
Siapa tak mengenal dongeng Hansel dan Gretel? Dongeng ini memang cukup populer di berbagai negara. Kalau ingin membaca lagi kisahnya, langsung saja simak artikel di bawah ini!
Hansel dan Gretel adalah dongeng Brothers Grimm yang sangat terkenal. Kamu mungkin sudah tak asing lagi dengan dongeng tersebut, bukan? Buat yang belum pernah membaca kisahnya, secara singkat, dongeng ini mengisahkan tentang kakak adik yang saling menyayangi, yaitu Hansel dan Gretel.
Semenjak ibunya meninggal, ia harus tinggal dengan ayah dan ibu tirinya. Sialnya, ibu tirinya bersikap jahat pada kedua anak malang itu. Kejahatan seperti apa yang ia lakukan?
Kalau penasaran, mending langsung saja simak kisah dongeng Hansel dan Gretel di artikel ini. Nggak cuma kisahnya aja, kami juga telah memaparkan ulasan seputar unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya.
Cerita Dongeng Hansel dan Gretel
Alkisah, pada zaman dahulu, di sebuah desa yang kecil hiduplah keluarga sederhana yang sangat bahagia. Mereka memiliki dua anak, satu laki-laki bernama Hansel dan adiknya perempuan bernama Gretel.
Meski hidup sederhana, mereka saling menyayangi. Sang ibu setiap hari membuatkan makanan lezat untuk kedua anaknya. Hansel dan Gretel pun tumbuh saling menyayangi. Hansel selalu menjaga adiknya.
Namun, kebahagiaan itu sirna lantaran sang ibu meninggal karena sebuah penyakit yang ia derita. Setiap hari, Hansel dan Gretel menangis karena teringat sang ibu.
Tak ingin anak-anaknya terus bersedih, sang ayah memutuskan untuk menikah lagi. Namun, keputusan tersebut rupanya tidak benar. Sebab, sikap ibu tiri tak baik kepada Hansel dan Gretel.
Sejak saat itu, kehidupan kedua kakak adik itu semakin memburuk. Tak ada lagi makanan enak dan pelukan hangat. Setiap hari mereka harus makan makanan seadanya.
“Suamiku, persediaan makanan kita sudah hampir habis. Sebaiknya kita buang saja anak-anak itu. Mereka menghabiskan makanan, aku tak mau semua mati kelaparan,” usul Ibu tiri pada suaminya suatu hari.
“Istriku yang dulu saja tak pernah mengeluhkan persediaan makanan habis. Kenapa kau selalu mengeluh?” ucap sang Ayah.
“Jadi, kau membandingkan aku dengan istrimu yang sudah meninggal itu? Kau ingin aku saja yang pergi dari rumah ini?” ujar Ibu tiri marah-marah. Tak ingin ditinggal pergi oleh sang istri, sang ayah pun setuju untuk membuang anak-anak itu.
Baca juga: Kisah Dongeng Putri Berambut Kaca & Ulasan Menariknya, Cerita tentang Pentingnya Ketulusan Hati
Kakak yang Selalu Menjaga Sang Adik
Di sisi lain, rupanya Hansel dan Gretel mendengar percakapan kedua ayah dan ibu tirinya itu. Gretel menangis sepanjang malam. Ia takut sang ayah benar-benar akan membuang mereka.
Hansel sebenarnya juga merasa takut, tapi ia tak menunjukkannya di depan sang adik. Ia memeluk adiknya dan berkata, “Tenang saja, Adikku. Semua akan baik-baik saja. Mari berdoa pada Tuhan agar kita selalu dilindungi oleh-Nya. Adik masih punya kakak dan ibu di surga pasti mendoakan kita juga.”
Keesokan harinya, sang Ayah tiba-tiba saja mengajak Hansel dan Gretel pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Sebelum pergi, Hansel mengambil banyak kerikil putih dan ia masukkan ke dalam kantong.
Sepanjang perjalanan ke hutan, Hansel menjatuhkan kerikil putih untuk menjadi petunjuk jalan pulang. Di tengah hutan belantara, sang Ayah menghentikan langkah kakinya.
“Kalian tunggu di sini, ya. Jangan pergi ke mana-mana. Ayah akan kembali setelah menebang pohon,” perintah sang Ayah dengan suara lirih dan menahan tangis. Ia sebenarnya merasa sedih karena harus meninggalkan kedua anaknya.
Hansel dan Gretel menunggu sang Ayah hingga malam. Tapi, ayah mereka tak jua datang. Gretel mulai menangis ketakutan. “Kakak, aku takut di hutan ini. Aku ingin pulang,” ucap adiknya sambil menangis.
