Ada banyak kisah Abu Nawas terbaik yang menggambarkan kecerdikannya. Salah satu cerita yang menarik dan sarat pesan moral adalah Abu Nawas Ingin Terbang. Yuk, simak kisahnya di artikel ini sekarang juga.
Dongeng 1001 Malam itu ada beragam kisah dan karakter, salah satunya adalah Abu Nawas. Kebanyakan kisahnya sangat lucu dan menarik. Kamu sudah pernah mendengar atau membaca cerita terbaik Abu Nawas Ingin Terbang?
Kalau belum, secara singkat, dongeng ini mengisahkan tentang Abu Nawas yang menggegerkan seluruh warga karena mau terbang. Berita tersebut tersebar sangat cepat. Hingga baginda Al Rasyid pun mendengarnya.
Lantas, apakah benar bila Abu Nawas bisa terbang? Kalau penasaran, tak perlu ke mana-mana lagi. Sebab, di artikel ini telah kami jabarkan cerita Abu Nawas Ingin Terbang Beserta ulasan seputar untur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya. Selamat membaca!
Cerita Abu Nawas Ingin Terbang
Konon, di suatu negeri di Timur Tengah, hiduplah seorang pria pemimpi yang sangat cerdik bernama Abu Nawas. Ia mengatakan pada teman-temannnya bahwa dirinya mau terbang.
Teman-temannya lalu menyebarluaskan berita tersebut kepada khalayak ramai. Banyak masyarakat yang penasaran dengan kebenaran berita tersebut. Mereka lalu menanyakannya langsung pada Abu Nawas.
“Abu, katanya kau mau terbang? Benarkah itu?” ucap salah satu masyarakat yang penasaran.
“Tentu saja aku mau terbang,” ucapnya lantang.
Orang-orang yang menanyainya langsung merasa terkejut. Mereka tak menyangka bila di dunia ini ada orang yang bisa terbang. Berita tersebut pun terdengar ke seluruh antero negeri.
Hingga suatu hari, berita itu terdengar hingga telinga Baginda Harun Al Raysid. Ia adalah raja yang berkuasa di negeri tersebut.
“Tuan, kami dengar ada salah satu pria yang mengaku mau terbang. Bukankah itu hal yang tak lazim?” ucap salah satu pengawal istana.
“Di dunia ini mana ada seorang manusia yang bisa terbang? Kau mau membohongiku?” jawab Raja bingung.
“Hamba tidak berbohong, Tuan. Berita ini memang sangat mengejutkan. Bahkan, di luar istana banyak orang yang bertengkar dan berdebat mengenai kebenaran berita tersebut. Sebagian ada yang percaya, namun banyak pula yang tak mempercayainya” ucap pengawal meyakinkan Raja.
“Baiklah. Siapa pria aneh yang mengaku bisa terbang itu?” tanya Baginda Raja.
“Pria itu bernama Abu Nawas, Tuan,” jawab sang pengawal.
Baginda Raja Memastikan Kebenaran Berita
Karena warga terus-terusan berselisih pendapat, Baginda Raja pun merasa resah. Ia tak ingin warganya terus-terusan meributkan sesuatu yang belum pasti kebenarannya.
Tak ingin terus-terusan merasa cemas, Baginda lalu meminta pengawalnya untuk memanggil Abu Nawas ke istana.
“Pengawal, cepat kau panggil pria yang mengaku bisa terbang itu ke istana. Aku ingin tahu, apakah ia benar bisa terbang atau tidak. Dengan begitu, para warga juga tak akan memperdebatkan hal ini lagi,” ucap Baginda.
“Baik, Tuan. Kami akan segera membawanya kemari,” ucap salah satu pengawal.
Tak lama kemudian, Abu Nawas datang menghadap Baginda Raja. “Tuan, kenapa hamba diundang kemari? Ada perlu apa Tuan?” ucapnya.
“Aku mendengar berita, katanya kamu mau terbang? Benarkah berita tersebut?” tanya Baginda Raja.
