• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

PosKata

Inspirasi & Literasi Kata

  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
  • Home
  • Arti Nama
  • Inspirasi
  • Ruang Pena
  • Histori
  • Arti Kata
» Ruang Pena » Cerita Rakyat » Cerita Rakyat Sumatera Selatan

Dongeng Putri Kemarau dan Ulasan Menariknya, Kisah Seorang Putri yang Berhati Tulus

Bagikan:
  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
Cerita Rakyat Putri Kemarau - Kekeringan

Di Provisi Sumatra Selatan, ada banyak sekali dongeng yang seru dan menarik untuk dibaca. Contohnya saja cerita rakyat Putri Kemarau yang kisah lengkapnya bisa kamu simak berikut ini. Penasaran? Langsung di cek, yuk!

Kamu sedang ingin bernostalgia dengan membaca ulang dongeng yang pernah dibaca waktu kecil? Kalau iya, pas banget, nih, karena kamu bisa menemukan banyak sekali kisah di sini. Salah satunya adalah cerita rakyat Putri Kemarau yang berasal dari daerah Sumatra Selatan ini.

Legenda yang mengisahkan tentang ketulusan hati seorang putri tersebut tidak hanya menarik untuk disimak, tetapi juga bisa kamu teladani. Cocok juga untuk diceritakan ulang kepada adik, sepupu, keponakan, atau anakmu.

Kamu sepertinya sudah tidak sabar ingin segera membacanya, ya? Daripada kelamaan mending langsung saja kamu simak ringkasan, ulasan unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menarik dari cerita rakyat Putri Kemarau di bawah ini, ya!

Cerita Rakyat Putri Kemarau

Cerita Rakyat Putri Kemarau - Buku Cerita Sumber: K. Usman – Aya Media Pustaka

Pada zaman dahulu kala, di wilayah Sumatra Selatan ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang baik dan bijaksana. Di istana, sang raja hanya tinggal dengan anak semata wayangnya. Istrinya meninggal beberapa saat setelah melahirkan putrinya tersebut.

Anak perempuan sang raja memiliki paras yang sangat cantik, namanya Putri Jelitani. Namun, karena lahir di musim kemarau, ia kemudian dijuluki Putri Kemarau.

Hingga pada suatu hari, kerajaan tersebut dilanda musim kemarau yang sangat panjang. Sungai dan danau semuanya menjadi kering.

Panenan pun banyak yang gagal dan banyak dari warganya menjadi terserang penyakit. Raja sudah melakukan segala cara untuk mendatangkan hujan, tetapi hasilnya tetap saja nihil.

Sang raja kemudian mencari peramal yang diharapkan bisa membantunya untuk mencari jalan keluar. Ia kemudian menemui beberapa peramal dan menanyakan penyebab kemarau berkepanjangan ini. Akan tetapi, tak seorang pun dapat memberikan jawaban.

Raja sungguh sudah putus asa dengan keadaan yang terjadi. Ia tak mau rakyatnya semakin menderita.

Kemudian, seorang prajurit membawa kabar kalau di sebuah desa terpencil ada seorang peramal yang begitu sakti. Tanpa membuang-buang waktu lagi, ia dan beberapa pengawal bergegas pergi untuk menemui peramal tersebut.

Awal Sebuah Penyelesaian

Setelah menempuh perjalanan selama beberapa hari, sampailah rombongan kerajaan tersebut di rumah sang peramal. Raja kemudian langsung mengatakan maksud kedatangannya.

“Wahai peramal, kerajaanku sedang mengalami kesulitan. Hujan tak kunjung turun sehingga sudah cukup lama wilayahku dilanda kemarau. Tolong katakan apa yang harus kulakukan untuk mengatasi keadaan ini. Aku tidak bisa membiarkan rakyatku menderita lebih lama lagi,” ucap sang raja.

Setelah cukup lama berpikir, akhirnya sang peramal mendapatkan jawaban. Katanya, “Ampun Baginda, hamba tidak dapat memberikan apa-apa. Jalan keluar yang Baginda cari akan terjawab melalui mimpi dari putri Baginda.”

Raja sebenarnya masih bingung dengan perkataan dari peramal tersebut. Namun. karena tidak ada lagi yang bisa dilakukan, ia dan pengawal kemudian memutuskan untuk pulang.

