Kisah Abu Nawas sebagai pujangga Islam memang populer di kalangan umat muslim dan terdiri dari berbagai macam cerita. Salah satunya adalah kisah Abu Nawas Mencari Cincin dalam artikel ini. Kalau kamu belum tahu, langsung cek saja, yuk!
Pada era kejayaan Islam, begitu banyak nama-nama penyair yang dikenal karena kumpulan cerita atau puisi mereka yang bermakna. Kisah Abu Nawas mencari cincin yang hilang menjadi salah satu dongeng yang sering bagikan kepada anak-anak.
Di sini, terdapat uraian lengkap mengenai dongeng Abu Nawas dan cincinnya yang hilang. Kamu tak hanya akan menjumpai kisahnya, tapi juga pesan moral, unsur intrinsik, dan fakta menarik yang berkaitan dengan dongeng Abu Nawas itu.
Bagaimana? Sudah penasaran ingin mengetahui kisah Abu Nawas mencari cincin selengkapnya beserta ulasan-ulasan menariknya? Kalau iya, segera simak uraian dongengnya dalam pembahasan berikut, yuk!
Kisah Abu Nawas Mencari Cincin
Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang pujangga bernama Abu Nawas. Laki-laki ini memiliki kepandaian di atas rata-rata dan sering didatangi oleh orang-orang untuk menyelesaikan masalah.
Selain rakyat biasa, kalangan pejabat istana dan raja juga ikut meminta pendapat bijaksana dari Abu Nawas. Laki-laki ini pun menerima hadiah cincin emas dari sang raja sebagai ucapan terima kasih.
Pada suatu hari, Abu Nawas terlihat sedang sibuk mencari sesuatu di luar rumah. Laki-laki ini terus bolak-balik di sekitar pekarangan rumah selama berjam-jam lamanya. Para tetangga yang telah memperhatikan Abu Nawas sedari tadi pun penasaran.
“Hei, Abu Nawas. Apa yang sedang kamu lakukan?” tanya salah satu tetangga pujangga ini. “Aku sedang mencari cincinku yang hilang. Cincin itu sangat berharga karena merupakan pemberian dari raja,” jelas Abu Nawas.
Merasa kasihan pada Abu Nawas, para tetangga yang sebelumnya hanya menonton tingkah laku laki-laki ini pun kemudian ikut memberikan bantuan. Mereka berpencar dan mencari dengan teliti supaya bisa segera menemukan cincin Abu Nawas.
Waktu telah lama berlalu, tapi usaha para tetangga dan Abu Nawas tidak membuahkan hasil. Diceritakan dalam kisah Abu Nawas mencari cincin kalau mereka telah mencari setiap sudut halaman rumah Abu Nawas sampai kelelahan, tapi cincin pujangga ini masih tak ditemukan.
“Hei, Abu Nawas. Sebenarnya cincinmu kira-kira jatuh di mana? Mungkin kamu lupa meletakkannya,” ucap salah satu tetangga. “Seingatku cincinnya jatuh di dalam rumah,” jawab Abu Nawas dengan santai dan tanpa rasa bersalah.
Tempat Jatuhnya Cincin Abu Nawas yang Sebenarnya
Para tetangga yang mendengar jawaban Abu Nawas langsung berhenti melanjutkan pencarian cincin pujangga itu. Sebagian merasa dipermainkan dan langsung pergi dengan menahan emosi.
Ada juga tetangga-tetangga Abu Nawas yang menganggap pujangga ini sudah gila. Namun, tak sedikit juga yang masih tinggal di pekarangan rumah Abu Nawas karena penasaran dengan maksud pujangga itu.
“Kalau jatuh di dalam rumah, mengapa kamu mencarinya di luar rumah?” tanya salah satu tetangga yang masih tinggal di pekarangan Abu Nawas. Jika dipikir secara logis, seharusnya pujangga ini bisa segera menemukan cincinnya kalau mencari di dalam rumah.
