
Jika sedang suntuk dan bosan, membaca dongeng bisa menjadi alternatif kegiatan penghilang penat. Salah satu dongeng dengan kisah yang menarik adalah Tarzan si Manusia Gorila yang kisahnya bisa kamu baca di artikel ini. Yuk, simak langsung!
Siapa, sih, yang tak kenal Tarzan? Salah satu karakter fiksi dari Afrika tersebut memang cukup populer. Lantas, sudahkah kamu membaca dongeng Tarzan?
Kalau belum, secara singkat, dongeng ini mengisahkan tentang seorang anak laki-laki bernama Tarzan yang tinggal di hutan belantara dan dirawat oleh seekor gorila. Lalu, ia bertemu dengan seorang wanita bernama Jane.
Bagaiaman kelanjutan kisah dari dongeng Tarzan ini? Kalau kamu penasaran, tak perlu berlama-lama lagi. Yuk, simak langsung kisah dan ulasan lengkapnya seputar unsur intrinsik, pesan moral, serta fakta menariknya di artikel ini!
Cerita Dongeng Tarzan
Alkisah, pada zaman dahulu, di sebuah hutan belantara hiduplah sepasang suami istri bernama John dan Alice Clayton. Mereka terpaksa tinggal di rumah pohon dalam hutan di Afrika karena kapal yang mereka naiki karam diterpa ombak tinggi.
Mereka memiliki bayi laki-laki yang sangat lucu. Meski hidup di tengah hutan, mereka merasa sangat bahagia. Namun, kebahagiaan itu sirna lantaran seekor macan tutul bernama Sabor melakukan penyerangan.
John dan Alice tewas karena serangan itu. Hanya si bayi yang berhasil selamat. Bayi itu terus menangis di rumah pohon karena merasa lapar dan haus.
Tak lama kemudian, datanglah seekor gorila bernama Kala yang mendengar suara tangisan bayi. Sebenarnya, Sabor juga sempat memakan bayi Kala beberapa hari lalu.
Dalam hati yang masih pilu karena kehilangan anak, Kala merasa ingin merawat bayi yang ia temukan. Ia menggendong sang bayi dengan perlahan dan penuh kehangatan. Bayi kecil itu lalu berhenti menangis.
Kala merasa hatinya dipenuhi dengan cinta. Ia pun memutuskan untuk merawat bayi manusia itu selayaknya anak sendiri dan memberinya nama Tarzan.
Tarzan tumbuh dengan cinta dan kasih sayang dari Kala beserta beberapa gorila lainnya. Seiring bertambahnya waktu, Tarzan pun telah tumbuh menjadi anak remaja.
Membuat Kekacauan
Karena tumbuh di sekitar para gorila, sifat dan kelakuan Tarzan pun menirukan para hewan itu. Ia sangat senang memanjat dan bergelantungan di pohon. Sifatnya juga sangat jahil. Ia kerap mengganggu dan mengageti ibunya, Kala.
Tarzan memiliki banyak teman di hutan. Teman favoritnya adalah seekor gorila muda bernama Terk. Setiap hari, mereka selalu bersama dan tak terpisahkan.
Suatu hari, Terk menantang Tarzan untuk mencabut salah satu helai rambut gajah. “Aku yakin kali ini kau tak akan berani menerima tantanganku,” ucap Terk dengan nada mengejek.
“Emang apa tantangan yang bakal kau berikan? Aku bisa melakukan apa pun di sini. Tak ada satu pun yang aku takuti,” jawab anak laki-laki pemberani itu.
“Cabutlah 1 helai rambut yang ada di ekor gajah. Aku yakin kau tak berani,” ucap Terk menyepelekan keberanian kawannya.
“Siapa takut? Aku berani melakukan tantangan darimu,” ucap Tarzan dengan yakin.
