Dongeng tentang Kancil yang cerdik memang selalu menarik untuk dibaca. Kira-kira, petualangan apa yang akan ia lalui kali ini? Kalau penasaran, langsung saja simak cerita Si Kancil dan Serigala yang Sombong di bawah ini, yuk!
Kancil merupakan salah satu tokoh hewan yang sangat populer di Indonesia. Hal itu dikarenakan tingkah dan kecerdikannya dalam menghadapi masalah yang bisa dijadikan teladan hidup. Salah satunya adalah cerita Si Kancil yang cerdik dan Serigala sombong berikut.
Kisah yang mengajarkan untuk tetap tenang ketika menghadapi masalah ini bagus sekali untuk dibaca. Cocok juga kalau didongengkan ulang untuk adik, sepupu, keponakan, atau anakmu kelak.
Sudah tidak sabar untuk menyimak cerita Si Kancil yang cerdik dan Serigala sombong? Kalau begitu, langsung cek saja kisah lengkapnya di bawah ini, yuk! Nggak hanya ringkasan ceritanya, kamu pun dapat menemukan ulasan unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menarik dari kisah ini.
Cerita Si Kancil yang Cerdik dan Serigala Sombong
Pada zaman dahulu kala, ada seekor Kancil yang tinggal di sebuah hutan rimba. Ia dikenal sebagai hewan yang sangat cerdik. Selain itu, ia memiliki sifat yang bijak, baik hati, dan suka menolong.
Karena itulah, di lingkungannya ia menjadi salah satu hewan yang cukup disegani dan disukai. Bahkan, tak jarang ada hewan-hewan dari hutan lain yang sengaja datang menemuinya untuk sekadar berkenalan atau meminta nasihat.
Meski banyak hewan menyukainya, tetap saja ada hewan tertentu yang tidak menyukainya. Salah satunya adalah Serigala.
Hatinya begitu dengki melihat Kancil selalu dielu-elukan. Rasa irinya semakin bertambah saat binatang-binatang yang dulu menghormatinya, sekarang lebih menghormati Kancil. Harga dirinya terasa terinjak-injak.
Iri hati tersebut lama-lama menjadi kebencian yang memunculkan amarah. Ia kemudian memiliki niat jahat untuk menyingkirkan kancil. Katanya, “Aku akan mencarinya sampai ketemu dan akan langsung memangsanya nanti.”
Serigala Mencari Kancil
Serigala telah menemukan waktu yang tepat untuk memberi pelajaran pada Kancil. Setelah itu, ia menanyakan keberadaan Kancil pada penghuni hutan yang ditemuinya. Ketika salah satu dari mereka menanyakan tujuannya, hewan buas itu berkata akan menjadikannya sebagai santapan lezat.
Berita tentang Serigala yang mencari Kancil sudah terdengar seluruh penjuru hutan. Sementara itu, hewan yang dicari itu masih santai-santai tidur di bawah pohon. Dirinya tidak sadar jika sedang menjadi buruan.
Hingga lalu, datanglah seekor tikus yang memberitahu Kancil tentang hal tersebut. “Kancil… Kancil… cepat bangunlah! Kamu harus segera lari dari sini!” katanya sambil terengah-engah.
“Ada apa Tikus, sahabatku? Kenapa aku harus lari? Coba tenangkanlah dirimu dan ceritakan pelan-pelan,” jawabnya.
Setelah menenangkan dirinya, Tikus kemudian menceritakan semuanya. “Serigala sedang mengamuk karena daritadi mencarimu dan tidak ketemu-ketemu. Ia bertanya pada penghuni hutan dan mengancam akan memakan mereka jika tidak memberitahukan keberadaanmu.”
“Sekarang ia sedang menuju ke mari. Maka dari itu, kamu herus cepat-cepat pergi dari sini!” lanjutnya.
Sebenarnya, Kancil tidak habis pikir mengapa Serigala itu mencari dan ingin menerkamnnya. Ia bahkan tak pernah bertegur sapa maupun mencari masalah dengannya.
Merencakan Sebuah Cara untuk Mengalahkan Serigala
Tikus sebenarnya sudah memberi tahu Kancil untuk pergi melalui jalan pintas supaya tidak bertemu dengan Serigala. Namun, ia menolak dan lebih memilih untuk menghadapinya.
