
Pernahkah kamu membaca cerita dongeng tentang kelahiran Tinkerbell? Kalau belum pernah dan penasaran dengan kisahnya, langsung saja simak ulasan yang telah kami siapkan di artikel berikut.
Kamu mungkin pernah mendengar cerita dongeng petualangan Peter Pan yang selalu ditemani dengan peri mungil bernama Tinkerbell. Namun, pernahkah kamu membaca kisah awal mula kelahiran sang peri?
Kalau penasaran, di artikel ini kami sudah menyiapkan kisah menariknya untuk bisa kamu bacakan pada keponakan atau buah hati tersayang. Setelah membacakannya, jangan lupa dapatkan juga sedikit ulasan seputar unsur intrinsik, fakta menarik, dan pesan moral yang bisa kamu dapatkan dari kisahnya.
Semakin tak sabar ingin mengetahui kisahnya, kan? Langsung saja simak cerita dongeng Tinkerbell yang telah kami siapkan berikut ini. Selamat membaca!
Cerita Dongeng Tinkerbell
Sumber: Wikimedia Commons
Alkisah pada suatu masa, hiduplah beberapa peri di sebuah desa peri yang bernama Pixie Hollow. Di suatu hari yang cerah, para peri berkumpul bersama-sama di aula pertemuan.
Alasan mereka berkumpul adalah karena saat itu, dengan adanya taburan debu ajaib, seorang peri baru terlahir ke dunia. Nama dari peri tersebut adalah Tinkerbell.
Pemimpin dari para peri, Ratu Clarion, menyambut sang peri baru seraya berucap, “Terlahir dari tawa, dengan pakaian kegembiraan, kini kau terlahir di dunia dengan disertai kebahagiaan.”
Gegap gempita pun terdengar dari para peri. Mereka semua merasakan kebahagiaan yang sama menyambut kelahiran Tink, panggilan dari Tinkerbell. Mereka tak sabar ingin mengetahui di manakah bakat Tink. Karena bagaimanapun juga, setiap peri di Pixie Hollow memiliki sebuah pekerjaan yang sesuai dengan bakat mereka masing-masing.
Para peri yang berkumpul itu kemudian berjalan mendekat dengan membawa beberapa barang. Mereka berusaha menemukan bakat terbaik untuk Tink. Satu persatu, sang peri mungil menyentuh bunga, air, dan cahaya yang ada di hadapannya. Namun, setiap hal yang disentuh oleh Tink itu mendadak meredup dan menghilang.
Ketika para peri sedang berpikir bagaimanakah nasib sang peri mungil nantinya, Tink berjalan melewati sebuah palu. Mendadak, palu itu terbang mendekati Tink. Bahkan, tak lama kemudian, palu itu mengeluarkan cahaya yang sangat terang ketika berada di tangan sang peri mungil.
Saat itu, Ratu Clarion dan para peri pun menyadari bahwa sang peri cilik telah menemukan bakatnya. Tinkerbell adalah seorang peri yang mahir membetulkan benda yang rusak.
Tour Pixie Hollow Bersama Clank dan Bobble
Setelah berhasil menemukan bakatnya, Tink pun diajak untuk bertemu dengan peri-peri pekerja lainnya. Para peri langsung berkumpul untuk menyambut sang peri baru. Tink sendiri merasa takjub melihat para peri dewasa yang mengelilinginya.
Selain bertemu dengan para peri, Tink juga bertemu dengan dua teman baru yang bernama Clank dan Bobble. Kedua temannya itu mengajak Tink untuk berkeliling Pixie Hollow. Dengan kebaikan hati, Clank dan Bobble menjelaskan setiap bagian daerah di tempat tinggal para peri itu.
Tink diajak untuk berkeliling dari Hutan Musim Dingin, Musim Gugur, Musim Panas, dan Musim Semi sekaligus melihat para peri yang tengah bekerja. Ada yang sedang membuat salju, ada yang mewarnai daun, dan juga ada yang memekarkan bunga satu persatu. Tentu saja yang paling sibuk adalah para peri yang ada di Taman Musim Semi. Karena kebetulan, saat itu para peri sedang mempersiapkan kedatangan musim semi.
