Kumpulan dongeng 1001 Malam asal Timur Tengah memang seru untuk dibaca. Tak hanya seru, tetapi juga memiliki pesan moral. Salah satunya adalah kisah Ali Baba dan 40 Pencuri ini. Ingin tahu bagaimana cerita lengkapnya? Kalau iya, langsung cek di bawah ini, yuk!
Kamu mungkin tidak asing saat mendengar nama Ali Baba. Ya, ia merupakan salah satu tokoh dari dongeng 1001 Malam dari Timur Tengah yang begitu populer. Salah satunya yang bisa kamu simak pada artikel ini adalah kisah lengkap Ali Baba dan 40 Pencuri.
Cerita yang bertemakan ketamakan ini tak hanya seru untuk dibaca, tetapi juga bisa diambil pesan moralnya. Cocok juga untuk kamu dongengkan kembali pada adik, keponakan, sepupu, atau anakmu.
Kalau udah nggak sabar pengin membaca kisah Ali Baba dan 40 Pencuri, mending langsung cek saja selengkapnya di bawah ini, yuk! Selain itu, kamu juga akan menemukan pesan moral, penjelasan unsur intrinsik, dan fakta menariknya. Selamat membaca!
Kisah Ali Baba dan 40 Pencuri
Sumber: Fairy Tales and Story for Kids
Pada zaman dahulu kala di Persia, hiduplah dua bersaudara benama Ali Baba dan Kasim yang memiliki kehidupan yang jauh berbeda. Kasim, si sulung, memiliki kehidupan yang sangat berkecukupan. Meskipun begitu, ia dikenal sebagai orang yang tamak.
Sementara itu adiknya, Ali Baba, memiliki kehidupan yang pas-pasan. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia bekerja sebagai penjual kayu bakar. Maka dari itu, ia tinggal di daerah pegunungan.
Seperti biasanya pagi-pagi sekali, Ali Baba membawa serta keledainya untuk mencari kayu bakar di hutan. Ketika menjelang sore dan kayu yang diperolehnya dirasa cukup, ia pun pulang dan akan menjualnya ke pasar.
Namun pada hari itu, lelaki tersebut mengalami kejadian yang tak terduga. Saat dalam perjalanan pulang, ia melihat segerombolan penyamun atau pencuri. Karena merasa ketakutan, dirinya memilih untuk bersembuyi karena gerombolan tersebut dikenal begitu kejam.
Ali Baba bisa melihat dengan jelas apa yang dilakukan oleh segerombolan pencuri itu. Ia mendengar sang kepala penyamun berkata, “Alakazam! Buka!” Setelah itu, pintu goa terbuka perlahan-lahan.
Tak membuang-buang waktu, mereka dengan cekatan menurunkan dan menyimpan semua rampasannya di goa tersebut. “Alakazam! Tutup!” seru kepala penyamun lagi. Pintu kemudian tertutup dan mereka pergi.
Masuk ke Goa Penyamun
Setelah memastikan kalau para penyamun benar-benar pergi, Ali Baba yang penasaran memberanikan diri untuk mendekat ke goa. Ia lalu melakukan seperti apa yang dikatakan oleh kepala pencuri dan pintu goa pun terbuka.
Saat berada di dalam goa, pria tersebut merasa begitu takjub. Ia melihat emas dan barang berharga lainnya yang banyak sekali hingga hingga menggunung.
“Emas ini banyak sekali, mungkin tidak akan ketahuan kalau aku mengambilnya sedikit. Aku tidak akan menggunakannya untuk diriku saja, tetapi juga akan kubagikan pada orang-orang tidak mampu,” katanya dalam hati.
Ia kemudian mengambil karung dan memasukkan cukup banyak emas dan perhiasan ke dalamnya. Setelah dirasa cukup, ia memutuskan untuk segera keluar dari goa itu sebelum para penyamun kembali dan mendapatinya di sana.
Dengan perasaan yang campur aduk dan badan yang gemetar karena apa yang telah dilakukannya, ia lalu mengucapkan, “Alakazam! Tutup!” untuk menutup pintu goa. Setelah keluar, ia melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya.
