
Dongeng untuk anak-anak terdiri dari beragam jenis, mulai dari cerita fantasi sampai fabel. Salah satu fabel yang mungkin sering dibagikan adalah cerita si Kancil dan Gajah.
Kamu dapat menjumpai kisah lengkap kedua hewan itu dalam artikel ini. Selain dongeng, kamu juga akan menjumpai apa saja unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menarik yang berhubungan dengan fabel tersebut.
Apakah kamu sudah tidak sabar untuk menyimak cerita si Kancil dan Gajah beserta ulasannya? Kalau begitu, mendingan kamu langsung cek saja uraiannya dalam pembahasan berikut, yuk!
Cerita Kancil dan Gajah
Pada zaman dahulu kalau, hiduplah seekor kancil di sebuah hutan yang menjadi tempat tinggal beragam hewan. Si Kancil dikenal sebagai hewan yang cerdik dan bisa menyelesaikan segala masalah.
Sayangnya, si Kancil menjadi sombong karena merasa tidak ada hewan lain yang secrdik dirinya. Oleh sebab itu, tidak heran jika banyak hewan di hutan yang tidak menyukai si Kancil.
Suatu hari di pagi yang cerah, terlihat si Kancil tengah berjalan-jalan dalam hutan. Sesekali hewan ini berhenti untuk memakan rumput-rumput hijau yang tumbuh di sepanjang jalan yang ia lalui.
Tiba-tiba saja, langit terang berubah menjadi gelap gulita ketika si Kancil sibuk berkeliling hutan. Selain itu, terdengar bunyi halilintar yang menggelegar disertai dengan angin kencang yang membuat suasana semakin mencekam.
Si Kancil yang terkenal sebagai hewan yang gesit dan lincah segera berlari dengan kencang untuk pulang ke rumahnya. Ia sadar kalau sebentar lagi akan turun hujan yang disertai dengan badai.
Saat berlari, si Kancil dengan handal melompati semak, batu, dan ranting pohon yang menghalangi jalannya. Namun, ketika melompati sebuah ranting pohon yang melintang, hewan berkaki empat ini ternyata jatuh terperosok ke dalam sebuah lubang.
“Grussaakk. Buk!” begitulah suara tubuh si Kancil yang membentur tanah dalam lubang. Dikisahkan dalam cerita si Kancil dan Gajah, hewan ini kemudian berusaha berdiri dan mengecek apakah ada anggota tubuhnya yang terluka.
Berjumpa dengan Si Gajah
Setelah yakin kalau tidak ada luka dan tulang yang patah, si Kancil lantas memperhatikan lubang di mana ia terperangkap. Ternyata, lubang itu adalah buatan pemburu untuk menjebak hewan-hewan di hutan.
Si Kancil berusaha melompat keluar dari lubang jebakan pemburu itu. Namun, ukuran tubuhnya yang lebih kecil dibandingkan dalamnya lubang yang ia tempati membuat hewan ini kesusahan.
Meskipun sudah mencoba berbagai cara, usaha si Kancil untuk keluar dari lubang tetap tidak berhasil. Karena tenaganya yang telah terkuras, hewan berkaki empat ini pun menyerah karena sudah kelelahan.
Tak lama, datanglah seekor gajah yang melihat ke dalam lubang tempat si Kancil terjebak. Hewan bertubuh besar itu kemudian mengejek, “Kasihan benar kamu, Kancil. Hewan yang katanya paling cerdik di hutan ternyata bisa tak berdaya terjebak dalam lubang. Hahahaha”.
Mendengar ejekan itu, mulanya timbul amarah dalam hati si Kancil. Namun, sebelum ia emosi, tiba-tiba muncul ide cemerlang dalam otaknya untuk membalas perlakuan buruk si Gajah.
“Kata siapa aku terjebak dalam lubang? Aku sengaja masuk ke lubang ini,” balas si Kancil. “Apa maksudmu? Kamu tak usah berkelit, Cil, akui saja kamu terjatuh ke dalam lubang!” balas si Gajah.
“Ckckck Gajah, aku jadi kasihan padamu karena kamu masih di luar lubang,” lanjut si Kancil. “Kasihan padaku? Memang ada apa denganku? Aku baik-baik saja,” ucap si Gajah dengan kebingungan.
Baca juga: Kisah Putri Tujuh Dumai dan Ulasannya, Asal Usul Penamaan Kota Dumai yang Kaya Minyak
Upaya Si Kancil untuk Membohongi Si Gajah
Si Kancil berpura-pura memandang si Gajah dengan tatapan mata kasihan. “Begini, Jah, karena aku kasihan padamu maka aku akan memberitahumu tentang informasi yang hanya diterima oleh hewan-hewan terpilih di hutan ini,” terang si Kancil.
