Tahu mukjizat Nabi Musa alaihissalam tapi belum paham kisah sang istri yang salihah? Jika iya, temukan cerita inspiratif mengenai istri Nabi Musa yang kami paparkan secara mendalam melalui artikel berikut ini!
Tak cuma cerita hidup dan mukjizatnya, kisah cinta para nabi dan rasul dengan istri mereka juga bisa jadi hal yang menarik untuk dibahas dan dijadikan teladan. Salah satunya adalah kisah Nabi Musa alaihissalam dan sang istri yang bernama Shafura.
Melalui artikel ini, kamu akan tahu seperti apa kisah istri Nabi Musa dimulai dari pertemuan pertama mereka. Dengan mengenal sosoknya lebih dekat dari apa yang kami rangkum, kamu bisa mengambil pelajaran bahwa seorang muslimah mesti pandai menjaga diri.
Jadi semakin penasaran dengan cerita lengkapnya, bukan? Kalau begitu tak perlu berbasa-basi lagi, langsung saja simak riwayat pertemuan Sang Rasul dengan Shafura di tengah pelariannya dari Raja Firaun sebagaimana kami paparkan di bawah ini! Selamat membaca.
Musa dan Dua Wanita Penggembala
Menurut kisah, sebelum Nabi Musa alaihissalam bertemu sang istri, ia sedang lari dari pencarian tentara-tentara Firaun. Suatu ketika, Sang Rasul tiba di negeri yang dinamakan Madyan yang riwayatnya tercantum dalam Surah Al Qashash ayat 23, yaitu berbunyi:
“Dan ketika dia sampai di sumber air Negeri Madyan, dia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang memberi minum (ternaknya), dan dia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang perempuan sedang menghambat (ternaknya).
Dia (Musa) berkata, ‘Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?’ Kedua (perempuan) itu menjawab, ‘Kami tidak dapat memberi minum (ternak kami), sebelum penggembala-penggembala itu memulangkan (ternaknya), sedang ayah kami adalah orang tua yang telah lanjut usianya’.”
Kedua wanita yang dimaksud dalam ayat di atas konon adalah Layya dan Shafura yang merupakan kakak beradik. Mereka menggembalakan ternak dan hendak mendekati sumber air, tetapi di sana terlalu ramai oleh penggembala laki-laki.
Layya dan Shafura yang sangat menjaga diri dan tidak ingin berikhtilat (bercampur baur antara laki-laki dengan perempuan) biasanya menunggu sampai penggembala laki-laki pergi, baru mereka memberi minum ternak mereka. Tak terkecuali di hari pertemuan keduanya dengan Nabi Musa.
Saking inginnya menjaga diri, mereka bahkan sampai menahan ternaknya agar tidak berlari menuju sumber air. Melihat kejadian itu, Musa yang sempat terheran-heran tanpa basa-basi langsung menggiring ternak Layya dan Shafura ke sumber air. Dengan begitu, ternak bisa langsung minum dan kedua wanita itu dapat pulang lebih cepat.
“Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: ‘Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku’.” (Al Qashash: 24)
Baca juga: Cerita Mukjizat Nabi Isa As dan Riwayatnya dalam Alquran untuk Menambah Wawasan
Awal Kisah Sang Istri Jatuh Cinta pada Nabi Musa Alaihissalam
Bantuan Musa rupanya sangat membekas di hari salah satu dari kedua wanita tadi. Ya, ia tak lain adalah Shafura yang ternyata tersentuh dengan kebaikan Musa hingga menceritakannya kepada sang ayah dan berharap ayahnya membalas budi kepada pemuda tersebut.