Mendengar pertanyaan tetangganya, Abu Nawas hanya menghela nafas. Laki-laki ini kemudian menyampaikan alasannya, “Bukankah kita sering melakukan itu, Saudara-saudaraku?” tanya Abu Nawas kepada para tetangganya.
“Kita seringkali mencari penyebab suatu persoalan yang sedang dihadapi di luar diri kita sendiri. Tak jarang, kita bahkan menyalahkan orang lain sebagai penyebab atas permasalahan yang menimpa diri kita,” lanjut Abu Nawas.
Mendengar jawaban Abu Nawas, para tetangganya menganga tidak percaya. Mereka tidak tahu jika pencarian cincin Abu Nawas berujung pada pemberian nasihat bijaksana yang bermanfaat dalam hidup.
Pernyataan bijak Abu Nawas itu membekas dalam benak para tetangganya. Mereka kemudian pulang ke rumah masing-masing sembari memikirkan pelajaran berharga yang telah disampaikan oleh Abu Nawas.
Sementara itu, nasib cincin Abu Nawas tidak diketahui apakah sudah ditemukan atau masih dicari oleh sang pujangga. Begitulah akhir dari kisah Abu Nawas mencari cincin yang termasuk dalam kumpulan dongeng 1001 malam.
Baca juga: Kisah Asal Mula Burung Ruai dan Ulasannya, Cerita Mengharukan dari Putri Bungsu Kerajaan
Unsur Intrinsik Cerita Abu Nawas Mencari Cincin
Ulasan di atas telah menyajikan dongeng populer tentang Abu Nawas yang mencari cincinnya yang hilang. Nah, selanjutnya adalah pembahasan mengenai unsur-unsur intrinsiknya. Yuk, simak!
1. Tema
Tema atau gagasan utama dalam kisah Abu Nawas mencari cincin adalah tentang permasalahan hidup. Pujangga ini seolah-olah menyimbolkan cincinnya seperti persoalan hidup yang dialami oleh orang-orang.
2. Tokoh dan Perwatakan
Tokoh utama dalam salah satu kisah populer dari dongeng 1001 malam di atas adalah Abu Nawas. Pujangga ini digambarkan sebagai seseorang yang bijaksana dan disegani oleh para tetangga dan pejabat kerajaan.
Meskipun dikenal sebagai sosok yang bijaksana, ternyata caranya menyampaikan nasihat menggunakan cara yang unik. Maka dari itu, tak heran jika sikap Abu Nawas membuat beberapa orang merasa dipermainkan.
Sementara itu, tokoh pembantu dalam cerita di atas adalah para tetangga Abu Nawas yang membantu dalam pencarian cincin. Ada yang bersikap sabar dan menunggu penjelasan dari sang pujangga, ada juga yang merasa kesal dan menganggap Abu Nawas sudah gila.
3. Latar
Latar atau tempat kejadian pencairan cincin Abu Nawas bertempat di luar rumah sang pujangga. Sehingga, diperkirakan bahwa Abu Nawas dan para tetangganya beramai-ramai mencari cincin di halaman rumah sang pujangga.
4. Alur
Alur atau jalan cerita kisah Abu Nawas mencari cincin termasuk dalam jenis alur maju atau progresif. Dongeng singkat di atas dimulai dengan perkenalan Abu Nawas yang kehilangan cincinnya.
Selanjutnya, cerita berkembang di mana muncul karakter baru, yakni para tetangga Abu Nawas. Mereka merasa kasihan karena sang pujangga kehilangan cincin berharganya yang merupakan pemberian dari raja.
Puncak konflik terjadi ketika sebagian tetangga Abu Nawas tidak menerima penjelasan sang pujangga yang kehilangan cincin di dalam rumah. Padahal mereka telah menghabiskan waktu mencari cincinnya di luar rumah.
Konflik diakhir dengan penjelasan Abu Nawas yang secara tidak langsung menyindir perilaku kebanyakan manusia. Cerita pun ditutup dengan Abu Nawas yang masih mencari cincin dan para tetangganya yang pulang ke rumah.