Sesampainya di kerajaan, pria tersebut kemudian mencari anak semata wayangnya itu. Setelah beberapa waktu mencari, ternyata putrinya itu tengah duduk termenung di taman.

Ia mendekati sang putri dan berkata, “Putriku, Ayahanda baru saja menemui seorang peramal yang sakti. Ia berkata kalau masalah kekeringan ini bisa terselesaikan dari mimpimu. Apakah kamu pernah memimpikan sesuatu?”

“Benarkah itu Ayah? Akan tetapi, Ananda tidak memimpikan apa-apa,” jawabnya. “Mungkin lebih baik masalah ini kita serahkan pada Tuhan Yang Maha Kuasa saja daripada mempercayai ramalan,” lanjutnya.

Pada awalnya, raja terkejut mendengar jawaban dan pikiran dewasa putrinya. Raja pun menyetujui dan tak mengungkitnya lagi. Selain itu, sang putri juga mengajak agar semua warga kerajaan untuk berdoa bersama memohon supaya hujan segera datang.

Baca juga:Kisah Asal-Usul Nyi Roro Kidul Penguasa Pantai Selatan Beserta Ulasannya yang Menarik untuk Dibaca

Mendapatkan Sebuah Petunjuk

Raja dan Putri Kemarau Sumber: YouTube – Riri Cerita Anak Interaktif

Beberapa waktu kemudian, ternyata benar apa yang dikatakan oleh sang peramal sakti. Saat sedang tidur, Putri Kemarau bermimpi didatangi oleh ibunya yang sudah meninggal. Dalam mimpi tersebut, ibunya berkata, “Putriku yang cantik, aku tahu bahwa kerajaan kini sedang mengalami kesulitan. Kamu tentu merasa sedih karenanya.”

“Iya, Ibu. Sudah lama hujan tidak datang dan wilayah di sini kekeringan. Sudah banyak cara dilakukan, tapi tak ada yang berhasil. Apakah ada hal lain yang bisa dilakukan, Bu?” tanyanya.

“Ketahuilah anakku, satu-satunya jalan untuk mengatasi masalah tersebut adalah jika ada seorang gadis yang mau berkorban dan menceburkan dirinya ke laut,” katanya.

Gadis tersebut kemudian terjaga dan mengingat semua apa yang disampaikan oleh sang ibu di mimpinya. Keesokan harinya, pagi-pagi benar ia menemui ayah untuk menceritakan semuanya.

Raja yang mendengar hal tersebut menjadi bimbang. “Apa yang harus aku lakukan?” tanyanya dalam hati.

Ia tahu tidak akan bisa mengatasi masalah ini sendirian. Maka dari itu tanpa membuang waktu lebih lama lagi, ia kemudian mengumpulkan semua rakyatnya.

Pengorbanan Putri Kemarau

Raja menyuruh semua pengawal untuk mengumpulkan rakyat di aula kerajaan. Baik orang tua, muda, maupun anak-anak semunya berduyun-duyun dan berdesakan memenuhi tempat tersebut.

Setelah semua orang berkumpul di aula kerajaan, sang raja segera menyampaikan mengenai mimpi putrinya. Katanya, “Rakyatku ketahuilah bahwa negeri kita akan kembali makmur jika ada seorang gadis yang ikhlas mengorbankan dirinya. Lantas, adakah yang mau berkorban untuk negeri kita ini?”

Semua orang kemudian terdiam dan tak ada yang menjawab. Mereka tentu memikirkan kelangsungan hidupnya masing-masing.

Tak lama kemudian, sang putri kemudian berkata, “Ayahanda, aku akan mengorbankan diriku. Aku ingin musim kemarau segera berlalu sehingga penderitaan  rakyat segera berakhir dan semuanya menjadi gembira lagi.”

Raja tentu saja terkejut mendengar pengakuan putrinya. Pasalnya, ia tidak akan pernah siap kehilangan putri semata wayangnya itu. Lagi pula kalau putri pergi, siapa yang akan meneruskan tahta.

“Tidak, Putriku. Engkau satu-satunya yang Ayah miliki. Siapa nanti yang akan meneruskan tahta? Ayah mohon jangan lakukan ini.”

“Tapi Ayah, keadaan ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus. Aku ikhlas berkorban kalau ini semua demi kepentingan orang banyak,” jawab Sang Putri.

