Gunung Semeru termasuk salah satu gunung yang wajib didaki oleh para pendaki. Namun, mungkin belum banyak orang yang mengetahui cerita tentang asal-usul Gunung Semeru. Kalau kamu penasaran, langsung saja cek artiel ini!
Sebagai gunung tertinggi di Pulau Jawa, Semeru menjadi salah satu gunung yang dikeramatkan oleh masyarakat sekitar. Ada banyak legenda yang menyebutkan tentang asal-usul kemunculan Gunung Semeru yang berlokasi di Lumajang tersebut.
Salah satu kisah yang paling banyak beredar berasal dari kitab Tantu Pagelaran yang ditulis pada abad ke-15. Kisah ini masih berhubungan dengan kepercayaan dalam agama Hindu. Hal ini banyak mendapatkan pengaruh dari Kerajaan Majapahit yang dulu pernah berkembang pesat di Pulau Jawa.
Jadi, kira-kira seperti apa ya asal-usul Gunung Semeru yang diceritakan sejak zaman Majapahit itu? Tanpa menunggu lama, langsung saja simak ulasan di artikel ini. Selain kisahnya, kamu juga bisa mendapatkan ulasan seputar unsur intrinsik dan fakta menariknya. Selamat membaca!
Legenda Asal-Usul Gunung Semeru
Pada zaman dahulu kala, keadaan bumi agak miring karena Gunung Meru yang terdapat di India terlalu berat. Hal ini menjadikan Pulau Jawa yang terapung di lautan luas menjadi tidak stabil dan mudah diombang-ambingkan ombak Laut Selatan yang ganas.
Melihat kondisi Pulau Jawa yang tidak menentu tersebut, para dewa pun berusaha mencari solusinya. Setelah berdiskusi selama beberapa waktu, mereka sepakat untuk memaku Pulau Jawa agar tak lagi terombang-ambing. Caranya adalah dengan memindahkan sebagian dari Gunung Meru di India ke Pulau Jawa.
Untuk dapat memindahkannya, beberapa dewa mengubah dirinya. Dewa Brahma menjelma menjadi ular naga yang sangat panjang, sementara Dewa Wisnu berubah menjadi kura-kura raksasa.
Setelah sebagian dari puncak Meru dipotong, potongan tersebut diletakkan di punggung Dewa Wisnu yang telah menjelma menjadi kura-kura raksasa. Sementara Dewa Brahma bertugas untuk melilitnya agar tak jatuh di tengah jalan.
Sampai di Pulau Jawa
Setelah sampai di Pulau Jawa, para dewa meletakkan potongan Meru di bagian barat Pulau Jawa. Namun, rupanya hal ini membuat Pulau Jawa tidak seimbang karena bagian timurnya terangkat ke atas. Setelah melalui proses diskusi, akhirnya para dewa pun memindahkan potongan tersebut ke timur.
Dalam perjalanan menuju ke timur, sebagian dari gunungnya tercecer hingga membentuk barisan pegunungan dari barat ke timur. Ketika sampai ke timur, rupanya Pulau Jawa tetap saja miring.
Akhirnya, para dewa memotong lagi sebagian dari gunung tersebut dan menempatkannya di bagian barat laut pulau. Sesudahnya, Pulau Jawa pun menjadi seimbang dan tak lagi terombang-ambing di lautan. Konon, potongan Meru yang diletakkan di barat laut ini akhirnya membentuk Gunung Penganggungan atau Pawitra.
Sedangkan potongan utama dari Gunung Meru kini dikenal sebagai Semeru. Konon, Dewa Siwa memilih untuk menjadi penunggu di puncak Gunung Semeru yang dikenal dengan nama Puncak Mahameru. Berdasarkan kitab Upaweda atau teks-teks purana India, di puncak itulah Dewa Siwa menurunkan ajarannya kepada Dewi Parwati, sang Dewi Gunung.
Baca juga: Legenda Roro Mendut dan Ulasannya, Kisah Seorang Wanita Cantik Bernasib Tragis
Unsur Intrinsik Legenda Asal-Usul Gunung Semeru
Bagaimana cerita asal-usul Gunung Semeru yang kami siapkan di atas? Jadi menambah wawasanmu tentang gunung tertinggi di Pulau Jawa itu, kan? Selain ceritanya, di artikel ini kamu juga bisa mengetahui beragam unsur intrinsiknya. Di antaranya adalah:
1. Tema
Inti cerita atau tema dari legenda asal-usul Gunung Semeru ini adalah tentang keseimbangan dunia. Agar dunia tak miring karena keberadaan Meru di India, para dewa membuat solusi dengan memindahkan sebagian dari gunung tersebut ke Jawa.
2. Tokoh dan Perwatakan
Secara umum, tokoh-tokoh yang disebutkan dalam legenda ini adalah Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa. Ketiganya memiliki watak yang bijaksana dan adil karena berusaha menyeimbangkan dunia agar tak lagi miring.