“Jangan menangis adikku, sayang. Percayalah pada kakak, kita pasti bisa pulang ke rumah,” ucap Hansel. Di bawah sinar bulan, mereka pulang mengikuti deretan kerikil putih.
Mereka pun berhasil sampai rumah. Lalu, mereka merayap masuk rumah melalui jendela. Mereka tak ingin membangunkan kedua orang tua. Walau lelah, mereka bersyukur bisa sampai rumah dengan selamat.
Ibu Tiri yang Tak Pernah Berhenti Berbuat Jahat
Keesokan harinya, ibu tiri terkejut mengetahui Hansel dan Gretel telah kembali ke rumah. Ia marah besar karena tak bisa membuang kedua anaknya. Sang ayah hanya bisa diam tertunduk.
Lalu, si ibu tiri yang jahat itu mengurung Hansel dan Gretel di kamar tanpa makanan. Saat malam tiba, barulah ia memberi mereka sepotong roti tawar dan air putih. Hansel tak memakan rotinya. Ia memasukannya ke dalam kantong.
Saat pagi tiba, sang Ayah lagi-lagi mengajak mereka ke hutan. Kali ini, Hansel tak punya kesempatan untuk mengambil kerikil. Untung saja ia masih memiliki roti di dalam kantongnya.
Sepanjang perjalanan, ia meletakkan remah-remah roti di tanah untuk menandai jalan. Tapi, anak laki-laki itu lupa kalau burung bisa saja memakan remahan roti itu. Benar saja, remah-remah roti yang ia letakkan di tanah dimakan oleh para burung.
Ketika tiba di tengah hutan, lagi-lagi sang Ayah meminta mereka untuk menunggu. Namun, ia tak pernah kembali untuk menjemput anak-anaknya.
Saat langit mulai gelap, Gretel menangis. “Jangan khawatir adikku, seperti kemarin, kakak telah meninggalkan jejak di tanah agar kita bisa kembali ke rumah,” ucap sang kakak berusaha menenangkan adiknya.
Akan tetapi, saat malam tiba, Hansel baru menyadari bahwa remah-remah roti itu sudah lenyap. “Kakak, aku takut. Aku lapar, Kak. Aku ingin pulang,” ucap sang adik merengek.
“Jangan takut. Kakak di sini akan selalu menjagamu,” ucapnya sambil memeluk sang adik. Sepanjang malam mereka berpelukan di bawah pohon besar.
Rumah Penyihir
Saat pagi datang, mereka mulai mencari jalan pulang. Namun, semua itu tak mudah. Mereka hanya berputar-putar di tempat itu saja. Lalu, tiba-tiba mereka melihat sebuah rumah aneh di dekat rawa.
Rumah itu penuh warna-warni. Di sekitarnya juga tumbuh pohon dan bunga berwarna-warni. Karena penasaran, mereka pun mendekati rumah itu. Hansel mencium aroma coklat yang nikmat. Rupanya, rumah itu terbuat dari coklat.
“Wah, ternyata dinding rumah ini terbuat dari cokelat,” ucap Hansel tersentak ketika ia menyentuh dinding rumah itu.
“Dan bunga ini ternyata permen yang manis, Kak,” seru Gretel saat memetik bunga dari pekarangan rumah itu. Karena sangat kelaparan, mereka pun memakan coklat dan permen di rumah itu.
Ketika mereka tengah asyik memakan coklat dan permen, pemilik rumah tiba-tiba keluar dan meminta mereka masuk. “Oh, rupanya rumahku kedatangan dua anak manis. Masuklah. Aku akan memberi kalian coklat yang banyak,” ucap wanita tua itu.
Ternyata, wanita tua itu adalah penyihir jahat. Saat Hansel dan Gretel masuk ke rumah, ia langsung memasukkan mereka ke dalam jeruji. Gretel menangis ketakutan. Sang Kakak pun memeluknya dengan erat.
“Oh, kasihan sekali kalian, Nak. Tubuh kalian kurus kering,” ucapnya sambil mengunci jeruji besi.
“Aku akan memberi kalian makanan yang banyak agar gemuk. Kalau sudah gemuk, akan kumakan kalian. Hahaha,” ucapnya sambil tertawa jahat.
Gretel terus menangis sambil memeluk kakaknya. “Kakak, aku takut. Bagaimana kalau kita menjadi santapan wanita tua itu,” ucapnya sambil menangis.
“Jangan khawatir adikku. Kakak akan menjagamu,” ucap Hansel mencoba menenangkan adiknya. Meski ia sendiri sebenarnya merasa ketakutan.