“Saat ini para peri sedang mempersiapkan perubahan musim,” ucap Bobble menjelaskan. Tinkerbell merasa semakin takjub dengan setiap hal yang tengah dilakukan oleh para peri.
Ada banyak hal yang harus disiapkan oleh para peri, khususnya para peri musim semi. Mulai dari mewarnai bunga, mengajari burung bernyanyi, hingga mengecat punggung kepik.
Tak lupa, Clank dan Bobble menunjukkan tempat tinggal Tinkerbell yang sudah dipenuhi dengan barang-barang yang bisa digunakan sang peri mungil, termasuk pakaian yang bisa ia kenakan. Sesudahnya, Clank dan Bobble mengingatkan Tink untuk segera mempersiapkan diri dan datang ke ruang bekerja.
Baca juga: Cerita Beruang dan Lebah Madu Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah yang Mengajarkan Pentingnya Kejujuran
Pekerjaan Pertama Tink
Setelah berganti pakaian, Tink datang ke ruang bekerja dan bertemu dengan Peri Mary. Wanita itu adalah kepala para peri pekerja. Saat itu, sang kepala peri meminta Clank dan Bobble untuk mengirimkan beberapa kreasi mereka ke seluruh peri dengan cepat.
Namun, sayangnya, Clank dan Bobble belum mempersiapkan keretanya dengan baik,. Meskipun begitu, mereka tetap berusaha untuk membawa kreasi itu dengan bantuan Tink. Sayang, karena serangan dari rumput duri, mereka bertiga terjatuh di Taman Musim Semi.
Untungnya, mereka mendapatkan bantuan dari empat peri musim semi yang baik hati, yaitu Silvermist si peri air, Rosetta sang peri taman, Iridessa si peri cahaya, dan Fawn sang peri hewan. Keempat peri tersebut tak hanya membantu Tink, Clank, dan Bobble, tapi juga menceritakan tentang apa yang sedang mereka kerjakan. Salah satunya adalah persiapan untuk pergi ke Mainland.
Tink yang merupakan peri baru pun merasa bingung apakah Mainland itu. Keempat peri musim semi menjelaskan bahwa Mainland adalah sebuah negeri di mana musimnya selalu berubah. Oleh karena itu, para peri dari empat musim selalu bergantian mengunjungi Mainland untuk mengatur setiap musim dengan baik.
Mendengar hal itu, Tink langsung merasa bersemangat. Ia tak sabar bisa segera pergi ke Mainland untuk membantu mengatur musim semi. Tak lama kemudian, mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka untuk mengirimkan beberapa pesanan.
Di dalam perjalanan, mereka bertemu dangan Vidia, seorang peri yang terbang cepat dan rupanya sedari awal tidak menyukai Tink. Ketidaksukaan itu disebabkan karena Vidia merasa iri dengan bakat Tink yang membuat palunya sampai bersinar. Karena dahulu ketika ia baru lahir, ia tidak sampai memiliki bakat yang begitu besar seperti halnya Tink.
Tink Berusaha Mengganti Bakat
Ketika bertemu, Vidia menantang Tink untuk membuktikan diri agar bisa pergi ke Mainland. Karena tidak semua peri diberikan izin untuk membantu pekerjaan di Mainland. Hal itu tentu saja membakar semangat Tink. Ia berniat untuk melakukan yang terbaik agar bisa terpilih.
Tanpa menunggu lama, Tink langsung kembali ke ruang kerjanya dan berusaha untuk membuat beberapa karya dan penemuan. Namun, sayangnya ia melakukan kesalahan ketika berusaha menunjukkannya ke Menteri Musim Semi.
Betapa sedihnya Tink ketika Ratu Clarion memberitahunya bahwa hanya peri-peri yang memiliki bakat alam yang akan diberikan izin untuk mengunjungi Mainland. Setelah kegagalannya dalam menunjukkan karya di hadapan Menteri Musim Semi, ia merasa kalau ia tidak termasuk dalam salah satu peri yang memiliki bakat alami.