Ia lalu bergegas menuju perkumpulan para gajah. Secara pelan-pelan, ia mencabut sehelai rambut yang ada di ekor gajah. Setelah itu, gajah mengamuk dan membuat kekacauan.
Gajah itu membuat seluruh perkumpulan heboh dan menyerang apa pun di sekitar mereka. Salah seekor gorila ada yang hampir terkena serangan amukan dari gajah. Beruntung Kerchak, pemimpin gorila, berhasil menenangkan keributan itu.
Merasa Kehilangan Jati Diri
Kerchak mengetahui bila Tarzan adalah dalang dari keributan ini. Ia lalu memarahi anak itu, “Seseorang bisa saja terbunuh karenamu! Kau harusnya tak tinggal bersama kami!”
“Dia masih muda, Kerchak! Kau harusnya mengerti. Ia akan belajar dari kejadian ini. Benar begitu, kan, Anakku?” ucap Kala yang mencoba membela anaknya.
“Dia tak akan pernah belajar! Dia tak akan pernah menjadi salah satu di antara kita!” bentak Kerchak seraya meninggalkan Tarzan dan Kala.
Tarzan bersedih. Ia merasa sangat bersalah. Begitu pun dengan Terk. Selama beberapa hari mereka tak bermain bersama. Tarzan jadi sering diam dan menyendiri.
Suatu hari, Kala mendapati Tarzan mengoleskan lumpur di badannya. “Apa yang kau lakukan, Anakku? Kenapa kau menempelkan lumpur di badanmu?” tanya sang ibu.
“Kenapa aku berbeda dari kalian, Bu? Kenapa aku tidak memiliki rambut di kaki dan tanganku?” tanya Tarzan dengan sangat polos.
Kala tersenyum. Ia lalu memegang tangan anaknya dan meletakkannya di dada sehingga bisa merasakan detak jantungnya. “Rasakan detak jantungku. Sama dengan detak jantungmu, kan?” jawab Kala.
Tarzan mengerti perkataan Kala dan memeluk ibunya itu. “Maafkan aku, Ibu, karena telah membuat kekacauaan. Aku berjanji tak akan mengulanginya lagi,” ucap Tarzan.
“Ibu sangat senang bila kamu mau mengubah diri,” jawab Kala.
Sabor Menyerang Para Gorila
Beberapa tahun telah berlalu, Tarzan telah tumbuh menjadi pria dewasa yang semakin kuat dan pemberani. Ia belajar banyak hal tentang bertahan hidup di hutan. Hubungannya dengan Terk juga sudah membaik dan mereka kembali bersahabat.
Pada suatu hari, ketika Terk dan Tarzan sedang bermain di sarang para gorila, mereka mendapati Sabor dan Kerchak sedang bertarung. Tampaknya, Sabor hendak menyerang para gorila, tapi dihadang oleh Kerchak.
Lalu, Sabor mencakar Kerchak tepat di dadanya dengan kuku-kukunya yang sangat tajam itu. Kerchak terbujur lemah, tapi ia berusaha bangkit. Seakan tak ingin memberi waktu, Sabor hendak menerkam pemimpin gorila itu.
Tak ingin terjadi apa-apa pada sang pemimpin, Tarzan pun turun tangan. Ia lalu bergelantungan di sebuah dahan pohon dan menendang Sabor dengan sangat kuat.
Sabor terlempar jauh. Lalu, Tarzan bertarung hebat dengan macan itu. Seluruh gorila menyaksikan pertarungan itu dengan wajah penuh ketegangan. Tak lama kemudian, Tarzan berhasil memenangkan pertarungan. Ia membunuh Sabor, macan pembunuh yang kerap mengganggu ketenangan para hewan.
Para gorila merasa sangat bangga pada pria itu. Begitu pula dengan Kerchak. Sejak saat itu, Kerchak beranggapan bahwa Tarzan layak menjadi salah satu di antara mereka.
