Nabi Musa as memanjatkan doa kepada Allah sebelum menghadapi Firaun. Menurut kisah, setelah itu Nabi Musa mampu membelah laut atas izin Allah dan membuat Firaun beserta pasukannya tenggelam. Berikut riwayat lengkapnya yang akan membuatmu tercengang!
Kamu mungkin sudah tahu kalau salah satu mukjizat Nabi Musa as berdasarkan kisah hidupnya adalah dapat membelah laut dengan tongkatnya. Kisah Nabi Musa tersebut tercatat dalam Alquran dan Alkitab, di mana semua itu terjadi setelah ia memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk menghadapi Firaun beserta bala tentaranya.
Meski sudah tahu akan hal itu, tidakkah kamu penasaran dengan cerita lengkapnya? Jika iya, kami menyediakan informasi mengenai kisah lengkap Nabi Musa membelah laut yang menenggelamkan Firaun, baik menurut Alquran maupun Alkitab.
Bukan itu saja, ada pula penjelasan tentang teori ilmiah yang barangkali dapat membuktikan bahwa Laut Merah pernah terbelah pada masa Musa dahulu. Seperti apa? Berikut uraiannya yang perlu kamu simak dengan seksama! Selamat membaca.
Riwayat Terbelahnya Laut Merah dalam Kitab Suci
1. Berdasarkan Alquran
Kisah Nabi Musa membelah laut tercantum dalam Alquran, tepatnya di Surah Thaha ayat 77 dan 78. Di situ diterangkan tentang Musa yang memukulkan tongkatnya, kemudian Laut Merah terbelah dan kaum Bani Israel yang mengimani Musa dapat melarikan diri dari kejaran Firaun dan tentaranya.
Semenjak pertama kali menghadapi Firaun hingga pergi bersama pengikutnya meninggalkan Mesir, Nabi Musa as senantiasa memanjatkan doa memohon petunjuk kepada Allah. Doa tersebut tercantum dalam Surah Thaha ayat 25–28, yang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, bunyinya, “Ya Rabb-ku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.”
Allah pun menjawab doa Musa dan berfirman, “Dan sungguh, telah Kami wahyukan kepada Musa, ‘Pergilah bersama hamba-hamba-Ku (Bani Israil) pada malam hari, dan pukullah (buatlah) untuk mereka jalan yang kering di laut itu, (engkau) tidak perlu takut akan tersusul dan tidak perlu khawatir (akan tenggelam)’.” (Surah Thaha: 77)
Setelah berhasil melewati lautan, Musa memukulkan kembali tongkatnya pada saat pasukan Firaun menyeberang sehingga mereka semua tergulung ombak dan tenggelam. “Kemudian Firaun dengan bala tentaranya mengejar mereka, tetapi mereka digulung ombak laut yang menenggelamkan mereka.” (Thaha: 78)
Tak hanya di Surah Thaha, dalam Al Baqarah ayat 50 juga tercantum firman Allah berbunyi, “Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Firaun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.”
Baca juga: Cerita Cinta Nabi Ibrahim dan Istrinya yang Mengharukan dan Penuh Pengorbanan
2. Berdasarkan Alkitab
Senada dengan itu, kisah serupa tercatat pula dalam Alkitab, tepatnya pada bagian Keluaran (Exodus). Disebutkan, Tuhan memerintahkan Musa untuk mengulurkan tangannya ke atas laut, lalu angin timur berhembus kencang sehingga membuat air laut mengering.
Setelahnya, terbentuklah jalan yang dapat dilalui oleh Musa dan para pengikutnya, sementara di kanan dan kiri mereka air laut membentuk seperti tembok. “Berfirmanlah Allah kepada Musa, ‘Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang berkuda’.” (Keluaran: 26)
“Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu; demikianlah Allah mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorang pun tidak ada yang tinggal dari mereka.” (Keluaran: 27–28)
Baca juga: Cerita Rakyat Asal-Usul Gunung Semeru Beserta Ulasan Menariknya
Teori dan Bukti Ilmiah Terbelahnya Laut Merah
Kisah Nabi Musa membelah laut dan mengalahkan Firaun hingga tenggelam bersama pasukannya di Laut Merah bisa dibilang sebagai kejadian yang ajaib. Meski begitu, bukan berarti kejadian di masa lampau tersebut tidak dapat dijelaskan secara ilmiah.