Kalau terus kabur-kaburan, hidupnya tidak akan tenang dan masalah juga akan semakin berlarut-larut. Setelah meresapi semua ucapan Tikus, ia berusaha untuk tenang. Dirinya kemudian mencari cara bagaimana untuk menghadapi si hewan buas itu.
“Aku tidak akan kabur, Sahabatku. Aku memiliki sebuah rencana untuk menghadapinya. Meskipun sedikit berisiko, tidak ada salahnya untuk dicoba, kan?”
“Tapi… tapi… bagaimana kalau nanti terjadi sesuatu denganmu?” tanya Tikus panik.
“Kamu tenang saja, doakan saja aku bisa mengatasinya. Sekarang, kamu bersembunyilah. Dan apa pun yang terjadi, kamu jangan keluar dari persembunyianmu,” jawabnya.
Dengan berat hati, Tikus meninggalkan Kancil sendirian. Ia lalu bersembunyi di semak-semak.
Menghadapi Serigala yang Mengamuk
Setelah memastikan Tikus bersembunyi di tempat yang aman, Kancil pun mulai menjalankan rencananya. Ia berjalan dengan santai, tetapi dengan sedikit mengangkat salah satu kaki belakangnya. Hal itu membuatnya terlihat berjalan dengan pincang.
Beberapa jam kemudian, tibalah Serigala di hadapannya dan langsung memamerkan taring-taringnya yang sangat runcing. “Akhirnya kita bertemu juga, ya, Kancil yang cerdik dan populer di seluruh rimba,” katanya dengan sedikit merendahkan.
“Ada apa kamu mencariku? Sepertinya akan tidak pernah ada urusan denganmu,” jawabnya dengan tenang.
“Aku Si Serigala yang ditakuti banyak hewan. Dan memang kita tidak ada urusan. Hanya saja aku lapar dan ingin memakanmu ha… ha… ha… Maka dari itu bersiaplah menjadi santapanku!”
“Oh… jadi kamu Serigala yang terkenal memiliki kehebatan untuk berburu itu. Sebuah kehormatan aku bisa bertemu denganmu dan menjadi santapanmu.” Mendengar jawaban tersebut, Serigala pun menjadi kebingungan.
Bagaimana tidak? Hewan-hewan lain jika mendengar kata-kata itu pasti sudah lari ketakutan, berbeda dengan Kancil yang terlihat sangat tenang.
Akan tetapi, ia tidak mau terlalu memikirkan hal itu. Yang terpenting, sekarang ia bisa memangsa sekaligus meluapkan amarahnya.
Masuk Ke Perangkap
Sebelum menyerahkan diri sebagai santapan, Kancil meminta sebuah syarat. “Serigala… aku rela menjadi santapanmu saat ini juga. Tapi sebelum itu, apakah kamu mau mengabulkan permintaanku?” tanyanya.
“Sebutkan saja permintaan terakhirmu. Asal bukan untuk melepaskanmu, pasti akan kukabulkan,” jawabnya ketus.
“Tenang saja, aku tidak akan meminta itu, kok. Hanya saja, kaki belakangku sepertinya terkena duri. Rasanya sakit sekali jika digunakan untuk berjalan,” katanya.
“Lantas? Kamu mau aku melakukan apa?” tanya Serigala sedikit jengkel.
“Sebelum kamu memakanku, tolong lepaskan duri itu terlebih dahulu. Aku takut nanti durinya akan membuatmu tersedak saat memakanku kalau tidak dihilangkan.”
Sebenarnya, Serigala merasa sedikit curiga dengan permintaan aneh ini. Ia pun menimbang-nimbang akan mengabulkan permintaan itu atau tidak.
Mendapatkan Pelajaran
“Kamu tidak perlu was-was, Serigala,” kata Kancil seolah mengetahui keraguan hewan buas itu. “Lagi pula, hewan yang lemah sepertiku bisa apa, sih?” lanjutnya.
“Baiklah… baiklah… Aku akan mengabulkan permintaanmu. Terkena duri saat makan tidaklah enak, bisa-bisa nanti aku akan kehilangan selera makan,” ujarnya.
Karena alasan yang diungkapkan kancil masuk akal, ia pun akhirnya menyetujuinya. “Sekarang berbaliklah, aku akan mengambil durimu menggunakan gigiku,” perintah Serigala.