3. Latar
Ada beberapa latar tempat yang disebutkan dalam legenda asal-usul Gunung Semeru ini. Di antaranya adalah India tempat Gunung Meru berasal, kemudian bagian barat, timur, dan barat laut Pulau Jawa. Latar waktunya tidak disebutkan dengan jelas, satu-satunya yang disebutkan adalah pada zaman dahulu kala.
4. Alur
Legenda asal-usul Gunung Semeru ini memiliki alur maju atau progresif. Kisahnya dimulai dari ketidakseimbangan bumi yang diakibatkan oleh keberadaan Gunung Meru. Para dewa kemudian berinisiatif memotongnya sebagian dan meletakkannya di Pulau Jawa.
Konflik terjadi ketika potongan yang diletakkan di bagian barat Pulau Jawa tersebut justru membuat bagian timur pulaunya terangkat. Para dewa pun membawanya ke timur. Namun, karena masih belum seimbang, gunungnya kembali dipotong dan dibawa ke bagian barat laut pulau.
5. Pesan Moral
Kamu mungkin mengira kalau tidak ada pesan moral yang bisa dipetik dari asal-usul Gunung Semeru ini. Padahal, tetap ada sisi positif yang bisa kamu ambil, yaitu usahakan untuk selalu bersikap adil dalam segala hal. Apalagi jika berhubungan dengan keseimbangan dunia.
Selain itu, ketika tengah berusaha menyelesaikan sebuah masalah dan mendadak ada kendala lain yang menyandung, jangan langsung menyerah. Tetaplah berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut. Karena nantinya pasti akan ada penyelesaian dari masalah tersebut.
Sama seperti yang dilakukan oleh Dewa Brahma dan Dewa Wisnu ketika mendapati kalau gunung yang diletakkan di bagian barat Pulau Jawa itu justru membuat sisi timurnya terangkat. Mereka pun berusaha mencari solusi lainnya, yaitu dengan memindahkan gunungnya ke bagian timur Pulau Jawa.
Selain intrinsik, terdapat pula unsur ekstrinsik dari legenda asal-usul Gunung Semeru ini. Yaitu norma-norma yang berlaku di masyarakat sekitar, seperti nilai budaya, sosial, dan agama.
Baca juga: Kisah Hikayat Si Miskin dan Ulasan Lengkapnya yang Mengandung Nilai-Nilai Bijak Kehidupan
Fakta Menarik tentang Cerita Rakyat Asal-Usul Gunung Semeru
Setelah membahas tentang unsur intrinsiknya, kini kamu bisa mengetahui beberapa fakta menarik seputar asal-usul Gunung Semeru. Kira-kira apa saja, ya? Langsung saja simak ulasannya berikut ini!
1. Bapak Dari Gunung Agung
Keberadaan Dewa Siwa yang mendiami puncak Mahameru merupakan salah satu bentuk kepercayaan umat Hindu. Selain itu, mereka juga mempercayai bahwa Semeru merupakan bapak dari Gunung Agung yang terdapat di Bali dan Rinjani di Lombok.
Tidak ada keterangan jelas latar belakang di balik adanya kepercayaan tersebut. Namun, umat Hindu yang tinggal di Bali akan melakukan upacara sesaji kepada para dewa yang bersemayam di Semeru. Upacara tersebut biasanya dilakukan setiap 8 hingga 12 tahun sekali, khususnya ketika seorang petinggi agama mendapatkan suara ghaib dari para dewa.
2. Korban Semeru
Gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut ini memang memiliki daya tarik tersendiri bagi para pendaki. Ada banyak orang yang memiliki kebanggaan tersendiri ketika bisa mencapai puncaknya.
Namun, gunung yang pertama kali didaki pada tahun 1838 ini juga memakan banyak korban. Hampir setiap tahunnya, selalu ada satu atau dua pendaki yang meninggal dunia. Bahkan, di beberapa tempat di sana terdapat penanda untuk mengenang orang-orang yang meninggal dunia saat mendaki.
Salah satu korban yang cukup terkenal adalah Soe Hok Gie dan sahabatnya, Idhan Dhanvantari Lubis. Aktivis mahasiswa Universitas Indonesia yang banyak dikenal melalui karyanya berjudul Catatan Seorang Demonstran itu meninggal dunia pada tanggal 16 Desember 1969. Penyebabnya adalah karena menghirup gas beracun yang keluar dari gunungnya.
Baca juga: Kisah Cincin Nabi Sulaiman yang Ajaib dan Misterius, Kamu Wajib Tahu!
Sudah Puas Membaca Legenda Asal-Usul Gunung Semeru?
Begitulah cerita legenda asal-usul Gunung Semeru beserta ulasan tentang unsur intrinsik dan informasi menarik seputar kisahnya. Sudah puas membacanya belum?
Kalau belum, langsung saja cek artikel lainnya di PosKata. Selain tentang Semeru, ada juga dongeng tentang asal-usul Gunung Bromo, Merapi, atau Kelud. Selamat membaca!