Si Gajah yang mendengar ucapan si Kancil hanya menatapnya dengan bingung. “Kabar rahasia apa, Cil? Kamu jangan coba-coba menipuku, ya!” tanya si Gajah seraya sedikit mengancam si Kancil.
“Ya, terserah kamu, sih, mau percaya apa tidak. Tapi, karena kamu masih aku sanggap sebagai sahabat, dengan senang hati aku akan membagikan rahasia penting itu padamau,” ujar si Kancil sambil berlagak peduli.
“Jadi, aku dan hewan-hewan terpilih lainnya diberitahu kalau hari ini langit akan runtuh. Makanya, aku sedang bersembunyi di dalam lubang ini,” jelas si Kancil. “Langit akan runtuh, kamu becanda, ya, Cil?!” balas si Gajah dengan tidak percaya.
“Huuussshh… Jangan keras-keras suaramu! Nanti ada hewan lain yang mendengarnya. Coba kamu lihat langit itu, warnanya sudah hitam kelam dan sebentar lagi akan runtuh. Kalau kamu ingin selamat, ke sini berlindunglah bersamaku!” ajak si Kancil.
Si Gajah kemudian memperhatikan keadaan langit di atasnya. Benar saja, awan-awan hitam sudah bergumpal. Selain itu, terdengar bunyi bergemuruh dan kilatan cahaya yang membuat si Gajah merinding ketakutan.
Tanpa pikir panjang, si Gajah langsung loncat ke lubang yang ditempati si Kancil. Hewan bertubuh besar ini dikisahkan menutup mata dengan telinga lebarnya dalam cerita si Kancil dan Gajah karena ketakutan. Bahkan, badannya sampai gemetar.
Si Kancil yang melihat si Gajah ketakutan hanya tertawa geli. Ia tidak menyangka kalau hewan berbadan besar itu ternyata otaknya kecil karena bisa-bisanya percaya dengan bualan si Kancil.
Si Kancil dan Si Gajah Berhasil Keluar dari Lubang
Setelah menunggu tidak begitu lama dalam lubang, awan-awan hitam yang bergerombol tadi telah menghilang dan pemandangan langit menjadi terang. Hujan badai yang ditakutkan si Kancil tidak jadi turun.
“Gajah, aku ingin melihat situasi sekitar, tapi badanku kecil sehingga pandangan mataku tidak sampai ke luar lubang. Bolehkah aku naik ke atas punggungmu?” pinta si Kancil kepada si Gajah yang masih menutup kedua matanya.
“Terserah kamu, Cil. Aku tak ingin melihat ke atas, aku merasa aman berada di dalam lubang ini,” ujar si Gajah. Si Kancil hanya menahan tawa mendengar jawaban si Gajah.
Tanpa membuang-buang waktu, si Kancil segera meloncat ke atas punggung si Gajah dan langsung melompat keluar dari lubang. Hewan cerdik ini merasa lega karena tidak lagi terjebak dalam lubang.
“Gajah, langitnya tidak jadi runtuh hari ini. Buka mata dan telingamu karena kamu bisa keluar dari lubang. Situasinya sudah aman!” ucap si Kancil.
Mendengar kesaksian si Kancil, si Gajah perlahan-lahan membuka mata dan telinganya. Ia melihat langit yang cerah dengan sinar matahari yang menerangi. Hewan berbadan besar ini segera meloncat keluar dari lubang.
Tubuh si Gajah yang tinggi dan besar memudahkan hewan berbelalai ini dengan mudah keluar dari lubang. Ia pun segera berlari kembali ke rumah dan meninggalkan kancil yang masih berada di dekat lubang.
Melihat si Gajah berhasil keluar dari lubang, si Kancil kemudian melanjutkan perjalanannya. Ia sesekali tertawa geli ketika mengingat betapa takutnya si Gajah. Bisa-bisanya hewan sebesar itu mempercayai tipuannya tentang langit runtuh.
Cerita si Kancil dan Gajah ditutup dengan berpisahnya kedua hewan itu untuk kembali ke tempat tujuannya masing-masing. Pada akhirnya, si Gajah tidak tahu kalau sebenarnya ia telah dikelabui si Kancil.
Baca juga: Dongeng tentang Tupai dan Ikan Gabus beserta Ulasannya, Kisah tentang Persahabatan Sejati
Unsur Intrinsik Dongeng Kancil dan Gajah
Setelah mengetahui kisah lengkap si Kancil dan Gajah, mungkin kamu penasaran apa saja unsur-unsur intrinsik yang terkandung dalam ceritanya. Untuk menjawab rasa penasaranmu, berikut ini ada penjelasan yang bisa kamu simak:
1. Tema
Tema dari cerita si Kancil dan Gajah adalah tentang penipuan. Si Kancil tidak ingin mengakui kalau ia jatuh terjebak ke dalam lubang sehingga menipu si Gajah agar ia bisa keluar dari lubang tanpa perlu merasa malu.