Dalam hati, Kancil bersorak sorai karena rencana yang disusunnya berjalan sesuai rencana. Saat hewan buas itu menunduk dan mulai membukan mulut, ia menggunakan kakinya untuk menendang dengan sekuat tenaga.
Akibatnya, gigi taring dan gigi depan Serigala langsung copot dan jatuh ke tanah. Mulutnya pun terluka dan mengeluarkan darah.
Serigala melolong dengan sangat keras karena merasa kesakitan. Sementara itu, Kancil memanfaatkan hal tersebut untuk berlari menjauh.
Beberapa saat kemudian, Serigala sadar kalau ia sudah ditipu oleh Kancil. Ia benar-benar tak menyangka bahwa kesombongan dan iri hatinya malah membuatnya menderita seperti ini.
Gigi taringnya yang selalu dibangga-banggakannya sekarang sudah hilang. Ia pun malu dan tak mau menemui siapa pun karena sekarang giginya ompong dan tidak menyeramkan lagi.
Unsur-Unsur Intrinsik Cerita Si Kancil dan Serigala
Gimana? Cerita Si Kancil dan Serigala yang sombong ini seru banget, kan? Nah selanjutnya di artikel ini, kamu akan menyimak penjelasan singkat unsur-unsur intrinsik dari dongeng tersebut.
1. Tema Cerita Si Kancil dan Serigala
Inti cerita kisah yang sudah kamu baca di atas adalah tentang seseorang yang mendapatkan pelajaran dari kesombongan dan iri hatinya. Kalau saja, Serigala tidak menyimpan dendam yang tidak beralasan pada Kancil, mungkin sekarang dirinya masih bisa memiliki gigi yang lengkap.
2. Tokoh dan Perwatakan
Dalam cerita si Kancil dan Serigala, ada tiga tokoh yang akan dibahasa secara lebih mendalam. Ketiganya tokoh tersebut, yaitu Kancil, Serigala, dan Tikus.
Yang pertama adalah Kancil. Ia adalah hewan yang dikenal cerdik. Selain itu, dirinya juga bijaksana, ramah, dan tidak segan untuk membantu hewan-hewan yang membutuhkan pertolongan.
Selanjutnya, ada Tikus. Ia merupakan sahabat Kancil yang setia kawan dan ingin melindungi kawannya. Ia memberi tahu hewan cerdik itu kalau sedang diintai oleh Serigala dan menawarkan jalan pintas supaya selamat.
Dan yang terakhir, tentu saja adalah Serigala. Ia adalah hewan yang sombong dan memiliki ego tinggi. Selain itu, ia juga hewan yang iri dengan kesuksesan orang lain.
3. Latar
Latar tempat yang digunakan dalam cerita Si Kancil dan Serigala ini sudah jelas, kan? Seperti yang telah di sebutkan di atas, latarnya adalah di hutan. Selanjutnya, latar suasana yang mendominasi adalah menegangkan dan amarah.
4. Alur
Cerita Si Kancil dan Serigala yang sombong tersebut menggunakan alur maju. Kisahnya dimulai dengan rasa iri hati Serigala melihat kepopuleran Kancil. Terlebih lagi, sekarang hewan-hewan lebih menghormati binatang cerdik itu daripada dirinya.
Puncaknya, ia mencari Kancil dan ingin memakannya. Beruntungnya, Kancil dapat mengalahkan dan memberi pelajaran pada Serigala yang sombong itu.
5. Pesan Moral
Ada beberapa pesan moral atau amanat yang bisa kamu petik dari cerita Si Kancil dan Serigala yang sombong ini. Yang pertama adalah jangan iri dengan kesuksesan orang lain.
Hal itu hanya akan membuat dirimu susah, tidak tenang, dan merugikan diri sendiri. Contohnya seperti apa yang terjadi pada Serigala.
Pelajaran selanjutnya yang dapat kamu petik adalah bersikaplah tenang seperti Kancil saat menghadapi masalah. Merasa panik hanya akan membuat pikiranmu kacau sehingga tidak bisa memikirkan jalan keluar. Tidak mudah memang, tapi kalau mau kamu bisa mencobanya.
Dan yang terakhir, kamu bisa mencontoh Tikus yang begitu setia kawan dan mau membantu sahabatnya yang kesusuhan. Meski nantinya ditolak, setidaknya kamu sudah peka dan menawarkan bantuan.
