Apa yang dilakukan Nabi Idris dan malaikat maut di surga? Kalau kamu penasaran ingin tahu kisah lengkapnya, simak uraian cerita perjalanan Nabi Idris dan malaikat maut mengunjungi neraka lalu masuk ke surga yang kami paparkan di bawah ini!
Kisah lengkap Nabi Idris as, termasuk riwayat dirinya dan malaikat maut masuk surga perlu kita ketahui mengacu pada firman Allah di Alquran. “Dan ceritakanlah (Hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris yang terdapat di dalam Alquran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (Surah Maryam: 56–57)
Pada ayat di atas, jelas diterangkan bahwa cerita tentang nabi kedua setelah Adam itu bakal memberikan pelajaran yang cukup penting bagi manusia. Salah satunya terkait dirinya yang naik ke surga dan melihat neraka bersama malaikat maut.
Mau tahu bagaimana kisah singkat Nabi Idris dan malaikat maut masuk surga? Kalau begitu tak perlu berbasa-basi lagi, kamu dapat langsung menyimak uraian lengkapnya yang kami paparkan di bawah ini! Selamat membaca.
Kunjungan Malaikat Maut Saat Nabi Idris Puasa
Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwasanya menurut kisah, Nabi Idris dan malaikat maut sangat dekat. Suatu ketika karena kesibukan Sang Rasul dalam beribadah kepada Allah dan malaikat maut memenuhi tugas-tugasnya, keduanya jadi jarang punya kesempatan untuk bersua.
Lalu suatu hari, malaikat maut meminta izin Allah agar dapat mengunjungi Idris di bumi. Konon, Idris sedang berpuasa saat malaikat maut menemuinya, tetapi bukan dalam wujudnya yang asli melainkan menyamar menjadi seorang pemuda.
Sang malaikat menghampiri rasul dan duduk di sampingnya. Begitu waktu berbuka tiba, Nabi Idris as menyantap makanannya dan mempersilakan si pemuda untuk ikut memakannya juga. Akan tetapi, pemuda yang tak lain adalah Malaikat Izroil itu menolak.
Hingga Sang Rasul menyelesaikan makannya dan menyempatkan diri untuk beribadah memuji kebesaran Allah, sang malaikat tidak juga beranjak dari tempat duduknya. Hidangan yang ada di depan matanya pun masih tidak disentuh sama sekali.
Melihat hal itu, Idris merasa barangkali si pemuda menginginkan hal lain. Ia kemudian menawarkan untuk mengajak malaikat maut pergi jalan-jalan. “Wahai pemuda, maukah kau menemaniku jalan-jalan sebentar?” Malaikat maut mengiyakan.
Baca juga: Cerita tentang Istri Nabi Musa Alaihissalam yang Pandai Menjaga Diri dan Salihah
Permintaan Nabi Idris kepada Malaikat Maut
Tanpa terasa, keduanya telah berjalan-jalan selama empat hari. Tak ayal, Sang Nabi mendapati teman perjalanannya berbeda dengan manusia pada umumnya, hingga ia memberanikan diri bertanya kepada si pemuda. “Siapakah kau sebenarnya?” Tanya Idris.
“Aku adalah malaikat maut,” jawab si pemuda. “Kau sudah bersamaku selama empat hari. Apakah kau tidak mencabut nyawa seseorang?” Sang Rasul bertanya lagi. “Aku mencabut banyak sekali nyawa makhluk. Nyawa-nyawa mereka terasa seperti hidangan yang aku ambil sebagaimana kau mengambil sesuap makanan,” terang sang malaikat.
Rupanya, karena itulah malaikat maut tidak menyentuh hidangan yang ditawarkan Sang Nabi sama sekali. Lalu, Nabi Idris melanjutkan pertanyaannya, “Lantas, apakah kau datang kepadaku karena kau juga hendak mencabut nyawaku?” Malaikat maut menjawab, “Aku datang hanya untuk mengunjungimu atas izin Allah Taala.”
Setelah malaikat maut berkata demikian, rasul mengajukan permintaan. “Aku punya permintaan terhadapmu. Aku ingin supaya kau mencabut nyawaku agar aku bisa merasakan sakaratul maut dan mengalami mati, sehingga dengan begitu tingkat keimananku kepada Allah bertambah,” tuturnya.
Mendengar permintaan sahabatnya itu, malaikat maut sontak terkejut sekaligus bingung. Ia pun menjawab, “Aku tidak dapat mencabut nyawa seseorang kecuali Allah Taala sudah memberikan izin kepadaku.”
