Batu Gantung Danau Toba menjadi salah satu destinasi wisata andalan Sumatera Utara. Namun, sudah tahukah kamu tentang legenda bagaimana batu itu bisa terbentuk? Jika belum, simak kisahnya dalam artikel ini, yuk!
Legenda Batu Gantung Danau Toba tidak kalah populer dengan cerita rakyat terbentuknya Danau Toba. Meskipun begitu, tidak semua orang tahu tentang kisah batu yang menjadi salah satu destinasi wisata di Sumatera Utara itu.
Artikel ini menyajikan dongeng Batu Gantung beserta ulasan lengkapnya. Sebut saja unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menarik yang bisa memperluas wawasan bila kamu ingin mengetahui kisahnya lebih jauh.
Bagaimana? Tertarik untuk mengetahui kisah Batu Gantung Danau Toba? Tanpa banyak basa-basi lagi, mendingan kamu langsung simak pembahasan lengkapnya di bawah ini, yuk!
Cerita Rakyat Batu Gantung Danau Toba
Pada zaman dahulu kala, terdapat satu keluarga kecil yang terdiri dari sepasang suami istri dan seorang anak perempuan. Mereka tinggal di sebuah desa terpencil di sekitar wilayah Danau Toba.
Anak perempuan keluarga itu bernama Seruni. Ia menjadi sosok kembang desa di kampungnya karena memiliki paras yang cantik jelita. Selain itu, ia juga dikenal rajin bekerja membantu orangtuanya di ladang.
Jika sedang tidak bekerja di ladang, terkadang Seruni mengambil alih tugas untuk menjual hasil kebunnya ke pasar. Penjualan hasil ladang digunakan oleh Seruni beserta ayah ibunya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Pada suatu hari, pergilah Seruni ditemani dengan anjing peliharaannya ke ladang milik keluarganya. Ia bekerja sendirian karena ayah dan ibunya ada keperluan di desa tetangga.
Sesampainya di ladang, Seruni tidak bekerja dan hanya duduk termenung sambil menikmati pemandangan Danau Toba. Sementara itu, anjingnya yang bernama Toki ikut duduk di samping Seruni seakan memahami gejolak hati wanita ini.
Ternyata, hati Seruni sedang galau karena ia akan dijodohkan dengan laki-laki pilihan orangtuanya. Laki-laki itu hitungannya masih saudara sepupunya sendiri. Padahal, ia sebenarnya telah menjalin cinta dengan laki-laki pujaan hatinya secara diam-diam.
Gejolak Hati Seruni tentang Persoalan Cintanya
Seruni dan kekasihnya telah sama-sama mengucapkan janji untuk membawa hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Namun, Seruni juga tidak ingin mengecewakan kedua orangtuanya dan dianggap sebagai anak yang durhaka.
Toki yang duduk di samping Seruni sesekali menggonggong untuk mendapatkan perhatian dari wanita ini. Namun, Seruni mengabaikan anjingnya dan masih sibuk dengan permasalahan hubungan asmaranya.
Dalam legenda Batu Gantung Danau Toba, jika Seruni memilih untuk menikahi pemuda pilihan orangtuanya, wanita ini berpikir ia tidak akan bisa hidup dengan bahagia. Alasannya, ia sudah terlalu cinta dengan kekasih pujaan hatinya.
“Ya Tuhan, saya sudah tidak tahu mau berbuat apa. Saya tidak sanggup hidup dengan beban seberat ini,” ratap Seruni. Wanita ini mencurahkan isi hatinya sambil mengeluarkan air mata kepada Yang Maha Kuasa.
Seruni kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah Danau Toba. Melihat hamparan air di hadapannya, tiba-tiba saja muncullah niat dalam wanita ini untuk mengakhiri hidupnya dengan cara melompat ke Danau Toba yang bertebing curam.
Baca juga: Kisah Ikan Sakti Sungai Janiah dan Ulasan Menariknya, Ketika Anak Tak Menuruti Perintah Ibunya
Jatuh ke Dalam Lubang
Di tengah-tengah suasana hati dan pikirannya yang berkecamuk, Seruni berjalan mendekati tebing Danau Toba. Namun, ia justru terperosok jatuh ke dalam lubang batu besar. Dalam lubang itu, Seruni tidak bisa melihat apa-apa karena minimnya cahaya.
Ketika Seruni meraba-raba batu di sekelilingnya, ia merasa bahwa batu-batu itu bergerak seakan hendak menghimpitnya. Dengan penuh ketakutan, wanita ini diutarakan dalam kisah Batu Gantung Danau Toba berteriak minta tolong dengan suara yang memilukan.
Toki yang berada di mulut lubang menggonggong beberapa kali memanggil majikannya yang telah jatuh. Seruni yang mendengar gonggongan anjingnya meminta Toki untuk mencari bantuan.
Sayangya, dinding-dinding batu cadas itu terus bergerak mengurung Seruni. “Parapat! Tolong parapat batu! Parapat!” teriak Seruni dalam ketakutan dan kepanikannya. Toki yang mendengar teriakan majikannya, terus menggonggong sembari menggaruk-garuk tanak di mulut lubang.