Sepertinya, tekad Putri Kemarau sudah bulat. Ia tetap teguh dengan pendiriannya untuk mengorbankan diri.

Raja pun tak bisa berbuat banyak untuk mencegah keinginan putrinya. Mau tidak mau, ia harus mengikhlaskan dan mendukung keinginan sang putri.

Baca juga: Kisah Nabi Yusuf As dan Mukjizatnya yang Akan Membuatmu Semakin Kagum pada Sosoknya!

Buah dari Ketulusan dan Keikhlasan

Tebing Laut

Pada hari itu juga, Putri Kemarau menceburkan dirinya ke laut. Langit lalu berubah menjadi begitu gelap dan turunlah hujan yang lebat.

Rakyat tentu saja bersuka cita akan datangnya hujan ini. Namun, kebahagiaan tersebut tak bisa dirasakan sepenuhnya oleh sang raja mengingat ia baru saja kehilangan putrinya.

Selang beberapa waktu kemudian ketika sedang tidur, raja bermimpi kalau ia harus segera pergi ke tebing laut untuk bertemu dengan putrinya. Ia kemudian terbangun dan bergegas menuju ke tempat yang dimaksud.

Benar saja apa yang ia mimpikan itu. Sesampainya di sana, ia mendapati sang putri masih hidup dan tengah duduk di sana.

Raja lalu berlari dan memeluk putrinya. Ia sungguh bahagia melihat keajaiban ini. “Terima kasih Tuhan karena Engkau telah menyelamatkan putriku,” ucapnya.

Ia lalu mengajak putrinya untuk kembali ke istana. Sejak saat itu, kerajaan tersebut tidak lagi mengalami musim kemarau yang merugikan. Hasil panen rakyat pun selalu melimpah.

Kemudian setelah ayahnya turun tahta, Putri Kemaraulah yang meneruskan kepemimpinan. Ia memimpin kerajaan dengan adil dan bijaksana. Kehidupan rakyatnya pun menjadi bahagia dan sejahtera.

Baca juga: Dongeng Kancil dan Kura-Kura yang Cocok Dibacakan Pada Si Kecil Beserta Ulasan Lengkapnya

Unsur Intrinsik dari Cerita Rakyat Putri Kemarau

Cerita Rakyat Putri Kemarau - Raja dan Putri Jelitani Sumber: YouTube – Alrain

Kamu tadi sudah menyimak ringkasan cerita rakyat Putri Kemarau di atas, kan? Gimana? Seru banget pastinya, dong?

Selanjutnya, di sini kamu akan menyimak ulasan singkat dari unsur intrinsik yang membangun kisah tersebut. Berikut ini penjelasannya:

1. Tema

Inti cerita atau teman dari cerita rakyat Putri Kemarau ini adalah mengenai pengorbanan dan keikhlasan. Sang putri rela untuk dikorbankan supaya hujan segera turun.

2. Tokoh dan Perwatakan

Cerita rakyat Putri Kemarau asal Sumatera Selatan ini memiliki dua tokoh utama, yaitu raja dan putrinya.

Sang raja memiliki watak yang adil dan bijaksana. Ia juga begitu menyayangi putri semata wayangnya.

Selanjutnya, putri raja memiliki hati dan perangai yang begitu baik. Dirinya begitu tulus dan rela berkorban untuk kepentingan orang banyak.

3. Latar

Secara umum, latar tempat dari cerita rakyat Putri kemarau ini berasal dari Sumatera Selatan. Namun, secara spesifik, di dalam cerita dituliskan setting tempatnya berada di kerajaan, laut, dan tebing laut.

Sementara itu, mengenai setting waktu juga sudah beberapa dituliskan di sana. Contohnya adalah musim kemarau, pagi hari, dan malam hari.

4. Alur Cerita Rakyat Putri Kemarau

Sementara itu, cerita rakyat putri kemarau menggunakan alur maju. Kisahnya dimulai dari sebuah kerajaan di Sumatera Selatan yang mengalami kekeringan. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengorbankan seorang gadis ke laut.

Putri Kemarau kemudian bersedia untuk berkorban demi kesejahteraan rakyat. Namun, karena ketulusan hatinya, ia selamat dan masih diberi kesempatan hidup.