Shafura kembali ke tempat ia bertemu Musa ditemani Layya. Ia kemudian berkata, “Sesungguhnya ayahku mengundangmu untuk memberi balasan sebagai imbalan atas (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami.’ Ketika (Musa) mendatangi ayahnya (Syuaib) dan dia menceritakan kepadanya kisah (mengenai dirinya), dia (Syuaib) berkata, ‘Janganlah engkau takut! Engkau telah selamat dari orang-orang yang zalim itu’.” (Al Qashash: 25)
“Dan salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata, ‘Wahai ayahku! Jadikanlah dia sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya’.” (Al Qashash: 26)
Di dalam sebuah riwayat, nama ayah Shafura bukanlah Syuaib, tetapi Yatsrun atau Yatsra atau Tsabrun yang dikenal sebagai sosok pria saleh dari Negeri Madyan. Konon setelah mendengar permintaan putrinya, Yatsrun berkata, “Apa yang kau ketahui tentangnya?”
Shafura mengatakan, ia melihat Musa mengangkat batu besar sendirian. Padahal untuk ukuran batu sebesar itu, biasanya baru bisa diangkat oleh 10 orang. Shafura pun merasa pemuda itu sangat kuat dan dapat membantu ayahnya mengerjakan pekerjaan-pekerjaan berat.
Baca juga: Makam Nabi Adam dan Hawa Beserta Cerita Kontroversinya yang Perlu Kamu Tahu!
Pernikahan Musa dengan Shafura dari Madyan
Kisah tentang istri Nabi Musa alaihissalam berlanjut setelah Shafura membawa Musa pulang untuk bertemu sang ayah. Dalam perjalanan dari sumber mata air di Madyan dengan rumah Shufara berjarak sekitar tiga mil, dan keduanya tidak ditemani mahram.
Lantaran khawatir ada fitnah karena berjalan berduaan, keduanya saling menjaga jarak. “Berjalanlah di belakangku. Kalau aku menjauh dari jalan yang seharusnya, lemparkanlah kerikil padaku agar aku mengetahui jalan yang benar dan bisa mengambil arah dengannya,” tutur Sang Nabi.
Menurut riwayat lain, Musa menyebutkan identitasnya sebagai seorang dari kaum Ibrani dengan mengatakan, “Berjalanlah di belakangku. Aku ini laki-laki Ibrani, tidak boleh menatap bagian belakang perempuan. Tunjukkan kepadaku jalan, ke kanan atau ke kiri.”
Sesampainya di kediaman Yatsrun, Musa diberi hidangan yang lezat kemudian bercakap-cakap dengan si empunya rumah. Setelahnya Yatsrun mengatakan sesuatu yang mengejutkan, yaitu hendak menikahkan Musa dengan salah satu putrinya.
“Sesungguhnya aku ingin menikahkanmu dengan salah satu dari kedua putriku ini, atas dasar engkau bersedia bekerja kepadaku selama delapan tahun. Apabila engkau menyempurnakan menjadi sepuluh tahun, itu adalah kebaikan darimu. Aku tidak ingin memberatimu. Dan engkau, insya Allah, akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik.” (Al Qashash: 27)
Musa menyetujuinya, lalu kisah cinta Nabi Musa alaihissalam dan sang istri berlanjut dengan diliputi kebahagiaan. Sesudah terpenuhi janjinya tinggal bersama mertua, Nabi Musa mengajak istri dan anak-anaknya pulang ke kampung halaman di mana ia kemudian mendapatkan wahyu pertamanya.
Baca juga: Inilah Cerita Nabi Ibrahim Mencari Tuhan yang Wajib Kamu Pahami Riwayatnya!
Cerita Nabi Musa dan Istrinya yang Berakhlak Mulia
Demikian tadi kisah istri Nabi Musa alaihissalam yang perlu kamu ketahui. Dari situ, kamu juga bisa mengetahui bahwa Shafura bukanlah anak Nabi Syuaib mengingat keduanya hidup di zaman yang berbeda dan rentangnya cukup jauh.
Yang paling penting, kamu sudah belajar untuk menjaga dirimu sebagai wanita setelah membaca riwayat singkat di atas, bukan? Kalau kamu memerlukan inspirasi lain dari kisah para nabi dan keluarganya, jangan lewatkan artikel-artikel yang kami sediakan, ya.