
Sumatera Barat memiliki banyak legenda yang indah dan penuh dengan pesan moral. Salah satunya adalah legenda Ikan Sakti Sungai Janiah. Kalau penasaran seperti apa kisahnya, cek ulasan yang telah kami siapkan berikut ini!
Ada beragam legenda dari Bukittinggi, Sumatera Barat yang memiliki pesan moral yang baik, salah satunya tentang dua ekor ikan di wilayah bernama Sungai Jernih. Kira-kira seperti apa ya kisah legenda yang berjudul Ikan Sakti Sungai Janiah itu?
Kalau kamu penasaran, langsung saja cek kisah yang telah kami tuliskan khusus untukmu di artikel ini. Selain ceritanya, kamu juga bisa menemukan sedikit ulasan tentang unsur-unsur intrinsik dan fakta menariknya. Jangan lupa juga cek pesan moral yang bisa kamu dapatkan lalu sampaikan kepada adik, keponakan, atau buah hatimu sendiri.
Jadi tunggu apa lagi? Langsung sama cek kisah legenda Ikan Sakti Sungai Janiah yang telah kami siapkan di bawah ini! Selamat membaca!
Cerita Rakyat Legenda Ikan Sakti Sungai Janiah
Alkisah pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang janda beserta kedua anaknya, seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki. Mereka hidup dengan penuh kebahagiaan dan keharmonisan. Sang ibunda sangat menyayangi buah hatinya, sementara sang anak menghormati dan menuruti sang bunda.
Pada suatu hari yang cerah, sang ibunda mendapatkan undangan untuk menghadiri sebuah pesta. Tak ingin pergi sendiri, ia mengajak kedua anaknya untuk ikut dengannya.
“Segeralah ganti baju kalian dengan pakaian yang indah. Hari ini kita akan pergi ke sebuah pesta!” ucap sang ibunda kepada dua buah hatinya. Dengan gembira, keduanya langsung mengiyakan perintah ibu dan berganti pakaian.
Sesampainya di tempat pesta, kebahagiaan kedua anak itu semakin bertambah. Khususnya setelah melihat banyaknya tamu yang datang dan hidangan lezat yang disajikan. Belum lagi, tak jauh dari sana terdapat panggung pertunjukan seni musik tradisional yang dipenuhi penonton. Mereka pun meminta izin pada ibunya untuk diperbolehkan menonton pertunjukan tersebut.
“Ibu, bolehkah kami menonton pertunjukan musik di sana?” tanya sang anak laki-laki.
“Tentu saja boleh,” jawab sang ibunda, “berjanjilah untuk tidak pergi terlalu jauh. Ada terlalu banyak orang di sini. Ibu khawatir nanti tidak bisa menemukan kalian!”
Tanpa menjawab ucapan sang ibunda, kedua anak tersebut langsung berlari menuju ke arah panggung pertunjukan musik. Dengan bahagia, mereka menari mengikuti irama musik di tengah keramaian. Namun, lama kelamaan suka cita itu berubah menjadi bosan.
Menemukan Telaga Jernih
Mereka akhirnya pergi berjalan-jalan di sekitar panggung. Lama kelamaan, mereka pergi semakin jauh. Kedua kakak beradik itu seolah lupa dengan pesan ibunya untuk tidak pergi terlalu jauh.
Saat berjalan-jalan itu, mereka menemukan sebuah telaga yang berair jernih. Karena siang itu cuaca tengah panas-panasnya, kedua anak tersebut tergoda untuk mandi di telaga.
Tanpa menunggu waktu lama, mereka pun menanggalkan pakaian kemudian melompat ke dalam telaga. Betapa bahagianya mereka karena bisa mandi dan bermain air di tengah cuaca panas. Mereka pun sampai tak ingat pesan dari ibunda.
Sementara itu, pesta sudah hampir berakhir. Sang ibu berjalan mendekati panggung pertunjukan untuk mencari kedua buah hatinya. Sayang, setelah beberapa waktu mencari, ia masih saja tak bisa menemukan mereka.