5. Pesan Moral

Amanat atau pesan moral dari cerita rakyat Putri Kemarau ini adalah berbuat baiklah dengan tulus dan ikhlas. Percayalah perbuatan baikmu itu akan diganjar dengan yang lebih baik oleh Tuhan yang Maha Kuasa.

Tak hanya unsur-unsur intrinsiknya saja, kamu juga harus memperhatikan unsur ekstrinsik yang membangun cerita rakyat Putri Kemarau ini. Unsur ekstrinsik biasanya meliputi latar belakang penulis, masyarakat, dan nilai-nilai yang dianut.

Baca juga:Kisah Garuda Wisnu Kencana dan Ulasannya, Burung Mitologi Kendaraan Dewa Wisnu

Fakta Menarik tentang Dongeng Putri Kemarau

Pohon Kering

Setelah selesai membaca ulasan mengenai unsur intrinsik dan ekstrinsiknya, selanjutnya di sini ada fakta menarik dari cerita tersebut yang sayang untuk dilewatkan. Langsung saja dibaca, yuk!

1. Diangkat Menjadi Animasi dan Banyak Dipentaskan Menjadi Drama

Cerita rakyat yang satu ini mungkin dianggap kurang populer sehingga belum ada rumah produksi yang mengangkatnya dan menayangkannya di TV. Meskipun begitu, kamu bisa melihat visualisasinya dengan menonton beberapa animasi yang sudah diceritakan di YouTube.

Tak hanya animasi saja, ternyata ada beberapa teater atau drama lokal yang mengangkat kisah ini. Kalau penasaran dan ingin membaca naskah cerita rakyat Putri Kemarau, kamu bisa langsung browsing saja di internet.

Baca juga: Legenda Batu Belah Batu Bertangkup dari Aceh yang Penuh Pesan Moral Beserta Ulasan Menariknya

Sudah Puas Menyimak Legenda Putri Kemarau dan Ulasannya?

Itulah tadi ringkasan cerita, ulasan unsur intrinsik, beserta fakta menarik yang bisa kamu simak mengenai kisah Putri Kemarau. Semoga tidak hanya membuatmu terhibur, tetapi kamu juga bisa memetik pelajaran dari kisah tersebut.

Karena ceritanya yang singkat dan seru, kamu pun dapat mendongengkannya kembali untuk adik, sepupu, keponakan, atau bahkan anakmu sendiri. Nah, kalau misalnya masih ingin membaca cerita rakyat yang lain, mending langsung cek saja di PosKata. Contohnya saja ada cerita rakyat Timun Mas, Batu Menangis, Cindelaras, dan masih banyak lagi.

Tak hanya dongeng lokal saja, kamu pun dapat menemukan beberapa dongeng Barat dan kisah mengenai para nabi di sini. Lengkap banget, kan? Makanya, terus lanjutkan membacanya, yuk!

← Cerita Cinta Nabi Ibrahim dan Istrinya yang Mengharukan dan Penuh Pengorbanan
Kisah Mak Lampir Sang Penguasa Gunung Merapi Beserta Ulasan Lengkapnya →

TIM DALAM ARTIKEL INI

Penulis
Errisha Resty

Errisha Resty, lebih suka dipanggil pakai nama depan daripada nama tengah.  Lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang lebih minat nulis daripada ngajar. Suka nonton drama Korea dan mendengarkan BTSpop 24/7.

Editor
Khonita Fitri

Seorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.

Sidebar Utama

Artikel Terkait

Cerita Rakyat Sumatera Selatan

  • Asal Usul Kota Palembang Beserta Ulasan Menarik tentang Sejarah Singkat Bumi Sriwijaya
  • Legenda tentang Dayang Rindu Asal Sumatera Selatan dan Ulasan Menariknya
  • Kisah Raden Alit dan Dayang Bulan dari Sumatera Selatan yang Seru Beserta Ulasan Lengkapnya
  • Kisah Legenda Pulau Kemaro di Palembang tentang Cinta dan Ketelitian Beserta Ulasan Menariknya
  • Cerita Rakyat Si Pahit Lidah yang Sakti Beserta Ulasan Menariknya
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Persyaratan Penggunaan
  • Kebijakan Privasi

Copyright © 2023 PosKata.com Praktis Media Network. All Rights Reserved.