
Kamu sedang mencari cerita dongeng tentang Unicorn? Tak perlu ke mana-mana lagi, yuk, simak langsung kisah menariknya di artikel ini. Kamu dijamin suka dengan kisah serunya.
Kamu tentu sudah tak asing lagi denga Unicorn? Ia adalah hewan mitologis yang mirip kuda dan digambarkan memiliki tanduk spiral panjang di bagian tengah dahinya. Unicorn kerap menjadi karakter dalam cerita dongeng atau pun film animasi.
Di artikel ini, kami telah memaparkan cerita dongeng Unicorn Ajaib yang ceritanya menarik tuk kamu singkat. Secra singkat, kisahnya tentang seorang pemuda yang memilih kuda kecil bertanduk sebagai upahnya bekerja.
Ia memiliki dua orang kakak yang jahat dan sering mengucilkannya. Nah, biar kamu tahu kisah selengkapnya, mending langsung saja baca cerita dongeng Unicorn yang ada di artikel ini, yuk! Selamat membaca!
Cerita Dongeng Unicorn
Alkisah, pada zaman dahulu, di sebuah desa kecil dekat hutan hiduplah seorang petani yang sudah tua. Ia mempunyai tiga anak laki-laki, yaitu Alberto, Dominique, dan Pedro.
Petani tua itu sudah tak punya kekuatan untuk bekerja di sawah. Tangannya mulai bergetar ketika memegang cangkul. Sementara ketiga anaknya belum ada yang bekerja.
Karena sebentar lagi musim panas, ia pun meminta anak-anaknya ke kota untuk mencari kerja. “Anak-anakku, ayahmu sudah semakin tua. Sebentar lagi juga musim panas, sawah akan kekeringan sehingga aku tak bisa bekerja lagi. Untuk itu, aku mohon kalian pergilah ke kota untuk mencari pekerjaan,” ucap sang ayah.
“Baik, Ayah. Besok pagi aku dan Dominique akan pergi ke kota untuk mencari pekerjaan. Ayah tak perlu khawatir,” ucap Alberto.
“Kenapa hanya kalian berdua? Lantas, bagaimana dengan Pedro?” tanya sang ayah.
“Hahaha. Ayah pikir si Pedro bisa apa? Ia tak diandalkan, Yah,” ucap Dominique meledek adik bungsunya.
“Memangnya ada apa denganku? Aku pun ingin bekerja dan membantu keluarga ini. Aku juga bisa bekerja dengan baik,” ucap Pedro.
“Besok Pedro akan ikut dengan kalian. Bekerja keraslah dan pulanglah lagi bulan depan,” ucap sang ayah. Dengan sangat terpaksa, Alberto dan Dominique mengikuti perintah sang ayah.
Bekerja di Kota
Keesokan harinya, Alberto, Dominique, dan Pedro berangkat ke kota tuk cari pekerjaan. Sesampainya di sana, mereka langsung mendapatkan pekerjaan sebagai tukang angkat barang di sebuah toko miliki pedagang kaya raya.
Setiap bulan, mereka akan mendapatkan 300 koin sebagai bayaran. Tak hanya itu, mereka juga mendapatkan tempat tinggal dan makanan gratis selama bekerja di pedagang kaya itu.
Mereka pun bekerja pada saat itu juga. Akan tetapi, Alberto dan Dominique tak tahu diri. Mereka malah asyik mengobrol dan beristirahat, sedangkan Pedro bekerja sendirian.
Ia bekerja memikul dan mengangkat barang dagangan seorang diri. Ketika malam tiba, Alberto dan Dominique pun hanya makan berdua. Sedangkan Pedro makan sendiri di dapur. Betapa malang nasib Pedro memiliki kakak yang tak menyayanginya.
Kejadian malang itu ia alami selama satu bulan. Ketika waktu pembayaran tiba, pedagang mengatakan bahwa ia menyukai hasil pekerjaan Alberto, Dominique, dan Pedro. Meskipun semua hanya dilakukan oleh Pedro seorang.
