Ada cerita haru di balik legenda asal mula terbentuknya Telaga Biru yang terletak di Provinsi Maluku Utara. Kira-kira kisahnya tentang apa, ya? Kalau kamu penasaran, berikut kami sediakan informasi beserta ulasannya untuk menambah wawasan!
Terdapat banyak sekali tempat wisata di Indonesia yang kental akan mitos, legenda, dan cerita rakyatnya. Salah satu yang perlu kamu ketahui adalah legenda tentang asal mula terbentuknya Telaga Biru yang terkenal di daerah Maluku Utara.
Siapa tahu saja setelah mengetahui cerita di baliknya, kamu jadi tertarik untuk memasukkan Telaga Biru ke dalam daftar tempat yang hendak kamu kunjungi saat berlibur. Dijamin, kamu akan terpesona dengan beningnya air telaga dan keindahan pemandangan di sekitarnya.
Bagaimana? Jadi semakin tidak sabar untuk tahu cerita lengkapnya, bukan? Daripada penasaran, langsung saja simak keterangan mengenai legenda asal mula Telaga Biru yang kami paparkan di bawah ini! Selamat membaca.
Cerita Rakyat tentang Asal Mula Telaga Biru di Maluku
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai ringkasan cerita legenda asal mula Telaga Biru, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui. Yang pertama, bahwasanya Telaga Biru adalah sebuah telaga yang terletak di Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.
Konon, nama tersebut diberikan karena air telaga yang berwarna kebiru-biruan dan sangat bening. Dikisahkan pula, air telaga tersebut berasal dari air mata seorang gadis yang menangis karena meratapi nasib buruk yang menimpa kekasihnya saat sedang di perantauan. Begini kisahnya.
Baca juga: Dongeng Kancil dan Ular yang Licik Beserta Ulasan Seputar Unsur Intrinsiknya
Perpisahan Sepasang Kekasih yang Dimabuk Asmara
Alkisah pada zaman dahulu kala di Halmahera Utara terdapat sebuah dusun yang bernama Lisawa. Dusun Lisawa belum banyak dihuni orang, dan hanya beberapa keluarga saja yang tinggal di sana menempati dadaru (rumah adat).
Di sana masih hiduplah seorang pemuda tampan bernama Magohiduuru dan seorang gadis cantik bernama Majojaru yang merupakan sepasang kekasih. Magohiduuru telah berniat untuk melamar Majojaru, tetapi ia sadar bahwa hidupnya masih sangat kesulitan dan ia perlu bekerja sebelum menikahi sang kekasih.
Alhasil, Magohiduuru pun memutuskan untuk merantau sampai berhasil sebelum melamar Majojaru. Keinginannya itu langsung pula disampaikan kepada wanita pujaannya setelah ia mendapatkan restu dari kedua orang tuanya.
“Ada yang ingin aku sampaikan padamu,” kata Magohiduuru. “Ada apa? Katakanlah,” Majojaru menjawab. “Aku ingin pergi merantau mencari bekal untuk masa depan kita. Setelah berhasil, aku akan segera melamarmu. Kau bersedia menunggu sampai aku pulang nanti, bukan?”
Majojaru tertegun, tetapi ia mengerti keinginan kekasihnya. Walau sempat bersedih dan seperti belum ikhlas, akhirnya ia mengizinkan sang kekasih pergi merantau. “Jika kau sungguh-sungguh ingin merantau, pergila. Aku akan setia menunggumu kembali,” tutur Majojaru.
Magohiduuru girang mendapat izin dari kekasihnya. Apalagi ia juga mendengar janji setia dari Majojaru yang menambah keyakinan dalam hatinya. “Aku juga berjanji segera kembali. Semoga Tuhan mengabulkan ikrar kita untuk bersama sehidup semati,” ucap Magohiduuru.
Baca juga: Cerita Dongeng Buaya yang Serakah dan Monyet Cerdik Beserta Ulasan Lengkapnya
Penantian yang Sia-Sia
Magohiduuru menumpang sebuah kapal dan ia pun berlayar ke negeri seberang. Tanpa terasa, satu tahun sudah ia pergi meninggalkan dusun tempat di mana orang tua dan kekasihnya tinggal. Majojaru sendiri sudah harap-harap cemas menanti kedatangan sang kekasih.
Suatu hari ketika menunggu di dermaga, Majojaru melihat ada sebuah kapal berlabuh. Ia meneliti semua penumpang yang turun, berharap Magohiduuru kekasihnya berada di antara mereka. Namun, orang yang dicari-cari tidak juga tampak batang hidungnya.
Ia pun memberanikan diri mendekati kapal dan bertanya pada salah seorang awak kapal. “Maaf, Tuan, apakah Tuan mengenal Magohiduuru? Kalau tidak salah ingat, ia menumpang kapal ini untuk pergi merantau ke negeri seberang. Apakah Tuan pernah mendengar kabarnya?”
“Oh, Magohiduuru? Ya, aku mengenal pemuda tampan yang malang itu,” jawab awak kapal itu. “Apa yang Tuan maksud dengan pemuda yang malang? Apa yang terjadi dengannya?” Majojaru semakin panik dan penasaran setelah mendengar jawaban dari awal kapal tersebut.
