Kamu mungkin sudah pernah mendengar kisah Nabi Ibrahim dan Raja Namrud. Akan tetapi, sudah tahukah kamu seperti apa cerita lengkap Nabi Ibrahim as berdakwah di negeri yang dipimpin raja keji tersebut? Berikut kisahnya!
Setiap nabi dan rasul mendapatkan berbagai ujian dari Allah SWT, salah satunya dihadapkan pada pemimpin yang zalim, tak terkecuali Nabi Ibrahim as. Dalam hal ini, kisah Nabi Ibrahim dan Raja Namrud menjadi yang terbilang cukup fenomenal dan disebutkan pula di Alquran.
Terlebih, dalam riwayat diceritakan kalau Nabi Ibrahim tak hanya berani melawan Namrud, tetapi juga sempat mempermalukannya di hadapan pengikutnya. Jika kamu ingin tahu cerita lengkap mengenai rasul cerdas nan bijaksana dan raja yang keji tersebut, kami menyediakan informasinya di artikel ini.
Tak sabar ingin segera tahu kisah lengkap antara Nabi Ibrahim dan Raja Namrud, bukan? Kalau begitu tak perlu berbasa-basi lagi, langsung saja simak keterangan berikut dan baca sampai selesai supaya kamu dapat memetik hikmah dari kisahnya!
Namrud Meramalkan Kelahiran Ibrahim
Di negerinya, Raja Namrud dianggap dewa oleh rakyat dan para pengikutnya. Ia sendiri bahkan menyatakan diri sebagai tuhan yang disembah oleh pengikut dan rakyatnya, sebagaimana mereka semua juga menyembah kepada berhala.
Suatu ketika di awal masa dirinya berkuasa, Namrud tidak ingin ada seorang pun yang menandinginya. Akan tetapi, ia membaca tanda-tanda alam yang diperlihatkan bintang-bintang dan ramalan dari para astrolognya, bahwa sosok yang bakal mengalahkannya segera datang.
Karena ramalan tersebut, Raja Namrud memerintahkan agar setiap bayi laki-laki yang lahir dibunuh. Saat itu, ayah dan ibu Nabi Ibrahim cemas lantaran anak laki-laki mereka juga akan segera lahir. Supaya sang putra bisa selamat, keduanya bersembunyi di dalam gua untuk sementara waktu.
Benar saja, Ibrahim kecil dapat tumbuh dengan baik sebelum kembali ke negeri yang dipimpin Raja Namrud. Di situlah kemudian keduanya dipertemukan sebagai seorang kafir yang mengaku tuhan dan sosok yang menentang penyembahan terhadap berhala karena keyakinannya kepada Allah Taala.
Baca juga: Cerita tentang Mukjizat Nabi Sulaiman As sebagai Pelajaran untuk Pandai Bersyukur
Perdebatan Sang Nabi dengan Raja Namrud
Nama Ibrahim dikenal sebagai sosok orang yang menentang perintah Raja Namrud. Ia enggan menyembah Namrud, apalagi berhala-berhala yang telah disembah kaumnya selama bertahun-tahun secara turun-temurun.
Mendengar hal ini, Namrud kemudian memanggil Ibrahim untuk menghadap. Kisah Nabi Ibrahim dan Raja Namrud saling berdebat tentang tuhan yang layak disembah ini dapat kamu temukan dalam Surah Al Baqarah ayat 258.
“Siapakah tuhanmu, Ibrahim?” Tanya Namrud. “Tuhanku ialah Yang Menghidupkan dan Mematikan,” jawabnya. “Aku dapat menghidupkan dan mematikan,” kata Namrud lagi. “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat,” bantah Ibrahim.
Jawaban Ibrahim membuat semua orang terdiam, tak terkecuali Raja Namrud. Lantaran merasa malu tak mampu lagi membalas perkataan Sang Nabi, apalagi jika harus menerbitkan matahari dari barat, Namrud pun memintanya keluar dari istana.
Baca juga: Kisah Dongeng Putri Salju dan Tujuh Kurcaci Beserta Ulasan Lengkapnya
Berhala Dihancurkan, Namrud Dipermalukan
Berikutnya yang perlu kamu ketahui tentang kisah Nabi Ibrahim dan Raja Namrud adalah seputar dihancurkannya berhala-berhala yang disembah kaum jahiliyah. Bukan itu saja, cerita ini juga mengantarkan Ibrahim pada hukuman mati dengan cara dibakar yang dijatuhkan padanya.