Dalam keadaan sedih dan terpuruk, Tink pergi menemui Peri Mary, seorang peri yang bertugas mengawasi para peri pekerja. Tink menceritakan kegundahannya tentang bakatnya itu. Saat itu, Peri Mary berusaha menyenangkan hati Tink dengan menjelaskan tentang kemungkinan sifat dan bakat Tink yang sebenarnya.
Mendengarkan penjelasan itu, Tink justru terinspirasi bahwa mungkin saja seharusnya ia mengganti bakatnya itu. Sang peri mungil itu pun langsung bergegas mencoba beberapa kemampuan alam yang banyak dibutuhkan di Pixie Hollow.
Beberapa keterampilan yang dilakukannya tersebut di antaranya adalah membuat embun bersama Silvermist, menyalakan ekor kunang-kunang bersama Iridessa, dan bersama Fawn mencoba untuk mengajari bayi burung bagaimana cara terbang. Sayangnya, Tink selalu gagal melakukan semua keterampilan itu.
Di waktu yang bersamaan, Peri Mary mempertanyakan kenapa Tink tidak terlihat di ruang bekerja. Bobble dan Clank pun berusaha menutupi keberadaan Tink dengan cara berbohong.
Tink Berguru pada Vidia
Sumber: Wikimedia Commons
Tak lama kemudian, Tinkerbell kembali dari pelatihannya yang gagal bersama keempat temannya. Tink pun berusaha menjelaskan dia dari mana dan apa yang baru saja ia lakukan. Setelah mendengarkan penjelasan Tink, Peri Mary hanya merespon bahwa dia tahu apa yang sedang dilakukan sang peri kecil. Meskipun begitu, Peri Mary terlihat sangat kecewa dan mengungkapkannya pada Tink.
Dengan penuh kesedihan karena membuat Peri Mary kecewa, Tink pun pergi ke pinggir pantai untuk merenung. Di sana, ia menemukan bagian-bagian dari kotak musik kemudian berusaha mencari cara untuk menyatukannya.
Iridessa, Fawn, Silvermist, dan Rosetta rupanya menyaksikan hal-hal yang dilakukan Tink di pantai. Mereka berempat pun kemudian mendekati sang peri baru dan memberitahunya bahwa seharusnya Tink merasa bangga dengan bakatnya itu. Bahwa mungkin saja bakatnya memang di situ dan Tink tak perlu pergi ke Mainland.
Meskipun begitu, Tink tetap bersikeras bahwa ia ingin pergi ke Mainlan. Ia bahkan meminta Rosetta untuk tetap mengajarinya menjadi peri taman. Namun, Rosetta berucap bahwa ia tak bisa mengajari apa-apa pada Tink karena bakat sang peri mungil bukan di situ.
Sebagai upaya terakhirnya, Tink pun menemui Vidia dan memintanya untuk mengajari bagaimana cara untuk menjadi peri yang bisa terbang cepat. Ia juga bercerita bahwa semua teman-temannya sudah menyerah berusaha mengajarinya.
Vidia yang aslinya memang tidak menyukai Tink awalnya tak ingin membantu sang peri mungil sama sekali. Namun, mendadak pemikiran licik terlintas di kepalanya. Vidia pun kemudian menjelaskan pada Tink bahwa salah satu cara untuk membuktikan bahwa ia adalah peri taman yang baik, Tink harus bisa menangkap rumput duri yang suka berlarian.
Tink Menyadari Pentingnya Pekerjaannya
Ketika mendengar hal itu, tentu saja Tink langsung berusaha menangkap rumput duri yang tengah berlarian. Betapa terkejutnya Vidia ketika melihat Tink nyaris berhasil melakukan pekerjaan itu dengan baik. Dengan kelicikannya, Vidia pun kembali melepaskan semua rumput duri yang sudah berhasil ditangkap oleh Tink.
Sayangnya, rumput duri yang dilepas itu kini berlari lebih jauh. Bahkan, para rumput duri itu sampai merusak dan menghancurkan segala hal yang digunakan untuk persiapan musim semi. Tak bisa dipungkiri kalau hal itu tentu saja membuat Tink merasa sedih. Apalagi, semua peri mulai merasa khawatir kalau mereka harus menunda kedatangan musim semi dan membuat musim dingin berjalan lebih lama.