Awak kapal itu mengatakan kalau Magohiduuru telah meninggal dunia di perantauan. Penyebabnya adalah kecelakaan saat ia sedang bekerja. Majojaru yang terkejut akan kabar itu lantas lemas tak berdaya. Hilang sudah harapan dan impiannya untuk bersanding dengan kekasih tercinta.
Baca juga: Cerita Gagak Sang Pembohong Beserta Ulasannya, Sebuah Pelajaran untuk Bersikap Jujur
Air Mata yang Menggenang dan Menenggelamkan
Dalam kondisi sedih dan kalut, Majojaru berjalan sempoyongan pulang kembali ke rumahnya. Akan tetapi, sebelum itu ia menenangkan hati terlebih dulu dan duduk di atas bebatuan yang berada di bawah pohon beringin untuk meratapi nasibnya.
Konon menurut cerita rakyat Maluku yang mengupas soal asal mula Telaga Biru, Majojaru menangis selama tiga hari tiga malam lantaran ditinggal pergi kekasih hatinya untuk selamanya. Air matanya mengalir deras, dan lama-kelamaan menggenang hingga menenggelamkan bebatuan tempatnya duduk.
Majojaru ikut tenggelam dalam air mata kesedihannya yang menggenang, lalu ia meninggal dunia. Tak berapa lama, di tempat itu terbentuk sebuah telaga kecil yang airnya sebening air mata dan berwarna kebiruan seperti langit.
Beberapa hari sesudah kejadian tersebut, melintaslah seorang penduduk hendak mencari kayu bakar. Betapa terkejutnya ia setelah melihat telaga kecil dengan air yang sangat jernih ada di sana. Padahal, sebelumnya di sana cuma ada bebatuan.
Tanpa pikir panjang, orang itu langsung memberitahukan keberadaan telaga kepada penduduk Dusun Lisawa. Penduduk pun gempar antara terkejut dan bersyukur, terlebih jika mengingat selama ini mereka memang sangat kesulitan mendapatkan air bersih. Mereka pun berbondong-bondong mendatangi telaga yang dimaksud.
Di tepi telaga, salah seorang penduduk yang dianggap tetua adat bertanya, “Apakah kalian tahu dari mana sumber mata air ini berasal?” Orang yang menemukan telaga menjawab, “Kami tidak tahu. Telaga ini sudah ada saat aku melewati tempat ini, padahal hari sebelumnya tidak ada.”
Baca juga: Dongeng Lucu dan Menggelitik, Abu Nawas Menipu Gajah Beserta Ulasan Lengkapnya
Pertanyaan Para Warga Dusun Lisawa
Mendapati telaga yang tiba-tiba muncul, penduduk sempat menyangka hal itu berhubungan dengan nasib buruk yang mungkin bakal mereka alami. “Pak, apakah jangan-jangan ini pertanda sesuatu yang buruk akan terjadi di kampung kita?” Tanya salah seorang warga kepada tetua adat.
Tak mau warganya berpikir hal buruk, tetua adat dan beberapa orang kampung kembali ke dusun. Mereka mengumpulkan setiap penghuni dusun, mulai dari anak-anak hingga orang tua guna memberitahukan apa yang sebenarnya telah terjadi.
“Wargaku, ketahuilah di kampung kita baru saja terjadi suatu peristiwa yang aneh. Ada sebuah telaga yang tiba-tiba muncul di pinggir kampung. Sebaiknya, kita melakukan upacara adat untuk mengungkap misteri kemunculan telaga itu,” demikian kata tetua adat.
Segera setelah pemberitahuan itu, para warga bergotong-royong menyiapkan segala keperluan untuk upacara adat. Mereka akan memanggil roh para leluhur dan memohon petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ketika upacara berlangsung, terdengarlah suara yang dianggap bisikan dari leluhur, berbunyi:
“Timbul dari sininga irogi de itepi sidago kongo dahulu de iuhi imadadi ak majobubu,” yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya, “Timbul dari patah hati yang remuk redam, meneteskan air mata, lalu mengalir menjadi sumber mata air.”
Terjawabnya Teka-Teki Munculnya Telaga
Setelah mendapat bisikan, tetua adat membunyikan dolodolo (kentongan). Disaksikan para warga, tetua adat kemudian menjelaskan, “Warga Dusun Lisawa, ketahuilah ternyata telaga itu muncul karena air mata seorang gadis yang patah hati ditinggal mati kekasihnya.”
Mendengar kenyataan itu, semua orang terdiam. Mereka bertanya-tanya, siapakah kiranya pasangan kekasih yang dimaksud. Lalu, tetua adat bertanya, “Mungkinkah ada di antara kalian yang anggota keluarganya saat ini tidak sedang berada di kampung?”
Seketika itu, ayah Magohiduuru mengangkat tangan dan mengatakan bahwa putranya tidak di kampung lantaran pergi merantau setahun lalu. Bersamaan dengan itu, ayah dari Majojaru juga menceritakan kalau putrinya sudah lebih dari tiga hari tidak pulang ke rumah. Kedua ayah dari pemuda dan pemudi itu juga mengatakan bahwa putra dan putri mereka ialah sepasang kekasih.