Seolah mengerti kalau ia tidak mungkin bisa memberikan pertolongan kepada majikannya, Toki lalu lari ke rumah. Anjing itu mencari orangtua Seruni yang ternyata baru tiba di rumah dari keperluannya di desa tetangga.
Toki Mencari Orangtua Seruni
Dikisahkan dalam cerita Batu Gantung Danau Toba, Toki menggonggong ke arah orangtua Seruni layaknya ingin memberi tahu bahwa anak perempuan mereka dalam bahaya. Anjing itu menggonggong sembari berjalan mondar-mandir mengajak orangtua Seruni ke suatu tempat.
Pasangan suami istri itu mulai menyadari ada hal yang tidak beres karena Toki tidak bersama Seruni dan hari sudah semakin gelap. Ayah dan ibu Seruni kemudian meminta bantuan tetangga mereka untuk mencari Seruni.
Tak menunggu terlalu lama, para tetangga berkumpul di halaman rumah orangtua Seruni sambil membawa obor. Mereka lalu mengikuti Toki yang berlari menuju ke arah ladang. Alangkah terkejutnya mereka ketika menemukan lubang di pinggir ladang mereka.
Toki menggonggong sambil menggerakkan moncongnya ke arah lubang. Ketika orangtua Seruni mendekati mulut lubang, terdengar suara wanita berkata “Parapat! Tolong parapat batu! Parapat!”. Seketika, pasangan suami istri itu sadar suara itu adalah suara putri mereka.
“Pak, itukan suara Seruni!” ucap sang istri. Ayah Seruni mengiyakan ucapan istrinya. “Mengapa ia berteriak parapat parapat batu, Pak?” tanya sang istri.
“Entahlah, Bu. Aku juga tak tahu. Mungkin ada yang tidak beres di bawah lubang sana.” ujar ayah Seruni. Orangtua Seruni merasa khawatir dengan keadaan anak mereka satu-satunya.
Akhir Hidup Seruni
Sementara itu, para tetangga Seruni berusaha mencari cara bagaimana mengeluarkan Seruni dari dalam lubang. Ayah seruni mendekatkan obor miliknya ke mulut lubang dan memanggil anaknya.
Namun, Seruni hanya membalas panggilan ayahnya dengan mengucapkan kata “parapat” berkali-kali. Sang ayah lalu meminta istrinya untuk memegang obornya. Laki-laki ini hendak masuk ke dalam lubang demi menyelamatkan anaknya.
Ayah Seruni yang sudah bersiap untuk meloncat ke dalam lubang dicegah oleh istrinya. Tiba-tiba, terdengar bunyi gemuruh. Tanah yang mereka pijak bergoyang dengan hebat seakan hari kiamat akan datang.
Lubang batu tempat Seruni terperangkap tiba-tiba menutup sendiri. Sementara itu, gempa yang tidak berhenti membuat tebing-tebing batu di pinggiran Danau Toba berjatuhan. Orangtua Seruni dan para tetangganya berlari ke sana ke mari untuk menyelamatkan diri.
Di tengah kekacauan itu, tak ada orang yang ingat untuk menyelamatkan Seruni. Wanita ini dibiarkan terhimpit batu-batu cadas di dalam lubang. Kematian Seruni pun tak bisa dielakkan lagi.
Setelah gempa berhenti, tiba-tiba muncul sebuah batu besar yang bentuknya menyerupai tubuh seorang wanita. Posisi batu itu tergantung di tepi Danau Toba. Konon, batu itu merupakan penjelmaan dari Seruni.
Masyarakat memberikan julukan batu gantung karena posisinya yang menggantung di pinggir tebing. Selain itu, lokasi tempat batu itu berada dikenal sebagai Kota Parapat. Begitulah kisah lengkap mengenai terbentuknya Batu Gantung Danau Toba yang legendaris.
Baca juga: Cerita Asal Usul Danau Kembar yang Berada di Solok, Sumatera Barat, Beserta Ulasannya
Unsur Intrinsik Kisah Batu Gantung Danau Toba
Setelah membaca cerita tentang Batu Gantung Danau Toba di atas, selanjutnya kamu perlu menyimak ulasan tentang apa saja unsur-unsur intrinsik yang terkandung di dalamnya. Cek saja dalam pembahasan berikut:
1. Tema
Tema dari cerita rakyat terbentuknya Batu Gantung Danau Toba adalah penderitaan yang dialami oleh seorang anak. Kebimbangan yang dialami Seruni untuk mengikuti kata hatinya atau menuruti permintaan orangtuanya membuat wanita cantik ini menderita.
2. Tokoh dan Perwatakan
Tokoh utama dalam cerita rakyat dari Sumatera Utara ini adalah Seruni. Wanita ini dijelaskan sebagai karakter yang setia, berbakti kepada orangtua, rajin bekerja, cantik, dan berkepribadian baik.
Sementara itu, tokoh-tokoh pembantu dalam kisah di atas adalah orangtua Seruni yang peduli dan sayang pada putri mereka. Ada juga karakter para tetangga yang dikisahkan mau membantu orangtua Seruni untuk mencari putrinya.