Baca juga: Kisah Asal Mula Tombak Kyai Pleret dan Ulasannya, Peninggalan Kerajaan Mataram yang Legendaris
Rahasia Ali Baba Ketahuan oleh Kasim
Sumber: Fairy Tales and Story for Kids
Setibanya di rumah, istri Ali Baba begitu terkejut ketika mengetahui apa yang dibawa pulang oleh suaminya. Sang suami pun kemudian menceritakan semua yang dialaminya.
Pasangan tersebut lalu menghitung kepingan uang emas yang berada di dalam karung tersebut. Namun karena jumlahnya begitu banyak, mereka merasa kesulitan menghitungnya.
“Suamiku, uang ini sangatlah banyak. Bagaimana kalau sebagian kita bagikan kepada orang-orang yang tidak mampu?” usul sang istri.
“Ya, memang itulah yang tadi aku pikirkan saat mengambilnya. Namun sebelum melakukannya, sepertinya kita tetap perlu untuk menimbang ini semua terlebih dahulu,” jawabnya.
Karena tak memiliki alat penimbang, Ali Baba menyuruh istrinya pergi ke tempat Kasim untuk meminjamnya. Sesampainya di rumah Kasim, wanita itu kemudian meminta ijin kepada istri Kasim untuk meminjam kendi yang berfungsi sebagai alat penimbang.
Lantaran ini adalah hal yang tak biasa, istri Kasim pun merasa curiga. Sebelum meminjamkannya, ia terlebih dahulu mengoles dasar kendi tersebut dengan minyak yang sangat lengket.
Beberapa hari kemudian setelah dikembalikan, istri Kasim menemukan emas di bagian dasar kendi. Wanita tersebut menceritakan penemuannya kepada sang suami. Setelah mendengar hal itu, Kasim bergegas pergi ke rumah Ali Baba.
Kasim yang Tamak
Ketika sampai di rumah Ali Baba, Kasim mendesak adiknya untuk menceritakan dari mana ia memperoleh uang emas itu. Mau tak mau, laki-laki itu menceritakan semuanya pada sang kakak.
Setelah mendengar kisah lengkapnya, Kasim kemudian pulang. Ia menyiapkan 20 ekor keledainya untuk dibawa serta ke goa. Ia berniat untuk mengambil harta milik perampok itu sebanyak-banyaknya.
Keesokan harinya, Kasim tiba di goa persembunyian para perampok dan berteriak, “Alakazam! Buka!” Beruntungnya, di dalam goa tersebut sedang tidak ada seorang pun.
Sama seperti adiknya, ia juga merasa kagum melihat begitu banyak barang berharga yang disimpan di sana. Namun tak mau terlalu lama membuang-buang waktu, ia pun segera melaksanakan niat awalnya, yaitu mengambil emas sebanyak-banyaknya.
Ia pun bersorak kegirangan. Sebentar lagi, dirinya akan menjadi orang terkaya di kota tersebut. Katanya,” Aku kaya! Aku sebentar lagi menjadi orang yang paling kaya.”
Dengan tak kenal lelah, laki-laki itu memenuhi semua karung-karung yang dibawanya. Tak cukup sampai di situ saja, ia juga memenuhi semua kantung pakaiannya sampai penuh.
Akibat yang Harus Diterima
Sumber: YouTube – English Fairy Tales
Ketika dirasa sudah cukup, Kasim memutuskan untuk pulang. Sayang sekali karena saking senangnya mendapatkan banyak emas, ia lupa kata-kata yang harus diucapkan untuk membuka pintu itu.
“Pintu, terbukalah!” serunya, namun pintu goa tetap tidak bergeming. “Wahai pintu, bergeseralah!!” serunya lagi, tapi tak ada pergerakan sedikitpun.
Semua kata yang diingat sudah ia coba, tapi pintu goa tetap tidak dapat terbuka. Namun tentu saja, ia tidak menyerah begitu saja. Ia bahkan mencoba untuk membuka pintu dengan tenaganya, tapi tetap sia-sia belaka.
“Sial benar, aku tak bisa membuka batu besar ini. Kalau tidak segera keluar aku akan mati. Apa yang harus kulakukan?” katanya gusar.