5. Pesan Moral
Pesan moral yang bisa kamu ambil dari dongeng Abu Nawas di atas adalah untuk tidak menyalahkan orang lain terhadap permasalahan yang sedang kamu hadapi. Alasannya, hal itu justru akan menambah masalah.
Menyikapi masalah dengan bijak adalah dengan mencari solusi agar masalah itu dapat segera diselesaikan. Jika terlalu diperpanjang, kamu hanya akan merugikan diri sendiri.
Selain unsur-unsur intrinsik, ada juga unsur ektrinsik yang mungkin dapat kamu simpulkan dari cerita Abu Nawas di atas. Sebut saja latar belakang masyarakat ketika kisah di atas ditulis dan nilai-nilai, seperti nilai moral, budaya, dan sosial yang berlaku pada penduduk setempat.
Baca juga: Legenda Putra Lokan Asal Riau dan Ulasannya, Kisah tentang Seorang Pangeran Tampan yang Dibuang
Fakta Menarik
Bukan hanya kisah Abu Nawas mencari cincin dan unsur-unsur intrinsiknya, ada juga fakta menarik yang bisa kamu simak tentang salah satu dongeng 1001 malam tersebut. Langsung cek aja, yuk!
1. Pegangan Ayat Alquran Ketika Dirundung Masalah
Jika sekiranya kamu tengah menghadapi permasalahan yang sulit, fokuslah untuk menyelesaikannya dan tidak mencari orang lain. Kamu tentunya tak ingin menjadi salah satu orang yang disindir dalam cerita Abu Nawas islami di atas, bukan?
Dalam Alquran sendiri terdapat beberapa ayat yang berisi pesan motivasi supaya kamu tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan hidup. Pertama adalah potongah dari Q. S. Al Baqarah ayat 286 yang artinya, “Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
Ada juga petikan dari Q. S. Al Insyirah ayat 5–6 yang bermakna, “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
Selanjutnya adalah bunyi potongan ayat 11 dari Q. S. Ar-Rad yang memiliki arti, “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pda diri mereka sendiri.”
Nah, bila kamu masih ragu kalau Allah Swt akan mengabulkan doamu untuk membantu menyelesaikan masalah, masih ada potongan ayat 2–3 dari Q. S. At Thalaq. Ayat-ayat itu menyampaikan pesan yang artinya, “…barang siapa yang bertakwa kepada Alla, niscara Dia akan menjadikan jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak ia sangka.”
2. Diangkat Menjadi Video Animasi
Seperti kebanyakan dongeng 1001 malam lainnya, kisah Abu Nawas mencari cincin ikut diangkat menjadi video animasi menarik yang bisa ditonton oleh anak-anak. Kamu bisa mengajari sikap untuk menjadi pribadi bijaksana kepada orang-orang tersayang melalui video animasi tersebut.
Video animasi akan menarik perhatian anak-anak yang lebih suka media pembelajaran secara visual daripada melalui tulisan. Tak perlu khawatir, kamu bisa menemukan video animasi kisah Abu Nawas dengan mudah di dunia maya, termasuk di YouTube.
Baca juga: Kisah Asal Mula Tombak Kyai Pleret dan Ulasannya, Peninggalan Kerajaan Mataram yang Legendaris
Kisah Abu Nawas Mencari Cincin yang Sarat akan Pesan Bermakna
Demikian ringkasan dongeng Abu Nawas yang kehilangan cincinnya yang dapat kami rangkum. Jika tertarik dengan dongeng 1001 malam lainnya, masih ada kisah Abu Nawas mencari jodoh, cerita Aladdin, dan dongeng Ali Baba beserta 40 pencuri.
Selain itu, ada juga kisah-kisah lainnya yang tak kalah bagus yang bisa kamu jumpai di PosKata. Beberapa di antaranya adalah kisah Si Kancil dan Si Gajah, cerita istri Nabi Musa a.s, dan legenda Batu Gantung Danau Toba. Selamat membaca!