Hari menjelang malam dan membuat sang ibu pun semakin khawatir. Ia sampai bertanya pada beberapa orang yang ada di sekitar panggung pertunjukkan mengenai keberadaan kedua anak tersebut. Namun, tetap saja ia tak bisa menemukan kedua anaknya.
Dengan putus asa, sang ibunda memutuskan untuk pulang. Sesampainya di rumah, ia hanya bisa meratapi kedua buah hatinya yang tak bisa ditemukan dan terus menangis. Pada akhirnya, ia ketiduran karena terlalu lelah menangis.
Baca juga: Legenda Asal Mula Sungai Kawat dan Ulasannya, Akibat Sifat Keserakahan Manusia
Mimpi Ibunda
Ketika tertidur, ia bermimpi. Di dalam mimpinya, ia bertemu dengan seorang wanita tua yang mengenakan pakaian daerah. Wanita itu memberi tahu sang ibu kalau kedua anaknya tengah berada di sebuah kolam berair jernih tak jauh dari lokasi pesta.
“Kedua anakmu masih berenang di kolam jernih di dekat lokasi pesta. Kalau kamu ingin bertemu dengan mereka berdua, lemparkanlah beras ke dalam kolam, maka kedua anakmu nantinya akan muncul,” ucap sang wanita tua.
Ketika terbangun dari tidurnya, sang ibunda merasa heran. Mengapa kedua buah hatinya masih saja berenang di kolam tersebut hingga malam tiba? Kemudian, kenapa ia harus melemparkan beras demi bisa bertemu dengan kedua buah hatinya lagi?
Meskipun begitu, tetap saja ia bergegas pergi ke kolam jernih yang dimaksud dengan membawa segenggam beras. Awalnya, tak mudah baginya menemukan kolam yang dimaksud. Namun, setelah mencari ke sana kemari, akhirnya ia berhasil menemukan kolam itu.
Menuju Telaga Bening
Tanpa menunggu lama, ia langsung melemparkan beras yang ia bawa ke dalam kolam. Tak lupa, ia memanggil nama kedua anaknya secara bergantian. Namun, setelah beberapa kali memanggil, sang ibunda bingung karena kedua buah hatinya tak juga muncul.
Yang ada, mendadak justru dua ekor ikan berukuran besar dan berwarna indah yang muncul ke permukaan kolam jernih itu. Sang ibunda pun hanya bisa menangis melihat dua ikan tersebut. Batinnya bertanya-tanya apakah benar kedua ikan itu adalah buah hatinya.
Setelah memperhatikan dengan seksama, ia menyadari kalau warna sisik kedua ikan tersebut sama seperti warna pakaian indah yang terakhir dikenakan oleh buah hatinya. Melihat hal tersebut, semakin deraslah tangisnya.
“Apa yang sebenarnya terjadi, anakku?” tanyanya di tengah tangisan, “Bagaimana bisa kalian berubah menjadi ikan? Padahal ibunda sangat menyayangi kalian, mengapa kalian tak mematuhi perintah ibu untuk tidak pergi terlalu jauh?”
Sayang, kini yang tersisa di hati sang ibunda hanyalah kesedihan dan penyesalan. Sejak saat itu, pedesaan tempat kolam tersebut berada disebut juga dengan Desa Sungai Janiah atau Desa Sungai Jernih. Sementara kolam tersebut dianggap sebagai tempat suci dan mulai sering didatangi banyak orang.
Baca juga: Cerita Anak Nabi Adam dan Pembunuhan Pertama Paling Fenomenal di Muka Bumi
Unsur Intrinsik Legenda Ikan Sakti Sungai Janiah
Setelah membaca ceritanya, kini kamu perlu mengetahui sedikit ulasan tentang unsur intrinsiknya. Di antaranya adalah:
1. Tema
Inti cerita atau tema utama dari legenda Ikan Sakti Sungai Janiah ini adalah tentang bakti kepada orang tua. Jangan seperti kedua anak dalam cerita yang mengabaikan perintah ibunya untuk tak pergi terlalu jauh.