Toki adalah karakter hewan yang diceritakan mempunyai kesetiaan kepada majikannya. Ia berusaha menolong Seruni dengan cara mencari bantuan melalui orangtua wanita ini.
3. Latar
Latar atau tempat kejadian dalam legenda Batu Gantung Danau Toba adalah di rumah Seruni, ladang, dan tebing pinggir Danau Toba. Sayangnya, dalam kisah di atas tidak disebutkan secara spesifik di mana lokasi rumah dan ladang milik keluarga Seruni.
4. Alur
Alur atau jalan cerita dari legenda terbentuknya Batu Gantung termasuk dalam jenis alur maju atau progresif. Legenda diawali dengan perkenalan karakter Seruni bersama orangtuanya dan anjing peliharaannya yang setia.
Masalah muncul ketika Seruni dikisahkan sedang galau karena bingung apakah ingin mengikuti permintaan orangtuanya atau perkataan hatinya. Puncak konflik terjadi saat Seruni jatuh ke dalam lubang yang dikelilingi oleh batu-batu cadas.
Pada akhirnya, nyawa Seruni tidak bisa diselamatkan karena lubang batunya tiba-tiba menghimpit badan wanita ini bersamaan dengan datangnya gempa besar di sekitar Danau Toba. Setelah kejadian itu, muncullah batu gantung yang berada di tebing Danau Toba.
5. Pesan Moral
Pesan moral dari cerita Batu Gantung Danau Toba adalah untuk tidak menyimpan masalah sendiri. Kalau memungkinkan, bicarakan dengan orang-orang terdekat agar kamu bisa mendapatkan perspektif baru dan dicarikan solusinya.
Selain unsur intrinsik, ada juga unsur ekstrinsik yang bisa kamu ambil dari cerita rakyat asal Sumatera Utara ini. Sebut saja nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat setempat, termasuk dari nilai sosial, budaya, dan moral.
Baca juga: Kisah Pak Lebai Malang Beserta Ulasannya yang Menarik, Pelajaran untuk Tidak Plin-Plan
Fakta Menarik
Kamu telah menyimak pembahasan tentang legenda Batu Gantung Danau Toba beserta ulasannya. Kali ini, ada fakta menarik tentang dongeng legendaris itu yang bisa kamu simak. Cek penjelasannya di bawah ini, ya!
1. Tercipta Akibat dari Aktivitas Vulkanik
Menurut pengamat geologi Jen Jose, Batu Gantung kemungkinan tercipta dari lava andesit yang mempunyai kekentalan tinggi. Adanya perubahan temperatur ekstrim pasca letusan Gunung Toba membuat lava andesit yang hampir jatuh ke danau dari tebing membeku menjadi batu andesit.
Lalu, pembentukan batu dibantu oleh proses pelapukan dan erosi batu di sekitarnya. Sisa-sisa dari proses pembentukan batu secara alami itu kemudian menjadi Batu Gantung.
2. Adanya Pemberian Sesaji
Meskipun kebenaran legenda Batu Gantung Danau Toba masih dipertanyakan kebenarannya, tapi kisah ini telah melekat dan dipercaya oleh masyarakat setempat. Di area batu, pengunjung dilarang mengeluarkan kata-kata kasar dan melakukan perbuatan tidak senonoh karena ditakutkan akan membawa kesialan.
Selain itu, penduduk setempat juga percaya bahwa di dasar tebing terdapat sebuah lubang yang dihuni oleh makhluk Bunian. Maka dari itu, setiap Festival Toba berlangsung, terdapat sesaji yang disiapkan oleh beberapa ketua adat yang diletakkan di bawah Batu Gantung dan di gua kecil tempat makhluk Bunian itu tinggal.
3. Menjadi Destinasi Wisata di Danau Toba
Untuk mencapai lokasi Batu Gantung, para pengunjung disediakan alat transportasi perahu ataupun kapal melalui Danau Toba. Harga tiket untuk masing-masing penumpang sekitar 15 ribu rupiah.
Sayangnya, untuk jalur darat, lokasi Batu Gantung secara geografis susah dilalui dengan motor ataupun mobil. Bahkan, jika memaksa untuk berjalan kaki sekalipun, kamu tetap akan mengalami kesulitan untuk menuju lokasi batu.
Baca juga: Cerita Anak Nabi Adam dan Pembunuhan Pertama Paling Fenomenal di Muka Bumi
Cerita Batu Gantung Danau Toba yang Menarik dan Penuh Kesan Mistis
Demikian ringkasan kisah lengkap dari terbentuknya Batu Gantung Danau Toba. Apakah rasa penasaranmu terhadap cerita rakyat dari Sumatera Utara ini telah terpenuhi?
Selain artikel ini, masih banyak cerita rakyat lainnya yang bisa kamu temukan di PosKata. Beberapa di antaranya adalah asal usul Reog Ponorogo, kisah Putri Tujuh Dumai, dan asal mula Sungai Kawat. Selamat membaca!