan selalu berbuat baik akan mendapatkan berkat yang berlimpah.
Sangat Memperhatikan Alam
Kamu tentunya tidak melupakan fakta bahwa Kerajaan Sriwijaya ini bercorak Buddha, kan? Nah, pada ajaran agama tersebut mempercayai adanya konsep keseimbangan antara dunia manusia (mikrokosmos) dengan alam semesta (makrokosmos).
Salah satu usahanya untuk mewujudkan keseimbangan tersebut adalah dengan membangun sebuah taman. Taman tersebut diberi nama Sriksetra. Fakta mengenai pembangunan taman ini tertulis dalam Prasasti Talang Tuo yang ditulis pada tahun 684 Masehi.
Taman yang dibangun jauh dari tempat tinggal para rakyat ini ditamani berbagai macam pohon. Contohnya adalah seperti pinang, kelapa, sagu, dan aren. Selain itu, juga ditanami berbagai jenis bambu dan pohon-pohon yang buahnya bisa dimakan.
Selain taman, di sekitarnya juga dibangun waduk, telaga, dan kolam-kolam. Tempat-tempat tersebut berguna untuk menampung air yang dapat dimanfaatkan oleh para warga. Melalui infrastruktur itu juga, raja berharap kalau semuanya akan bermanfaat untuk kehidupan semua makhluk.
Jadi, bukan hanya hasil dari taman yang bisa dimanfaatkan langsung orang rakyatnya saja. Akan tetapi, taman tersebut juga dapat bermanfaat sebagai salah satu cara untuk menghindari bencana, seperti banjir misalnya.
Mengenai lokasi asli Taman Sriksetra ini menjadi misteri. Para sejarawan mengatakan kalau letaknya dekat dengan lokasi di mana Prasasti Talang Tuo ditemukan. Tepatnya berada di sekitar di Dusun Talangkelapa, Kecamatan Talangkelapa, Palembang.
Bambang Budi Utomo, seorang arkeolog dari Indonesia, juga mendukung pernyataan tersebut. Taman yang dibangun oleh pendiri Kerajaan Sriwijaya ini letaknya tak jauh dari Bukit Siguntang, yaitu di barat laut Kota Palembang. Penemuan tersebut berdasarkan penelitian arkeologi yang dilakukannya pada tahun 1990-an lalu.
Usaha pelestarian alam yang dilakukan oleh Dapunta Hyang memang berlangsung pada ribuan tahun lalu. Akan tetapi, pesannya untuk menjaga alam masih tetap bisa dilakukan pada kehidupan sekarang.
Sudah Puas Menyimak Informasi tentang Pendiri Kerajaan Sriwijaya Ini?
Demikianlah sedikit informasi mengenai Dapunta Hyang Sri Jayanasa yang bisa kamu temukan di PosKata. Semoga kamu mendapatkan pengetahuan baru setelah membaca artikel di atas.
Gimana? Apakah kamu sudah puas membaca ulasan ini? Jika belum, di sini kamu juga bisa membaca artikel lain seputar Keraajan Sriwijaya.
Tak hanya kerajaan yang berlokasi di Sumatra ini saja, kamu pun bisa menyimak ulasan mengenai kerajan-kerjaan lain di Indonesia, lho. Maka dari itu, tunggu apalagi? Pokoknya baca terus PosKata, ya!