2. Tokoh dan Perwatakan
Ada tiga tokoh utama yang disebutkan dalam kisahnya, yakni ibunda, anak perempuan, dan anak laki-laki. Sang ibunda memiliki sifat yang lembut dan sangat menyayangi kedua buah hatinya. Bahkan setelah mereka berubah menjadi ikan sekalipun, sang ibunda tetap mengungkapkan rasa sayangnya pada mereka.
Sementara si anak perempuan dan laki-laki kurang lebih memiliki sifat yang sama. Awalnya mereka adalah anak yang penurut kepada ibunya. Namun, ketika bosan, mereka lupa pada pesan sang ibunda dan akhirnya pergi jauh sampai ke telaga.
3. Latar
Ada beberapa latar lokasi yang disebutkan dalam legenda Desa Sungai Jernih ini. Di antaranya adalah tempat berlangsungnya pesta dan sebuah telaga jernih tempat kedua anak itu berenang hingga berubah menjadi ikan.
Sementara itu, latar waktu yang disebutkan adalah siang hari, sore, dan malam hari. Hal tersebut terlihat dari penjelasan tentang cuaca yang panas dan waktu ketika sang ibunda mencari kedua buah hatinya.
4. Alur
Alur yang digunakan dalam legenda Ikan Sakti Sungai Janiah ini adalah maju atau progresif. Kisahnya dimulai dari seorang ibu yang mengajak kedua anaknya untuk menghadiri sebuah pesta. Di pesta tersebut, kedua anak itu meminta izin kepada ibunya untuk berkeliling. Sang ibu pun memperbolehkan.
Konflik mulai muncul ketika pesta sudah hampir berakhir tapi kedua anak itu tak juga kembali kepada ibunya. Sang ibu yang gantian berkeliling juga tak bisa menemukan buah hatinya. Setelah mendapatkan petunjuk, sang ibunda datang ke telaga lagi dan menemukan kedua anaknya sudah menjadi ikan.
5. Pesan Moral
Setelah membaca ceritanya, tentu kamu sudah bisa menebak apa amanat dalam cerita legenda Ikan Sakti Desa Sungai Jernih di atas. Benar, pesan moral yang bisa didapatkan adalah agar kamu selalu ingat dan mematuhi segala perintah kedua orang tuamu. Yakinlah bahwa aturan yang mereka buat itu demi kebaikan dan keselamatanmu sendiri.
Selain unsur intrinsik, legenda Ikan Sakti Sungai Janiah di atas juga mengandung unsur ekstrinsik. Yaitu, nilai-nilai dari luar cerita yang melengkapi kisahnya, seperti nilai sosial, budaya, dan moral.
Baca juga: Kisah Asal Mula Burung Ruai dan Ulasannya, Cerita Mengharukan dari Putri Bungsu Kerajaan
Fakta Menarik tentang Legenda Ikan Sakti Sungai Janiah
Sumber: Twitter – datuakpanduko3
Setelah mengetahui kisah dan ulasan singkat seputar unsur intrinsiknya, kini kamu bisa mengetahui beberapa fakta menariknya. Tanpa menunggu lama, langsung saja simak ulasannya berikut ini:
1. Ada Kisah Lain
Seperti legenda lain tentang sebuah tempat pada umumnya, biasanya ada beberapa versi cerita yang beredar di masyarakat. Begitu pula dengan legenda Ikan Sakti Sungai Janiah ini.
Dalam versi lain, disebutkan bahwa ikan ajaib ini berawal dari perseteruan yang terjadi antara manusia dan jin. Konon katanya, ketika manusia hendak membangun rumah, mereka harus menebarkan serpihan pertama dari tebangan kayu di atas tanah.
Tujuannya adalah agar bangsa jin menghindari tempat tersebut. Namun, sepasang suami istri yang menjadi tokoh utama legenda versi lain ini bertindak gegabah dan tidak melakukannya hingga mencelakai anak jin.