Bertemu Gadis Cantik
Namun, ketenangan mereka tak berlangsung lama. Setelah beberapa hari tidak ada gangguan, tiba-tiba saja mereka mendengar suara dentuman. Mereka bersembunyi karena khawatir ada penyerang.
Namun, Tarzan tak bisa diam saja. Ia ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di hutan ini. “Aku tak bisa membiarkan para gorila merasa ketakutan, aku harus menyelidikinya,” ucapnya dalam hati,
Ia lalu pergi ke arah sumber suara dentuman. Saat dekat, ia bersembunyi di balik semak-semak dan mencoba mengintip siapa yang selama ini membuat keributan.
Rupanya, suara dentuman itu berasal dari sekerumunan manusia. Salah satu di antara mereka ada yang membawa senapan. Lalu, ada seorang gadis cantik bergaun kuning yang sedang mengamati seekor babon kecil dan menggambarnya. Tarzan bingung dengan apa yang dilakukan para manusia.
Lalu, tiba-tiba saja seekor induk babon menyerang gadis itu. Ia tak terima bila anaknya didekati oleh manusia. Tarzan merasa kasihan pada gadis itu dan mencoba menolongnya.
Setelah sedikit perdebatan dan pertarungan, akhirnya Tarzan berhasil mengusir para babon. Lalu, pria itu mendekati sang gadis. Ia mengamatinya dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Tarzan terdiam dan tertegun. Ia tak menyangka ada sosok yang sangat mirip dengannya. Mulai dari kulit, rambut, bentuk tangan, bentuk kaki, mulut, dan bahkan mata.
Gadis Bernama Jane
“Namaku Jane,” ucap gadis itu. Ia ingin berkenalan dengan pria yang telah menolongya itu. “Terima kasih telah menolongku,” imbuhnya.
Namun, Tarzan hanya diam saja. Ia tak mengerti apa yang diucapkan oleh gadis itu. Selama ini, ia hanya berbicara dengan bahasa gorila. Namun, ia bisa menyebutkan namanya.
Mendapati pria itu kebingungan, Jane pun mencoba cara lain untuk berkenalan. “Jane,” ucapnya sambil menepuk dadanya.
“Tar-zan,” ucapnya sambil menunjukkan diri sendiri.
Sebenarnya tujuan Jane dan ayahnya yang berasal dari Inggris ke hutan Afrika adalah mempelajari tentang gorila. Lalu, ia sangat penasaran dengan Tarzan dan bagaimana ia bisa bertahan hidup di hutan ini.
Selama di hutan, mereka dipandu oleh seorang pemburu bernama Clayton. Selama ini, ialah yang menembakkan senapan sehingga membuat para bintang di hutan merasa ketakutan.
Setelah pertemuannya dengan seorang pria asing itu, Jane menceritakannya pada sang ayah dan Clayton. “Ayah, aku tadi hampir diserang oleh induk babon. Lalu, ada seorang pria menyelamatkanku. Ia tak mengerti apa yang kukatakan. Tapi, ia menyebut dirinya bernama Tarzan,” ucap Jane.
“Bagaiaman ia bisa hidup di hutan ini, Nak?” tanya sang ayah.
“Aku pun tak mengerti, Yah,” jelas Jane.
Hidup Selayaknya Manusia
Di sisi lain, Tarzan mendapatkan peringatan dari Kerchak. “Lindungi keluargamu. Menjauhlah dari mereka,” ucapnya memeringatkan pemuda itu agar tak dekat-dekat dengan para manusia.
“Tapi, mereka tak jahat kepada kita,” ucap Tarzan membantah.
“Kita tak pernah tahu apa yang akan mereka perbuat! Jauhi mereka. Selamatkan keluarga kita!” ucapnya pada pemuda itu.
Setelah Kerchak pergi, Tarzan bertanya pada Kala. “Kenapa kamu tak pernah bercerita jika ada makhluk hidup yang seperti aku?” tanyanya dengan tatapan penuh kesedihan. Kala hanya terdiam. Ia tak tahu harus memberikan jawaban seperti apa kepada anaknya.