Tinkerbell sampai berpikiran bahwa mungkin akan lebih baik kalau dia pergi saja dari Pixie Hollow. Namun, ketika sedang berpikir untuk pergi, ia bertemu dengan Terence, seorang peri penjaga bubuk sihir. Mereka berdua mengobrol sampai Tink akhirnya menceritakan tentang keresahannya dan keinginannya untuk meninggalkan Pixie Hollow.
Terence pun menjelaskan bahwa setiap pekerjaan di Pixie Hollow itu memiliki peran yang sangat penting. Bahkan termasuk pekerjaan seorang penjaga bubuk sihir, atau sebagai seorang pekerja.
Mendengar hal itu, Tink langsung menyadari kesalahannya. Ia pun langsung menyadari bahwa keberadaan peri pekerja rupanya juga sama pentingnya dengan para peri alam yang pergi ke Mainland.
Tinkerbell pun langsung berusaha fokus dan mengumpulkan kepercayaan dirinya. Ia berusaha membuat mesin yang bisa mempercepat proses dekorasi bunga, kepik, dan lain sebagainya. Pada akhirnya, dengan bantuan mesin buatan Tink, para peri berhasil menyelamatkan kedatangan musim semi.
Ratu Clarion sendiri menghukum Vidia yang ketahuan sebagai penyebab kekacauan yang timbul. Kemudian, sang ratu juga mengizinkan Tink untuk bergabung dengan peri alam untuk membawa Musim Semi ke Mainland. Namun, Tink menolak tawaran itu. Ia merasa bahwa mungkin memang bakatnya adalah tetap berada di Pixie Hollow.
Unsur Intrinsik Cerita Dongeng Tinkerbell
Setelah mengetahui cerita dongeng kelahiran Tinkerbell, jangan lupa ketahui juga beberapa ulasan seputar unsur intrinsiknya. Di sini kami menyiapkan ulasan seputar tema, tokoh-tokoh dan wataknya, latar lokasi kisahnya, alur, dan juga pesan moral yang bisa didapatkan.
1. Tema
Inti cerita atau tema dari cerita dongeng Tinkerbell ini adalah tentang kegigihan. Hal itu ditunjukan dari upaya Tink dalam mencari bakatnya yang sebenarnya. Meskipun beberapa kali ia menemui kegagalan, tapi tetap saja ia pantang menyerah.
2. Tokoh dan Perwatakan
Ada beberapa tokoh yang disebutkan di dalam cerita dongeng Tinkerbell di atas. Di antaranya adalah Tinkerbell atau Tink, Ratu Clarion, Peri Mary. Clank, Bobble, Silvermist, Rosetta, Iridessa, Fawn, dan Vidia.
Tinkerbell merupakan peri mungil yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan pantang menyerah. Bahkan ketika ia kesulitan menemukan bakat alam, ia tidak langsung berhenti dan menyerah begitu saja. Ia tetap berusaha mencari bakat terbaik hingga akhirnya menemukannya.
Ratu Clarion adalah pemimpin para peri yang memiliki sifat bijaksana dan baik hati. Setelah mengetahui upaya Tink untuk menjadi peri terbaik, ia pun memberikan izin pada sang peri mungil untuk pergi ke Mainland. Sementara Peri Mary adalah pemimpin para peri pekerja yang tegas tapi juga peduli pada para peri didikannya.
Clank dan Bobble adalah dua sahabat pertama Tink di Pixie Hollow yang baik hati. Dengan tulus mereka menjelaskan segala hal terkait dunia peri itu kepada Tink. Mereka juga sampai rela berbohong pada Peri Mary demi bisa menutupi keberadaan Tink yang menghilang dari pekerjaannya.
Selain Clank dan Bobble, Tink juga bersahabat dengan empat peri musim semi yang baik hati, yaitu Silvermist, Rosetta, Iridessa, dan Fawn. Keempat peri tersebut dengan kebaikan hatinya bersedia mengajari Tink tentang hal-hal terkait cara menjadi peri musim semi. Bahkan ketika Tink gagal melakukannya sekalipun, mereka berempat tetap menyemangati Tink dan mengingatkan bahwa mungkin bakatnya adalah sebagai peri pekerja.