Hal itu pun membuat marah para bangsa jin yang langsung menculik anak dari pasangan suami istri tersebut. Melalui mimpi, bangsa jin memberi tahu kalau anaknya berada di bawah urat kayu yang tumbuh dalam genangan air.
Setelah lama mencari, rupanya tempat yang dimaksud adalah telaga jernih. Namun, sampai di sana, ia justru menemukan dua ekor ikan. Salah satunya dipercaya merupakan anaknya sendiri, sementara yang lainnya adalah anak jin.
2. Diadaptasi Menjadi Sinetron
Legenda yang berasal dari Sumatera Barat ini pernah diadaptasi menjadi sebuah sinetron berjuduk Kisah Dua Ikan Sungai Air Jernih di MNCTV. Pada tahun 2017, sinetron tersebut ditayangkan setiap hari senin pukul tujuh malam. Pemain utama dari Kisah Dua Ikan Sungai Air Jernih ini adalah Diah Cempaka Sari, seorang aktris yang memulai kariernya di dunia hiburan dengan mengikuti pemilihan model majalah GADIS Sampul pada tahun 1999.
Kisahnya pun kurang lebih sama seperti legenda yang telah kami ceritakan di artikel ini. Tentang seorang wanita bernama Rina (Diah Cempaka Sari) yang memiliki dua anak bernama Randi dan Ratih. Bedanya, dalam sinetron ini diceritakan kalau kedua anak tersebut memiliki sifat yang nakal, durhaka, dan sering menyuruh-nyuruh ibunya. Sebagai dampaknya, kedua anak itu pun dikutuk berubah menjadi ikan.
3. Menjadi Tempat Wisata
Tak hanya dianggap sebagai tempat suci, banyak orang yang mendatangi Sungai Janiah hanya untuk berwisata. Sayangnya, meskipun bernama sungai jernih, tapi tempat yang terletak di Nagari Tabek Panjang, Kecamatan Baso, Agam itu berbentuk kolam ikan di belakang masjid yang airnya tak jernih.
Para pengunjung yang datang bisa melihat ikan-ikan berukuran 10 cm hingga setengah meter yang berenang meliuk-liuk di dalam kolam. Menariknya, tidak ada satu orang pun yang tahu apa jenis dari ikan yang berwarna gelap dan berbadan ramping tersebut.
Selain melihat ikan, pengunjung juga bisa mendatangi sumber mata air dari kolam tersebut yang terletak di Bukit Batanjua. Kabarnya, mata air inilah sumber dari kesaktian ikannya. Oleh karenanya, banyak orang yang datang berbondong-bondong untuk meminta disembuhkan dari berbagai macam penyakit.
Tak jarang, ada beberapa pengunjung yang juga datang untuk berdoa meminta keturunan. Caranya dengan mengambil air dari sela-sela batu menggunakan gayung yang terbuat dari batok kelapa. Konon setelah melakukannya, nanti akan ada bayangan di dasar gayung yang menjadi pertanda. Jika bayangan yang terletak berbentuk gelang, tandanya ia akan mendapatkan anak perempuan. Kalau keris yang terlihat, anak lelaki yang akan didapat.
Baca juga: Legenda Asal-Usul Pulau Senua dan Ulasan Menariknya, Pulau yang Berbentuk Seperti Ibu Hamil
Legenda Ikan Sakti Sungai Janiah sebagai Dongeng Indah sebelum Tidur
Jadi bagaimana? Bagus bukan legenda Ikan Sakti Sungai Janiah yang berasal dari Sumatera Barat di atas? Cocok sekali digunakan sebagai dongeng sebelum tidur untuk adik, keponakan, atau buah hati tersayang. Tak lupa, jelaskan juga tentang pesan moral yang bisa didapatkan dari kisahnya, ya?
Kalau masih ingin mencari cerita rakyat yang berasal dari Sumatera Barat lainnya, cek artikel-artikel di PosKata. Di sini kamu bisa mendapatkan kisah Pak Lebai Malang, legenda Sabai Nan Aluih, dan cerita asal-usul Nagari Minangkabau. Selamat membaca!