Sesuai janjinya, Pedagang itu memberikan 300 koin untuk mereka bertiga. Ternyata, upah mereka tak hanya koin saja. Pedagang itu memberi mereka masing-masing 1 kuda untuk transportasi.
“Kalian kuperbolehkan untuk menunggangi kudaku. Silakan pilih sesuai yang kalian suka,” ucap Pedagang itu.
Alberto dan Dominique langsung memilih kuda jantan yang nampak gagah dan kuat. Namun, Pedro memiliki pilihan yang berbeda. Matanya tertuju pada seekor kuda kecil yang memiliki poni dan tanduk.
“Apakah kuda ini boleh aku minta?” tanya Pedro pada pedagang.
“Benarkah kau menginginkan kuda kecil bertanduk ini? Ia sangat lemah dan rapuh,” ucap Pedagang itu.
“Tentu saja aku yakin dengan pilihaku. Kuda ini tampak bisa diandalkan,” ucap Pedro yang sudah jatuh hati dengan kuda itu.
“Hahaha, dia memilih kuda yang lemah seperti dirinya,” ucap Alberto.
“Baiklah kalau kamu yakin dengan pilihanmu. Kau boleh membawanya,” ucap sang pedagang. Pedro merasa sangat senang dengan kuda kecil pilihannya.
Perjalanan Pulang ke Rumah
Pedagang dermawan itu memberi waktu seminggu untuk Alberto, Dominique, dan Pedro. Mereka pun memutuskan untuk pulang dengan menunggangi kuda masing-masing.
Sesuai dugaan, kuda poni milik Pedro berjalan dengan sangat lambat. Pedro pun mendapatkan ejekan dari kedua kakaknya. “Hahaha, lihatlah kuda yang kau pilih, jalannya pelan dan tampak bodoh sepertimu,” ucap Alberto.
Pedro hanya bisa diam saja. Kedua kakaknya pun pergi meninggalkan sang adik seorang diri. Pedro lalu mengelus kepala kudanya dan berkata, “Jangan dengarkan perkataan kakakku, mereka memang kejam,” ucapnya.
“Tapi aku bisa mendengarkan mereka dan sejujurnya aku sediki tak terima,” ucap kuda kecil itu.
Pedro terkejut dan hampir saja terjatuh. “Ka…kau bisa bicara?” tanyanya terbata-bata.
“Iya, aku memang bisa bicara. Tapi, tak semua orang bisa mendengarku. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mendengar suaraku. Sebenarnya, aku ini bukan kuda, tapi Unicorn yang punya kekuatan ajaib. Dan aku punya nama, Cornel,” ucap unicorn itu.
“Ah ternyata begitu. Lantas, apa kekuatanmu? Jalanmu saja pelan begini,” ucap Pedro bercanda.
Cornel menjawab kalau ia punya indra keenam. Ia bisa tahu apa saja yang terjadi di dunia. “Aku punya indra keenam. Dan aku melihat kedua kakakmu hampir terkena masalah besar,” ucap Cornel.
“Masalah besar apa? Bisakah kau menjelaskan secara detail?” tanya Pedro.
Bertemu Penyihir Jahat
“Kedua kakakmu melewati jalan yang salah. Ia menuju jalan yang mematikan. Di jalan itu, mereka akan bertemu sebuah kastil besar milik dua penyihir jahat. Dua penyihir itu akan berubah menjadi wanita cantik untuk memikat kedua kakakmu. Jika kakakmu terpikat, mereka akan membunuhnya dengan cara memberikan racun pada makanan yang mereka dihidangkan. Tapi, biarkan saja mereka mati. Mereka selalu berbuat jahat padamu,” ucap Cornel.
“Aku tak bisa membiarkannya, Cornel. Kau harus membantuku menolong kedua kakakku,” ucap Pedro memohon.
“Baiklah kalau itu maumu. Aku akan mengantarmu ke kastil para penyihir itu,” ucap Cornel.
“Tapi, apakah kita akan terlambat mengingat kamu berjalan sangat pelan. Apa sebaiknya aku berlari saja?” ucap Pedro.