“Benar Baginda, hamba mau terbang,” ucapnya dengan yakin.
“Memangnya, kamu mau terbang ke mana?” tanya Baginda.
“Hamba pengin ke Menara Masjid Baitussalam, Tuan,” ucap Abu Nawas.
Setelah mendengar ucapan tersebut, Baginda Raja telah membuat keputusan. “Baiklah, kalau kau memang mau terbang, tunjukkan padaku dan pada masyarakat di sini. Supaya mereka tak lagi meributkanmu,” ucap Baginda.
“Jika kudapati kau berbohong, maka kau layak mendapatkan hukuman yang sangat berar, yakni gantung mati. Aksimu juga akan ditonton oleh seluruh masyarakat di negeri ini,” ucap Baginda Raja.
“Lantas, bagaimana bila hamba bisa membuktikan perkataan saya, Tuan? Apakah hamba akan mendapatkan hadiah?” tanya pria cerdik itu.
“Tentu saja. Aku akan memberikanmu sebongkah emas. Aku beri kau waktu hingga Jumat. Pada hari itu, tunjukan aksimu di hadapan orang-orang,” ucap Baginda.
“Baik, Baginda. Hamba akan datang kembali di istana pada hari Jumat,” ucapnya.
Abu Nawas Menunjukkan Kemampuannya
Hari Jumat pun telah tiba. Para masyarakat yang penasaran segera berbondong-bondong ke istana. Mereka ingin menyaksikan apakah Abu Nawas benar bisa terbang atau tidak.
Tak jauh dari istana, hadiah berupa sebongkah emas telah disiapkan. Begitu pun dengan segala peralatan hukuman barangkali Abu Nawas tak dapat memenuhi janjinya.
Para warga telah berkumpul di halaman istana. Begitu pun dengan Baginda Raja yang telah menantikan Abu Nawas. Tak lama kemudian, pria yang telah dinanti-nantikan datang dengan santainya.
Tanpa ragu, ia naik ke atas panggung yang telah disiapkan. Orang-orang jelas terpana melihat pria itu dengan santai naik ka atas panggung.
“Lihatlah wajahnya. Ia sama sekali tak tampak tegang. Sepertinya ia benar-benar bisa terbang,” bisik salah satu warga.
Semua mata tertuju pada gerak-gerik pria tersebut. Mereka sangat menantikan momen luar biasa tersebut. Sementara itu, Abu Nawas masih berdiri saja dan belum beraksi apa pun.
Tak lama kemudian, ia mulai mengepakkan kedua tangannya seolah-olah akan terbang. Berulang kali ia merentangkan tangannya dan mengibaskannya seperti burung.
Ia melakukan aksi yang sama tersebut selama beberapa menit. Namun, dirinya tak kunjung terbang. Orang-orang mulai saling menolehkan wajah karena merasa heran dengan aksi tersebut.
Hakim istana juga mulai mempertimbangkan hukuman untuk Abu Nawas. Tak lama kemudian, ia pun turun dari panggung dan menghampiri kerumunan.
Mengecoh Khalayak Ramai
Para warga mulai berteriak ricuh karena tak menyaksikan pria itu terbang. “Dasar pria pembohong! Katanya kau mau terbang, mana buktinya?” ucap salah satu warga.
Lalu, Abu Nawas berteriak agar orang-orang tak ricuh karena ia ingin mengatakan sesuatu. Setelah para warga diam, ia pun bertanya, “Tidakkah kalian lihat bahwa aku tadi sudah menggerak-gerakan tangan seolah mau terbang?”
“Iya! Kami tadi menyaksikan kau menggerakkan tangan seakan mau terbang, tapi kau tka kunjung melayang di angkasa! Kau membohongi kami!” ucap salah satu warga.
“Kau lihat sendiri kan, aku sudah menggerakkan tanganku karena aku mau terbang. Lantas, kenapa kalian mengatakan kalau aku berbohong?” tanyanya.
“Lalu, mana buktinya? Kau tak terbang. Kami tak melihatmu melayang di angkasa,” ucap salah satu warga.