2. Tokoh dan Perwatakan
Dua tokoh yang disebutkan dalam fabel di atas adalah si Kancil dan si Gajah. Si Kancil digambarkan sebagai hewan yang cerdik, gesit, dan lincah. Namun, ternyata ia memiliki ego yang tinggi dan tidak mau mengakui kesalahannya.
Sementara itu, karakter si Gajah dijelaskan sebagai salah satu hewan yang tidak menyukai si Kancil. Meskipun berbadan besar dan tinggi, ia ternyata mudah takut dan tidak begitu pandai sehingga bisa dibohongi oleh si Kancil.
3. Latar
Latar dalam dongeng si Kancil, Gajah, dan langit runtuh di atas mengambil tempat kejadian di hutan. Ketika si Kancil jatuh ke dalam lubang, tempat itu sendiri diperkirakan masih berada di sekitar hutan.
4. Alur
Alur atau jalan cerita dari fabel di atas termasuk dalam jenis alur maju atau progresif. Dongeng dimulai dengan perkenalan karakter si Kancil yang terkenal cerdik tapi memiliki ego yang tinggi sehingga ia tidak disukai oleh beberapa hewan.
Kisah berkembang ketika si Kancil terjatuh ke dalam lubang buatan pemburu karena berusaha menghindari ranting pohon yang menghalangi jalannya. Puncak konflik terjadi ketika si Gajah datang dan mengejek kebodohan si Kancil karena bisa terjatuh dalam lubang perangkap pemburu.
Cerita si Kancil dan Gajah kemudian ditutup dengan bagaimana kedua hewan itu berhasil keluar dari lubang. Sampai di akhir kisah, si Gajah belum sadar kalau ia sebenarnya telah dibohongi si Kancil karena percaya bahwa awan-awan hitam yang bergerombol itu bukanlah tanda hujan turun, tapi langit runtuh.
5. Pesan Moral
Pesan moral yang bisa kamu ambil dari cerita si Gajah menolong si Kancil di atas adalah jangan malu untuk mengakui kesalahan. Tak ada makhluk hidup yang sempurna di dunia ini sehingga kamu lebih baik belajar dari kesalahan daripada membuat kebohongan baru.
Selain itu, kamu juga jangan mudah percaya dengan omongan orang lain. Jika bisa, tetap bersikap waspada karena tidak semua orang kamu jumpai memiliki kepribadian yang baik. Terkadang, terlalu percaya kepada orang lain hanya akan mengakibatkan penyesalan dan kekecewaan jika kepercayaanmu dikhianati.
Tak hanya unsur-unsur intrinsik, ada juga unsur ekstrinsik yang bisa kamu simpulkan dari fabel si Kancil dan Gajah di atas. Sebut saja latar belakang pembuatan dongeng, latar belakang masyarakat ketika kisah itu ditulis, serta nilai-nilai, seperti nilai moral, budaya, sosial, dan lain sebagainya.
Baca juga: Makam Nabi Adam dan Hawa Beserta Cerita Kontroversinya yang Perlu Kamu Tahu!
Fakta Menarik
Jika sebelumnya sudah tahu tentang dongeng si Kancil dan Gajah beserta unsur-unsur intrinsiknya, kali ini kamu akan menyimak pembahasan mengenai faktor menarik yang berkaitan dengan fabel tersebut. Langsung cek aja, yuk!
1. Ada Beberapa Versi
Cerita si Kancil dan Gajah sebenarnya memiliki beberapa versi. Ada yang mengisahkan bahwa si Kancil jatuh ke dalam lubang sumur dan kemudian ditolong oleh si Gajah yang baik hati. Namun, ada juga yang kisah yang menceritakan kalau si Gajah tidak berhasil keluar dari lubang.
Maka dari itu, terkadang pesan moral yang dapat kamu ambil dari fabel kancil dan gajah bergantung pada versi apa yang kamu baca. Meskipun begitu, kebanyakan amanat dari fabel itu masih membahas tentang sikap pembohong si Kancil.
Baca juga: Legenda Asal Mula Bukit Kelam dan Ulasannya, Akibat Iri dan Dengki Hati Manusia
Bagikan Cerita Kancil dan Gajah Kepada Si Kecil
Demikian ringkasan kisah si Kancil dan Gajah yang bisa kami rangkum. Bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk menceritakan ulang fabel di atas kepada buah hati tercinta ataupun keponakan-keponakan kesayangan?
Selain artikel ini, kamu masih bisa menyimak dongeng-dongeng yang tak kalah bagus lainnya di PosKata. Beberapa di antaranya adalah cerita Abu Nawas Mencari Jodoh, fabel Ulat yang Sombong, dan legenda Putra Mahkota Amat Mude. Selamat membaca!