Sesudahnya, Allah menurunkan wahyu berupa perintah kepada malaikat maut agar menuruti permintaan Idris. Malaikat Izroil pun mencabut nyawa Idris dan wafatlah Sang Nabi. Izoril bersedih, ia menangis dan memohon kepada Allah agar menghidupkan kembali sahabatnya itu.
Usai dihidupkan kembali, malaikat maut pun bertanya kepada Sang Nabi, “Wahai saudaraku, bagaimana kau merasakan mati?” Lalu Sang Rasul menjawab, “Sungguh jika ada hewan yang dikuliti saat masih hidup, rasa sakitnya seribu kali lebih sakit daripada hewan itu.” Izroil mengatakan, “Padahal aku sudah mencabut nyawamu dengan kelembutan yang tidak pernah kulakukan sebelumnya.”
Baca juga: Cerita Anak Nabi Adam dan Pembunuhan Pertama Paling Fenomenal di Muka Bumi
Kisah Nabi Idris dan Malaikat Maut Masuk Neraka & Surga
Kisah Nabi Idris dan malaikat maut tidak berhenti sampai di situ. Pasalnya, Sang Rasul memiliki permintaan lain, yang berbunyi, “aku punya permintaan lain. Aku ingin melihat neraka, sehingga aku bisa beribadah lebih rajin lagi setelahnya.”
Malaikat maut membalas, “Bagaimana bisa aku pergi membawamu ke neraka tanpa izin dari Allah.” Kemudian, sang malaikat pun meminta izin kepada Allah dan membawa sahabatnya itu ke neraka. Namun, belum sampai masuk ke dalamnya, Nabi Idris sudah keburu pingsan.
Di sana, ia terkejut melihat api yang menyala-nyala dengan sangat dahsyat. Ia juga menyaksikan bagaimana manusia-manusia yang mengingkari Allah diseret dan disiksa oleh para malaikat penjaga neraka. Tak kuasa melihat hal tersebut, malaikat maut membawa Idris pergi.
Akan tetapi, Sang Nabi mengajukan permintaan yang berbeda, yaitu ingin melihat surga. “Aku mempunyai keinginan yang lain. Aku ingin agar kau mengantarku melihat surga. Kuharap dengan melihatnya, ketaatanku kepada Allah juga bertambah,” tuturnya.
Rupanya, Allah mengizinkan Izroil mengajak Idris melihat surga. Sama seperti sebelumnya, Idris sudah pingsan bahkan sebelum menyaksikan seluruh isi surga. Hanya saja, kali ini ia pingsan lantaran melihat keindahan yang belum pernah disaksikan sebelumnya. Ia terpukau menyaksikan sungai-sungai dengan air sebening kaca, pohon-pohon yang terbuat dari emas dan perak, juga bidadari-bidadari yang cantik jelita.
Setelah itu, keduanya keluar, tetapi di jalan Idris mengaku sandalnya tertinggal di surga. Ia pun kembali ke sana dan tidak keluar lagi setelahnya. Konon, sesudah itu Sang Nabi tinggal selamanya di sana. Kisah Nabi Idris dan malaikat maut yang masuk ke surga ini tersirat dalam firman Allah di Alquran.
“Aku tidak akan keluar karena Allah Taala berfirman: ‘Setiap yang bernyawa akan merasakan mati’ (Ali Imran: 185). Dan aku sudah merasakannya. Kemudian Allah berfirman: ‘Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka)’ (Maryam: 71). Aku sudah mendatanginya.”
Lalu ia berkata lagi, “Allah berfirman: ‘Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka tidak akan dikeluarkan darinya’ (Al Hijr: 48). Maka, siapa yang akan mengeluarkanku darinya (surga).” Kemudian, Allah berfirman kepada Izroil, “Tinggalkanlah dia. Sesungguhnya Aku sudah menetapkan bahwa dia adalah penghuni surga.”
Baca juga: Cerita Pertemuan Nabi Khidir dan Nabi Musa tentang Pentingnya Kesabaran
Hikmah di Balik Cerita Nabi Idris & Malaikat Izroil
Di dalam riwayat di atas, terdapat pesan bahwa setiap amal perbuatan selalu ada balasannya. Nabi Idris telah melihat balasan bagi amal buruk dan baik, yaitu neraka dan surga. Bahkan sebelum melihat dengan mata kepalanya sendiri pun, ia telah mengerjakan amal baik dan senantiasa taat kepada Allah.
Kiranya dengan membaca kisah Nabi Idris as dan malaikat maut termasuk perjalanan masuk surga dan neraka ini, kamu dapat semakin taat dan rajin beribadah kepada Allah. Terlepas dari balasan yang mungkin akan kamu dapatkan di akhirat kelak, alangkah lebih baik jika setiap ibadahmu kamu kerjakan dengan ikhlas.