“Sejak awal aku mengatakan mau terbang. Jadi, aku memang mau terbang. Hanya saja, aku tidak bisa terbang. Setiap orang pasti punya keinginan dan kemauannya masing-masing, kan? Lantas, apa salahku?” ucap Abu Nawas dengan penekanan.
Dari penjelasan tersebut, orang-orang pun menganggukkan kepala. Mereka baru saja menyadari bahwa itu semua hanyalah kecerdikan Abu Nawas. Mereka pun perlahan-lahan bubar dari istana.
Baginda Raja pun hanya tertawa terbahak-bahak mendengar penjelasan dari Abu Nawas. Lalu, sesuai janjinya, pria cerdik itu pun mendapatkan sebongkah emas. Abu Nawas lalu pulang dengan perasaan gembira.
Unsur Intrinsik
Setelah membaca cerita Abu Nawas Ingin Terbang di atas, kamu mungkin jadi penasaran dengan unsur intrinsiknya. Mulai dari tema hingga pesan moral, berikut ulasan singkatnya;
1. Tema
Tema atau inti cerita dari Abu Nawas Ingin Terbang adalah kecerdikan seorang pria dalam mempermainkan kata. Ia mengatakan mau terbang, tapi tak ada yang bertanya apakah dirinya bisa terbang atau tidak. Pada kenyataannya, ia tak bisa terbang. Namun, sejak awal pun ia tak pernah mengatakan bahwa dirinya bisa terbang.
2. Tokoh dan Perwatakan
Ada beberapa tokoh dalam cerita Abu Nawas Ingin terbang. Tokoh utamanya siapa lagi kalau bukan Abu Nawas yang mempunyai sifat cerdik. Modal mempermainkan kata, ia bisa mengelabuhi warga seantero negeri.
Tokoh pendukung dalam kisah Abu Nawas Ingin Terbang ada beberapa, seperti para warga, pengawal istana, dan Baginda Raja. Mereka digambarkan dengan watak mudah percaya suatu berita tanpa konfirmasi terlebih dahulu. Harusnya, mereka tanya dulu apakah Abu Nawas bisa terbang atau tidak pada yang bersangkutan langsung.
3. Latar
Latar tempat yang digunakan dalam kisah ini adalah di Timur Tengah. Secara spesifik, kisahnya berlangsung di pedesaan dan istana kerajaan.
4. Alur Cerita Abu Nawas Ingin Terbang
Alur cerita Abu Nawas Ingin Terbang ini adalah maju atau progresif. Cerita berawal dari seorang pria cerdik bernawa Abu Nawas yang mengatakan bahwa ia mau terbang kepada temannya.
Lalu, temannya menyebarluaskan pada orang-orang bahwa Abu Nawas mau terbang. Mereka menankap infonya bahwa pria itu tak sekadar mau terbang tapi juga bisa terbang.
Informasi tersebut tersebar luas hingga seantero negeri. Perseteruan dan perdebatan pun terjadi. Ada beberapa yang percaya bahwa pria itu bisa terbang. Namun, banyak pula yang tak mempercayainya.
Kabar perseteruan itu pun terdengar hingga telinga Baginda Raja. Ia merasa resah bila rakyatnya berseteru karena hal yang tak pasti kebenarannya.
Karena tak ingin membuat warganya terus-terusan berkelahi, ia pun mengadakan acara pembuktian yang akan diselenggerakan di istana. Pada hari Jumat, Abu Nawas harus datang ke istana untuk menunjukkan keunggulannya di depan para warga.
Jika gagal, ia akan mendapatkan hukuman gantung. Namun, jika berhasil, sebongkah emas akan ia bawa pulang.
Saat Jumat tiba, dengan santainya Abu naik ke atas panggung dan mulai mengepakkan kedua tangannya. Namun, ia tak kunjung terbang. Rakyat yang mulai lelah menunggu pun akhirnya ricuh.