Nyatanya, ada beragam teori dari sejumlah ilmuwan yang menjelaskan mengenai kemungkinan terbelahnya Laut Merah bukan sebatas kekuatan magis, melainkan karena fenomena alam yang tentu saja terdapat campur tangan Tuhan di dalamnya. Teori fenomena alam ini didukung oleh kondisi geografis Laut Merah yang merupakan perairan teluk. Berikut penjelasannya:
1. Kecepatan Angin yang Mampu Menyibak Lautan
Lokasi kejadian terbelahnya Laut Merah diperkirakan berada di kawasan Nuwaiba, Semenanjung Sinai, Mesir. Di kawasan itu, kedalaman perairan diperkirakan 800 meter ke arah Mesir dan 900 meter ke arah Arab Saudi.
Selanjutnya menurut sebuah penelitian, jarak antara Nuwaiba di sisi timur Laut Merah hingga sisi barat Semenanjung Arab sepanjang 1.800 m. Sedangkan lebar lintasan ketika Musa menyeberangi Laut Merah kira-kira mencapai 900 m.
Seorang pakar Ilmu Fisika dari Rusia, Volzinger menyebutkan, dibutuhkan tekanan sebesar 2,8 juta newton per meter persegi untuk menyibakkan lautan dengan kedalaman tersebut untuk membentuk bagian selebar 900 m mengering. Fenomena alam yang demikian membutuhkan kecepatan angin yang lebih besar dibandingkan saat terjadinya badai kencang.
Volzinger menambahkan, hembusan angin yang diperlukan untuk menyibak air sedalam 800 m dengan kecepatan konstan adalah sebesar 30 meter per detik atau 108 km/jam sepanjang malam. Teori semacam ini didukung peneliti dari Amerika Serikat yang mengakui fenomena terbelahnya Laut Merah bisa saja terjadi.
Baca juga: Cerita Nabi Ibrahim dan Raja Namrud, Sebuah Perlawanan terhadap Kebatilan!
2. Teori Mekanika Fluida
Teori mengenai badai yang menyibak air laut dibenarkan pula oleh Pusat Riset Atmosfer Nasional Amerika Serikat (National Center for Atmospheric Research – NCAR) dan Universitas Colorado. Pakar dari kedua lembaga menjelaskan mengenai terbelahnya air laut yang dapat dipahami melalui teori mekanika fluida.
Bahwasanya, angin mampu menggerakkan air sesuai hukum Fisika, sehingga memungkinkan terbentuknya lorong yang bisa dilalui. Ketika angin berhenti berhembus, kemungkinan air juga akan menutup kembali karena lorong yang tergenang lagi.
”Terbelahnya air (laut) dapat dipahami melalui dinamika fluida. Angin menggerakkan air dengan cara yang sesuai dengan hukum-hukum Fisika, menciptakan lorong bagi perjalanan yang aman dengan air pada kedua sisinya dan itu memungkinkan air untuk tiba-tiba menutup kembali,” terang Carl Drews dari NCAR sebagai pemimpin studi.
Carl Drews membuat simulasi komputer setelah mempelajari badai topan di Samudera Pasifik yang dapat menggerakkan air. Ia bersama peneliti lain menunjuk satu lokasi di sebelah selatan Laut Mediterania (diduga kawasan yang menjadi lokasi penyeberangan Musa dan Bani Israel) dengan model tanah yang memungkinkan terjadinya air laut dapat terbelah.
Baca juga: Legenda Asal Usul Munculnya Selat Bali Beserta Ulasan Menariknya
Hikmah Kisah Nabi Musa Membelah Laut dan Tenggelamnya Firaun
Bisa jadi, doa Nabi Musa dalam menghadapi Firaun dikabulkan oleh Allah sehingga ia mampu mengendalikan angin yang kemudian membelah Laut Merah. Apa pun yang terjadi adalah kuasa Tuhan, tetapi bukan berarti tidak dapat dijelaskan secara ilmiah berdasarkan ilmu pengetahuan.
Baik dari kisah dalam Alquran, Alkitab, maupun teori ilmiah tentang terbelahnya Laut Merah, selalu ada hikmah yang dapat kita ambil. Bahwasanya, segala yang terjadi di dunia ini telah ditakdirkan oleh Sang Pencipta supaya kita meyakini keberadaan-Nya.