Keesokan harinya, Tarzan yang penasaran pun mendatangi perkemahan Jane dan ayahnya. Jane dengan senang menyambut Tarzan dan memperlihatkannya foto-foto di luar hutan.
Tarzan merasa sangat senang dan antusias dengan foto-foto itu. Tak hanya itu saja, Jane juga mengajarkan bahasa Inggris kepadanya. Tarzan juga menunjukkan dunianya di hutan kepada gadis itu.
Ia menunjukkan tanaman-tanaman, burung-burung berwarna, bunga-bunga yang bermekaran, dan hal-hal unik lainnya. Profesor Porter alias ayah Jane bisa melihat jika anaknya dapat bersahabat baik dengan Tarzan.
Profesor Porter sendiri merasa senang dengan kedatangan Tarzan. Ia belajar banyak hal tentang gorila dari pemuda itu. Namun, tidak dengan Clayton.
Pria bertubuh kekar itu punya niat yang jahat. Clayton hanya inginkan Tarzan menunjukkan tempat persembunyian para gorila. Tentu saja, ia ingin menguasai para gorila itu.
Kembali Ke Inggris
Tak lama kemudian, Jane dan Profesor Porter bersiap-siap untuk pulang ke rumah. Mereka mengajak Tarzan untuk ikut bersama. “Ikutlah bersama kami. Tempatmu bukan di sini. Kau layak melihat indahnya dunia luar,” ucap Jane.
“Jane harus tinggal bersama Tarzan,” ucap pemuda itu.
“Maaf, tapi aku tidak bisa tinggal di sini selamanya. Jane harus pulang,” ucapnya pada pemuda itu sambil menahan air mata.
Setelah itu, Clayton menemui Tarzan tanpa sepengatahuan Profesor Porter dan Jane. “Kau ingin Jane tetap di sini, kan?” tanyanya.
“Tarzan ingin Jane di sini,” jawab pemuda itu.
“Aku tahu caranya. Satu-satunya cara agar Jane tetap di sini adalah jika ia bisa melihat para gorila secara langsung. Untuk itu, ajaklah kami ke tempat persembunyian para gorila,” ucap Clayton berbohong.
Merasa terhimpit karena tak ingin kehilangan Jane, pada akhirnya, Tarzan mengajak mereka untuk mengunjungi tempat gorila. Kerchak melihat Tarzan membawa manusia.
Ia lalu menyerang Clayton yang saat itu membawa senapan. Lalu, ketika Clayton hendak menembak senapannya, Tarzan berteriak pada para manusia itu, “Pergi! Cepat pergi dari sini!”
Setelah mereka pergi, Kerchak tak berkata apa-apa. Namun, wajahnya menggambarkan kemarahan yang luar biasa. “Ma…maafkan aku, teman-teman,” ucap Tarzan merasa sangat bersalah. Namun, tak ada yang memerdulikan perkataannya.
Menceritakan Fakta Sesungguhnya
Dari kejadian itu, Kala tahu ia harus berkata yang sesungguhnya pada Tarzan. Ia tak bisa lagi menutupi kejadian yang menimpa anaknya ketika bayi.
Kala lalu mengajak Tarzan ke rumah pohon. “Aku seharusnya mengatakan ini sejak dulu,” ucapnya sambil memberikan sebuah foto dirinya saat bayi bersama kedua orang tuanya.
“Mereka adalah ayah dan ibumu yang sebenarnya. Sekarang, kamu tahu semuanya, Tarzan,” ucap Kala yang kemudian pergi meninggalkan Tarzan di rumah pohon itu.
Tarzan melihat seluruh isi rumah pohon itu. Ada beberapa baju milik ayah dan ibunya serta peralatan lainnya. Tarzan kemudian memakai baju ayahnya. Ia memutuskan untuk ikut keluarga Porters kembali ke Inggris.