Berjam-jam dirinya berusaha untuk membuka pintu dan akhirnya usahanya membuahkan hasil. Akan tetapi tepat saat pintunya terbuka, kawanan perampok kebetulan juga kembali ke tempat persembunyian tersebut.
Baik Kasim maupun kepala perampok sama-sama terkejut. Setelah itu, para perampok menjadi sangat geram saat menyadari Kasim hendak pergi dari goa dengan berkarung-karung emas tertata rapi pada keledai-keledai yang dibawanya.
Tanpa mengenal belas kasihan, ketua penyamun lalu memerintahkan anak buahnya untuk menangkap Kasim. Setelah itu, mereka beramai-ramai menghajar dan melukai laki-laki tersebut hingga tak sadarkan diri.
Ali Baba Membawa Pulang Saudaranya
Sementara itu, istri Kasim sudah sangat kebingungan karena suaminya tak kunjung pulang. Ia lalu pergi ke rumah Ali Baba dan meminta bantuannya untuk menyusul sang suami.
Laki-laki itu segera pergi ke goa para penyamun. Setibanya di sana, ia sangat terkejut ketika mendapati kakaknya sudah tewas. Maka dari itu, ia bergegas membawa pulang kakaknya supaya bisa segera dimakamkan.
Istri Kasim terus menangis ketika mendapati suaminya sudah meninggal. Ali Baba dan istrinya berusaha menghiburnya, tapi sepertinya tak berhasil.
Hingga kemudian, Ali memberikan sekantung emas pada istri Kasim. Wanita itu lantas berhenti menangis dan tersenyum saat menerimanya. Sepertinya, ia sudah melupakan kalau suaminya baru saja meninggal. Benar-benar keterlaluan.
Di tempat lain, para penyamun kaget ketika menemukan Kasim sudah tidak ada di goa itu. Menyadari kalau ada orang lain yang mengetahui rahasia tentang tempat tersebut, sang kepala penyamun lalu menyuruh anak buahnya untuk menyelidiki dan mencari orangnya sampai ketemu. Kalau perlu, mereka harus menghabisi orang tersebut.
Dua orang dari sekawanan pencuri segera menjalankan perintah sang ketua. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan seorang tukang sepatu. Salah satu dari mereka lantas bertanya, “Akhir ini, apakah ada orang yang tiba-tiba kaya mendadak?”
Tukang sepatu menjawab kalau dirinyalah orang tersebut. Ia mendadak menjadi kaya setelah menjahit tubuh seorang mayat dan dibayar dengan sekantung emas oleh Ali Baba.
Setelah mendengar pernyataan tersebut, si penyamun meminta tukang sepatu untuk mengantarnya ke rumah Ali Baba. Sesampainya di sana, rumah tersebut ditandai. “Segera laporkan hal ini pada ketua dan kita bisa menghukum orang ini nanti malam.”
Baca juga: Dongeng Mentiko Betuah dari Aceh, Mustika Berharga Berkat Kebaikan Hati beserta Ulasan Menariknya
Selamat dari Malapetaka
Sumber: YouTube – English Fairy Tales
Namun tanpa dinyana, rencana penyamun tersebut didengar oleh Morgiana. Wanita tersebut merupakan seorang tetangga yang telah banyak dibantu oleh Ali Baba. Ia pun mencari cara untuk menyelamatkan tetangganya itu sekaligus membalas budi.
Pada malam harinya, seorang penyamun datang ke rumah Ali dengan menyamar sebagai pedagang minyak yang kemalaman di jalan. Karena merasa kasihan, tentu saja laki-laki menerima penyamun tersebut dengan senang hati dan mempersilahkan masuk.
Morgiana yang kebetulan sedang berada di luar rumah mengenali wajah penyamun tersebut. Ia pun panik dan berusaha untuk memberi tahu Ali Baba kalau tamunya tersebut sangat berbahaya.
Wanita itu kemudian menyamar sebagai seorang penari dan mendatangi rumah sang tetangga. Ia melakukan tarian untuk menghibur orang-orang di rumah tersebut, termasuk sang tamu yang tidak diundang.