Vidia adalah peri licik yang tidak menyukai Tink sejak awal. Oleh karena itu, ketika Tink meminta bantuannya, ia justru mengerjai sang peri kecil dan memberikan tugas yang bukan sebenarnya. Pada akhirnya, ia pun dihukum karena ketahuan oleh Ratu Clarion.
3. Latar
Latar lokasi yang disebutkan dalam cerita dongeng Tinkerbell ini pada dasarnya adalah di sekitar Pixie Hollow. Secara detail, beberapa lokasi yang disebutkan adalah rumah Tink, tempat bekerja, tepi pantai tempat Tink menemukan kotak musik yang akhirnya ia betulkan, Hutan Musim Dingin, Musim Gugur, Musim Panas, dan Taman Musim Semi.
4. Alur
Jika ditilik dari urutan kisahnya, cerita dongeng Tinkerbell ini memiliki alur maju atau progresif. Kisahnya dimulai dari kelahiran seorang peri mungil di hari yang cerah yang bernama Tinkerbell. Rupanya sang peri kecil itu memiliki bakat sebagtai seorang peri pekerja.
Sesudahnya, Tink diajak untuk berkeliling Pixie Hollow. Saat itu, sang peri kecil juga baru mengetahui tentang keberadaan Mainland. Sayangnya, hanya peri alam yang diberikan izin untuk pergi ke Mainland.
Tidak berkecil hati, Tink langsung berusaha belajar bagaimana cara menjadi peri alam dari keempat sahabat barunya. Sayangnya, Tink selalu gagal dalam usahanya menjadi peri alam. Meskipun begitu, Tink masih tetap tidak berkecil hati dan berusaha untuk belajar dari Vidia yang sebenarnya tidak menyukainya.
Sayangnya, Vidia justru memanfaatkan permintaan Tink dan mengerjai sang peri kecil. Hal itu membuat Tink tanpa sengaja menghancurkan semua persiapan untuk kedatangan musim semi. Dengan penuh kesedihan, Tink pun berpikiran untuk pergi meninggalkan Pixie Hollow.
Namun, akhirnya ia bertemu dengan seorang peri penjaga bubuk ajaib yang menjelaskan bahwa setiap peri memiliki tugas penting masing-masing. Saat itulah Tink langsung tersadar dan berusaha untuk memperbaiki segala kerusakan yang sudah ia perbuat. Untungnya, dengan mesin buatan Tink, musim semi pun bisa diselamatkan.
Melihat kinerja Tink yang baik dan penuh tanggung jawab, Ratu Clarion memberikan izin pada sang peri mungil untuk pergi ke Mainland. Namun, Tink menolak tawaran itu karena ia merasa tanggung jawabnya adalah di Pixie Hollow.
5. Pesan Moral
Dongeng yang baik tentunya adalah kisah yang mempunyai pengajaran yang bisa diteruskan pada buah hati, begitu pula dengan cerita kelahiran Tinkerbell yang satu ini. Pesan yang bisa didapatkan adalah jangan pernah menyerah ketika berusaha untuk meraih apa yang kamu cita-citakan.
Bahkan apabila kamu menemui kesulitan atau kegagalan sekalipun, jangan pernah berpikiran untuk berhenti berusaha. Yakinlah bahwa kegagalanmu itu merupakan bagian dari keberhasilan. Asalkan kamu selalu fokus dan percaya pada dirimu sendiri, suatu hari nanti kau pasti akan meraih kesuksesan.
Selain unsur intrinsik, kamu juga bisa mendapatkan unsur ekstrinsik dari cerita dongeng Tinkerbell di atas. Di antaranya adalah nilai-nilai seperti moral, budaya, dan sosial yang memengaruhi jalannya cerita.