Dari pengakuan ayah Magohiduuru dan Majojaru, tetua adat mengambil kesimpulan bahwa telah terjadi sesuatu di antara pasangan kekasih tersebut. Lalu setelah diusut, mereka mendapati fakta bahwa Magohiduuru meninggal saat merantau dan Majojaru menangis karena kehilangan lalu meninggal dunia juga.
Baca juga: Dongeng Pendek Kerbau dan Kambing Beserta Ulasannya, Fabel yang Sarat Pelajaran Hidup
Unsur Intrinsik
1. Tema
Cerita legenda asal mula Telaga Biru yang berasal dari daerah Maluku Utara ini mengusung tema kesetiaan dan pengorbanan. Di mana sepasang kekasih rela berkorban untuk berpisah terlebih dulu sebelum melangsungkan pernikahan, dan berjanji saling setia sampai dipertemukan kembali.
2. Tokoh dan Perwatakan
Ada dua tokoh utama yang dikisahkan dalam cerita, yaitu Magohiduuru dan Majojaru. Keduanya sama-sama setia dan menjaga janji mereka, bahkan sampai maut yang memisahkan pasangan tersebut.
Selain kedua tokoh utama, ada beberapa karakter pendukung cerita, yaitu orang tua Magohiduuru dan Majojaru, orang yang menemukan telaga pertama kali, dan tetua adat. Di antara mereka, karakter tetua adat dibuat paling menonjol mengingat peran pentingnya sebagai pemimpin dusun.
3. Latar
Tempat terjadinya cerita dari legenda asal mula Telaga Biru di atas ialah di sebuah tempat di Maluku Utara. Sebagaimana letak Telaga Biru berada, warga percaya legenda itu terjadi di daerah mereka, tepatnya di Desa Mamuya, Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara.
4. Alur
Alur dari cerita yang kami paparkan tentang asal mula terbentuknya Telaga Biru adalah alur maju. Kisahnya dimulai dengan memperkenalkan tokoh utama, kejadian nahas di antara keduanya, kemudian penyelesaian yang tidak hanya melibatkan kedua tokoh melainkan para warga dusun.
5. Pesan Moral
Ada beberapa nilai kehidupan yang terkandung dalam cerita yang satu ini. Salah satunya bahwa seseorang mesti memiliki kesetiaan dan menepati janjinya, terlebih kepada mereka yang dicintai.
Akan tetapi, ada pesan moral lain pula yang tersirat di baliknya. Bahwasanya, janji setia sehidup semati bukan berarti membuat seseorang ikut mengorbankan nyawanya setelah sang kekasih tiada. Alangkah lebih baik jika tetap hidup dan mendoakan sang kekasih agar mendapatkan tempat yang baik di sisi Tuhan.
Tak cuma unsur intrinsik, legenda asal mula terbentuknya Telaga Biru juga mengandung unsur ekstrinsik. Unsur-unsur ekstrinsiknya berhubungan dengan budaya warga setempat, dalam hal ini adalah adat istiadat orang-orang yang tinggal di sekitar Telaga Biru.
Baca juga: Kisah Rapunzel Si Putri Rambut Panjang Versi Grimm Bersaudara dan Ulasan Lengkapnya
Fakta Menarik di Balik Legenda Asal Mula Telaga Biru
1. Ada Lebih dari Satu Telaga Biru?
Awas keliru! Di Maluku Utara tidak hanya ada satu telaga yang dikenal dengan nama Telaga Biru. Selain Telaga Biru yang ada di Galela, Halmahera Utara, terdapat telaga tersembunyi lain yang letaknya di Halmahera Selatan.
Telaga tersebut terletak di Desa Lele, Pulau Mandioli, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Berbeda dengan yang berada di Galela, di Mandioli berkembang mitos lain terkait keberadaan telaga yang airnya berwarna biru langit itu, yaitu tentang keberadaan buaya putih.
Jika Telaga Biru di Galela sudah menjadi tempat wisata, hingga 2019, telaga yang letaknya di Pulau Mandioli ini masih sangat sulit diakses. Bahkan untuk menuju ke tempat telaga itu berada, hanya pemotor yang dapat melintas, dan harus masuk lagi ke hutan dengan berjalan kaki.
Baca juga: Dongeng Persahabatan Burung Gagak dan Burung Merak Beserta Ulasannya
Kagum dengan Legenda Asal Mula Telaga Biru, Bukan?
Demikian tadi ringkasan cerita legenda asal mula Telaga Biru yang perlu kamu tahu. Jangan hanya dikagumi kisahnya, kamu bisa mengagumi tempatnya jika pergi berlibur ke sana bersama sahabat dekat atau keluarga tercinta.
Kalau kamu penasaran pula dengan cerita rakyat lain terkait tempat-tempat di Maluku, di sini kami menyediakan artikel-artikel lain juga, lho. Kami juga memaparkan berbagai mitos dan legenda dari berbagai daerah lain di tanah air, mulai dari Sabang sampai Merauke.