Tidak hanya unsur-unsur intrinsik, jangan lupakan juga unsur ekstrinsik yang membangun cerita Si Kancil dan Serigala. Unsur-unsur ekstrinsik tersebut biasanya meliputi nilai-nilai yang dipegang teguh, latar belakang penulis, serta masyarakat.
Fakta Menarik tentang Dongeng Si Kancil dan Serigala
Setelah menyimak penjelasan singkat tentang unsur-unsur intrinsiknya, berikut ini masih ada fakta menarik tentang kisah tersebut yang sayang banget untuk dilewatkan. Langsung saja disimak, yuk!
1. Memiliki Versi Lain
Sama seperti legenda nusantara, cerita fabel Kancil ini juga memiliki beberapa versi. Hal itu tentu saja wajar mengingat kisah ini dulunya diceritakan secara lisan.
Kalau dalam versi yang satu ini diceritakan Serigala sedang bersantai duduk di tepi sungai. Ia lelah sekali setelah ke sana ke mari mencari makan, tapi tak kunjung mendapatkannya.
Ketika sedang beristirahat, tiba-tiba ia melihat seekor Kancil yang tidak sengaja sedang berjalan-jalan di sekitarnya. Ia pun perlahan-lahan mendekati buruannya.
Agaknya, dirinya kurang berhati-hati karena Kancil bisa menyadari keberadaannya. Mengetahui keadaan bahaya tersebut, hewan kecil berkaki empat tersebut berlari dan mencari tempat persembunyian yang aman.
Namun karena kecepatan berlarinya, Serigala bisa dengan mudah menemukan Kancil. Ia lalu menyuruh kancil keluar dari tempat persembunyiannya.
Karena tak kunjung muncul, amarahnya pun tersulut. Hingga kemudian, ia berkata, “Cepat keluarlah! Kamu berani melawan perintah raja hutan?”
Kancil memberanikan diri untuk keluar. Lalu ia berkata,”Benarkah itu? Sebelum ke sini, aku tadi bertemu juga dengan seekor Serigala yang gagah di sebuah sumur tua tak jauh dari sini. Ia sudah lebih dulu ingin memangsaku. Kamu harus mengalahkannya terlebih dahulu sebelum memangsaku.”
Kata-kata semakin membuat Serigala geram. Ia menyuruh Kancil untuk mengantarnya ke sumur tersebut.
“Kalau begitu, antarkan aku sekarang juga ke sana. Aku akan mengalahkannya. Bersiap-siaplah kamu jadi mangsaku nanti,” katanya.
Keduanya lalu pergi menuju ke tempat yang dimaksud. Setibanya di sana, Serigala langsung melongok ke dalam sumur. Ia lalu mengira kalau pantulan bayangan yang terlihat di dalam air adalah musuhnya.
Serigala mengaum keras sekali. Kemudian, ia mendapatkan balasan auman yang tidak kalah kerasnya.
Kejadian tersebut membuat ia tidak bisa menahan amarah lagi. Tanpa pikir panjang, ia langsung terjun untuk menyerangnya.
Saat jatuh ke bawah, air yang tadinya jernih berubah menjadi keruh. Sadarlah ia kalau sudah ditipu oleh Kancil.
Serigala benar-benar marah dan berusaha mencari jalan keluar. Namun akhirnya, ia kelelahan dan mati di dalam sumur tua yang dalam itu. Sementara Kancil merasa bahagia karena akhirnya terbebas dari Serigala.
Baca juga: Kisah tentang Si Itik yang Buruk Rupa dan Ulasan Menariknya, Pelajaran untuk Mencintai Diri Sendiri
Sudah Puas Menyimak Cerita Si Kancil dan Serigala Ini?
Demikianlah cerita fabel Si Kancil cerdik dan Serigala sombong yang bisa kamu simak di PosKata. Gimana? Nggak hanya seru buat dibaca, kamu juga bisa mendapatkan pelajaran yang berharga, kan?
Kalau misalnya kamu masih kurang puas dan ingin membaca kisah lainnya, mending langsung cek saja artikel-artikel di sini. Beberapa contohnya ada cerita Kancil dan Buaya, Tiga Anak Babi dan Serigala, Gajah yang Baik Hati, serta Buaya yang Serakah.
Selain itu, kamu juga bisa menemukan dongeng-dongeng Barat dan kisah para nabi di sini, lho. Lengkap banget, kan? Maka dari itu, baca terus PosKata, ya!