Baca juga: Legenda Minang Cindua Mato Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah Pemuda Pemberani Dalam Membela Kebenaran
Fakta Menarik tentang Cerita Dongeng Tinkerbell
Selain cerita dan ulasan seputar unsur intrinsiknya, dalam artikel ini kamu juga bisa mengetahui beberapa fakta menarik seputar dongeng Tinkerbell. Berikut ini kami siapkan ulasannya:
1. Merupakan Spin-Off dari Kisah Peter Pan
Seperti yang sudah disebutkan di awal, kamu mungkin lebih mengenali Tinkerbell sebagai peri mungil yang menemani Peter Pan dan Wendy pada beberapa cerita dongeng. Biasanya Tink digambarkan sebagai seorang peri yang membantu apa pun yang tengah dilakukan Pan.
Namun, jika Peter Pan terlihat lebih asyik dengan anak-anak Lost Boy lain atau bahkan Wendy, Tink tak ragu-ragu untuk berbuat usil. Menariknya, biasanya Tink digambarkan tak bisa berbicara sama sekali. Sementara dalam cerita dongeng yang menceritakan tentang kelahirannya ini, Tinkerbell dikisahkan bisa mengobrol dan meminta tolong pada orang lain.
Hal menarik lainnya yang didapatkan dari kisah yang satu ini adalah, kamu nggak akan bisa menemukan sosok Peter Pan ataupun Wendy yang biasanya bersama Tink. Meskipun begitu, pada cerita ini kamu bisa mengenal jauh lebih banyak peri-peri lain yang tinggal di Pixie Hollow.
2. Diadaptasi Menjadi Animasi dan Game
Kisahnya yang menarik membuat cerita dongeng Tinkerbell ini diadaptasi menjadi sebuah film animasi. Film yang diproduksi oleh DisneyToon Studios itu dirilis pada tanggal 28 Oktober 2008.
Pada filmnya, ada sedikit perbedaan kisah dengan cerita dongengnya, khususnya di bagian ending. Kalau pada dongengnya, cerita ini ditutup dengan Tink yang memilih untuk tetap tinggal di Pixie Hollow dan menolak untuk pergi ke Mainland, tidak begitu dengan filmnya.
Ending dari filmnya ditutup dengan Peri Mary yang memanggil Tink dan memberikan tugas khusus. Tugasnya adalah Tink diminta untuk mengirimkan kotak musik yang baru saja dibetulkan sang peri mungil ke Mainland. Nantinya, rupanya kotak musik itu dikirimkan pada Wendy dan akan berhubungan dengan film Peter Pan yang lainnya. Menarik, bukan ending dari filmnya?
Dengan menontonkan film itu pada si kecil tentunya akan terlihat lebih menarik. Kalau mau, kamu bisa menontonnya di beberapa aplikasi yang menyediakan jasa menonton filmnya.
Selain menonton film animasinya, kamu juga memainkan game yang berasal dari kisah yang sama. Game yang berjudul Disney Fairies: Tinker Bell itu dirilis pada tanggal yang sama dengan film animasinya di konsol Nintendo DS.
Dalam game tersebut, kamu akan menjadi Tink yang tengah berusaha membantu setiap peri untuk mempersiapkan setiap musim. Kamu tak hanya membantu di Taman Musim Semi saja, tapi juga di Musim Panas, Musim Gugur, dan juga Hutan Musim Dingin.
Selain itu, di dalam gamenya juga terdapat beberapa mini game yang seru untuk dimainkan. Di antaranya seperti menangkap butiran embun, melukis punggung kepik, dan juga mengumpulkan benang dari ulat sutera yang sedang tidur.
Menarik Bukan Cerita Dongeng Tinkerbell yang Telah Kami Siapkan Di Atas?
Jadi bagaimana? Sudah puas membaca cerita dongeng tentang kelahiran Tinkerbell dan upayanya dalam mencari jati diri? Kisahnya menarik dan cocok sekali untuk dibacakan untuk buah hati tercinta, kan? Apalagi, ceritanya juga mengandung pesan moral yang baik dan cocok untuk diajarkan pada buah hati dan keponakan pula.
Kalau masih ingin mencari kumpulan cerita dongeng lainnya yang tak kalah serunya, langsung saja cek artikel-artikel di PosKata. Di sini kamu bisa mendapatkan cerita dongeng singkat tentang Putri Tiana, Pinokio, Hansel dan Gretel, atau kisah Rapunzel yang asli. Selamat membaca!