Sebelum itu, ia berpamitan pada ibu yang selama ini merawatnya. “Ke mana pun aku pergi, kau akan tetap menjadi ibuku, Kala,” ucapnya sambil memeluk sang ibu.
“Dan kamu pun akan terus menjadi anakku yang selalu ada di hatiku, Tarzan,” ucap sang ibu sambil menahan tangis. “Pergilah, kau layak hidup bersama dengan mereka,” ucap sang ibu.
Keesokan harinya, Tarzan dan keluarga Porter serta Clayton menaiki kapal untuk kembali ke Inggris. Dari kejauhan, Terk dan temannya, Tantor, melihat Tarzan dengan sedih karena tak siap berpisah.
Rencana Jahat Clayton
Di atas perahu, tiba-tiba saja ada 2 orang pria yang menyekap Jane dan ayahnya. “Apa yang kau lakukan?” ucap Tarzan. Dua orang pria pun turut menyekap Tarzan.
“Aku akan menangkap seluruh gorila itu. Lalu, aku akan menjualnya dengan harga yang sangat mahal. Hahaha,” ucapnya jahat.
Tak hanya mengikat Tarzan, mereka juga memasukkannya ke dalam sebuah kandang. Tarzan tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan, ia tak sanggup untuk bergerak.
Ia hanya bisa menangis karena tak ingin para gorila terluka. Setelah mengikat dan mengurung Tarzan serta keluarga Porters ke dalam kurungan, Clayton dan pasukannya menuju ke persembunyian para gorila.
Terk dan Tantor mengetahui bila teman mereka sedang dalam bahaya. Kedua gorila itu memutuskan tuk menyelinap ke dalam kapal dan membebaskan Tarzan.
Lalu, mereka bertiga bergegas pergi menuju hutan untuk menyelamatkan para gorila. Rupanya, Clayton telah berada di persembunyian para gorila dan hendak melakukan penyerangan.
Tarzan lalu menendang Clayton. Pria jahat itu bangkit dan hendak menembakkan senapan ke arah pemuda itu. Namun, Kerchak mendorong Tarzan hingga dirinyalah yang terkena tembakan.
Tarzan mengamuk. Ia tak terima Clayton telah menyakiti keluarganya. Ia lalu mengambil senapan milik Clayton dan memukulnya ke pohon. Mereka lalu bertarung dengan sangat sengit di atas dahan pohon besar.
Melindungi Keluarganya
Lalu, Tarzan membanting Clayton hingga ia terjatuh dari pohon dan tewas. Ia juga membunuh para pengikut Clayton. Setelah semua pertarungan berakhir, Tarzan memeluk Kerchak dalam keadaan sekarat.
“Maafkan aku, Kerchak,” ucapnya sambil menangis.
“Kau tak perlu minta maaf, Tarzan. Aku yang seharusnya minta maaf karena tak mengerti kondisimu. Lindungilah keluarga kita, Anakku,” ucap Kerchak tepat sebelum ia tewas.
Tarzan kemudian menyadari bahwa rumahnya adalah di hutan. “Tempatku adalah di sini, di hutan. Aku akan menjaga keluargaku. Mereka membutuhkanku,” ucap Tarzan dalam hati.
Ia lalu mengatakan pada Jane dan ayahnya bahwa dirinya telah berubah pikiran. “Jane, maafkan aku, tempatku di hutan. Mereka adalah keluargaku. Aku tak akan meninggalkan hutan dan keluargaku,” ucapnya pada Jane.
Mereka pun berpelukan sebagai tanda perpisahan. “Aku akan merindukanmu, Tarzan. Selamat tinggal,” ucap Jane. Lalu, ia dan ayahnya pun menaiki kapal dan hendak pulang ke rumah.