Semua bermula karena Sang Nabi ingin menunjukkan kepada Namrud dan kaumnya bahwa perbuatan mereka menyembah selain Allah salah. Akhirnya, Ibrahim mendapatkan kesempatan tersebut suatu hari saat Namrud dan kaumnya pergi. Ibrahim awalnya diajak serta, tetapi ia mengaku sakit sehingga diperbolehkan tetap di rumah.
Ketika itulah, ia mendatangi tempat berhala-berhala Namrud diletakkan dan menghancurkannya satu persatu menggunakan kapak. Namun, ada satu patung yang paling besar yang tidak dihancurkan. Pada patung besar itu, Ibrahim mengalungkan kapaknya.
Tak lama, rombongan Namrud tiba dan langsung menuju tempat pemujaan berhala. Di sana, mereka terkejut melihat tuhan-tuhan mereka hancur. Tanpa pikir panjang mereka langsung menuduh Ibrahim karena hanya dirinyalah yang ada di rumah sementara semua orang pergi bersama Sang Raja.
Ibrahim pun dipanggil menghadap dan ditanyai oleh Namrud. Keduanya kembali berdebat, dan kisah mereka kali ini diabadikan dalam Surah Al Anbiya 59–67 sebagaimana kami sederhanakan ke dalam percakapan singkat berikut:
“Ibrahim! Benarkah kau yang telah menghancurkan berhala-berhala kami?” Sang Raja murka. “Bukan. Tanyakanlah pada berhala yang paling besar itu. Mungkin saja berhala yang besar itulah yang melakukannya karena terdapat kapak di lehernya,” jawab Ibrahim.
Mendengar hal itu, Raja Namrud berkata, “Hai Ibrahim, kau sungguh bodoh. Bagaimana patung bisa melakukannya? Di mana otakmu? Mana mungkin patung itu bisa menjawab pertanyaanku dan melakukan semua kekacauan ini? Kau jangan mengada-ada!”
Sang Nabi kembali membalas perkataan Namrud, “Hai Raja Namrud, siapa sebenarnya yang bodoh? Mengapa patung yang tak dapat bicara dan bergerak kau jadikan tuhan dan kau sembah? Mengapa patung dan berhala yang tak dapat melindungi dirinya itu kalian puja-puja? Bukankah ini kebodohan yang teramat sangat?”
Baca juga: Cerita tentang Nabi Yusuf dan Siti Zulaikha yang Dijamin Bikin Siapa Saja Terharu
Ibrahim Dibakar Hidup-Hidup oleh Raja Namrud
Sesuai dengan kisah di atas, perkataan Nabi Ibrahim kepada Raja Namrud dan para pengikutnya membuat semua yang ada di tempat pemujaan terdiam. Raja Namrud yang merasa dipermalukan lantas semakin murka hingga memerintahkan pengikutnya untuk menangkap Ibrahim dan mengikatnya.
Sementara itu, para penasihat istana menyarankan agar Ibrahim dijatuhi hukuman yang amat pedih karena telah menghina Namrud dan tuhan-tuhan berhala mereka. Akhirnya, Namrud pun setuju agar Sang Nabi dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup.
Lalu, raja meminta supaya para pengawal mengumpulkan kayu sebanyak mungkin. Raja Namrud ingin api yang membakar Ibrahim nantinya adalah api yang sangat panas dan akan menghancurkan tubuh musuhnya tanpa tersisa.
Siapa sangka, api yang membakar Sang Nabi tidak terasa panas ketika menyentuh kulitnya. Dan inilah yang menjadi salah satu mukjizat Nabi Ibrahim, yaitu di mana ia tidak terluka sedikit pun meski dilalap api yang menyala-nyala dengan dahsyatnya.
Baca juga: Legenda Asal Usul Munculnya Selat Bali Beserta Ulasan Menariknya
Hikmah Kisah Nabi Ibrahim dan Raja Namrud
Dari riwayat singkat yang kami paparkan di artikel ini, hikmah apa yang dapat kamu peroleh? Kiranya, kamu bisa mengambil pelajaran tentang kegigihan dan keteguhan hati Nabi Ibrahim yang tetap pada pendiriannya yang tetap beriman kepada Allah walau harus dibakar hidup-hidup karena menyepelekan Namrud.
Jadi, sebagai manusia biasa yang mungkin tidak mendapatkan kelebihan seperti nabi dan rasul, setidaknya kita mesti teguh hati dan iman. Siapa tahu dengan begitu, Allah mendatangkan lebih banyak rahmat-nya yang bisa kita manfaatkan untuk kehidupan yang lebih baik.