Ingin membacakan dongeng yang penuh pesan moral pada anak, murid, atau saudaramu yang masih kecil? Cerita fabel Ikan dan Burung yang ada di artikel ini bisa dijadikan sebagai pilihan, lho. Yuk, simak!
Ada banyak dongeng hewan yang menarik untuk kamu ceritakan pada si kecil, murid, atau saudaramu yang masih anak-anak. Salah satunya adalah cerita fabel Ikan dan Burung.
Tak hanya kisahnya saja yang menarik, dongeng Ikan dan Burung juga mengandung pesan moral. Karenanya, jangan ragu lagi untuk membacakan cerita fabel tentang Ikan dan Burung pada si kecil.
Bila sudah tak sabar ingin membaca kisahnya, langsung saja simak artikel berikut ini. Selain ceritanya, kami juga telah memaparkan unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya.
Cerita Fabel Ikan dan Burung
Di sebuah hutan lebat, hiduplah dua binatang yang hidup dengan rukun. Mereka adalah si Burung dan si Ikan. Meski tinggal di tempat yang berbeda, keduanya tetap bersahabat dengan baik.
Kedekatan mereka tidak terjadi begitu saja. Awalnya, mereka justru tak saling sapa dan tak saling kenal. Hingga suatu hari, ada suatu kejadian yang mengubah mereka.
Waktu itu, si Ikan sedang beristirahat di tepian sungai. Ia menatap nanar biji-bijian pada sebuah pohon yang berada di pinggir sungai.
“Biji-bijian itu nampak sangat lezat. Tapi, apa daya, aku tak bisa mengambilnya,” batin hewan yang bernapas dengan insang ini.
Karena sangat menginginkan biji-bijian itu, ia pun melompat-lompat berharap bisa meraihnya. Meski telah berulang kali melompat, ia tak kunjung berhasil mendapatkannya.
Setelah itu, ia melihat seekor burung yang terbang ke sana kemari. Lalu, ia merasa iri pada hewan itu.
“Tuhan, kenapa Engaku tak berikan aku sayap untuk terbang supaya aku bisa meraih biji-bijian itu.” ucapnya dalam hati.
Sebuah Keinginan
Di sisi lain, si Burung yang telah lama berterbangan itu lalu hinggap di salah satu dahan pohon pinggir sungai. Ia merasa lelah terbang ke sana kemari untuk mencari makanan.
Saat beristirahat, ia melihat begitu banyak cacing di dasar sungai. Cacing-cacing itu nampak gemuk dan lezat.
“Pasti cacing-cacing itu sangat enak. Badannya gemuk-gemuk sekali,” ucap hewan bersayap itu dalam hati.
Kemudian, ia berusaha menyelam ke dalam air untuk menangkap para cacing. Akan tetapi, ia selalu gagal karena tak sanggup berenang.
Saat memandangi cacing-cacing itu, ia melihat seekor ikan yang sedang berenang dalam air. Dalam hati, ia berkata, “Tuhan, kenapa Engkau tak memberiku ekor dan sirip supaya aku bisa berenang dan menangkap cacing-cacing itu.”
Saling Membantu
Si Ikan melihat burung selalu menyelam ke air. Ia pun penasaran, apa yang sebenarnya hewan itu lakukan.
“Permisi, apa yang sedang kau lakukan?” tanyanya pada hewan yang beterbangan itu.
“Aku sedang mencoba menyelam ke dasar sungai untuk menangkap cacing, tapi aku tak kunjung berhasil,” ungkap si Burung.
“Hmm, daritadi aku juga melihatmu melompat-lompat. Apa yang sedang kau lakukan?” tanya si Burung.
“Sebenarnya, aku sangat menginginkan biji-bijian yang ada pada pohon itu. Tapi, aku tak punya sayap sepertimu sehingga aku tak bisa mendapatkannya,” ungkap hewan yang hidup dalam air ini.
“Bagaimana kalau kita saling membantu saja? Kau mengambilkan cacing untukku dan aku kan ambilkan biji-bijian untukmu.” ungkap Burung pada Ikan.
“Ide yang bagus, Kawan,” sahut si Ikan yang merasa bahagia. Sejak saat itu, mereka pun hidup bersahabat dan saling tolong menolong.