Setelah itu, Abu Nawas dengan santainya turun ke kerumunan dan mengatakan bila selama ini memang ia mau terbang. Namun, ia jelas-jelas tak pernah mengatakan bahwa dirinya bisa terbang. Semua orang pun melongo dan mengangguk mendengarkan penjelasan Abu Nawas.
Pria itu tak salah. Selama ini, merekalah yang tertipu dengan permainan kata dan tak mengonfirmasikannya secara langsung. Pada akhirnya, Abu Nawas tak mendapatkan hukuman dan pulang dengan sebongkah emas.
5. Pesan Moral
Pesan moral apa sajakah yang bisa kamu petik dari kisah ini? Tentu saja ada beberapa pesan moral. Pesan pertama jangan mudah menyebarkan berita yang kamu sendiri tak tahu kebenarannya.
Sebelum menyampaikan sesuatu sebaiknya kamu telah mengetahu detail dari informasi yang akan diberikan pada orang-orang. Jangan sampai informasi yang kamu sampaikan itu menimbulkan fitnah.
Apalagi di era yang modern ini, tentu saja kamu harus bijak dalam memilih dan menyampaikan informasi. Jangan sampai kamu tak menyaring informasi dan menyebarluaskan berita yang ternyata hoax begitu saja.
Selain itu, tepatilah janjimu seperti yang dilakukan Baginda Raja. Ia sebenarnya tahu bila Abu telah mengecoh dirinya dan para warga. Namun, ia juga sadar semua itu bukanlah kesalahannya.
Semua kesalahpahaman ini terletak pada para warga yang tak menyaring info terlebih dahulu. Karen itu, ia tetap memberikan hadiah pada pria yang cerdik itu.
Tidak hanya unsur intrinsik, ada juga unsur ekstrinsik yang terkandung dalam kisah Abu Nawas akan Disembelih ini. Sebut saja nilai-nilai yang berlaku di masyarakat setempat, contohnya adalah nilai budaya, moral, dan sosial.
Fakta Menarik
Sebelum mengakhiri artikel ini, ada baiknya bila kamu membaca dulu fakta menarik dari cerita Abu Nawas Ingin Terbang ini. Tak banyak fakta menarik yang bisa kami paparkan. Berikut ulasannya;
1. Ada Versi Lain
Kisah Abu Nawas Ingin Terbang ini ternyata tak hanya ada satu versi saja. Selain yang kami paparkan di artikel ini, ada pula kisah yang lain. Secara garis besar, kisahnya tetap sama, yakni ada seorang pria yang mengatakan mau terbang. Namun, orang-orang salah menafsirkan pernyataan tersebut.
Lalu, Baginda Raja pun menanyakan di mana Abu ingin terbang. Ia menjawab ingin terbang di menara Masjid Baitussalam. Lalu, pada hari Jumat, Baginda memerintahkan seluruh warga dan pria cerdik itu untuk berkumpul di Masjid Baitussalam.
Abu Nawas kemudian naik ke menara masjid untuk menunjukkan kebolehannya. Namun, ia hanya mengepakkan tangannya tanpa melayang di udara. Ketika para warga mulai marah, ia pun menjelaskan bahwa selama ini ia tak pernah mengatakan bisa terbang. Ia hanya mengatakan mau alias ingin terbang. Namun, bukan berarti ia bisa melakukannya.
Bagikan Cerita Abu Nawas Ingin Terbang ke Teman-Temanmu
Demikianlah kisah Abu Nawas Ingin Terbang beserta ulasan seputar unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya. Kamu suka dengan kisahnya? Kalau suka, jangan ragu tuk membagikannya pada teman-temanmu, ya!
Kalau pengen kisah Abu Nawas lainnya, langsung saja kepoin kanal Ruang Pena di situs ini. Ada kisah Abu Nawas akan Disembelih, kisah tentang Telur Unta, dan tentang Doa Merayu Tuhan. Selain pria cerdik tersebut, ada pula cerita Nusantara, seperti cerita rakyat Kotabumi, kisah asal-usul Kota Pandeglang, cerita Tangkuban Perahu, dan masih banyak lagi. Selamat membaca!