Namun, tiba-tiba saja Jane berubah pikiran. “Ayah, bolehkah aku di sini saja? Aku ingin hidup di hutan bersama mereka,” ucap Jane kepada ayahnya.
“Pergilah, Nak. Raihlah kebahagiaanmu sendiri,” ucap sang ayah. Jane tersenyum dan memeluk ayahnya. Ia lalu melompat dari kapal dan berlari ke arah Tarzan.
Mereka pun menikah dan membangun rumah pohon di tengah hutan. Di sana, mereka hidup bahagia bersama para gorila dan binatang-binatang lainnya.
Unsur Intrinsik
Setelah membaca dongeng Tarzan, belum lengkap rasanya kalau belum menyimak unsur intrinsiknya. Mulai dari tema hingga pesan moral, berikut ulasannya;
1. Tema
Tema atau inti cerita dari dongeng Tarzan adalah tentang perjuangan hidup seorang pria yang tinggal di hutan. Meski manusia, ia tumbuh dan dibesarkan oleh gorila.
Ia selama ini merasa dirinya beda dengan yang lain. Namun, ia tak pernah menyangka bila di luar hutan, ada banyak makhluk yang menyerupai dirinya.
2. Tokoh dan Perwatakan
Sesuai judulnya, tokoh utama dalam dongeng ini adalah Tarzan. Ia adalah seorang pria yang tumbuh dan dibesarkan oleh para gorila. Waktu kecil, Tarzan digambarkan sebagai anak laki-laki yang nakal dan jahil. Ia kerap menjahili ibunya dan kawan-kawannya.
Bahkan, ia pernah membuat kegaduhan pada binatang lain yang membuat sang pemimpin gorila marah besar. Ketika tumbuh dewasa, ia menjadi pemuda pemberani, bertanggung jawab, dan sangat menyayangi keluarganya.
Tokoh utama berikutnya adalah Jane. Ia adalah anak perempuan yang elegan, cerdas, dan sedikit eksentrik. Meski berasal dari keluarga yang tinggal di kota dan kaya, Jane adalah perempuan yang rendah hati dan sangat mencintai alam.
Sedangkan tokoh utama antagonis dalam dongeng Tarzan adalah pria bernama Clayton. Ia adalah pria licik yang hendak menjual gorila demi keuntunganya sendiri.
Selain para tokoh-tokoh manusia, dongeng Tarzan juga terdri dari beberapa karakter gorila. Tokoh utamanya adalah Kala, yakni gorila yang merawat dan membesarkan Tarzan seperti anak sendiri. Ia adalah sosok ibu yang bijak dan penyayang. Tak heran bila Tarzan pun sangat menyayanginya.
Pemimpin dari sekawanan gorila adalah Kerchak. Ia digambarkan sebagai sosok gorila yang besar, kuat, dan akan melakukan apa pun untuk melindungi keluarganya.
Oleh sebab itu, Kerchak kerap tampak dingin, agresif terhadap orang luar, dan selalu waspada. Awalnya, Kerchak tak memercayai Tarzan. Ia menolaknya sebagia bagian dari keluarga gorila.
Namun, pada akhirnya, Kerchak mengakui Tarzan sebagai salah satu dari anggota keluarganya. Ia bahkan menyelamatkan Tarzan dari serangan senjata milik Clayton.
Berikutnya adalah Terk yang merupakan sahabat dari Tarzan. Dalam dongeng ini, ia digambarkan sebagai gorila yang protektif, jahil, dan sangat menyayangi Tarzan yang ia anggap sebagai adik sendiri.
Dari sudut pandang para gorila, musuh atau tokoh antagonisnya adalah Sabor. Ia merupakan seekor macan tutul betina yang agresif, berbahaya, dan ganas. Dalam dongeng Tarzan, ia kerap melakukan penyerangan dan tak pernah mundur dari pertarungan.