Saat menyadari kalau si penyamun lengah, Morgiana langsung melemparkan pedang ke arah orang tersebut. Tak lama berselang, penyamun tersebut tewas.
Pada awalnya, Ali Baba dan istrinya sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Morgiana. Namun setelah mendengar penjelasannya, pasangan suami istri tersebut akhirnya memahami situasi yang terjadi.
Mereka mengucapkan terima kasih pada gadis tersebut karena telah menyelamatkan nyawa keduanya. Setelah itu sebagai bentuk rasa syukur, Ali Baba membagikan sisa uang emas yang dipunyainya untuk orang-orang yang membutuhkan.
Unsur-Unsur Intrinsik Dongeng Ali Baba dan 40 Pencuri
Sumber: Elex Media Komputindo
Ringkasan lengkap mengenai kisah Ali Baba dan 40 pencuri yang telah kamu baca di atas menarik sekali, kan? Nah selanjutnya, di sini kamu akan menemukan penjelasan singkat mengenai unsur-unsur intrinsik yang membangun cerita tersebut.
1. Tema Kisah Ali Baba dan 40 Pencuri
Inti atau tema dari cerita tersebut adalah tentang pencurian dan ketamakan. Ali Baba memang mencuri, tapi hasil curiannya tersebut digunakan untuk menyambung hidup dan membantu orang lain. Sementara itu, kakaknya mencuri milik para penyamun untuk memperkaya dirinya sendiri.
2. Tokoh dan Perwatakan
Dalam kisah atau dongeng Ali Baba dan 40 pencuri, ada beberapa tokoh yang akan diulik. Yang pertama tentu saja Ali Baba. Ia adalah seorang pria yang sederhana, baik, dan mau menolog orang lain.
Meskipun begitu, ia sebenarnya melakukan sebuah kejahatan, yaitu mencuri. Meski pun perbuatan tersebut tidak dibenarkan, tapi ia menggunakan hasil curiannya untuk menolong orang lain.
Selanjutnya adalah Kasim. Kakak dari Ali tersebut bisa dibilang orang yang serakah. Ia sendiri sebenarnya sudah kaya. Akan tetapi, ia masih ingin mencuri harta para perampok untuk memperkaya dan menyombongkan dirinya sendiri.
Di urutan ketiga ada Istri Kasim. Sifatnya tidak terlalu jauh berbeda dengan sang suami. Dirinya selalu curiga, suka meremehkan orang lain, dan mata duitan.
Kemudian, ada para pencuri atau penyamun. Mereka adalah orang-orang yang kejam dan tidak kenal ampun.
Dan yang terakhir ada Morgiana. Ia tahu bagaimana caranya untuk membalas budi.
3. Latar
Kisah Ali Baba dan empat puluh pencuri termasuk ke dalam dongeng 1001 Malam. Maka dari itu, kisah ini berlatar tempat di daerah Timur Tengah, tepatnya di Persia.
Sementara itu di dalam cerita, latar tempatnya juga disebuatkan secara spesifik. Beberapa contohnya adalah hutan, rumah Ali Baba, rumah Kasim, goa persembunyian dan penyimpanan harta, dan pasar.
Selain itu, kamu juga dapat menemukan latar suasana dalam kisah ini. Di antaranya adalah senang, sedih, ketakutan, jengkel, dan marah.
4. Alur
Dongeng Ali Baba dan 40 penyamun memiliki alur maju atau progresif. Ceritanya dimulai dari Ali yang tanpa sengaja menemukan persembunyian para penyamun.
Setelah itu, ia mengambil sedikit dari jarahan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membantu orang miskin yang lainnya. Hal tersebut kemudian diketahui oleh kakaknya, Kasim, yang sangat tamak.
Pada akhirnya, Kasim yang serakah mendapatkan ganjarannya. Sementara itu, Ali Baba bisa terselamatkan karena perbuatan baiknya.
5. Pesan Moral dari Kisah Ali Baba dan 40 Pencuri
Ada banyak pesan moral atau amanat yang bisa kamu ambil dari kisah tersebut. Salah satunya adalah jangan mencuri. Meskipun niatmu itu adalah untuk membantu orang lain, tapi tetap saja mencuri adalah tindakan yang tidak terpuji.