“Tenanglah. Sekarang, berpeganganlah dengan kuat. Aku akan membawamu terbang,” ucap Cornel. Pedro terkesima dengan keajaiban Cornel.
Di sisi lain, benar ucapan Cornel, Dominique dan Alberto terpikat dengan kecantikan penyihir yang menyamar menjadi wanita cantik. Lara dan Nina adalah nama samaran mereka.
“Hai para pemuda tampan, apa yang kalian lakukan di jalan ini?” tanya salah satu penyihir.
“Oh, hai, Gadis cantik. Kami hanya sedang lewat jalan ini untuk pulang ke rumah,” ucap Alberto sambil memberikan senyuman.
“Perkenalkan aku Lara dan ini adikku Nina. Kami hanya tinggal berdua saja di kastil ini,” ucap Lara.
“Kalau aku Alberto dan ini adikku Dominique. Bagaimana mungkin dua gadis cantik berani tinggal di kastil sebesar ini. Apa kalian tidak takut?” tanya Alberto.
Dua penyihir itu hanya bisa tersenyum. Nina menawarkan mereka untuk mampir ke dalam. “Kalian tampak lelah. Bagiamana kalau kalian mampir ke rumah kami dulu? Kami punya makanan lezat untuk kalian,” ucap Nina.
Tentu saja Alberto dan Dominique tak menolak. Mereka justru merasa senang dan memanfaatkan momen itu untuk mendekati kedua wanita cantik itu.
Menyelamatkan Alberto dan Dominique
Lalu, masuklah Alberto dan Dominique. Kastil itu tampak makin megah dari dalam. Di meja sudah terdapat beberapa makanan lezat yang tentunya beracun.
Lara lalu meminta kedua kakak adik itu untuk duduk. “Silakan duduk dan nikmati kudapan ini. Aku yakin kalian akan menyukainya,” ucap Lara.
Untung saja, Pedro tiba tepat waktu. Kedua kakanya hampir saja memakan kue dari penyihir. “Tunggu! Jangan makan kue itu!” teriak Pedro dari pintu kastil.
“Siapa dia? Berani-beraninya mengganggu acara kami,” ucap Lara.
“Kami tak mengenalnya. Usir saja dia,” ucap Alberto yang tak tahu diri. Ia tak tahu bahwa kedatangannya kemari adalah untuk menyelamatkan mereka.
“Mereka itu penyihir, Kak!” ucap Pedro. “Kau akan mati jika makan kue itu!” kata si Bungsu memberi peringatan.
Sayangnya, Alberto dan Dominique tak percaya dengan perkataan sang adik. “Kamu berkata demikian karena merasa iri dengan kita, kan? Dasar tidak berguna. Pergi sana!” ucap Dominique mengusir.
Cornel merasa geram dengan sikap kedua kakak Pedro. Ia pun menunjukkan wujud asli para penyihir dengan kekuatannya. Wujud asli para penyihir itu sangat menyeramkan.
Lalu, dengan cepat para penyihir itu membaca mantra dan mengubah Alberto dan Dominique menjadi katak. Mereka juga akan menyihir Pedro. Namun, mereka gagal karena Cornel melindungi pria itu.
Tiba di Rumah dan Mengakui Kesalahan
Cornel yang merasa muak pun menyihir para penyihir itu hingga mereka tak bisa bergerak. “Kamu hebat sekali Cornel. Lantas, bagaimana dengan kakakku?” tanyanya.
“Tenang saja, aku bisa mengembalikan mereka menjadi manusia. Sekarang, bawalah mereka ke punggungku,” ucap Cornel.
“Lalu, bagaimana dengan kedua penyihir ini? Apakah tidak apa-apa meninggalkan mereka di sini?” tanya Pedro.
“Aku akan menghapus kekuatan dan ingatan mereka. Jadi, mereka akan menjadi manusia biasa yang tak bisa apa-apa,” ucap Cornel seraya mengayunkan tanduk di kepalanya.