Mengelabui Penyihir Jahat
Untung saja, penyihir jahat itu memiliki penglihatan yang buruk. Ketika ia hendak memeriksa apakah Hansel dan Gretel sudah gemuk, kakak adik itu selalu menjulurkan tulang ayam kecil sisa makanan mereka.
Oleh sebab itu, penyihir jahat selalu berpikir mereka masih terlalu kurus. “Hmm, kenapa kalian tak kunjung gemuk? Padahal, setiap hari aku memberi kalian makanan yang lezat,” ucap nenek itu mengeluh.
Lama-lama, penyihir jahat itu bosan menunggu. “Aku sudah tak sabar ingin makan daging manusia,” ucapnya. Ia lalu mengeluarkan Gretel dan memintanya untuk menyalakan oven.
“Nyalakan pemanas itu sekarang. Aku akan memakan kalian hari ini juga,” ucap si penyihir jahat itu.
Tak lama kemudian, penyihir itu bertanya pada Gretel, “Sudah panas belum ovennya?”
“Aku tak tahu. Apakah oven ini sudah panas atau belum?” ucapnya bingung.
Mendengar jawaban itu, penyihir tua marah dan menghampirinya. “Dasar anak bodoh! Begini saja kau tak bisa!” ucapnya marah-marah.
Lalu, penyihir itu membungkuk untuk mengecek suhu oven. Saat membungkuk, Gretel mendorongnya dengan keras dan mengunci pintu oven. Penyihir itu tewas dan terpanggang dalam ovennya sendiri.
Ia lalu bergegas membebaskan sang kakak dari jeruji besi. Mereka tinggal di rumah penyihir itu beberapa hari. Lalu, mereka teringat akan ayahnya. “Kakak, aku ingin pulang. Aku rindu ayah,” ucap Gretel.
Kembali ke Rumah
Mereka akhirnya memutuskan untuk keluar dari rumah itu dan mencari jalan pulang. Kemudian, mereka bertemu dengan burung-burung yang memakan remah-remah roti Hansel.
Burung-burung itu lalu menunjukkan dan mengantarkan kedua kakak adik itu pulang. Sesampainya di rumah, sang Ayah memeluk mereka. “Anak-anakku, maafkan ayahmu karena tega membuang kalian. Sejak meninggalkan kalian di hutan, ayah selalu mencari kalian. Tapi, ayah tak berhasil. Ibu tiri kalian telah meninggal. Sekarang kalian bisa tinggal dengan ayah,” ucap sang ayah sambil menangis.
“Kami sudah memaafkan Ayah. Berjanjilah Ayah tak akan meninggalkan kami sendirian,” ucap Hansel. Mereka pun hidup bahagia bertiga. Sang ayah tak ingin menghadirkan sosok ibu lagi di antara mereka.
Unsur Intrinsik
Setelah membaca kisahnya, kamu mungkin penasaran dengan unsur intrinsik dari Hansel dan Gretel. Mulai dari tema hingga pesan moral, berikut ulasannya;
1. Tema
Tema atau inti cerita dari dongeng Hansel dan Gretel adalah tentang perjuangan kakak adik melindungi diri mereka dari dunia yang jahat. Mereka tak hanya menghadapi ibu tiri yang jahat, tapi juga penyihir tua yang hendak memakan mereka.
2. Tokoh dan Perwatakan
Sesuai judulnya, tokoh utama dalam dongeng ini adalah Hansel dan Gretel. Hansel merupakan kakak yang baik dan selalu berusaha untuk melindungi adiknya, meski ia sendiri merasa ketakutan.
Gretel digambarkan sebagai gadis kecil yang penakut. Ia kerap menangis. Namun, ia juga pintar karena berhasil mengelabui penyihir jahat sehingga bisa menyelamatkan dirinya dan sang kakak.
Tokoh antagonis dalam dongeng Hansel dan Gretel adalah ibu tiri dan penyihir tua. Ibu tiri adalah sosok yang egois. Ia tak ingin mati kelaparan sehingga tega membuang kedua anak tirinya ke hutan.
3. Latar
Ada beberapa latar tempat yang disebutkan dalam dongeng Hansel dan Gretel. Di antaranya adalah di rumah, hutan, rumah coklat milik penyihir jahat, dan jeruji besi.
4. Alur Cerita Dongeng Hansel dan Gretel
Alur cerita dongeng anak Hansel dan Gretel dalam bahasa Indonesia ini adalah maju. Cerita berawal dari meninggalnya seorang ibu dalam keluarga sederhana yang harmonis. Tak ingin anak-anaknya terus-terusan merasa kehilangan, sang Ayah pun menikah lagi.