Selain itu, janganlah memiliki sifat yang tamak dan suka menyombongkan diri. Kalau kamu tetap berlaku seperti itu, maka tidak mustahil kamu akan memiliki nasib seperti Kasim.
Amanat yang ketiga adalah untuk berbuat baik kepada orang yang membutuhkan. Selain itu, jangan lupa membalas budi kepada orang yang telah menolongmu. Terlebih, jika orang tersebut sedang mengalami kesusahan.
Tak hanya unsur-unsur intrinsiknya, jangan lupakan juga unsur ekstrinsik yang membangun kisah Ali Baba dan 40 pencuri ini. Unsur ekstrinsik biasanya berhubungan dengan latar belakang penulis, masyarakat, dan nilai-nilai yang dipegang teguh.
Fakta Menarik tentang Kisah Ali Baba dan 40 Penyamun
Sumber Wikimedia Commons
Yang terakhir, ada fakta-fakta menarik tentang kisah Ali Baba dan 40 pencuri yang menarik untuk disimak. Kira-kira apa saja? Langsung saja cek di bawah ini, ya!
1. Dijadikan Film
Pada tahun 1944, kisah Ali Baba dan 40 pencuri diangkat menjadi sebuah film yang diproduksi oleh Paul Malvern. Sinema tersebut dibintangi oleh Jon Hall, Maria Montez, dan Leif Erickson.
Meski memiliki judul yang sama, tapi secara garis besar memiliki jalan cerita yang sedikit berbeda. Dalam kisah ini, Ali Baba adalah anak dari seorang khalifah yang selamat dari sebuah usaha pemberontakan.
Ali melarikan diri dan mencari persembunyian yang aman. Di tengah usahanya tersebut, ia menemukan sebuah goa yang tersembunyi. Saat masuk di dalam goa tersebut, ia sangat terkejut melihat betapa banyaknya harta yang tersimpan di sana.
Karena merasa lelah, ia tertidur di dalam tempat tersebut. Hingga ia tak menyadari bahwa sang pemilik goa, yaitu 40 pencuri, telah datang.
Beruntungnya, para pencuri itu mengetahui kalau Ali Baba adalah anak dari khalifah yang dibunuh pengkhianat. Maka dari itu, ia kemudian diangkat anak oleh kepala penyamun tersebut.
Prolognya saja sudah beda, kan? Nah kalau penasaran seperti apa kelanjutannya, kamu bisa menonton filmnya sendiri.
2. Ada Versi Bahasa Inggrisnya
Mengingat cerita Ali Baba dan 40 penyamun begitu populer, kamu juga akan menjumpai ceritanya dalam bahasa Inggris. Selan itu, dongeng ini juga bisa kamu temukan dalam berbagai bahasa seperti India, Malaysia, Prancis, dan lain-lain.
Tak hanya dalam bentuk tertulis, kamu juga bisa nemukannya dalam bentuk animasi, lho. Jika ingin melihatnya, kamu bisa langsung melihatnya di YouTube.
Baca juga: Kisah Nenek Pakande dan Ulasannya, Legenda Wanita Tua Pemakan Manusia dari Sulawesi Selatan
Sudah Puas Menyimak Kisah Ali Baba dan 40 Pencuri di Atas?
Demikianlah kisah, pesan moral, unsur intrinsik, dan fakta menarik tentang kisah Ali Baba yang bisa kamu temukan di PosKata. Semoga saja tidak hanya menghibur, tetapi kamu juga bisa mengamalkan pelajaran yang didapat dari cerita tersebut.
Kalau masih menginginkan membaca dongeng yang lain, lebih baik kamu baca saja artikel-ruang ruang pena di PosKata ini. Ada banyak sekali kisah dari berbagai daerah yang layak untuk disimak.
Beberapa di antaranya adalah cerita Abu Nawas, cerita Timun Mas, legenda Danau Toba, dan dongeng si Kancil. Jika kamu mencari cerita tentang nabi atau dongeng Barat juga ada, lho. Makanya, baca PosKata terus, ya!