Setelah itu, Cornel, Pedro, dan kedua katak terbang menuju ke rumah sang petani. Sesampainya di rumah, dengan kekuatannya, Cornel mengembalikan Alberto dan Dominique ke bentuk semula.
Alberto dan Dominique merasa sangat bersalah pada Pedro. Mereka menyadari bahwa selama ini terlalu jahat pada sang adik. Dengan kebaikan hatinya, Pedro memaafkan kedua kakaknya.
Mereka pun berpelukan. Sejak saat itu, Alberto dan Dominique tak berbuat jahat lagi pada Pedro. Sebagai ucapan maaf, mereka malah kerap membantu pekerjaan sang adik. Melihat tuannya merasa senang, Cornel pun ikut merasa tenang dan bahagia.
Unsur Intrinsik
Nah, gimana cerita dongeng Unicorn di atas? Seru banget, kan? Biar wawasanmu makin bertambah, mending simak ulasan unsur intrinsik berikut ini;
1. Tema
Tema atau inti cerita dari dongeng Unicorn adalah tentang keajaiban dan berkah untuk seseorang yang baik hati. Ada seorang pemuda bernama Pedro yang kerap dianiaya dan dikucilkan oleh kedua kakaknya.
Namun, ia selalu sabar dan tak pernah mengeluh. Lalu, ia mendapatkan keajaiban lewat seekor unicorn ajaib yang membantunya menyelamatkan kedua kakaknya yang jahat.
2. Tokoh dan Perwatakan
Tokoh utama protagonis dalam cerita dongeng Unicorn ini adalah Pedro dan Cornel. Pedro adalah putra bungsu dari seroang petani tua. Kedua kakaknya kerap menganiaya dirinya.
Namun, Pedro tetap bersikap baik hati. Ia malah membantu kedua kakaknya yang sedang mengalami masalah besar dan hampir merenggut nyawa mereka.
Cornel digambarkan sebagai kuda kecil dan tampak lemah. Padahal, ia adalah unicorn ajaib yang punya kekuatan sihir dan siap membantu siapa pun yang baik kepadanya. Karena itulah ia membantu Pedro.
Tokoh antagonis dalam dongeng ini adalah Alberto, Dominique, dan dua penyihir wanita. Alberto dan Dominique memiliki karakter yang sama. Mereka jahat dan semena-mena kepada si bungsu, Pedro.
3. Latar
Ada beberapa latar tempat dari cerita dongeng Unicorn. Pada awal cerita, latar yang digunakan adalah di rumah petani yang ada di desa kecil.
Latar tempat berikutnya adalah di sebuah toko miliki pedagang kaya raya yang berada di kota besar. Tempat terakhir adalah kastil milik para penyihir yang mencoba menjebak Alberto dan Dominique.
4. Alur Cerita Dongeng Unicorn
Alur cerita dari dongeng ini adalah maju alias progresif. Cerita bermula dari seorang petani tua yang sudah tak sanggup bekerja. Ia lalu meminta ketiga anak laki-lakinya untuk mencari pekerjaan ke kota.
Awalnya, Dominique dan Alberto enggan mengajak sang adik, Pedro. Namun, sang ayah meminta mereka untuk mengajak sang adik. Setibanya di kota, mereka pun mendapatkan pekerjaan sebagai tukang angkat barang.
Mereka akan mendapatkan upah 300 koin tiap bulannya. Selain itu, mereka juga mendapatkan tempat tinggal serta makanan gratis. Hanya saja, Alberto dan Dominique justru tak mau bekerja.
Semua pekerjaan dilakukan sendiri oleh Pedro. Setelah 1 bulan berlalu, pedagang kaya raya memberikan upah pada mereka bertiga. Ia juga memberikan kuda untuk transportasi.
Alberto dan Dominique memilih kuda paling besar. Tapi, Pedro justru memilih yang kecil dan bertanduk. Dan ternyata, kuda itu adalah seekor unicorn ajaib bernama Cornel yang bisa sihir dan terbang.
Cornel dapat menerawang masa depan. Ia dapat melihat jika kedua kakak Pedro sedang mengalami masalah besar karena terperangkap oleh jebakan para penyihir. Lalu, mereka pun bergegas membantu.