3. Latar
Secara garis besar, latar tempat dari cerita dongeng Tarzan adalah di sebuah hutan belantara di Afrika. Lebih detailnya lagi, dongeng ini berlatar tempat di rumah pohon milik John dan Alice Clayton alias orang tua Tarzan, tempat tinggal sekawanan gorila, tempat perkemahan keluarga Porter, dan tepi laut.
4. Alur Cerita Dongeng Tarzan
Alur cerita dongeng Tarzan adalah maju alias progresif. Cerita bermula dari seekor gorila bernama Kala yang merawat bayi manusia lantaran kedua orang tuanya telah meninggal diserang macan tutul.
Bayi itu diberi nama Tarzan. Waktu kecil hingga remaja, ia adalah sosok yang jahil dan kerap membuat kegaduhan. Namun, ada kejadian yang membuatnya sadar dan tumbuh menjadi pria bertanggung jawab saat dewasa.
Lalu, ia bertemu dengan manusia lainnya untuk pertama kali. Mereka adalah Jane Porter dan ayahnya. Awalnya, Tarzan beranggapan dirinya aneh karena berbeda dari keluarganya, yaitu gorila.
Namun, ketika bertemu dengan Jane, ia sadar bahwa di dunia ini ada banyak makhluk seperti dirinya. Kemudian, ia sempat berkeinginan untuk meninggalkan hutan dan hidup selayaknya manusia bersama Jane.
Rencana itu gagal karena Clayton menyerang para gorila. Ia bahkan membunuh Kerchak yang merupakan pemimpin dari para gorila. Sebelum meninggal, Kerchak meminta tolong Tarzan untuk melindungi keluarganya di hutan.
Oleh sebab itu, Tarzan membatalkan keinginannya untuk tinggal di perkotaan dan memilih tinggal di hutan untuk melindungi keluarganya. Karena mencintai Tarzan, Jane pun memutuskan tuk tinggal di hutan dan mereka pun menikah.
5. Pesan Moral
Ada beberapa pesan moral yang bisa kamu petik dari dongeng Tarzan ini. Nilai moral utamanya adalah orang-orang tak perlu sedarah untuk bersaudara atau menjadi keluarga. Mereka juga tak harus sama.
Keluarga adalah sekumpulan orang yang mau menerima, memahami, dan menyayangi satu sama lain. Tarzan bukanlah gorila. Tapi, ia tumbuh dan besar di sekawanan gorila. Sehingga, ia mencintai dan menyayangi para binatang itu. Sehingga, mereka adalah keluarga.
Pesan berikutnya adalah prioritaskan keluargamu dan sayangilah mereka sepenuh hati. Dalam sebuah keluarga, perbedaan pendapat itu pasti pernah terjadi. Tapi, keluarga kan tetap saling mengasihi meski beberapa pertikaian sempat terjadi.
Selain unsur intrinsik, cerita dongeng Tarzan ini juga ada unsur ekstrinsiknya. Di antaranya adalah nilai-nilai dari luar kisahnya yang mempengaruhi berlangsungnya jalannya cerita. Seperti, nilai sosial, budaya, dan moral.
Fakta Menarik
Terakhir, sebelum kamu sudahi membaca dongeng ini, simak dulu beberapa fakta menarik dari Tarzan, yuk! Berikut ulasan singkatnya;
1. Karakter yang Berasal dari Sebuah Novel
Karakter Tarzan pertama kali muncul dalam novel berjudul Tarzan of the Apes (1912) karya Edgar Rice Burroughs. Tarzan of the Apes merupakan buku pertama dari 24 seri novel petualangan dari penulis yang sama. Beberapa judul seri berikutnya adalah The Return of Tarzan (1913), The Beasts of Tarzan (1914), dan The Son of Tarzan (1915–1916).