Baca juga: Legenda Si Tanduk Panjang dari Tanah Batak dan Ulasan Lengkapnya yang Menarik untuk Disimak
Unsur Intrinsik
Setelah membaca cerita fabel singkat Ikan dan Burung ini, apakah kamu penasaran dengan unsur intrinsiknya? Bila iya, berikut adalah ulasan singkatnya;
1. Tema
Tema atau inti cerita dongeng Ikan dan Burung adalah tentang hidup saling tolong menolong. Jika tak saling tolong menolong, si Ikan mungkin tak akan pernah bisa makan biji-bijian. Begitu pula dengan si Burung yang tak bisa makan cacing dari dasar sungai.
2. Tokoh dan Perwatakan
Siapakah tokoh dalam dongeng Ikan dan Burung? Nampaknya pertanyaan tersebut mudah untuk kamu jawab, kan? Tokoh utamanya, siapa lagi kalau bukan seekor ikan dan burung.
Mereka memiliki sifat yang sama, yakni suka menolong. Selain itu, mereka juga punya sifat mudah mengeluh. Mereka sempat mengeluh dan kecewa karena tak memiliki sayap atau sirip sehingga tak bisa meraih apa yang mereka inginkan.
3. Latar
Dongeng sebelum tidur ini menggunakan beberapa latar tempat. Misalnya saja seperti tepi sungai, dasar sungai, dan pohon.
4. Alur Cerita Fabel Ikan dan Burung
Cerita fabel Ikan dan Burung ini memiliki alur mundur. Pada awal cerita sudah dijelaskan bahwa para tokoh telah bersahabat.
Setelah itu, cerita mundur ke alasan mereka bisa bersahabat. Hal itu karena mereka saling tolong menolong dan saling melengkapi kekurangan masing-masing.
5. Pesan Moral
Ada dua pesan moral yang bisa kamu petik dari cerita fabel Ikan dan Burung. Pertama, syukurilah apa yang kamu miliki saat ini dan jangan iri pada apa yang orang lain punya.
Kedua, bersikaplah saling tolong menolong terhadap sesama. Dengan begitu, hidup akan terasa semakin mudah untuk dijalani.
Tak hanya intrinsik, cerita rakyat ini juga mengandung unsur ekstrinsik. Yaitu unsur yang berkaitan dengan latar belakang sosial dan budaya suatu wilayah tertentu agar bisa digunakan sebagai pembelajaran dan nasihat untuk anak-anak.
Baca juga: Kisah Terbentuknya Danau Lau Kawar dan Ulasannya, Salah Sangka yang Berujung Petaka
Fakta Menarik Dongeng Ikan dan Burung
Karena dongeng Ikan dan Burung cukup singkat, tak banyak fakta menarik yang dapat kami ulas. Berikut uraian singkatnya;
1. Memiliki Beragam Versi
Dongeng ini tak hanya memiliki satu versi cerita saja, melainkan ada banyak. Salah satu versi lainnya mengisahkan tentang si Burung yang suka memakan ikan di suatu sungai.
Hingga suatu hari, ekosistem ikan di sungai tersebut hampir punah. Hanya tersisa satu ekor saja yang selama ini bersembunyi dari si Ikan.
Para burung pun pergi meninggalkan sungai itu dan mencari tempat lain untuk mencari makan. Namun, tersisa satu ekor burung yang masih berada di sungai itu.
Sang Ikan meminta dan memohon agar burung itu tak memakan dirinya. Karena merasa iba, hewan yang bisa terbang itu tak memakannya bahkan hingga ia mati kelaparan.
Baca juga: Kisah Putri Tujuh Dumai dan Ulasannya, Asal Usul Penamaan Kota Dumai yang Kaya Minyak
Saatnya Membacakan Cerita Fabel Ikan dan Burung Pada Si Kecil
Demikianlah cerita fabel Ikan dan Burung beserta ulasan lengkapnya. Dongeng ini cukup menarik dan mengandung pesan moral baik, kan? Kini saatnya kamu membacakan kisahnya pada si kecil.
Apabila masih butuh dongeng anak yang lain, langsung saja kepoin situs PosKata.com kanal Ruang Pena. Ada dongeng Kancil dan Kura-Kura, Semut dan Merpati, Gagak Sang Pembohong, dan masih banyak lagi. Selamat membaca!