Untung saja, Cornel dan Pedro berhasil menyelamatkan Alberto dan Dominique. Sejak saat itu, mereka berdua tak lagi jahat pada Pedro. Mereka merasa bersalah atas segala kejahatan di masa lalu.
5. Pesan Moral
Ada beberapa pesan moral yang bisa kamu petik dari cerita dongeng Unicorn. Pesan pertama adalah cintailah saudaramu sendiri dengan tulus. Jangan seperti Alberto dan Dominique yang tak menyayangi adiknya. Mereka bahkan tega membuat sang adik bekerja keras sendirian.
Amanat berikutnya, jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, seperti yang Pedro lakukan. Meski kedua kakaknya selalu bersikap jahat, ia tak pernah ada niatan untuk balas dendam. Ia justru berusaha untuk menyelamatkan sang kakak.
Terakhir, janganlah menilai orang lain dari penampilannya. Si Cornel memang tampak kecil dan tak berdaya. Namun, ia memiliki kekuatan yang luar biasa.
Selain unsur intrinsik, cerita dongeng ini juga ada unsur ekstrinsiknya. Di antaranya adalah nilai-nilai dari luar kisahnya yang mempengaruhi berlangsungnya jalannya cerita. Seperti, nilai sosial, budaya, dan moral.
Fakta Menarik
Sebelum mengakhiri artikel ini, yuk, simak dulu fakta menarik dari cerita dongeng Unicorn Ajaib yang sayang banget bila kamu lewatkan. Apakah itu? Berikut ulasannya;
1. Banyak Versi Lain
Cerita dongeng memang biasanya memiliki beragam versi cerita. Tak terkecuali dengan cerita dongeng Unicorn ini. Ada versi lain yang tak kalah menarik dengan cerita yang kami paparkan di atas.
Pada suatu hari, ada seorang anak bernama Luke yang sangat menyayangi binatang. Ia sangat antusias dengan segala jenis hewan, baik kecil atau besar.
Namun, ada satu hewan yang selalu membuatnya penasaran, yaitu unicorn. Ia tak menemukan satu pun buku yang membahas tentang hewan tersebut.
Ia pun bertanya pada sang ayah, kenapa unicorn tak pernah disebutkan dalam buku-buku tentang hewan. Namun, sang ayah tak menjawab. Lalu, seorang guru mengatakan bahwa unicorn tak benar-benar ada. Unicorn hanyalah hewan mitos yang ada di cerita dongeng saja.
Penjelasan itu tak dapat Luke terima begitu saja. Rasa penasaran itu membuat Luke tak bisa tidur. Ia terus-terusan mencari keberadaan hewan itu.
Lalu, tiba-tiba saja, ada seekor unicorn yang berdiri tepat di samping Luke. Bulunya putih tampak bercahaya. Ia juga memiliki ekor yang panjang dan tanduk yang berkilau.
Unicorn menjelaskan bahwa dirinya sebenarnya ada di dunia ini. Namun, ia dan teman-temannya suka bersembunyi. Sebab, dulu, orang-orang selalu memburu hewan itu.
Dengan penjalasan itu, Luke pun mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia memahami kenapa unicorn tak ingin orang-orang tahu keberadaannya. Sejak saat itu, Luke berhenti mencari tahu tentang unicorn karena ia tak ingin orang lain tahu keberadaan binatang ajaib itu.
Sudah Puas dengan Cerita Dongeng Unicorn Ajaib?
Demikianlah cerita dongeng Unicorn beserta ulasan lengkapnya seputar unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya. Kamu sudah puas dengan kisah yang kami paparkan? Semoga saja kamu menyukainya, ya!
Buat yang masih butuh cerita dongeng lainnya, langsung saja kepoin Poskata.com. Ada beragam cerita yang bisa kamu pilih, seperti dongeng Semut dan Merpati, Bunga Mawar yang Sombong, Pangeran Ikan, dan masih banyak lagi. Selamat membaca!