Dalam novel Tarzan of The Apes, Alice meninggal ketika bayinya berusia 1 tahun. John meninggal karena serangan dari Kerchak, bukan Sabor. Lalu, bayi itu diadopsi oleh Kala yang kemudian memberinya nama Tarzan. Dalam bahasa gorila, Tarzan artinya adalah kulit putih.
2. Banyak Film dan Serial Televisi yang Mengadaptasi Dongeng Tarzan
Ada beberapa film dan serial televisi yang mengadaptasi cerita Tarzan. Film pertama yang mengadaptasi kisah ini adalah film bisu berjudul Tarzan of the Apes yang disutradarai oleh Scott Sidney dan rilis perdana pada tahun 1918. Beberapa judul film lainnya yang mengadaptasi kisah ini adalah Tarzan and His Mate (1934), Tarzan Escapes (1936), dan Tarzan and the Jungle Boy (1984).
Warner Bros juga mengadaptasi kisah ini ke dalam film berjudul Greystoke: The Legend of Tarzan, Lord of The Apes (1984), Tarzan and the Lost City (1998), dan The Legend of Tarzan 2016).
Selain live action, ada pula film animasi yang mengadaptasi kisah ini, salah satunya adalah Tarzan of the Apes (1999) produksi Sony Wonder. Walt Disney Feature Animation juga mengadaptasi cerita ini dengan judul Tarzan (1999) dan Tarzan & Jane (2002).
Karena kepopulerannya, karakter Tarzan juga muncul di beragam serial televisi. Beberapa di antaranya adalah Tarzan (1966–1968), Tarzan, Lord of The Jungle (1976–1980), dan The Legend of Tarzan (2001–2002).
3. Tokoh dalam Video Game
Siapa, nih, yang suka bermain Playstasion alias PS? Kalau generasi milenial, kamu mungkin pernah memainkan PS2. Nah, Tarzan adalah salah satu karakter dalam video game yang muncul di PS2, lho.
Merupakan mode single player, video game berjudul Tarzan: Untamed ini adalah petualangan Tarzan dalam menyelamatkan kekasihnya, Jane. Selain PS2, Tarzan juga menjadi karakter dalam Game Boy Advance dengan judul Disney’s Tarzan: Return to the Jungle.
4. Tarzan dalam Kehidupan Nyata
Tak hanya ada di film, novel, ataupun serial, rupanya ada pula Tarzan dalam kehidupan nyata. Di Vietnam, ada seorang pria bernama Ho Van Lang dan ayahnya Ho Van Thanh yang menghabiskan hidupnya di pedalaman hutan.
Mereka berdua tinggal di rumah pohon dan hanya mengenakan celana yang terbuat dari kulit pohon. Dilansir dari The Sun, mereka berdua berburu hewan liar untuk dijadikan santapan sehari-hari.
Semua itu mereka jalani bukan tanpa alasan. Dikutip dari Liputan 6, pada tahun 1972, Ho Van Thanh dan Ho Van Lang yang masih berusia 2 tahun pernah menjalani kehidupan normal di desa Tra Krem, Vietnam. Namun, keluarga mereka tewas akibat sebuah ledakan bom.
Terguncang karena kejadian itu, Ho Van Thanh membawa anak semata wayangnya untuk tinggal di hutan belantara. Mereka berdua bersama-sama belajar beradaptasi dan bertahan hidup di tengah alam liar.
Sudah Puas dengan Dongeng Tarzan yang Kami Paparkan?
Demikianlah artikel yang mengulik tentang cerita dongeng Tarzan beserta ulasan lengkapnya. Kamu suka dan sudah puas dengan cerita di atas? Kalau suka, yuk, bagikan kisahnya ke teman-temanmu.
Buat yang masih pengen baca kisah lainnya, langsung saja baca kanal Ruang Pena di Poskata.com. Ada beragam cerita menarik yang bisa kamu baca, seperti Thumbelina, Iblis dengan Tiga Helai Rambut, dan Tujuh Burung Gagak. Selamat membaca!