Namun, istri barunya alias ibu tiri itu bersikap jahat pada anak-anaknya yang bernama Hansel dan Gretel. Ia bahkan meminta sang suami untuk membuang kedua anak tersebut agar mereka semua tak mati kelaparan.
Tak bisa melawan keinginan sang istri, sang ayah pun membuang Hansel dan Gretel di hutan. Tapi, mereka masih bisa kembali karena Hansel telah menyebarkan kerikil sebagai tanda jalan.
Namun, hari berikutnya, sang ayah kembali membuang Hansel dan Gretel ke hutan. Kali ini, mereka tak bisa kembali ke rumah. Saat tersesat di hutan, mereka menemukan rumah yang unik.
Rumah itu terbuat dari coklat dan permen. Ketika asyik memakannya, muncullah pemilik rumah yang ternyata seorang penyihir tua jahat. Ia mengurung kedua kakak adik itu ke dalam jeruji besi dan ingin menjadikan mereka mangsa. Namun, ia akan membuat kedua anak itu gemuk dahulu.
Untung saja, penyihir jahat itu memiliki penglihatan yang buruk. Pada akhirnya, Hansel dan Gretel berhasil membunuh penyihir itu dan menyelamatkan diri. Mereka lalu kembali ke rumah dan hidup bahagia bersama sang ayah karena si ibu tiri telah meninggal dunia.
5. Pesan Moral
Apa sajakah pesan moral yang bisa kamu petik dari dongeng Hansel dan Gretel? Tentu saja ada beberapa nilai moral dalam dongeng ini, salah satunya janganlah berbuat jahat kepada orang lain, terlebih kepada keluarga sendiri.
Pesan berikutnya, jadilah kakak yang selalu melindugi adiknya seperti Hansel. Meski sebenarnya merasa takut, ia selalu menunjukkan keberanian di hadapan sang adik. Sebab, ia ingin adiknya merasa aman berada di dekat sang kakak.
Lalu, janganlah memakan makanan yang bukan milikmu. Hansel dan Gretel karena terlalu lapar memakan rumah coklat yang ada di dalam hutan. Hal itu membuat mereka terperangkap dalam jeratan penyihir jahat.
Terakhir, jadilah seorang suami yang tegas. Jangan seperti sang ayah yang tega membuang Hansel dan Gretel hanya karena takut pada sang istri. Pada akhirnya, ia menyesali perbuatannya.
Selain unsur instrinsik, cerita dongeng ini ini juga memiliki unsur ekstrinsik. Di antara unsur ekstrinsiknya adalah nilai ketuhanan, sosial, budaya, dan moral dari lingkungan di sekitar.
Baca juga: Cerita Dongeng Pohon Apel dan Anak Laki-Laki yang Penuh Pesan Moral Beserta Ulasan Lengkapnya
Fakta Menarik
Sebelum mengakhiri artikel ini, yuk, baca dulu fakta menarik dari dongeng Hansel dan Gretel. Berikut ulasannya;
1. Kisahnya Diangkat Menjadi Film
Kepopuleran dongeng Hansel dan Gretel tak lepas dari film-film yang mengadaptasi dongeng ini, salah satunya adalah Hansel & Gretel: Witch Hunter (2013). Film tersebut disutradarai oleh Tommy Wirkola dan dibintangi oleh Jeremy Renner serta Gemma Arterton.
Dalam film ini, karakter Hansel dan Gretel digambarkan sudah dewasa. Mereka menjadi kakak adik yang populer sebagai pemburu penyihir jahat.
Selain itu, ada pula film Gretel & Hansel: A Grim Fairy Tale yang rilis pada 31 Januari 2020. Film ini disutradarai oleh Oz Perkins dan dibintangi oleh Sophia Lillis serta Sam Leakey.
Baca juga: Cerita Beruang dan Lebah Madu Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah yang Mengajarkan Pentingnya Kejujuran
Bagikan Cerita Dongeng Hansel and Gretel Pada Teman-Temanmu
Demikianlah artikel yang memaparkan tentang dongeng anak Hansel dan Gretel beserta ulasan lengkapnya. Kamu suka dengan kisahnya, kan? Kalau suka, yuk, bagikan ke teman-temanmu.
Kalau kamu pengen baca cerita yang lain, langsung saja kepoin Poskata.com kanal Ruang Pena. Ada cerita Cinderella, Beauty and the Beast, Tujuh Burung Gagak, dan lain-lain. Selamat membaca!